POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI MENGANTI DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB IV RENCANA PENGEMBANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

Potensi dan Strategi Pengembangan Pariwisata di Kelurahan Tahunan (Ummi Khoiriyah)

Oleh: Zain Amri Yahya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

KEPUASAN WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA PANTAI AIR MANIS PADANG LIANTIKA RINDANI

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh pantai bisa didapat secara langsung dan tidak langsung. Manfaat yang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Arahan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Tanjung Lesung Berdasarkan Partisipasi Masyarakat

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

Kajian sosial ekonomi-... (Rizki Hari Nur C.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA MALIOBORO KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. (Yerik Afrianto S dalam diunduh tanggal 23

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

1. PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity. peningkatan perekonomian negara (Mula, 2012).

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

POTENSI PARIWISATA PANTAI GOA CEMARA DAN UPAYA PENGEMBANGANNYA DI DESA GADINGSARI KECAMATAN SANDEN KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

III. METODE PENELITIAN. sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Langit, Grojokan Kedung Kayang, Pemandian Air Hangat Candi Umbul,

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KAWASAN PATTAYA, THAILAND

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN OBYEK WISATA ALAM DI KECAMATAN CIGUDEG, KABUPATEN BOGOR. Oleh ;

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...

Transkripsi:

Potential and Development of Menganti Beach Puji Wahyu Widayat POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI MENGANTI DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN POTENTIAL AND DEVELOPMENT OF MENGANTI BEACH TOURISM OBJECT IN KARANGDUWUR VILLAGE, AYAH SUBDISTRICT, KEBUMEN REGENCY Oleh : Puji Wahyu Widayat, Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta. pujiwahyuwidayat@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) Prasarana dan Sarana Obyek Wisata Pantai Menganti, (2) Potensi Obyek Wisata Pantai Menganti, (3) Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini meliputi kondisi fisik yang ada di Obyek Wisata Pantai Menganti, dan kondisi sosial meliputi penduduk setempat (1414 orang), pengelola (39 orang) dan wisatawan (84.500 orang). Sampel penduduk setempat dan pengelola diambil menggunakan teknik purposive random sampling. Sampel wisatawan diambil menggunakan teknik insidental sampling. Jumlah sampel pengelola tujuh orang, penduduk setempat 77 orang dan wisatawan 100 orang ditentukan dengan rumus Slovin. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, angket digunakan untuk wawancara penduduk setempat, pengelola dan wisatawan. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ketersediaan prasarana dan sarana menurut penduduk sekitar (68,83 persen) kurang baik, menurut pengelola (71,42 persen) sudah baik, menurut wisatawan (55 persen) kurang baik. (2) Potensi pariwisata Pantai Menganti meliputi luas lahan, lingkungan alam, TPI, besar gelombang, kondisi wilayah dan dukungan penduduk sekitar. (3) Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti; (a) Pengembangan wisata alam memanfaatkan lingkungan alamnya. (b) Pengembangan wisata kuliner dengan potensi yang ada. (c) Menambah dan memperbaiki prasarana dan sarana yang belum optimal. (d) Meningkatkan kualitas SDM. (e) Mengadakan agenda pementasan atraksi budaya. (f) Meningkatkan intensitas promosi melalui berbagai media. Kata kunci: potensi, pengembangan, obyek wisata, pantai menganti ABSTRACT This research aims to assess (1) The Infrastructure in Menganti Beach Tourism Object, (2) The Potential of Menganti Beach Tourism Object, (3) The Development of Menganti Beach Tourism Object. This research used quantitative and descriptive approach as the framework. The population in this research include physical conditions exist in Menganti Beach Tourism Object and the social conditions include locals (1414 people), managers (39 people) and tourists (84.500 people). Sampleof local residents and managers are taken using purposive random sampling technique. Tourists sample were taken using incidental sampling technique. The total sample of 7 managers, 77 locals and 100 people are determined by the Slovin formula. Methods of data collection is using observation, documentation, and questionnaire

