BAB I PENDAHULUAN. semakin hari semakin banyak kemiskinan dimana-mana karena dunia kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. besar dalam dunia perbankan, tujuan umum deregulasi: penyederhanaan proses

ADIKA SETIOKO B

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa keuangan yang utama. Bank menerima simpanan dana. masyarakat dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman pada

HUBUNGAN PELAYANAN DAN KREDIT PD. BPR BKK MOJOLABAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA PEDAGANG KECIL DI PASAR BEKONANG TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural yaitu

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter merambah ke krisis ekonomi. Dari krisis ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. individu berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank-bank yang ada

PENGARUH KUALITAS JASA PELAYANAN KREDIT DAN DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT. BPR ARTHA DAYA CABANG PALUR KARANGANYAR TAHUN 2009

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI KANTOR PEGADAIAN CABANG SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PADA KOPERASI MELALUI PUK (PEREMPUAN USAHA KECIL) DI MASARAN SRAGEN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang saat ini semakin lama semakin ketat. Terdapat berbagai. konsumen untuk menggunakan suatu produk.

BAB I PENDAHULUAN. tolak ukur kemajuan negara tersebut. Menurut Kasmir (2014) bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini perekonomian Indonesia masih sangat. berbanding dengan tingkat perekonomian masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. dan latar belakang. Perorangan, perusahaan, negara atau bangsa di dunia ini

BAB I PENDAHULUAN. sendiri berarti kegiatan manusia yang berusaha untuk memuaskan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Pendahuluan. kemiskinan di Indonesia masih di atas rata-rata. Kondisi ini semakin parah setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Baik buruknya citra

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan bisnis terlebih agar mampu bersaing dalam memberikan

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO STUDI TENTANG KREDIT MACET DI PD. BPR BKK PLUPUH SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL DARI BPR BKK DAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KREDIT DENGAN PERKEMBANGAN USAHA PEDAGANG KECIL

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KONSEKUENSI PERILAKU NASABAH PADA PD. BPR BKK NGEMPLAK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Dengan demikian strategi

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGAMBIL KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) GENTENG DI GENTENG BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam khasanah lembaga bank, sebagai pelaku bisnis dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

I. PENDAHULUAN. tersebut sebagian besar memerlukan jasa-jasa bank dan lembaga keuangan lain

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan atau jasa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. penjual berfikir keras agar tetap eksis didunianya. Perubahan ini diakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan keluarganya. Wijono(2004). Sedangkan menurut Bank. mempunyai hasil penjualan paling banyak Rp.100 juta per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. dan stabil, pemerintah atau otoritas moneter biasanya melakukan langkah-langkah yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada bank telah mendorong munculnya bank-bank baru dan. menimbulkan persaingan antar bank dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar, telah berubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pada saat ini banyak

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang kemudian diikuti oleh perkembangan bidang-bidang

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PD. BPR BKK WONOGIRI KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupun toko besar. Semua bersaing untuk mempertahankan. Permasalahan pemasaran tidak hanya sekedar bagaimana

I. PENDAHULUAN. menggerakan roda perekonomian (Undang-Undang No.7 tahun 1992 pasal 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang teknologi, liberalisasi perdagangan, serta faktor-faktor lain (Knight,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik karena memiliki perbedaan dengan

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja. kualitas jasa berfokus pada lima dimensi yaitu tangible (bukti

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus, maupun

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

BAB I PENDAHULUAN. pesat, berkat dukungan dari meningkatnya taraf hidup seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. bab satu. Bagian kedua membahas implikasi hasil penelitian. Bagian ketiga

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang masih memburuk yang semakin hari semakin banyak kemiskinan dimana-mana karena dunia kerja yang lesu dan banyaknya bencana alam yang menimpa bangsa Indonesia. Itu membuat kehidupan semakin terpuruk dan banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan banyak angkatan kerja yang tidak mendapat kesempatan dalam dunia kerja. Maka pilihan yang tepat adalah berwiraswasta oleh karena dalam berwiraswasta dibutuhkan pinjaman modal maka BPR secara tidak langsung dapat memberikan pinjaman modal kepada nasabah. Karena dengan menciptakan lapangan kerja sendiri akan tercapai kehidupan yang lebih baik (Solopos, 2006). Krisis ekonomi dan moneter yang bermula pada tahun 1997 mengakibatkan dampak negatif yang cukup luas di dalam perekonomian Indonesia. Perbankan nasional kita juga terkena dampaknya. Banyak bank mengalami penutupan karena tidak kuat menanggung negative spread dan non randoming loan yang tinggi, sehingga dari jumlah sekitar 300-an bank yang ada sebelum krisis sekarang tinggal menyisakan 150-an bank. Masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, adalah dua masalah yang harus segera diatasi guna terwujudnya tujuan pembangunan nasional seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang menegaskan 1

2 bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Penegasan tersebut tidak terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan, yaitu bahwa negara hendak mewujudkan keadilan sosial, maka pelaksanaan pembangunan perlu lebih ditingkatkan dan diperluas, terutama pembangunan untuk lebih mendorong tercapainya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Tetapi pembangunan yang dilaksanakan dalam rangka pembangunan masyarakat yang seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah saja, melainkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya, juga pembangunan yang merata di seluruh tanah air, bukan hanya untuk golongan saja atau sebagian masyarakat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan. Penelitian tentang perilaku konsumen nampaknya tidak akan pernah mengalami kekeringan ide yang terus berkembang dan semakin menarik. Perilaku konsumen mencakup semua aktivitas pembeli, mantan pembeli dan pembeli potensial, dari pra-beli sampai paska beli, dari memulai mengkonsumsi sampai berhenti mengkonsumsi. Hal ini mengalami perkembangan yang melebar dari kesadaran akan suatu keinginan, yaitu melalui pencarian dan evaluasi alat pemuas kebutuhan yang paling mungkin, serta tindakan pembelian itu sendiri, sampai evaluasi penggunaan produk yang dibeli, yang secara langsung berdampak pada kemungkinan dilakukannya pembelian ulang (Alba et.al., 1991).

3 Banyak peneliti telah membuktikan secara empiris bahwa perilaku beli konsumen dapat diprediksi dari sikap dan norma subyektifnya melalui niat beli seperti yang diharapkan oleh Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikemukakan oleh Ajzen dan Fishbein (1980). Variabel-variabel dalam model tersebut memperlihatkan hubungan-hubungan yang signifikan dengan adanya prediktif yang cukup kuat, akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa model tersebut tidal memiliki kelemahan. Dewasa ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan pelanggan tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan suatu produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya (Aaker, 1991). Maka dengan itu diharapkan BPR mampu memberikan kontribusi yang tepat bagi pelanggannya agar tetap loyal terhadap produk yang ditawarkan oleh BPR, oleh karena itu pelayanan terhadap konsumen harus diutamakan agar perusahaan itu dapat semakin maju dan tidak kalah bersaing dengan bank-bank lainya. Kondisi BPR sedang mengalami banyak tantangan dalam persaingan dengan bank umum dalam hal peningkatan layanan merespon kebutuan nasabah atau konsumen (Kasali, Renald, 1999) Dalam Business line BPR di era API (Arsitektur Perbankan Indonesia) disarankan tetap linear terhadap kebutuhan kelompok nasabah BPR, artinya tetap fokus pada peningkatan layanan merespon kebutuhan nasabah dan debitur BPR. Jika BPR mampu memperbaiki efisiensi operasional, maka harga produk/jasa yang ditawarkan akan relatif dapat bersaing khususnya dibandingkan bank.

4 Keberadaan BPR dimaksudkan sebagai sarana untuk menjawab tuntutantuntutan pembangunan yang semakin komplek. Pertumbuhan yang pesat pada sektor perekonomian membuat keberadaan BPR semakin disadari dan dibutuhkan oleh masyarakat (Arif Rahman, 1996). Tujuan pendirian BPR ini adalah untuk mencegah praktek ijon, rentenir dan pinjaman yang tidak wajar lainnya. Kredit yang disalurkan oleh BPR merupakan kredit skala kecil dan jangka pendek. Besarnya diberikan berdasarkan barang jaminan yang diserahkan (Perda Jateng No: 11, 1981). Masalah pinjam-meminjam uang pada BPR harus mendapat perhatian yang cukup besar supaya tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan seperti dalam kehidupan sehari-hari bahwa perlakuan rentenir sering melakukan suatu pemerasan dan penindasan terhadap si peminjam uang. Hal ini tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia bahkan bertentangan, sehingga perlu bahwa keberadaan rentenir itu dilarang (Perda Jateng No: 11, 1981). Kepuasan pelanggan menjadi sorotan utama bagi banyak perusahaanperusahaan masa kini dalam memutuskan strategi untuk memenangkan persaingan. Keadaan pasar yang semakin bersaing telah memaksa banyak perusahaan untuk meninjau kembali pendekatan strategi pemasaran yang digunakan. Oleh karena itu BPR harus dapat memberikan pelayanan yang memuaskan agar para nasabah tidak lari ke perusahaan lain. Kepuasan pelanggan merupakan inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang. Adapun kepuasan diartikan sebagai tingkat perasaan

5 seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, menjadi kurang sensitive terhadap harga dan cenderung memberi komentar yang baik tentang perusahaan. Tantangan bagi perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun suatu kebudayaan sehingga semua orang dalam perusahaan bertujuan menyenangkan pelanggan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemasaran yang berdasarkan hubungan dengan pelanggan adalah kunci mempertahankan pelanggan dan meliputi pemberian keuntungan financial serta sosial di samping ikatan struktural dengan pelanggan. BPR sebagai salah satu dari sedikit perusahaan jasa yang mampu mengatasi masalah keuangan dalam waktu relatif singkat dan tidak menuntut prosedur yang rumit. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan akan dana yaitu dengan menggunakan jasa BPR. Dengan pemahaman akan perilaku konsumen terhadap permintaan kredit pada BPR dengan baik, diharapkan BPR bisa mengoptimalkan fungsinya sebagai lembaga yang membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhan dana terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah dengan menyediakan fasilitas sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen, disamping bisa menarik sebanyak-banyaknya konsumen untuk menggunakan jasa BPR. Sikap dan perilaku konsumen dalam pemasaran: sebuah tinjauan sosial kognitif (Basu Swastha, 2003). Hasil yang didapat bahwa pentingnya perilaku

6 lampau. Sebuah testimoni telah disajikan oleh East (1997) tentang pentingnya perilaku lampau, yaitu dengan memperlihatkan bahwa suatu ukuran variabel tersebut berkorelasi lebih tinggi dengan sikap keperilakuan dan kontrol keperilakuan yang dirasakan dari pada norma subyektif. Analisa perilaku konsumen dalam penggunaan jasa pengadaan cabang Masaran Sragen. Hasil penelitian Ekasari tahun (1996) bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat penggunaan jasa dengan kualitas jasa. Hasil penelitian oleh Errik Novian (1995) bahwa ada pengaruh yang positif antara penggunaan kredit dengan kualitas jasa. Sedangkan hasil penelitian Nasir dan Fatchurrahman (2003) bahwa karakteristik low dan high merupakan suatu fenomena dan bahkan sebagai fakta yang nyata. Oleh karena itu melalui variabel marketing mix yang ada pada produsen terus berupaya memanifestasikan konsumen untuk dapat mempunyai keterlibatan tinggi terhadap pembelian suatu produk Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan di atas maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: ANALISA PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN JASA BPR-BKK MOJOLABAN SUKOHARJO. B. Perumusan Masalah Untuk menghindari kebiasaan yang dilakukan masyarakat yang terbatas modal, pemerintah telah membentuk BPR dengan bunga rendah dan prosedur yang mudah. Diharapkan dengan fasilitas kredit ini, masyarakat dapat terhindar dari cengkeraman lintah darat, sehingga usaha bisa berkembang dan taraf hidup bisa meningkat.

7 Dalam penelitian ini, rumusan masalah terdiri dari empat persoalan yaitu: 1) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan, kualitas jasa terhadap penggunaan jasa kredit pada BPR-BKK. 2) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan, jenis kebutuhan konsumen terhadap penggunaan jasa kredit pada BPR-BKK. 3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan, nilai barang jaminan terhadap penggunaan jasa kredit pada BPR-BKK. 4) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan, jumlah tanggungan keluarga terhadap penggunaan jasa kredit pada BPR-BKK. C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian di dalam penulisan skripsi ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas jasa terhadap penggunaan jasa kredit BPR. 2. Untuk mengetahui pengaruh jenis kebutuhan konsumen terhadap penggunaan jasa kredit BPR. 3. Untuk mengetahui pengaruh nilai barang jaminan terhadap penggunaan jasa kredit BPR. 4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap penggunaan jasa kredit BPR-BKK.

8 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi BPR-BKK Mojolaban Penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan BPR-BKK yang menyangkut masalah pemberian kredit pada nasabah. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Penelitian ini merupakan aplikasi konsep perilaku konsumen. Menambah khasanah pustaka bagi Fakultas Ekonomi, khususnya tentang perilaku konsumen. 3. Bagi Penulis Menambah pengetahuan penulis tentang BPR-BKK, peranannya dalam masyarakat serta faktor-faktor yang mendorong masyarakat dalam mengambil kredit pada BPR-BKK. E. Sistematika Skripsi Dalam sistematika skripsi ini akan terdiri dari lima bab yang perinciannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dimuat tinjauan-tinjauan teori yang relevan dengan penelitian yang dilakukan yang meliputi pengertian pemasaran dan manajemen pemasaran, konsep pemasaran, pengertian dan fungsi jasa, pengertian dan ruang lingkup perilaku konsumen, dan faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan penelitian terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan menguraikan tentang cara dan metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini, antara lain: kerangka pemikiran, hipotesa, data dan sumber data, analisis yang digunakan. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan gambaran umum BPR-BKK Mojolaban serta data-data yang diperoleh, analisis data, pembahasan dan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab penutup ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran yang perlu untuk disampaikan.