BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN. Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 2 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB III METODE DAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Variabel bebas yang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr Moewardi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf dan ilmu penyakit

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian eksperimental telah dilakukan pada penderita rinosinusitis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan non randomisasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain penelitian cross

BAB IV METODE PENELITIAN. Semarang. Waktu penelitian selama 15 bulan sejak usulan penelitian proposal,

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Double Blind Permutted. (- : kontrol)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kontributor utama terjadinya aterosklerosis. Diabetes mellitus merupakan suatu

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Gigi serta Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental quasi dengan desain pre post test. Pasien pencabutan gigi di RSGM UMY. { } N = Jumlah subyek yang diperlukan

BAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis double blind randomized

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan desain kuasi eksperimental.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MA Husnul Khatimah Kelurahan Rowosari,

BAB IV METODE PENELITIAN. menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB III METODE PENELITIAN. group design with pretest posttest. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Ilmu Kesehatan THT-KL RSUD

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 2 BAHAN, SUBJEK, DAN METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai sediaan obat uji, subjek uji dan disain penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis experimental, pretest dan posttest design.

Transkripsi:

BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan metode Randomized Double Blind Controlled Trial. 4.. Tempat Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta 4.3. Populasi dan Sampel 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe.. Populasisumber:Pasien DM tipe yang kontrol rutin tiap bulan di Poli Endokrinologi RSUD dr. Moewardi Surakarta. 3. Sampel:Diambil secara acak pada pasien DM tipe yang berobat di poli endokrinologi RSUD dr. Moewardi Surakarta, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia ikut dalam penelitian dengan menandatangani blangko persetujuan. 4.4. Besar Sampel Penentuanbesarsampel (sample size) melibatkan parameter tingkat kesalahan (error term) atau α dan tingkat kekuatan pengujian (power test) atau 1 - β.formulasi besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (Dahlan, 009; Santjaka, 011) 48

49 n ( Z 1 Z1 ) dimana: n : besarnya sampel. Z 1-α :nilai standar normal tingkat kesalahan, jika α = 0,05 maka Z 1-α = 1,96. Z 1-β :nilai standar normal power test, jika 1 - β = 0,90 maka: Z 1-β = 1,8. δ σ : selisih yang diinginkan (difference of interest) : besarnya penyimpangan (standar deviasi) yang bias ditolerir. Karena untuk kelompok sampel berpasangan berlaku: δ = σ = 1, sehingga: n ( Z Z 1 1 ) Maka dengan kondisi diatas, penelitian ini menggunakan ukuran sampel minimal adalah: n = (1,96 + 1,8) = 10,51 dibulatkan menjadi 11. Dengan demikian sampel minimal dalam penelitian ini adalah 11 responden dalam setiap kelompok. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadi drop out maka ditetapkan angka drop out sebesar 10% (Sri Rejeki Harunet al.,011). Dengan mempertimbangkan minimal besar sampel dan drop out maka diambil sampel sebesar 16 pasien DiabetesMellitus tipe (n=16 pasien untuk tiap kelompok) sehingga besar sampel telah cukup memadai dan memenuhi formulasi besar sampel. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling menggunakan program Open Epi versi.3.

50 Kriteria inklusi: a. DM tipe b. Usia antara 30-60 tahun c. Menandatangani informed consent d. Hipertensi dan Dislipidemia Kriteria eksklusi: a. Riwayat AMI (acute myocard infark) kurang dari tiga bulan b. Menderita CHF (congestive heart failure) c. Riwayat bedah/trauma kurang dari tiga bulan d. Pemakaian heparin dan pil kontrasepsi. e. Pemakain obat anti hiperlipidemik f. Pemakaian obat anti platelet g. Merokok 4.5. Identifikasi Variabel 1. Variabel tergantung: - Soluble Intercellular Adhesion Molecule-1 (sicam-1) - Leukotrien B4 (LTB4). Variabel bebas: - Curcumin 4.6. Definisi Operasional Variabel Parameter Definisi Alat Ukur sicam-1 adalah molekul adhesi yang merupakan anggota superfamilimirip imunoglobulin, merupakan bagian dari ICAM-1 yang terlarut dalam sirkulasi. Diekspresikan terutama di sel endotel dan merupakan Satuan Data Skala Data ELISA ng/ml Rasio