used to interview the local residents, managers and tourists. The data were analyzed using descriptive quantitative technique. The reserach showed: (1) Availability of infrastructures and facilities according to residents is around (68.83 percent) less favourable, according to the manager (71.42 percent) favourable, according to the tourists (55 percent) less favourable. (2) Menganti Beach Tourism Potential covers land area, natural environment, fish auction, great wave, the condition of the area and local people support. (3) The Development of Menganti Beach Tourism Object; (a) The development of nature tourism object utilizing natural environment. (b) The Development of culinary tour with the existing potential. (c) Increase and improve unoptimal infrastructures. (d) Improve the quality of human resources. (e) Hold agendasstaging cultural attractions. (f) Increase the intensity of the promotions through various media. Keywords: potential, development, tourism, Menganti beach PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang memiliki ciri khas sebagaian besar wilayahnya berupa perairan diantara pulau-pulau yang ada. Kepulauan Indonesia membentang luas dari Sabang sampai Merauke memiliki keanekaragaman budaya, suku bangsa dan keindahan alam yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan (UU RI No. 10 Tahun 2009). Sektor pariwisata dapat menambah pendapatan asli daerah dan masyarakat sekitar pariwisata. Pemasukan devisa dari sektor non migas perlu perhatian yang lebih serius dalam hal pengelolaan. Pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik wisata secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat kaitannya dengan pengembangan perekonomian daerah atau negara tersebut, dengan kata lain pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi rakyat banyak (Oka A. Yoeti, 1997: 33). Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah, yang terletak pada jalur pantai selatan. Pantai Menganti terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah. Pantai Menganti memiliki wilayah perbukitan batu gamping dan tebing yang berbatasan langsung dengan bibir pantai. Pantai Menganti dibuka untuk umum oleh pemerintah desa setempat pada awal tahun 2011. Pantai Menganti pada mulanya merupakan pantai untuk mendaratnya perahu nelayan dan tempat pelelangan

ikan, lalu mulai dikembangkan sebagai obyek wisata andalan di Desa Karangduwur. Terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sampai sekarang masih berfungsi dengan baik. Beberapa fasilitas di obyek wisata sudah tersedia seperti toilet, mushola, tempat parkir seadanya, dan homestay yang baru selesai dibangun awal tahun 2014. Daya tarik obyek wisata lain terdapat di sekitar Pantai Menganti sehingga Pantai Menganti dapat dijadikan sebagai pusat daya tarik wisata. Obyek wisata lain yang masih dalam lingkup Desa Karangduwur antara lain Air Terjun Sawangan dan Sawangan Adventur serta Tanjung Nagasari yang merupakan tempat sarang burung walet. Beberapa variasi obyek wisata yang terdapat di sekitar Pantai Menganti antara lain Pantai Logending, Pantai Pecaron, Pantai Karangbolong, Pantai Suwuk, Goa Petruk, Goa Barat, dan Goa Jatijajar yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Menganti. Obyek Wisata Pantai Menganti dikelola oleh Pemerintah Desa Karangduwur beserta beberapa lembaga yang ada di desa tersebut. Beberapa lembaga yang ikut mengelola wisata Pantai Menganti yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Badan Perwakilan Desa (BPD), serta Karangtaruna Desa Karangduwur. Pengelolaan Obyek Wisata Pantai Menganti dilakukan secara mandiri, tanpa adanya pihak ketiga atau swasta. Tujuan dari pengelolaan mandiri yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Karangduwur. Data di lapangan menunjukan bahwa masih ada kekurangan dalam hal prasarana dan sarana yang menjadikan masalah bagi wisatawan yang akan berkunjung, seperti akses jalan yang berbahaya, sempit, jalan yang rusak serta minimnya angkutan umum menuju obyek wisata menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Menganti. Akses jalan menuju Pantai Menganti menjadi permasalahan pokok karena jalan yang melewati perbukitan dengan tanjakan dan turunan yang curam mengharuskan pengguna jalan untuk waspada melewati jalan tersebut. Kurangnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam penyediaan akses jalan yang aman dan nyaman menjadi hambatan bagi obyek wisata agar layak diprioritaskan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk dikunjungi. Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti untuk saat ini masih jauh dari baik, karena masih banyak permasalahan yang ada. Masalah yang timbul karena pengembangan ini yaitu pada bangunan fasilitas yang tidak tertata dan belum memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti tempat parkir yang masih sempit, mushola yang kecil dan toilet yang sedikit.

