BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pelaksanaan

Sekapur Sirih. Ciamis, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. Ir. Gandjar Rachman

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

bahwa penataan daerah pemilihan pada kabupaten induk dan pembentukan daerah pemilihan pada kabupaten pemekaran dalam penataan keanggotaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Surakhmad (1994:131) yang menyatakan bahwa metode

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Matrik Kebutuhan Data, Metode, Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. satu titik yaitu rendahnya kualitas SDM (Sumber Daya Manusia). Hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel penelitian yaitu variabel motivasi belajar mahasiswa dan Fungsi Multimedia

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TARIF DEFINITIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM LOKAL DI KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan penelitian, karena akan berguna dalam memperoleh sumber data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian, sehingga menghasilkan suatu pemecahan masalah yang akurat. Menurut Surakhmad (1994:131) metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif analitik, karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan fakta-fakta yang terjadi. Metode deskriptif analitik (Asep, 2005:12) merupakan studi yang bertujuan untuk memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dimasa sekarang secara aktual tanpa menghiraukan kejadian pada waktu sebelum dan sesudahnya dengan cara mengolah, menganalisis, menafsirkan, dan menyimpulkan data hasil penelitian. Metode ini juga tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, akan tetapi menghimpun data dan menyusun data secara sistematis aktual dan cermat. Peneliti mengambil metode tersebut dengan alasan sebagai berikut : 1. Deskriptif analitik merupakan penelitian yang memaparkan keadaan di lapangan dalam bentuk uraian naratif. 59

60 2. Deskriptif analitik merupakan penelitian yang meneliti kondisi objek yang alami tanpa ada perlakuan. Penelitian deskriptif hanya mendeskripsikan suatu gejala, peristiwaperistiwa, keajadian yang terjadi pada saat sekarang. Faisal (1982:119) mengemukakan metode penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasi apa yang ada, bisa mengenai kondisi atau hubungan yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yang sedang berkembang. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:65-68) langkah-langkah pelaksanaan penelitian deskriptif, antaralain : a. Perumusan masalah b. Menentukan jenis informasi yang diperlukan. c. Menentukan prosedur pengumpulan data. d. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data. e. Menarik kesimpulan penelitian. Menurut pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa metode penelitian harus di awali dengan suatu masalah. Masalah-masalah tersebut diajukan berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari peneliti di lapangan. Selanjutnya peneliti menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk mengungkap suatu permasalahan, baik informasi kuantitatif maupun kualitatif. Informasi kuantitatif berkenaan dengan data berbentuk angka/bilangan seperti skor, frekuensi, dan lain-lain. Sedangkan informasi kualitatif berkenaan dengan data berupa kata-kata atau informasi. Pengumpulan data terdapat dua unsur penelitian yang diperlukan, yaitu alat pengumpul data dan sumber data. Sejumlah alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner. Sumber data dalam penelitian bisa

61 individu, dokumentasi tertulis, dan berupa benda. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dijadikan bahan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian deskriftif hanya mendeskripsikan informasi, maka statistik yang digunakan seperti teknik persen, kuartil, modus, median, mean, simpangan baku, korelasi, chi kuadrat. Visualisasi data bisa digunakan tabel, grafik, diagram. Hasil pengolahan data, peneliti menyimpulkan hasil penelitian dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan dan merangkum dalam satu kesimpulan secara keseluruhan. B. Populasi dan Sampel Penelitian. 1. Populasi Menurut Sukardi (2003:53) populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA (Negeri dan Swasta) Kabupaten Ciamis yang berjumlah 53 orang terdiri dari 22 SMA Negeri dan 11 SMA Swasta. Untuk lebih jelas mengenai populasi guru TIK di Kabupaten Ciamis, lihat tabel di bawah ini :

62 Daftar 3.1 Populasi SMA Negeri dan Swasta Kabupaten Ciamis No Kecamatan Nama Sekolah Alamat Jml Guru 1 Kec. Ciamis SMAN 1 Ciamis JL. Gunung Galuh No. 37 3 SMAN 2 Ciamis JL.K.H. Ahmad Dahlan No.2 2 SMAN 3 Ciamis JL. Bojonghuni No. 87 4 SMA Informatika JL. Bojong huni No. 9 3 2 Kec. Baregbeg SMAN 1 Baregbeg JL. RE. Martadinata No.150 1 3 Kec. Sindangkasih SMAN Sindangkasih JL. Raya Sindangkasih 2 4 Kec. Cihaurbeuti SMAN 1 Cihaurbeuti JL. Kartawijaya No. 600 3 5 Kec. Panjalu SMAN 1 Panjalu JL. Raya Sukamantri 3 6 Kec. Kawali SMAN 1 Kawali JL. Raya Poronggol 2 7 Kec. Rancah SMAN 1 Rancah JL. Raya Cisaga KM. 2 2 8 Kec. Pangandaran SMAN 1 Pangandaran JL. Raya Babakan No. 129 3 SMA Muh.Pangandaran JL. Merdeka No. 27 1 9 Kec. Pamarican SMAN 1 Pamarican JL. Pamarican 1 10 Kec. Panawangan SMAN 1 Panawangan JL. Raya Ciamis Cirebon 1 SMA Plus Multazam JL. Pesantren Sindangsari 1 11 Kec. Lakbok SMAN 1 Lakbok JL.Raya Cintajaya 2 12 Kec. Parigi SMAN 1 Parigi JL. Babakan Ardiyasa 62 2 13 Kec. Mangunjaya SMAN 1 Mangunjaya JL. Raya Mangunjaya 1 14 Kec. Sukadana SMAN 1 Sukadana JL. Gardu Ciilat 2 15 Kec. Cisaga SMAN 1 Cisaga JL. Raya Cisaga No. 233 1 16 Kec. Banjarsari SMAN 1 Banjarsari JL. Raya KM.3 Banjarsari 1 SMAN 2 Banjarsari JL. Sukadana 238 Cigayam 1 SMA Muh. Banjarsari JL. Lapang Kawasen 1 SMA Plus Al-Hasan JL. Kawasen No. 80 1 17 Kec. Lumbung SMAN 1 Lumbung JL. Raya Lumbung 281 1 18 Kec. Langkaplancar SMAN 1 Langkaplancar JL. Langkaplancar 1 19 Kec. Cimaragas SMAN 1 Cimaragas JL. Raya Cimaragas No. 262 1 20 Kec. Cikoneng SMA Islam Ibnu Siena JL. Raya Margaluyu 117 1 21 Kec. Cijeungjing SMA Ar-risalah JL. Raya Banjar KM 3.5 1 SMA Plus Darussalam JL. Kyai Ahmad Fadil 2 1 22 Kec. Rajadesa SMA YRM Cihawar JL. Raya Cihawar No. 151 1 23 Kec. Kalipucang SMA Al-Kautsar JL. Raya Kalipucang 452 1 24 Kec. Cipaku SMA Islam Al- Muminun JL. Tonjong Cipaku 1 JUMLAH 53 (Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis 2010)

63 2. Sampel Menurut Sudjana dan Ibrahim (1984:84) sampel adalah sebagian populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga betulbetul mewakilinya. Berdasarkan pernyataan di atas, maka sampel yang didapat dari penelitian ini dari berbagai macam SMA Negeri maupun Swasta se- Kabupaten Ciamis berjumlah 33 responden guru mata pelajaran TIK. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah random sampling atau sampel acak. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:86) random sampling setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama menjadi sampel. Jadi, untuk mendapatkan responden yang hendak dijadikan sampel, satu hal penting yang harus diketahui oleh peneliti adalah mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi. Selanjutnya penulis menentukan jumlah responden yang akan dijadikan obyek penelitian. Adapun mengenai besarnya jumlah sampel yang akan diambil, penulis merujuk pada pendapat Sumaatmadja (1998 : 113) yang menyatakan bahwa mengenai besarnya jumlah sampel tidak ada ketentuan angka yang pasti. Berikut rincian responden dari berbagai SMA Negeri maupun swasta di Kabupaten Ciamis :