51 Leukotrien B4 (LTB4 ) Curcumin penanda kerusakan endotel adalah leukotriene yang terlibat dalam inflamasi, diproduksi dari lekosit sebagai respon terhadap mediator inflamasi dan dapat memicu perlekatan dan aktivasi lekosit pada endothelium, sehingga lekosit menempel dan masuk ke dalam jaringan. Leukotrien B4 dibuat oleh leukotriene A4 hidrolase dari leukotriene A4 adalah sebuah komponen polifenol utama dari kunyit (Curcuma longa Linn.).Curcumin yang digunakan diproduksi oleh CV. Utama Medika ELISA pg/ml Rasio - 500 mg nominal 4.7. Waktu Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama 5 bulan dengan jadwal penelitian sebagai berikut. NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Sampling Pesan reagen Run in periode Penelitian Olah data Pelaporan 4.8. Cara Kerja Subyek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diambil sebanyak 3 orang secara acak dengan metode simple random sampling kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok uji dan kelompok kontrol masing-masing n=16. Proses pengambilan sampel dan membaginya menjadi dua kelompok menggunakan program komputer Open Epi versi.3.selama penelitian berlangsung, regimen terapi tidak dirubah.

5 1. Perlakuan: a. Kelompok uji: Curcumin diberikan x 500mg/hari, diminum antara jam 07.00 dan 9.00, selama 6 minggu. b. Kelompok kontrol: plasebo, diminumjam 07.00-19.00, selama6 minggu. c. Curcumin dan plasebo dikemas dengan warna yang sama. Peneliti dan subyek tidak mengetahui isinya, pihak ketiga (bagian Farmasi) yang mengetahui.. Monitoring: a. Dilakukan monitoring tiap dua minggu untuk mengetahui efek samping yang timbul dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Dicari adanya konstipasi, flatulensie, dispepsia, nyeri abdomen, mialgia dan keluhan lain terkait efek samping pemakaian Curcumin/plasebo. b. Bila ada indikasi akan dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti SGOT, SGPT, bilirubin total/i/ii, ureum, kreatinin dan kreatin kinase serta pemeriksaan EKG 1 lead. c. Dilakukan penghitungan jumlah obat tiap kali kontrol, dikatakan patuh bila jumlah obat yang minum 90 110 % (Krysiak. 010). d. Selama perlakuan, subyek dieksklusi bila terdapat salah satu dari; kepatuhan minum obat < 80% atau > 10%, efek samping serius dari obat yang diteliti dan masuk rumah sakit (Tharavanij et al., 010). 3. Tindakan bila ada efek samping: a. Penanganan efek samping sesuai indikasi.

53 b. Melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Etik secepatnya. 4. Teknik pengambilan darah dan penanganan spesimen: a. Pemeriksaan sicam-1, Leukotrien B-4 dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. b. Dilakukan pemeriksaandengan mengambil sampel darahpada ruangan yang tenang dengan temperatur terkontrol (4 5 0 C) antara jam 08.00 09.00 pagi. c. Proses penanganan spesimen untuksicam-1. Kumpulkan plasma ditambah EDTA atau Heparin sebagai antikoagulan.centrifuge selama 15 menit pada 1000 rpm 30 menit dari saat pengambilan darah.uji segera atau simpan dengan suhu -0 C. d. Proses penanganan spesimen untuk LTB4. Kumpulkan plasma menggunakan heparin atau EDTA sebagai antikoagulan. Centrifugeselama 15 menit pada 1000 rpm dalam waktu 30 menit dari saat pengambilan darah. Uji segera atau simpan dengan suhu -0 C. e. Pemprosesan darah untuk diambil plasmanya, penyimpanan plasma pada suhu 0 0 C dan pemeriksaan sicam-1dan LTB-4 dilakukan dengan bekerja sama dengan Laboratorium Klinik Prodia 4.9. Teknik Analisis Data Data disajikan dalam bentuk mean ± SD kemudian dianalisis menggunakan SPSS 17 for windows dengan nilai p < 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Digunakan uji beda mean. Untuk mengetahui beda mean antara kelompok Curcumin dan placebo sebelum dan sesudah perlakuan digunakan uji t

54 sampel independen bila distribusi data normal (bila tidak normal digunakan uji mann whitney). Untuk mengetahui beda mean antara sebelum dengan sesudah perlakuan dalam satu kelompok digunakan uji t sampel berpasangan bila distribusi data normal (bilatidak normal digunakan uji wilcoxon). Sedangkan untuk mengidentifikasi hubungan antara kadarsicam-1 dan Leukotrien B4 pada pasien Diabetes Mellitus dengan analisis statistik korelasi. Jika data variabel berdistribusi normal, digunakan analisis Product Moment Pearson, namun jika data variabel terdistribusi tidak normal digunakan analisis korelasi Rank Spearman. 4.10. Alur Penelitian Diabetes Mellitus tipe Kriteria Inklusi dan Eksklusi Randomisasi Kelompok Perlakuan Sebelum perlakuan: Kelompok Kontrol Kontrol Sebelum perlakuan: Curcumin 500mg (6 minggu) Plasebo (6 minggu) Setelah perlakuan: Setelah perlakuan: Analisis Statistik Gambar. Alur penelitian