Dari latar belakang masalah di atas, maka perlu digali potensi dan arahan pengembangan obyek wisata Pantai Menganti di masa yang akan datang, agar obyek wisata ini menjadi obyek wisata unggulan yang menarik pengunjung dan mendukung obyek wisata yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan analisa kuantitatif. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial/alam secara sistematis, faktual, dan akurat (Wardiyanta, 2006 : 5). Metode kuantitatif merupakan metote penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013 : 11). Dalam mengungkapan suatu masalah dan faktafakta yang ada, terkadang diberikan interpretasi atau analisis. Penelitian ini, membahas tentang pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Populasi dalam penelitian ini meliputi kondisi fisik yang ada di Obyek Wisata Pantai Mengati, dan kondisi sosial meliputi kepala keluarga (1.414 kepala keluarga), pengelola (39 orang), dan wisatawan (84.500 pengunjung). Sampel kepala keluarga dan pengelola menggunakan teknik purposive random sampling. Sampel wisatawan menggunakan teknik insidental sampling. Jumlah sampel pengelola tujuh orang, kepala keluarga 77 orang dan wisatawan 100 orang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, angket digunakan untuk wisatawan dan kepala keluarga dan wawancara untuk pengelola. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010 : 161). Variabel atau fokus dalam penelitian ini adalah : ketersediaan prasarana dan sarana, potensi, dan pengembangan obyek wisata Pantai Menganti. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten

Kebumen pada bulan Agustus sampai dengan November tahun 2015. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Mendapatkan data yang bermutu dalam penelitian merupakan sebuah keharusan karena kualitas penelitian bergantung pada kualitas data yang didapat. Pengambilan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Moh. Nazir, 2011: 174). Dengan teknik pengumpulan data maka seorang peneliti dapat memadukan permasalahan penelitian dengan kenyataan yang ada di lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, angket dan wawancara. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Daerah Penelitian Kondisi Fisik Obyek Wisata Pantai Menganti Luas wilayah Obyek Wisata Pantai Menganti adalah 15 ha. Kondisi Pantai Menganti indah, bersih, dan berpasir putih. Terdapat mata air sebagai sumber utama kebutuhan akan air bersih di Obyek Wisata Pantai Menganti. Penggunaan lahan di Obyek Wisata Pantai Menganti adalah untuk perkebunan, ladang/tegalan, semak belukar, tempat berdagang, penginapan dan lahan kosong di sekitar kawasan obyek wisata. Tersedia prasarana dan sarana antara lain toilet, warung, mushola, tempat parkir, homestay, menara mercusuar, camping ground, loket retribusi, TPI, dan shuttle. Kondisi Sosial Obyek Wisata Pantai Menganti Kepala Keluarga Sebagian besar responden (93,50 persen) menyatakan dengan adanya obyek wisata mendatangkan manfaat yang baik bagi penduduk setempat. Manfaat yang diperoleh dengan adanya obyek wisata ini adalah mengurangi angka pengangguran karena terbukanya lapangan kerja baru. Tanggapan penduduk setempat terhadap Obyek Wisata Pantai Menganti yaitu kondisi jalan menuju obyek wisata jelek (62,34 persen) dan kondisi prasarana dan sarana obyek wisata kurang (68,83 persen). Pengelola Sebagian besar responden menilai kondisi jalan menuju obyek wisata baik (71,42 persen), karena lebih baik dari yang sebelumnya. Sebanyak (57,14 persen) dari pengelola menyatakan pengembangan obyek wisata telah berkembang dengan baik, sisanya menyatakan cukup berkembang (42,86 persen). Pengembangan obyek wisata ini sudah baik, tetapi tetap diperlukan upaya