64 Tabel 3.2 Daftar Sampel Guru TIK SMA Negeri maupun Swasta di Kabupaten Ciamis No Nama Sekolah Alamat Jml responden 1 SMAN 1 Ciamis Jln. Gunung Galuh No. 37 3 2 SMAN 2 Ciamis Jln. K.H.Ahmad Dahlan No.2 2 3 SMAN 3 Ciamis Jln. Bojonghuni No.87 4 4 SMA Informatika Jln. Bojonghuni No.9 3 5 SMAN 1 Baregbeg Jln. R.E. Martadinata 1 6 SMAN 1 Sindangkasih Jln. Raya Sindangkasih 2 7 SMAN 1 Cihaurbeuti Jln. Kartawijaya No. 600 3 8 SMAN 1 Panjalu Jln. Raya Sukamantri 3 9 SMAN 1 Kawali Jln. Raya Poronggol 2 10 SMAN 1 Rancah Jln. Raya Cisaga Km.2 2 11 SMAN 1 Panawangan Jln. Raya Ciamis Cirebon 1 12 SMA Plus Multazam Jln. Pesantren Sindangsari 1 13 SMAN 1 Sukadana Jln. Gardu Ciilat 2 14 SMAN Lumbung Jln. Raya Lumbung No. 281 1 15 SMA Islam Ibnu Siena Jln. Raya Margaluyu 117 1 16 SMA Plus Darusalam Jln. Kyai Ahmad Fadil 2 1 17 SMA YRM Cihawar Jln. Raya Cihawar No. 151 1 C. Alat Pengumpul Data JUMLAH 33 ( Sumber : Penelitian 2010 ) Alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket dam dokumentasi. Untuk mengetahui lebih lanut tentang alat pengumpul data penelitian ini, berikut rinciannya : 1. Angket Menurut Nasution (1987:165) angket atau questionnaire adalah alat penelitian berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.

65 Angket dari penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui kegiatan perencanaan pembelajaran mata pelajaran TIK SMA di Kabupaten Ciamis terutama silabus dan RPP. b. Mengetahui kegiatan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran TIK SMA di Kabupaten Ciamis dalam pengelolaan kelas, media pembelajaran, sumber belajar, dan metode pembelajaran. c. Mengetahui kegiatan evaluasi pembelajaran mata pelajaran TIK SMA di Kabupaten Ciamis terutama dalam penyusunan alat evaluasi dan bentuk tes. d. Mengetahui faktor pendukung, faktor penghambat, dan solusi yang digunakan untuk mengatasi faktor penghambat kegiatan pembelajaran mata pelajaran TIK di SMA se-kabupaten Ciamis. 2. Dokumentasi Menurut Arikunto (1998:199) studi dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan sebagainya. Penggunaan dokumentasi bertujuan untuk : a. Mengetahui bukti fisik tentang rancangan silabus dan RPP. b. Mengetahui bukti fisik tentang media dan sumber belajar yang digunakan. D. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah chikuadrat. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:144) uji chi kuadrat digunakan

66 apabila peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek, objek, kejadian dan lain-lain. Chi-kuadrat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara fo (frekuensi hasil pengamatan) dengan fe (frekuensi yang diharapkan), sehingga diketahui tingkat signifikasi perbedaan proporsi frekuensi jawaban yang diberikan responden. Chi kuadrat juga digunakan untuk menguji ketidakadaan hubungan antara beberapa populasi. Untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan atau berarti antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan, digunakan rumus : X ( fo fe = Σ fe 2 2 ) Keterangan : X 2 = Chi kuadrat (Sudjana dan Ibrahim, 2004:145) fo fe = frekuensi hasil pengamatan = frekuensi yang diharapkan Berikut langkah-langkah yang ditempuh untuk mencari nilai chi kuadrat adalah : 1. Mengelompokan setiap alternatif jawaban dari setiap item. 2. Mentabulasikan data untuk mengetahui frekuensi hasil pengamatan (fo) secara keseluruhan dari setiap kategori jawaban yang terdapat dalam alternatif jawaban. 3. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan membagi seluruh jumlah alternatif jawaban dengan frekuensi yang diperoleh. 4. Menghitung chi kuadrat setelah memperoleh nilai fo dan fe.

67 5. Menentukan derajat kebebasan (dk), yaitu jumlah alternatif jawaban dikurangi satu (dk=n-1). 6. Melihat tabel harga kritik chi kuadrat (kolom dk) pada tingkat kepercayaan 95% (0,95) sebagai batas bawah, dan 99% (0,99) sebagai batas atas, untuk melihat signifikasi perbedaan. Setelah dibandingkan, kemudian interpretasikan nilai chi kuadrat untuk melihat apakah item tersebut signifikan atau tidak, dengan cara membandingkan nilai chi hitung dengan chi tabel. Jika Chi hitung > Chi tabel, maka item tersebut signifikan, artinya ada perbedaan yang berarti antara frekuensi jawaban dengan frekuensi harapan atau yakin atas jawaban tersebut. Chi hitung < Chi tabel maka item tersebut tidak signifikan, artinya tidak ada perbedaan yang berarti antara frekuensi jawaban dengan frekuensi harapan atau tidak yakin atas jawaban tersebut. Untuk menghindari salah penafsiran maka digunakan tingkat kepercayaan 95%. Semakin tinggi tingkat kepercayaan maka semakin sedikit kemungkinan berbuat kesalahan dalam menafsirkan data. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Menyusun dan konsultasi rancangan penelitian dengan dosen pembimbing. b. Pembuatan instrumen penelitian. c. Mengurus perizinan yang dipersyarat untuk dapat masuk ke lapangan.

68 2. Tahap Uji Validitas Instrumen Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Kualitas hasil penelitian ditentukan baik tidaknya instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data. Penelitian ini digunakan instrument non-tes bersifat menghimpun data. Cukup dengan validitas isi dan konstruk. a. Validitas isi Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:117) validitas isi berkenaan dengan kesanggupan instrumen mengukur isi yang harus diukur. Artinya, alat ukur tersebut mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Agar terpenuhi validitas isi maka si peneliti meminta bantuan keapada seorang ahli untuk menelaah apakah materi instrumen telah sesuai dengan teori. Setelah meminta bantuan kepada seorang ahli, diadakan suatu uji coba instrumen guna mengetahui kevalidan instrumen tersebut. b. Validitas Konstruk Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009:118-119) validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan alat ukur mengukur pengertianpengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertianpengertian yang terkandung dalam konsep sebagai variabel penelitian dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang hendak diukurnya. Konsep-konsep tersebut masih abstrak, memerlukan penjabaran yang lebih spesifik, sehingga mudah diukur. Berarti setiap konsep harus

69 dikembangkan indikator-indikatornya. Mengembangkan indikator suatu konsep dapat dilakukan pemahaman atas dasar teori pengetahuan ilmiah dan menggunakan pengalaman yang terjadi kehidupan nyata. Sama halnya dengan menguji validitas isi, validitas konstruk juga setelah dikonsultasikan dengan para ahli diteruskan dengan uji instrumen. 3. Tahap Uji Coba Instrumen Setelah dilakukan uji coba instrumen maka selanjutnya diadakan suatu pengolahan data menggunakan chi kuadrat. Jika chi hitung > chi tabel maka item angket tersebut valid. Chi hitung < chi tabel maka item angket tersebut tidak valid. Jadi, item angket yang tidak valid dibuang dan diambil item angket yang valid untuk dijadikan item angket penelitian lapangan. 4. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data a. Mendata jumlah seluruh guru mata pelajaran TIK SMA di Kabupaten Ciamis yang akan dijadikan subjek penelitian. b. Menyebarkan angket ke seluruh guru mata pelajaran TIK SMA Negeri maupun Swasta Kabupaten Ciamis. c. Memeriksa dan menghitung kembali angket. 5. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian Pengolahan data hasil dari angket menggunakan chi kuadrat. 6. Tahap Pelaporan a. Merumuskan hasil penelitian di lapangan. b. Menyusun laporan keseluruhan dalam bentuk skripsi, kemudian diajukan kepada tim penguji untuk dilakukan penilaian sebagaimana mestinya.