BAB I PENDAHULUAN. dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi yang pada mulanya adalah alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang sering kali dihadapkan pada materi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN COURSEWARE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Bandung mempunyai peranan besar, salah satunya adalah peristiwa Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, sikap dan prilakunya. Eun dan Young (2010) mengemukakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aditiarana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, keterampilan berpikir kritis telah lama menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Septiandari, 2013

I. PENDAHULUAN. Kimia merupakan salah satu ilmu yang memunculkan fenomena yang abstrak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak tuna rungu atau anak dengan gangguan pendengaran merupakan anak

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan setiap hari, merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indriyani Hargesta, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Metode Penelitian dan Pengembangan atau dikenal juga dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain, demikian sebaliknya. Agar dapat berkomunikasi dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berlangsung pesat, saat ini bermunculan istilah e-learning, online

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara manual bisa digantikan oleh mesin. Informasi dan komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin hari semakin canggih. Komputer selalu menjadi alat bantu manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dan komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian banyak ahli melihat potensi yang ada pada media ini untuk dimanfaatkan bagi pendidikan. Setelah dilakukan berbagai percobaan dan penelitian, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk digunakan menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran. Komputer sebagai sarana untuk menyajikan informasi dapat dimanfaatkan diberbagai bidang. Dalam sektor pendidikan pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya digunakan untuk membantu urusan administrasi saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai contoh, dengan adanya komputer multimedia yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan yang diam dan bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Multimedia dapat memiliki fitur-fitur seperti memperindah gambar, kemampuan untuk mengatur suara, gambar animasi dan menampilkan video yang merupakan inovasi yang dapat memeriahkan pengalaman belajar. Fleksibilitas

2 multimedia dapat menggantikan pembelajaran tradisional yang bersifat tekstual yang memungkinkan memberikan stimulasi yang lebih luas, baik verbal maupun visual, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar. Dengan kata lain, multimedia mampu mengirimkan informasi menjadi hidup, yang dapat membantu siswa menciptakan visualisasi dunia nyata (Belinda dan Tse-Kian, 2007). Pembelajaran multimedia didalam kelas bukan merupakan fenomena yang baru, tetapi dengan teknologi computer sekarang ini memungkinkan multimedia dikembangkan dengan lebih meningkatkan interaktivitas, kemudahan penggunaan dan pengurangan biaya dari sebelumnya (Frey dan Sutton, 2010). Ludwig, dkk (2004) mengungkapkan tiga poin yang didapat dalam menggunakan media didalam kelas, yaitu (1) untuk meningkatkan ketertarikan siswa (to raise interest level) sehingga siswa akan berharap menggunakan berbagai macam media, (2) untuk meningkatkan pemahaman siswa (to enhance understanding) dimana media yang mengandung kaya materi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada topik yang kompleks, dan (3) untuk meningkatkan daya ingat (to increase memorability) dimana media yang mengandung kaya materi akan membuat pemrosesan dan pengambilan informasi lebih baik dan mudah. Seperti yang tertuang dalam paper yang dilakukan oleh SEG Research, terdapat hubungan yang relevan antara pemrosesan otak dengan multimedia pembelajaran, yaitu (1) multimedia yang efektif memahami bahwa kinerja memori memiliki keterbatasan. (2) Presentasi multimedia yang efektif memanfaatkan saluran pendengaran dan penglihatan pada kinerja memori untuk

3 menyampaikan konten. Penggunaan beberapa saluran dapat menigkatkan jumlah informasi yang dapat diproses oleh otak. (3) Multimedia yang efektif mengerti bahwa penggunaan teks mungkin dapat menantang untuk diproses, dibutuhkan keterlibatan baik dari saluran penglihatan maupun saluran pendengaran. (4) Presentasi multimedia yang efektif menyadari bahwa memori jangka panjang mengatur informasi kedalam skema. Penyajian informasi dengan cara menggunakan skema yang sudah ada atau yang dapat membantu siswa mengatur informasi dapat sangat membantu pelajar / siswa dalam memasukkan informasi kedalam memori jangka panjang nya. Multimedia yang efektif berkembang melalui suatu upaya perencanaan yang konsisten berdasarkan hasil pembelajaran yang terukur. Karena kemajuan dalam penelitian ilmu kognitif, desainer dapat mengembangkan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompliksitas kognititif dengan berbagai media. Teknologi mengalami perubahan dan siswa pun berubah, metode penyampaian pembelajaran pun harus ikut berubah juga (Frey dan Sutton, 2010). McDonough (1994) mengemukakan beberapa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan komputer seperti memberikan rangsangan dan motivasi untuk belajar, menciptakan efek audio dan visual, adanya pemanggilan kembali konsep yang sudah tercatat, dan mendorong siswa untuk belajar aktif. Dalam kegiatan pembelajaran komputer, salah satu masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar adalah dalam pembelajaran penggunaan email. Pembelajaran ini disarankan menggunakan komputer dan ketersediaan koneksi internet dalam proses belajar mengajarnya, karena apabila pembelajaran ini

4 dilakukan dengan cara ceramah di depan kelas, peserta didik kemungkinan akan kesulitan untuk mengerti terhadap penggunaan email karena tidak dihadapkan langsung dengan fenomena yang sedang dipelajari. Namun kendala yang sering dihadapi saat ini adalah di beberapa sekolah ketersediaan komputer dan ketersediaan internet belum memadai. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan video simulasi mengenai pengoperasian email. Video tersebut akan menyimulasikan bagaimana menggunakan email, diantaranya mendaftar email, membuka email, menulis pesan, membuka pesan di email, dan sebagainya. Dengan menggunakan video simulasi tersebut, guru dapat memperlihatkan pengoperasian email kepada siswa tanpa internet dan dapat dilakukan didalam kelas dengan menggunakan satu komputer atau laptop. Simulasi komputer dari bagian-bagiannya memiliki kemampuan untuk menempatkan pengalaman belajar yang dimana sebelum menggunakan teknologi ini, terlalu mahal, berbahaya, jauh atau memakan waktu. Kemampuan simulasi untuk menyajikan pemandangan yang realistis yang disatukan dengan kemapuan komputer untuk membuat jalur cabang pembelajaran membuatnya salah satu teknologi yang paling mudah beradaptasi yang digunakan sampai saat ini (Akpan, 2002). Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis ingin mengembangkan sebuah cara pembelajaran alternatif dengan menggunakan bentuk media pembelajaran untuk menghasilkan sebuah media alternatif baru dalam melakukan pembelajaran pada pokok bahasan penggunaan email untuk kebutuhan informasi

5 dan komunikasi. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu pembelajaran pada pokok bahasan email untuk keperluan informasi dan komunikasi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Pentingnya alat bantu yang inovatif dalam pembelajaran. 2. Adanya teknologi baru yang menawarkan solusi baru dalam proses pembelajaran, salah satunya media pembelajaran berbasis komputer. 3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang dalam hal ini tidak tersedianya koneksi internet. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu pembelajaran pada pokok bahasan email untuk keperluan informasi dan komunikasi?. Rumusan masalah di atas dirinci ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer?

6 2. Bagaimana validitas media pembelajaran video simulasi berbasis komputer yang dikembangkan berdasarkan ahli media, ahli materi, dan pengguna? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat merancang dan mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer. 2. Dapat mengetahui tingkat validitas media pembelajaran video simulasi berbasis komputer. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang dan mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sehingga bisa dijadikan solusi baru untuk para pengajar dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran TIK. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan sebuah media untuk melakukan pembelajaran pokok bahasan menggunakan email untuk keperluan informasi dan komunikasi. 1.6 Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi operasional sebagai berikut :

7 1. Media pembelajaran video simulasi dapat diartikan sebagai alat, metode dan teknik peniruan atau menyamai proses yang terjadi di dunia nyata yang digunakan dalam rangka pembelajaran di sekolah. 2. Mata pelajaran TIK disini tidak mencakup semua bahasan pada mata pelajaran TIK kelas XI akan tetapi hanya membahas materi mengenai pokok bahasan menggunakan email untuk keperluan teknologi informasi dan komunikasi. 1.7 Metode Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang media pembelajaran, mengetahui proses pembuatan media pembelajaran dan mengetahui tingkat validitas media pembelajaran tersebut, maka metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Research and Development. 1.8 Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi dalam penelitian untuk implementasi terbatas media pembelajaran yang dikembangkan ini adalah salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakar media pembelajaran diantaranya dosen ahli media pembelajaran atau pelaku-pelaku industri multimedia pembelajaran, ahli materi diantaranya dosen Ilmu Komputer atau Teknik Informatika, guru TIK, dan beberapa siswa sebagai pengguna media pembelajaran.