pengembangan lebih lanjut dengan program-program baru. Wisatawan Sebagian besar wisatawan (81 persen) tertarik untuk mengunjungi Obyek Wisata Pantai Menganti karena panorama alaminya yang indah. Banyak wisatawan menyatakan kondisi jalan menuju obyek wisata jelek (53 persen) serta prasarana dan sarana obyek wisata kurang (55 persen). Banyak wisatawan yang berkunjung (61 persen) menyatakan puas setelah mengunjungi obyek wisata Ketersediaan Prasarana dan Sarana di Obyek Wisata Pantai Menganti Atraksi yang disajikan di Obyek Wisata Pantai Menganti yang paling diminati wisatawan yaitu saung yang terdapat di bukit tepi pantai, karena dari tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan di Pantai Menganti. Ada menara mercusuar peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1915 yang terletak di bukit sisi selatan. Obyek wisata pantai menganti menyediakan camping ground untuk wisatawan yang ingin berkemah. Terdapat goa menganti di tepi pantai menganti di sebelah barat daya yang dapat dijangkau wisatawan, tetapi goa ini akan terkena air laut saat pasang. Ada TPI yang menjadi pusat penjualan ikan di Pantai Menganti. Sarana merupakan penunjang prasarana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan diantaranya yaitu: 1) loket retribusi terletak di pintu masuk obyek wisata, 2) tempat parkir kendaraan berada di sebelah barat dan sisi timur pantai, 3) warung menyediakan makanan, minuman serta souvenir yang dibutuhkan wisatawan, 4) mushola yang tersedia di beberapa lokasi, 5) toilet yang ada di obyek wisata masih sedikit, 6) homestay ditujukan untuk wisatawan yang ingin menginap di pantai, 7) shuttle merupakan fasilitas untuk mengantarkan wisatawan dari loket retribusi ke pantai dan sebaliknya. Tanggapan mengenai prasarana dan sarana sebagian besar penduduk setempat (68,83 persen) menyatakan kondisi prasarana dan sarana di obyek wisata tidak baik. Pengelola (71,42 persen) menyatakan kondisi prasarana dan sarana di obyek wisata baik, menurut mereka fasilitas yang ada sudah lebih baik dari yang sebelumnya. Lebih dari sebagian wisatawan (55 persen) menganggap kelengkapan prasarana dan sarana tidak baik/kurang. Potensi Obyek Wisata Pantai Menganti Potensi yang dimiliki Obyek Wisata Pantai Menganti dari hasil penelitian yaitu adanya lahan yang masih luas. Lahan yang masih luas ini dapat dijadikan modal

pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana di masa yang akan datang. Potensi lainnya yaitu keindahan alamnya yang menjadi daya tarik utama Obyek Wisata Pantai Menganti. Pemandangan alam, perbukitan hijau, goa di tepi pantai, pasir putih dan sunset menjadi daya tarik obyek wisata. Ombak yang besar serta bentuk pantai yang memungkinkan untuk dilakukan kegiatan berselancar/ surfing. Adapun potensi sosial yaitu masyarakat yang ramah dan siap bekerjasama dalam pengembangan pariwisata Pantai Menganti. Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti Ada 6 alternatif pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti yaitu yang pertama mengembangkan Obyek Wisata Pantai Menganti menjadi wisata alam (natural tourism) dengan memanfaatkan lingkungan alam di Obyek Wisata Pantai Menganti melalui program pembuatan track hiking, pembuatan wahana outbond, perluasan area camping ground, dan penyediaan jasa guide surfing dan snorkeling. Kedua yaitu pengembangan wisata kuliner dengan memanfaatkan TPI sebagai penyedia bahan kuliner seafood. Wisatawan dapat menikmati kuliner seafood dari warung-warung makan menyediakan menu makanan seafood yang bahan utamanya didapat dari TPI. Ketiga yaitu dengan menambah dan memperbaiki prasarana dan sarana yang belum optimal. Fasilitas yang perlu ditambah seperti tempat parker, aula, pusat informasi, halte shuttle. Sedangkan fasilitas yang perlu diperbaiki yaitu akses jalan menuju obyek wisata. Keempat yaitu meningkatkan kualitas SDM yang terlatih, terdidik, terampil untuk daya saing dalam pengembangan obyek wisata. Peningkatan SDM dapat diupayakan dengan memberikan pendidikan kepariwisataan yang mendalam, sehingga pengelola mengetahui bagaimana menjalankan industri pariwisata Pantai Menganti dengan baik dan tepat. Kelima yaitu mengadakan agenda pementasan atraksi budaya untuk menarik kunjungan wisatawan. Pementasan atraksi secara rutin yang diadakan di Obyek Wisata Pantai Menganti akan menjadi daya tarik wisatawan. Keenam yaitu meningkatkan intensitas promosi obyek wisata ke masyarakat umum. Promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informatika salah satunya dengan membuat situs ataupun web mengenai pariwisata Pantai Menganti. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar penduduk setempat (68,83 persen) menganggap kondisi prasarana dan sarana di obyek wisata tidak baik. Pengelola (71,42 persen) menyatakan kondisi prasarana dan sarana di obyek wisata baik, menurut mereka fasilitas yang ada sudah lebih baik dari yang sebelumnya. Lebih dari sebagian wisatawan (55 persen) menganggap kelengkapan prasarana dan sarana tidak baik/kurang. 2. Potensi yang dimiliki Obyek Wisata Pantai Menganti dari hasil penelitian yaitu: a) Adanya lahan yang masih luas. b) Salah satu daya tarik utama Obyek Wisata Pantai Menganti yaitu keindahan alamnya. c) Adanya TPI menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan berrekreasi sekaligus menikmati kuliner seafood yang ada di Pantai Menganti. d) Ombak yang besar serta bentuk pantai yang memungkinkan untuk dilakukan kegiatan berselancar/ surfing. e) Masyarakat yang ramah dan siap bekerjasama dalam pengembangan pariwisata Pantai Menganti. 3. Pengembangan Obyek Wisata Pantai Menganti melalui berberapa program antara lain: a) Pengembangan wisata alam (natural tourism) dengan memanfaatkan lingkungan alam di Obyek Wisata Pantai Menganti. b) Pengembangan wisata kuliner. c) Menambah dan memperbaiki prasarana dan sarana yang belum optimal. d) Meningkatkan kualitas SDM yang terlatih, terdidik, terampil untuk daya saing dalam pengembangan obyek wisata. e) Mengadakan agenda pementasan atraksi budaya untuk menarik kunjungan wisatawan. f) Meningkatkan intensitas promosi obyek wisata ke masyarakat umum. Saran 1. Bagi Pengelola a. Pengelola seharusnya mempertimbangkan adanya perbaikan dan penambahan prasarana dan sarana Obyek Wisata Pantai Menganti untuk memenuhi kebutuhan wisatawan agar Obyek Wisata Pantai Menganti berkembang lebih baik. b. Diperlukan kerjasama antara pengelola, wisatawan dan penduduk setempat untuk selalu menjaga keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kelestarian Obyek Wisata Pantai Menganti. c. Pengelola sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi agar obyek wisata menjadi lebih dikenal di kalangan masyarakat luas.

2. Bagi Pemerintah a. Pemerintah diharapkan memberikan dukungan secara optimal terhadap upaya pengembangan khususnya dari segi pendanaan Obyek Wisata Pantai Menganti dalam upaya perbaikan dan penambahan prasarana dan sarana pariwisata.. DAFTAR PUSTAKA Moh. Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Oka. A. Yoeti. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi