Anis Fakhrunnisa Endang Siti Astuti Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN DAN PERSEPSI KEMANFAATAN TERHADAP PENGGUNAAN YOUTUBE DENGAN PENDEKATAN TAM

Fitri Imandari Endang Siti Astuti Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini menjadikan internet sebagai bagian penting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (hardware) dan perangkat lunak (software) memberikan kekuatan untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang strategis untuk

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL TWITTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. politik, dan sosial budaya, hingga hal-hal yang lebih spesifik

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN TERHADAP KEMANFAATAN PADA SIKAP PENGGUNA E-LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan perilaku yang digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja (K3), dan insentif terhadap motivasi serta kinerja karyawan pada bagian produksi

Heri Indrianto 1), Imanuel Susanto 2), Agustinus Fritz Wijaya 3)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk pengembangan sistem informasi (Venkatest et al, 2003).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Technology Acceptance Model (TAM) diadopsi dari model The Theory of

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individu dikarenakan faktor-faktor, seperti sikap individu, norma-norma

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perparkiran di Stikom Surabaya yang menggunakan teknologi RFID (Radio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

Muchammad Isma il Satyawardhana Endang Siti Astuti Kertahadi. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. akurat, dan secepat mungkin. Meningkatnya kebutuhan ini seiring dengan

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 dibawah ini, menggambarkan tentang tahapan-tahapan

, 2015 PENGARUH PERFORMANCE EXPECTANCY, EFFORT EXPECTANCY, DAN SOCIAL INFLUENCE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION INSTAGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN NILAI RAPORT MENGGUNAKAN METODE TAM

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL: MENGUJI KEEFEKTIVAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI TERPADU (SISTER) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilitian terdahulu mengenai technology acceptance model dan situs jejaring

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. menggunakan perangkat mobile serta jaringan nirkabel (Ayo et al., 2007). Jonker

Yosart Adi Suyoso Endang Siti Astuti Saiful Rahman Yuniarto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab tinjauan pustaka ini terdiri dari dua Sub Bab yaitu Sub Bab 2.1 Landasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Jenis pendekatan yang peneliti gunakan adalah jenis pendekatan analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berorientasi pada profit maupun nonprofit khususnya pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. keindahan di dalamnya sangat terkenal sebagai tempat tujuan pariwisata oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. TELKOM Pusat Divisi Regional V Surabaya)

BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat menjadi bagian dari sarana

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hlm Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi, Tahun 2009, hlm 111.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Instagram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1628

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Gilang Nugraha Endang Siti Astuti Moehammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam diagram alur penelitian di bawah ini : Diagram Alur Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR...vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...xvi BAB I PENDAHULUAN...

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN E-LEARNING TERHADAP MAHASISWA KELAS KARYAWAN (Studi kasus: E-learning Teknik Informatika Universitas Pasundan)

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking)

PREDIKSI TINGKAT KEYAKINAN MAHASISWA AKAN MANFAAT FASILITAS KRS ONLINE DENGAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN TEORI Perpajakan Tinjauan Umum Persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB II LANDASAN TEORI. TAM (Technology Acceptance Model) model 1 merupakan model

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB V PEMBAHASAN. ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja agen Bumida Syariah. Cabang Surabaya. Diagram jalurnya seperti berikut:

BAB I PENDAHULUAN. manual (kertas). Pengumpulan data secara manual dapat mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan yang serba cepat dan dinamis. Organisasi

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Henry Prat Fairchild dan Eric Kohler (2014: 31) Sistem. ikut merasakan ketergangguan tersebut.

Vol. 4 No. 2 Oktober 2016 Jurnal TEKNOIF ISSN: ANALISIS E-LEARNING STMIK STIKOM BALI MENGGUNAKAN TECHONOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENGARUH KEMUDAHAN TERHADAP KEMANFAATAN, MINAT DAN PENGGUNAAN E-COMMERCE (Studi Kasus pada Pengguna Situs Olx.co.id)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang dapat membantu

SKRIPSI. Oleh : SUCI ANDRIYANI

Transkripsi:

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN DAN SIKAP PENGGUNA TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN INTERNET (STUDI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG) Anis Fakhrunnisa Endang Siti Astuti Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email : Anis_fakhrun@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan dan sikap pengguna terhadap minat menggunakan internet dengan menggunakan 3 konstruk dalam model TAM (Technology Acceptance Model) yaitu persepsi kemanfaatan (X), minat perilaku (Y) dan sikap pengguna (Z). Jenis penelitian menggunakan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan pengambilan sampel sebanyak 44 responden dari populasi sejumlah 80 yang merupakan tenaga kependidikan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketiga konstruk yang diteliti memiliki pengaruh positif dan signifikan yaitu persepsi kemanfaatan (X) terhadap sikap pengguna (Z), persepsi kemanfaatan (X) terhadap minat perilaku (Y) dan sikap pengguna (Z) terhadap minat perilaku (Y). Hasil penelitian ini mendukung teori TAM (Technology Acceptence Model) dimana persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna, persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku, dan sikap penguna berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku. Kata kunci : persepsi kemanfaatan, sikap pengguna, minat perilaku PENDAHULUAN Perkembangan era global pada saat ini terjadi begitu pesat dalam segala bidang salah satunya adalah perkembangan dalam bidang teknologi informasi (TI) seperti internet. Teknologi internet merupakan sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia sehingga dapat diakses oleh semua orang. Fenomena ini bisa terjadi karena antara satu komputer dengan komputer lain di dunia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, (Razaq dan Ruly, 2003:9). Teknologi internet mempermudah seluruh elemen masyarakat untuk menunjang semua kegiatannya. Masyarakat merasakan bahwa TI memberikan banyak bantuan pada semua kegiatan yang dilakukan. Beberapa tahun belakangan ini, jumlah pengguna internet di seluruh dunia meningkat pesat. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan pengguna internet telah mencapai 56,6% sepanjang periode tahun 2000-2012 (internet world states, 2012). Berdasarkan data tersebut, Asia sebagai kontributor terbesar, menyumbang 44,8% dari total pengguna internet di seluruh dunia. Sementara berdasarkan hasil survei, pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 63 juta (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2012), dengan penetrasi mencapai 24,23% dari total populasi penduduk Indonesia. (Ningrum, 2012). Manfaat internet telah banyak dirasakan oleh banyak orang yaitu masyarakat umum, lembaga privat maupun non privat, karena berfungsi sebagai entertaint (hiburan), komunikasi, distribusi informasi, maupun melakukan kolaborasi. Internet memiliki beragam sumber daya antara lain E-mail, world wide web (WWW), mailing list, FTP, chating, gopher, dan wais server. Pada lembaga pendidikan manfaat internet membantu penyelesaian pekerjaan demi tercapainya kegiatan belajar mengajar sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu dengan memenuhi segala sarana saluran informasi yang dapat dipakai untuk kepentingan program pendidikan. Penggunaan internet dalam dunia pendidikan dapat membuka cakrawala yang luas tanpa harus dibatasi ruang dan waktu, sehingga efisiensi pekerjaan menjadi meningkat. Lembaga pendidikan seperti halnya perguruan tinggi telah menerapkan teknologi 1

informasi berbasis internet salah satunya adalah Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung kinerja karyawan seperti penyediaan Wi-Fi, komputer untuk menunjang pekerjaan yang di lakukan. Fakultas Ilmu Administrasi dibawah naungan Universitas Brawijaya telah memanfatkan internet dalam upaya mendukung meningkatnya produktivitas pendidikan. Bagi tenaga kependidikan, penggunaan internet digunakan untuk mencari informasi yang dapat membantu dalam hal penyelesaian pekerjaan. Salah satu contohnya penggunaan World Wide Web (WWW ) untuk mencari informasi lebih cepat dan mudah. Mengingat besarnya manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan internet maka diharapkan seluruh tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dapat menggunakan internet semaksimal mungkin untuk menunjang kegiatan yang dilakukan seperti upload nilai mahasiswa, jadwal ujian maupun sharing informasi melalui website FIA. Akan tetapi, walaupun diindikasikan adanya kenaikan penggunaan internet setiap tahun, tetapi masih belum dapat dipredikasi secara pasti faktor-faktor apa saja yang menyebabkan media ini akan selalu digunakan oleh pengguna khususnya tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya. Dengan demikian dibutuhkan suatu penelitian tentang bagaimanakah manfaat dan sikap tenaga kependidikan dalam menggunakan internet, sehingga mempengaruhi minat perilaku dalam menggunakanya. Berhasil tidaknya media internet ini digunakan, dapat diprediksi melalui hubungan sebab akibat. Banyaknya model yang mengkaji hubungan sebab akibat untuk mengukur penerimaan sistem informasi oleh pengguna, peneliti tertarik menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) untuk menunjang penelitian yang dilakukan. Model TAM tersebut dikembangkan oleh Davis et al., (1989) yang mengadaptasi model (TRA) Theory of Reasoned Action. Teori ini dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen (1980). Perbedaan yang mendasar pada TRA dan TAM adalah penempatan sikap dari TRA, dimana pada teori TAM terdapat dua konstruk kunci yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefullnes) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use), sedangkan pada TRA konstruk utamanya adalah sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) dan norma subjektif (subjectif norm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap sikap pengguna teknologi internet, untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat perilaku menggunakan teknologi internet, dan untuk mengetahui pengaruh sikap pengguna terhadap minat perilaku menggunakan teknologi internet. KERANGKA KONSEPTUAL Internet Menurut Sutanta (2005:538) belum ada definisi yang baku tentang istilah internet, hal ini diakibatkan oleh perbedaan pandangan yang berbeda tentang internet itu sendiri. Beberapa orang mendefinisikan internet adalah layanan online yang menawarkan unsur hiburan, sedang bagi yang lainnya internet bisa berarti layanan online untuk masalah pendidikan, atau bagi yang lainya internet merupakan suatu jaringan komputer yang menyediakan fungsi ekonomi bagi perusahaan baik sebagai alat pemasaran atau publikasi perusahaan untuk komunikasi. Pengertian internet sendiri tidak hanya dikemukakan oleh para ahli. Pada umumnya mereka hanya mengemukakan internet sebagai suatu kumpulan dari jaringan seperti halnya LaQue (1994:2) yang menyebut bahwa internet adalah jaringan yang di dalamnya terdapat jaringan-jaringan, yang pertumbuhannya tidak pernah berhenti. Internet tidak hanya menghubungkan satu komputer dengan sebuah komputer lain, tetapi juga menghubungkan komputer dengan semua komputer lain yang juga tersambung dengan internet, sehingga bisa saling bertukar informasi satu sama lain. Razaq dan Ruly (2003:9) berpendapat bahwa internet adalah sumber daya informasi yang terjangkau seluruh dunia sehingga bisa diakses oleh semua orang, dimana antara satu komputer dengan komputer lain didunia (world wide web) dapat saling berhubungan atau berkomunikasi. Menurut Sarwono (2006:1) internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada seorangpun, kelompok maupun organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet dimana mekanisme kerja internet tidak didasarkan pada manusia tetapi merupakan mekanisme kerja elektronik. Manfaat Internet Menurut Sutanta (2005:540) ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh semua golongan pengguna internet salah satunya pengguna internet dapat mengetahui berita-berita paling aktual hanya dengan mengklik situs-situs berita di web. Selain 2

menghemat tenaga dalam mencarinya, materimateri yang dapat ditemui diinternet cenderung lebih update. Tidak hanya itu dengan menggunakan internet akan meningkatkan pekerjaan, memudahkan pekerjaan, dan menjadikan pekerjaan lebih efektif, efisien sehingga menjadikan kontrol pekerjaan lebih baik. Model Penerimaan Teknologi Model TRA ini menunjukkan bahwa sikap (attitude) seseorang, misalnya sikap terhadap belajar, digabungkan dengan norma-norma subjektif (subjective norm), misalnya kepercayaan-kepercayaan orang lain terhadap belajar, akan mempengaruhi minat (behavioral intention) terhadap belajar dan pada akhirnya akan menentukan seseorang untuk belajar atau tidak (behavioral). Sikap terhadap perilaku (attitude Norma subyektif (subjective norm) Minat perilaku (behavoiral intention) Perilaku (behavior) Gambar 1 : Theory Reasoned Action (TRA) Sumber : Ajzen dan Fishbein (1980) dalam Jogiyanto (2007:35) Model TRA dapat diterapkan karena keputusan yang dilakukan oleh individu untuk menerima suatu teknologi sistem informasi merupakan tindakan sadar yang dapat dijelaskan dan diprediksi oleh minat perilakunya. Technology Acceptance Model (TAM) Model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai. Model penerimaan teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Davis et al., (1989) dalam Jogiyanto (2007:111) berdasarkan model TRA. Dua konstruk utama ini adalah kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use). TAM berargumentasi bahwa penerimaan individual terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. Kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) keduanya mempunyai 3 pengaruh ke minat perilaku (behavioral intention). Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi (minat perilaku) jika merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah untuk digunakan. Kegunaan persepsian (perceived usefulness) juga mempengaruhi kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use ) tetapi tidak sebaliknya, pemakai sistem akan memakai sistem jika sistem dirasa bermanfaat baik sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan. Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika pemakai merasa bahwa sistem masih berguna. Karena TAM dimaksud untuk penggunaan teknologi, maka perilaku (behavioral) di TAM dimaksudkan sebagai perilaku menggunakan teknologi. Oleh karena itu, TAM banyak dituliskan lebih spesifik pada penggunaan teknologi sebagai berikut ini: Kegunaan persepsian (perceived of usefulness) Kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) Minat perilaku (behavioral intention) Perilaku (behavioral) Gambar 2 : Technology acceptance Model (TAM) Sumber : Davis et al, (1989) dalamjogiyanto(2007:11) Hipotesis 1. Persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna internet (Z). 2. Sikap pengguna internet (Z) berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku menggunakan internet. (Y) 3. Persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori (explanatory research). Jenis penelitian ini digunakan karena peneliti berupaya memberikan penjelasan tentang hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995:5), explanatory research adalah penelitian yang menyoroti hubungan antar variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah

dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini lebih menekankan desain riset pada penemuan ide-ide dan masukan-masukan. Metode penelitian ini membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks dijadikan sub masalah sehingga tercapai inti masalah yang ingin diteliti. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 67 tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Teknik analisis data yang digunakan adalah : a. Analisis statistik deskriptif Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian dengan cara menggambarkan objek penelitian yang terdiri dari keadaan responden yang diteliti, dan distribusi item masing-masing variabel. Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dalam bentuk pernyataan dengan pilihan jawaban yang telah ditentukan, selanjutnya ditabulasi untuk dideskripsikan. b. Analisis statistik inferential Analisis jalur (path analysis) adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas antar variabel (model kasual) yang telah ditetapkan sebelumnya (Ghozali, 2007:175). Menurut Somantry dan Muhidin (2006:259) analisis jalur bertujuan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung separangkat variabel akibat. Di dalam analisis jalur, besarnya pengaruh variabel penyebab terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel akibat dijelaskan oleh koefisisen jalur. Khusus untuk program SPSS, koefisisen jalur ditunjukkan output yang dinamakan coefficient yang dinyatakan sebagai standardized coefficient atau dikenal dengan beta. Pada dasarnya, koefisien jalur adalah koefisien regresi yang distandarkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah ditentukan dalam angka baku atau Z-score (data yang ditentukan dengan nilai rata rata = 0, dan standart deviasi=1) (Riduwan dan Kuncoro, 2006:116). Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan analisis jalur: 1. Membuat diagram jalur Menurut Supranto (2004:227) basis dari analisis jalur adalah diagram jalur. Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausal antara variabel berdasarkan pada teori anak panah menunjukkan hubungan antar variabel (Ghozali, 2007:175). Berdasarkan 4 hipotesis yang telah dirumuskan maka digambarkan diagram jalur sebagai berikut : Sikap pengguna internet (Z) kemanfaatan menggunakan internet (x 1 ) Gambar 3 : Diagram jalur Sumber : Data diolah: 2013 2. Mencari pengaruh secara langsung Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainya, tanpa ada variabel ketiga yang memediasi kedua hubungan variabel tersebut. Untuk mencari pengaruh langsung antara variabel-variabel dari diagram jalur maka terlebih dahulu dibuat persamaan untuk mencari koefisien jalur (Ghozali, 2007:175). 3. Mencari pengaruh tidak langsung Mencari besarnya pengaruh tidak langsung antara variabel variabel dapat dilakukan dengan mengalikan koefisien jalur (Ghozali, 2007:175). 4. Pengujian hipotesis Untuk menguji hipotesis maka akan dilakukan uji t. Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel eksogen terhadap variabel endogen secara terpisah (parsial). Model analisis jalur atau model analisis path pada penelitian ini ada beberapa tahap, salah satunya menentukan diagram jalur, diagram jalur pada penelitian ini akan di jelaskan pada gambar dibawah ini: 1 H1 Sikap pengguna internet (Z) P1 Kemanfaatan menggunakan internet (X) P2 P3 H3 H2 Gambar 4 : Diagram Jalur Sumber : Data diolah 2013 Minat Pengguna internet (Y) 2 Minat perilaku menggunakan internet (Y)

Dari diagram jalur diatas, dapat dilihat persamaan strukturnya sebagai berikut: Z: P1 X1 + 1 (sebagai persamaan struktur1) Y : P1X1 + P2Z + 2 (sebagai persamaan struktur 2) Keterangan: X1 : Variabel exogenous Z : Variabel intervening Y : Variabel endogenous : Error HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan Analisis Path 1. Hasil perhitungan analisis persepsi kemanfaatan penggunaan internet terhadap sikap pengguna internet dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1 Hasil koefisien path I (X terhadap Z) Variabel bebas Variabel terikat Standardized koefisien beta Probabilita s Keteranga n X 0.738 0.000 Signifikan Z R : 0,738 R square (R2) : 0,545 Adjusted R square : 0,538 Probabilitas F : 0,000 Sumber: data diolah. Berdasarkan hasil analisis koefisien path I pada tabel 1 antara variabel X terhadap variabel Z, maka diperoleh nilai probabilitas F sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) antara persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) terhadap sikap pengguna internet (Z) dapat diterima. Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,545. Artinya bahwa 54,5% variabel sikap pengguna internet akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu vaiabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X). Sedangkan sisanya 45,5% variabel sikap pengguna internet akan dipengaruhi oleh variabelvariabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Adapun pengujian secara parsial pertama adalah pengaruh variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) terhadap variabel sikap pengguna internet (Z). Dari hasil perhitungan secara parsial variabel persepsi kemanfaatan 5 penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel sikap pengguna internet (Z) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,738 dengan probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu sikap pengguna internet (Z). 2. Hasil perhitungan analisis kemanfaatan penggunaan internet dan sikap pengguna internet terhadap minat perilaku menggunakan internet Tabel 2 Hasil koefisien path II (X terhadap Y) Standardized Probabilita Variabel bebas s Variabel terikat koefisien beta Keteranga n X 0.818 0.000 Signifikan Y R : 0,818 R square (R2) : 0,669 Adjusted R square : 0,664 Probabilitas F : 0,000 Sumber : Data diolah Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui pengaruh yang signifikan antara variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet dan sikap pengguna internet terhadap minat perilaku menggunakan internet. Dari hasil uji koefisien path pada Tabel 2 didapatkan nilai probabilitas F sebesar 0,000 (p<0,05) maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) antara persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y) dapat diterima. Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet(x) terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y) dapat dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,669. Artinya bahwa 66,9% variabel minat perilaku menggunakan internet akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X). Sedangkan sisanya 33,1% variabel minat perilaku menggunakan internet akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Adapun pengujian secara parsial pengaruh variabel persepsi kemanfaatan penggunaan

internet (X) terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y). Dari hasil perhitungan secara parsial variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,818 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat perilaku menggunakan internet (Y). 3. Hasil Perhitungan Analisis Sikap Pengguna Internet Terhadap Minat Perilaku Menggunakan Internet Tabel 3 Hasil koefisien path III (Z terhadap Y) Standardized Probabilita Variabel bebas s Variabel terikat koefisien beta Keteranga n Z 0.723 0.000 Signifikan Y R : 0,723 R square (R2) : 0,522 Adjusted R square : 0,515 Probabilitas F : 0,000 Sumber: Data diolah. Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui pengaruh yang signifikan antara variabel sikap pengguna internet terhadap minat perilaku menggunakan internet. Dari hasil uji koefisien path pada tabel 14 didapatkan nilai probabilitas F sebesar 0,000 (p<0,05) maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) sikap pengguna internet (Z) terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y) dapat diterima. Besarnya sumbangan (kontribusi) variabel sikap pengguna internet (Z) terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y) dapat dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,522. Artinya bahwa 52,2% variabel minat perilaku menggunakan internet akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu sikap pengguna internet (Y). Sedangkan sisanya 47,8% variabel minat perilaku menggunakan internet akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Adapun pengujian secara parsial pengaruh variabel sikap pengguna internet (Z) terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet 6 (Y). Dari hasil perhitungan secara parsial variabel sikap pengguna internet (Z) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,723 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel sikap pengguna internet (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat perilaku menggunakan internet (Z). a. Pengaruh tidak langsung Pengaruh tidak langsung antara variabel kemanfaatan (X) terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) melalui sikap pengguna internet (Z) dapat dihitung sebagai berikut: (P1)(P3) = (0,738)(0,723) = 0,533743. Hal ini berarti terdapat pengaruh tidak langsung X terhadap Z melalui Y sebesar 0,533743. b. Pengaruh total Besarnya pengaruh total variabel kemanfaatan (X) terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) menghasilkan pengaruh sebesar 1,352 (0,818 + 0,533743). Berdasarkan perhitungan pengaruh secara parsial antara variabel kemanfaatan (X) terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) melalui variabel sikap pengguna internet (Z), dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kemanfaatan terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) melalui variabel sikap pengguna internet (Z), dengan persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) yang memiliki pengaruh tidak langsung sebesar 0,53461. Dari dua koefisien path yang ditunjukkan dengan Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3, maka dapat dibuat model diagram jalurnya sebagai berikut: Sikap pengguna internet (Z) 0,73 8 Kemanfaatan penggunaan internet (X) 0,72 3 0,81 8 Gambar 5 : Diagram Jalur Sumber : Data diolah 2013 Minat perilaku menggunak

Keterangan : Z = 0,738 X Y = 0,818 X Y = 0,723 Z PEMBAHASAN 1. Variabel Persepsi Kemanfaatan (X) Variabel persepsi kemanfaatan (X) dalam menggunakan internet pada tenaga kependidikan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya secara keseluruhan mempunyai nilai yang baik. Responden mempunyai nilai manfaat yang sangat tinggi dalam menggunakan internet untuk melakukan pekerjaanya, meskipun terdapat unsur hiburan dalam menggunakan internet, akan tetapi karyawan lebih cenderung merasakan manfaat dalam menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas, karena dilingkungan FIA pada saat jam efektif kantor dari pukul 08.00-16.00 WIB tidak dapat membuka situs-situs hiburan seperti facebook, tweeter, youtube, dan sosial networking lainya. Nilai mean variabel X sebesar 3,96 terletak pada interval >3,4-4,2, yang berarti responden setuju bahwa terdapat nilai manfaat dalam menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan yang dilakukan. Melihat dari indikator efisiensi pekerjaan (X 1.1 ) memiliki nilai mean tertingggi sebesar 4,09 terletak pada interval >3,4 4,2, yang berarti responden setuju bahwa terdapat nilai manfaat dalam menggunakan internet sehingga mendapatkan nilai efisiensi dalam menunjang pekerjaan yang dilakukan. Indikator meningkatkan kinerja (X 1.2 ) memiliki nilai mean sebesar 4,00 yang terletak pada interval >3,4 4,2, yang berarti responden setuju bahwa menggunkan internet dapat meningkatkan kinerja. Indikator memudahkan pekerjaan (X 1.3 ) memiliki nilai mean sebesar 4,03 yang terletak pada interval >3,4 4,2, yang berarti responden setuju bahwa dengan menggunakan internet dapat memudahkan pekerjaan. Indikator efektivitas pekerjaan (X 1.4 ) mempunyai nilai mean 3,94 yang terletak pada interval >3,4 4,2, yang berarti bahwa responden setuju dengan menggunakan internet dapat menjadikan pekerjaan lebih efektif. Indikator kontrol pekerjaan (X 1.5 ) mempunyai nilai mean 3,73 yang terletak pada interval >3,4 4,2, yang berarti responden setuju bahwa menggunakan internet mempunyai kontrol tersendiri dalam pekerjaan yang dilakukan. 2. Variabel Sikap Pengguna (Z) Variabel sikap pengguna internet (Z) mempunyai nilai mean 3,76 yang terletak pada interval >3,4 4,2 yang berarti bahwa sikap 7 responden baik atau setuju dalam menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan. Melihat dari indikator perasaan senang (Z 1.1 ) memiliki nilai mean sebesar 3,84 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2 yang berarti sikap responden merasa senang disaat menggunakan internet dalam melakukan pekerjaan. Indikator perasaan nyaman (Z 1.2 ) memilki nilai mean sebesar 3,82 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, yang berarti bahwa sikap responden merasa nyaman disaat menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan. Indikator sikap menerima (Z 1.3 ) memiliki nilai mean sebesar 3,61 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, yang berarti bahwa responden menerima dengan adanya penggunaan internet untuk menunjang pekerjaannya. 3. Variabel Minat Perilaku Menggunakan (Y) Variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) mempunyai nilai mean sebesar 3,71 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, yang berarti bahwa minat perilaku menggunakan internet dalam melakukan pekerjaan termasuk baik. Melihat dari indikator kesempatan menggunakan (Y 1.1 ) mempunyai nilai mean 3,69 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, yang berarti responden mempunyai kesempatan menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan. Indikator saran dari orang lain (Y 1.2 ) mempunyai nilai mean sebesar 3,78 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, berarti bahwa dalam menggunaan internet, responden mendapatkan saran dari orang lain. Indikator motivasi tetap menggunakan (Y 1.3 ) mempunyai nilai mean sebesar 3,67 yang terletak pada nilai interval >3,4 4,2, berarti bahwa responden memiliki motivasi tetap menggunakan internet dalam menunjang pekerjaannya. 4. Pembahasan Hipotesis 1 Pada variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel sikap pengguna internet (Z) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,738 dan probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu sikap pengguna internet (Z). Dalam persepsi kemanfaatan user ataupun pengguna akan menggunakan internet apabila terdapat nilai manfaat dalam penggunaan internet, apabila nilai manfaat sudah didapatkan

maka akan mempengaruhi sikap pengguna baik perasaan senang, perasaan nyaman, dan sikap menerima dalam penggunaan internet. Begitu pula yang terjadi pada responden dalam menggunakan internet untuk melakukan pekerjaannya, karena terdapat nilai manfaat sehingga dapat menunjang pekerjaan lebih efektif dan efisien. Dengan didapatkanya nilai manfaat dalam menggunakan intenet maka akan mempengaruhi sikap sehingga merasa senang, nyaman, dan menerima dalam menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan sehari-hari. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Albert dan Gustin (2010) dimana persepsi kemanfaatan tidak berpengaruh signifikan pada sikap pengguna internet. Sedangkan pada penelitian ini persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap sikap pengguna internet, responden merasakan sebuah manfaat saat menggunakan internet sehingga responden merasa enjoy, senang, dan menunjukkan sikap menerima. 5. Pembahasan Hipotesis 2 Variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,818 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat perilaku menggunakan internet (Y). Dalam persepsi kemanfaatan user ataupun pengguna akan menggunakan internet apabila terdapat nilai manfaat dalam penggunaan internet, apabila nilai manfaat sudah didapatkan maka akan mempengaruhi minat perilaku pengguna untuk tetap melakukan penggunaan internet. Begitu pula pada Tenaga Kependidikan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, menggunakan internet dalam pekerjaannya karena terdapat nilai manfaat sehingga mempengaruhi minat perilaku untuk tetap menggunakan internet demi menunjang pekerjaanya. Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Albert dan Gustin (2010) dimana sikap pengguna tidak berpengaruh terhadap minat perilaku, sedangkan pada penelitian ini sikap pengguna berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku. Dengan perasaan enjoy dan senang yang dimiliki oleh responden maka akan mempengaruhi minat perilaku untuk menggunakan internet. 6. Pembahasan Hipotesis 3 Variabel sikap pengguna internet (Z) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat perilaku menggunakan internet (Y) pada tingkat kesalahan 0,05 (α=5%) apabila variabel lain diasumsikan konstan. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,723 dengan nilai probabilitas t sebesar 0,000 (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel sikap pengguna internet (Z) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu minat perilaku menggunakan internet (Y). Apabila user sebagai pengguna internat merasa senang, nyaman dan menerima penggunaan internet maka akan mempengaruhi minat user untuk tetap menggunakan. Begitu pula yang terjadi pada responden, responden akan menggunakan internet dalam pekerjaanya apabila merasa senang, nyaman, dan menerima penggunaan internet maka akan mempengaruhi minat perilaku untuk tetap menggunakan internet demi menunjang pekerjaanya. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Albert dan Gustin (2010) dimana persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku, responden akan menggunakan suatu teknologi apabila teknologi tersebut mempunyai manfaat, begitu pula yang dirasakan oleh tenaga kependidikan di Fakultas Ilmu Administrasi, responden akan tetap menggunakan internet apabila internet tersebut mempunyai dampak positif. Dengan adanya manfaat atau dampak positif yang dirasakan maka akan mempengaruhi minat responden untuk tetap menggunakan sehingga akan membantu pekerjaan yang dilakukan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tenaga Kependidikan Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dalam menggunakan internet memperhatikan faktor kemanfaatan karena menganggap bahwa dengan menggunakan internet, mereka mendapatkan manfaat dalam mengerjakan tugas sehari-hari untuk menunjang kebutuhan pekerjaannya. Di sisi lain, karena faktor kemanfaatan tersebut maka timbul sikap yang positif dan menerima menggunakan internet sehingga mempengaruhi minat mereka untuk menggunakan internet secara kontinu. 8

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel kemanfaatan penggunaan internet (X) memiliki pengaruh secara langsung terhadap sikap pengguna internet (Z). Ini dibuktikan dengan besarnya peningkatan sebesar 0,738. Semakin banyak manfaat yang dirasakan responden, maka akan mempengaruhi sifat responden seperti senang dalam menggunakan internet. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel persepsi kemanfaatan penggunaan internet (X1) berpengaruh positif terhadap minat penggunaan internet (Y) ini dibuktikan dengan besarnya koefisien path sebesar 0,818. Tenaga kependidikan sebagai responden selalau mendahulukan aspek kemanfaataan dalam memotivasi dirinya untuk tetap menggunakan internet. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sikap pengguna internet (Z) berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan internet (Y) ini dibuktikan dengan besarnya angka koefisien regresi sebesar 0,723 dan mempunyai pengaruh yang signifikan. Saran Untuk meningkatkan minat tenaga kependidikan dalam menggunakan internet sebaiknya dilakukan sosialisasi ataupun pengharusan (mandatory) dalam menunjang ataupun melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai karyawan. Seperti diketahui walaupun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa minat penggunaan termasuk dalam kategori baik, tapi jika rataratanya dibandingkan dengan variabel yang lain yaitu kemanfaatan dan sikap pengguna, rata-rata minat perilaku menggunakan termasuk yang terendah. Sehingga perlu adanya peningkatan dalam minat perilaku menggunakan. Kedepannya diharapkan dengan adanya penelitian ini, minat perilaku menggunakan internet pada tenaga kependidikan administrasi Fakultas Ilmu Administrasi dapat menunjukkan peningkatan. Dengan adanya peningkatan tersebut pekerjaan yang dilakukan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Diharapkan pihak fakultas dapat mempertahankan serta meningkatkan pelayanan terhadap kemanfaatan penggunaan internet, karena variabel kemanfaatan penggunaan internet mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap pengguna internet dan minat perilaku menggunakan internet, diantaranya yaitu dengan memfasilitasi penggunaan internet sehingga minat perilaku menggunakan internet akan meningkat. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi minat perilaku menggunakan internet diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini. Seperti memasukkan variabel kemudahan dan variabel penggunaan nyata untuk melengkapi penelitian yang akan dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Jogiyanto. 2008. Sistem Informasi Keperilakuan. Penerbit Andi: Yogyakarta Laquey, Tracy. 1994. Sahabat Internet:Pedoman Bagi Pemula untuk Memasuki Jaringan global. Institute Teknologi Bandung: Bandung Razaq, Abdul dan Bahrul Ulum Ruly. 2003. Belajar Singkat Cepat Internet. Indah : Surabaya Riduwan dan Kuncoro, E.A. 2006. Cara Menggunakan Dan Memaknai Analisis Sarwono, Jonathan. 2006. Strategi Penelitian Di Internet. Graha Ilmu: Yogyakarta Singarimbun, Masri; Sofian Effendi (Editor). 2006. Metode Penelitian Survei. LP3ES : Jakarta Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Graha Ilmu: Yogyakarta 9