HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PONDOK PESANTREN AS AD DAN PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP PHBS SISWA DI SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 9 SURAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH DI SDN TLOGOMAS 2 MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN RAMBUT PADA LANSIA DI DESA PATALAN, KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL.

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISWA SDN KROBOKAN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI WUSTHO (SMP) DI PESANTREN AL-FALAH BANJARBARU

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH KADER JUMANTIK DI PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

Yulisetyaningrum ABSTRAK

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANCASAN WILAYAH PUSKESMAS BAKI I SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sambiroto 01 Kota Semarang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA SD NEGERI IV BATURETNO KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI

Maria Jita Iba Badu¹, Tedy Candra Lesmana², Siti Aspuah³ ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD NEGERI SUROKARSAN II YOGYAKARTA

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Usia Sekolah Dasar 6 12 Tahun Di SD N 1 Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

II. TINJAUAN TEORITIS

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Kata kunci : PHBS,Tatanan Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

EFEKTIVITAS MEDIA CERITA BERGAMBAR DAN ULAR TANGGA DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SDN 2 PATRANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: DEBBY SINTHYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Organization/WHO), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

PENGARUH CARA DAN KEBIASAAN MEMBERSIHKAN WAJAH TERHADAP PERTUMBUHAN JERAWAT DI KALANGAN SISWA SISWI SMA HARAPAN 1 MEDAN.

*Mulyo Aji Sulistyo,**Imam Fathoni,***Leo Yosdimyati R

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

DESI MAHFUDHAH 1. Intisari

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN PERORANGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) (Studi pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak) Manuscript Oleh : LISFATUR ROHMAH G2A008073 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2012

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KEBERSIHAN PERORANGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Lisfatur Rohmah 1 Ns.Pawestri, S.Kep, M.Kes 2 Ratih Sariwardhani,S.Si, M.Kes 3 Abstrak Latar belakang : Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak terhadap siswa kelas V yang berjumlah 46 anak tentang kebersihan perorangan yang meliputi faktor kebersihan rambut, kebersihan kuku, kebersihan gigi dan kebersihan kulit di dapatkan hasil bahwa sebanyak 27 (58,70%) anak kurang memperhatikan kebersihan individunya, banyak ditemui anak dengan kuku tangan kotor, jarang atau tidak rutin menggosok gigi dan rambut yang tidak tertata rapi dan kotor hal ini mengindikasikan bahwa terdapat permasalah tentang pengetahuan kebersihan perorangan yang berakibat pada rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Tujuan penelitian : Tujuan penelitian adalah mengetahuai hubungan karakteristik dan pengetahuan tentang kebersihan perorangan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian : Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak kelas 4, 5 dan 6 sebanyak 232 anak. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional simple random sampling dengan jumlah 70 siswa. Hasil penelitian : Responden memiliki rata-rata umur 10 tahun 11 bulan dengan umur termuda 9 tahun dan umur tertua adalah 12 tahun, jenis kelamin sebagian besar laki-laki yaitu sebanyak 46 anak (65,7%), pengetahuan sebagian besar cukup yaitu sebanyak 35 anak (50,0%), PHBS sebagian besar cukup yaitu sebanyak 42 anak (60,0%). hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak dengan nilai p = 0,019.Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak dengan nilai p = 0,270. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak p = 0,001 Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan PHBS dengan nilai p = 0,019. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS dengan nilai p = 0,011. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan PHBS dengan nilai p = 0,001. Saran : Pihak sekolah sebaiknya selalu melakukan promosi kesehatan terhadap anak atau membuat program rutin kepada siswanya tentang praktik dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan, Perilaku hidup bersih dan sehat Abstract Background: Introduction study result carried out at MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak to student of class V about 46 children concerning personal hygiene include hair, fingernail, tooth and skin cleanliness factors obtained result that about 27 1

(58,70%) student was less pay attention to their personal hygiene. On MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak much found student with dirty fingernail, infrequently to brush their tooth and hair that wasn t orderly and dirty, this case indicated that include problem concerning personal hygiene knowledge that influence to less of both clean and healthy life behavior on student of MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Research Objective: To found both characteristic and knowledge correlation about personal hygiene with both clean and healthy life behavior (PHBS). Research Method: Research type was descriptive correlation by cross sectional approach. Population within this research was all of MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak students of class 4,5 and 6 about 232 students. Sampling technique used was proportional simple random sampling by 70 students. Independent variable within this research was sex, age and knowledge about personal hygiene, whereas dependent variable within this research was both clean and healthy behavior (PHBS) on MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak students. Statistical test used was Rank Spearman for numeric data and Chi Square for categorical data. Research result: respondent have average age about 10 years old and the youngest was 9 years old, the oldest was 12 years old, sex of male partly about 46 students (65,5%), knowledge partly enough was about 35 students (50,0%), PHBS majority enough about 42 students (60,0%) statistical test result obtained there was significant correlation between age and children PHBS in MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak with value p= 0,019. There was no significant correlation between sex and children PHBS in MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak with value of p= 0,270. There was significant correlation between knowledge and children PHBS in MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak with value of p = 0,001. Conclusion: There was significant correlation between age and PHBS knowledge, there wasn t significant relationship between sex and children PHBS in MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Advice : The school should always conduct health promotion of the child or make a regular program to students about the practice and extension behavior and healthy. Keywords: Characteristic, Knowledge, Clean and healthy behavior Pendahuluan Visi pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat yag dituangkan dalam rencana pembangunan kesehatan adalah mencapai kondisi yang sehat dan merata pada setiap lapisan masyarakat haruslah tercipta kondisi yang saling mendukung antara masyarakat dan pemerintah. Sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan tersebut telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan dengan kegiatan operasional antara lain dalam bentuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Sembiring, 2009). 2

Pengertian PHBS menurut Departemen Kesehatan RI adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga yang dapat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Kementerian Kesehatan RI mencanangkan kebijakan baru paradigma sehat yang merupakan cara pandang pembangunan kesehatan bersifat holistik, proaktif, dan antisipatif. Perhatian paradigma sehat terfokus pada upaya promosi dan pencegahan yang memprioritaskan dukungan dan alokasi sumber daya pada berbagai upaya menjaga penduduk sehat agar tetap sehat. Kebijakan tersebut berorientasi pada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan penduduk agar tetap sehat dan tidak semata-mata memerhatikan warga yang sakit (Kodim, 2011). Indikator PHBS di tatanan institusi pendidikan menurut Suparyanto (2010) meliputi : 1) kebersihan perorangan : badan dan pakaian bebas dari kotoran, tidak ada kotoran hitam disekitar kuku dan kuku tersebut pendek, 2) penggunaan air bersih : air bersih untuk diminum (sudah dimasak) dan cuci tagan untuk siswa dan guru, 3) Penggunaan jamban : jamban dalam keadaan bersih dan tidak berbau, 4) bak penampungan air bebas dari jentik nyamuk, kebersihan seluruh ruangan baik ruang belajar, kantor, gudang, dll, 5) kegiatan kader UKS, 6) gaya hidup bebas rokok, dan 7) menjadi anggota pelayanan jaminan kesehatan. Marheni (2010) menyatakan bahwa sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan adalah seluruh anggota keluarga institusi pendidikan dan terbagi dalam :1) Sasaran primer adalah sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan dirubah perilakunya atau siswa dan guru yang bermasalah (individu/kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah), 2) Sasaran sekunder adalah sasaran yang dapat 3

mempengaruhi individu dalam institusi pendidikan yang bermasalah misalnya, kepala sekolah, guru, orang tua siswa, kader kesehatan sekolah, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan lintas sektor terkait, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan 3) Sasaran tersier adalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan, kebijakan, dan kegiatan untuk tercapainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan misalnya, kepala desa, lurah, camat, kepala Puskesmas, dinas pendidikan, guru, tokoh masyarakat dan orang tua siswa. Menurut Dzulfikar (2011) bahwa penyakit yang lazim menyerang anak sekolah diharapkan semua yang terlibat dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat mengenal dan mendeteksi dini penyakit, melakukan pertolongan pertama, merujuk ke rumah sakit, serta upaya pencegahan penyebaran penyakit di lingkungan sekolah antara lain adalah diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah (DB), demam tifoid, tuberkulosis dan hepatitis A. Untuk mengatasi masalah tersebut Depkes RI (2006) membuat suatu program promosi kesehatan dan telah ditetapkan sebagai salah satu program unggulan. Depkes RI (2006) mengemukakan bahwa promosi kesehatan bertujuan untuk peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk hidup sehat, dan pengembangan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dan untuk itu diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan. Upaya promosi kesehatan diharapkan dapat mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat yang menjadi pilar pembangunan kesehata (Depkes RI, 2006). Menurut Notoatmodjo (2003), perilaku sehat (health behaviour) dapat sebagai atribut-atribut personal seperti kepercayaan-kepercayaan, harapanharapan, motif-motif, nilai-nilai, persepsi dan unsur-unsur kognitif lainnya, 4

sebagai karakteristik individu meliputi unsur-unsur dan keadaan afeksi dan emosi dan sebagai pola-pola perilaku yang tampak yakni tindakan-tindakan dan kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan mempertahankan, memelihara dan untuk meningkatkan kesehatan. Green (dalam Notoatmodjo, 2003) menjelaskan secara umum bahwa kualitas hidup dipengaruhi oleh kesehatan, sedangkan kesehatan dipengaruhi oleh perilaku dan gaya hidup serta lingkungan. Perilaku dan gaya hidup dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu predisposing factors, reinforcing factors dan enabling factors. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, sikap, nilai, keyakinan, kepercayaan, sarana prasarana dan fasilitas kesehatan, dan para petugas kesehatan. METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) untuk menggambarkan hubungan antara variabel bebas yakni karakteristik dan pengetahuan tentang kebersihan perorangan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) siswa MI Matholiul Ulum Menco Wedung Demak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belah lintang (cross sectional) ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak kelas 4, 5 dan 6 sebanyak 232 anak. Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah proportional simple random sampling sebanyak 70 siswa. Penelitian ini telah dilaksanakan di MI Matholiul Ulum II Menco 5

Wedung Demak pada bulan Juli 2012. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan korelasi Chi Square. HASIL Responden memiliki rata-rata umur 10 tahun 11 bulan dengan umur termuda 9 tahun dan umur tertua adalah 12 tahun. Jenis kelamin responden sebagian besar laki-laki sebanyak 46 anak (65,7%). Pengetahuan responden sebagian besar cukup yaitu sebanyak 35 anak (50,0%). PHBS responden sebagian besar cukup yaitu sebanyak 42 anak (60,0%). Terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak dengan nilai p = 0,019. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak dengan nilai p = 0,270. 1. Analisis Univariat a. Umur Anak Umur responden berkisar 9 tahun sampai dengan 12 tahun dengan rata-rata 10,1 tahun, umur termuda 9 tahun, umur tertua 12 tahun dan simpangan baku 0,843 tahun. Responden siswa kelas IV sebanyak 21 siswa, kelas V sebanyak 28 siswa, dan kelas VI sebanyak 21. Kelompok umur ini masuk dalam kategori kelompok umur anak. 6

b. Jenis Kelamin Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi berdasarkkan Jenis Kelamin Anak di MI Jenis Kelamin Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Variabel Frekuensi Persentase Laki-laki Perempuan Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki jenis kelamin 46 24 laki-laki yaitu sebanyak 46 anak (65,7%). 65,7 34,3 Jumlah 70 100 c. Pengetahuan Skor pengetahuan dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu nilai minimal 21 untuk nilai maksimal 37, nilai rata-rata 31,30 dan nilai simpangan baku sebesar 4,195. Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Pengetahuan Baik Cukup Kurang Variabel Frekuensi Persentase 23 32 15 32,9 45,7 21,4 Jumlah 70 100 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 32 anak (45,7%) dan 21,4% merupakan pengetahuan kurang. 7

d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Skor PHBS dari hasil penelitian yang diperoleh yaitu nilai minimal 11 untuk nilai maksimal 25, nilai rata-rata 18,26 dan nilai simpangan baku sebesar 3,763. Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II PHBS Menco Wedung Demak Tahun 2012. Variabel Frekuensi Persentase Kurang baik Baik 37 33 52,9 47,1 Jumlah 70 100 Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki PHBS kurang baik yaitu sebanyak 37 anak (52,9%). 2. Analisis Bivariat 1. Hubungan Umur dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai korelasi sebesar 0,280 dengan p value sebesar 0,019, hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Nilai korelasi sebesar 0,280 menunjukkan hubungan yang positif dan lemah (Dahlan, 2011). Hal tersebut berarti semakin tinggi umur anak maka semakin baik PHBSnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram scatter di bawah ini : 8

r = 0,280 p value = 0,019 Gambar 4.1 Diagram Tebar Hubungan Umur dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. 2. Hubungan Jenis Kelamin dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Tabel 1.4 Hubungan Jenis Kelamin dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012 Jenis kelamin Laki-laki B Kuran g 27 PHBS % Baik % 58,7 19 41,3 Total % X 2 p value 46 100 1,216 0,270 Perempuan 10 41,7 14 58,3 24 100 Jumlah 37 52,9 33 47,1 70 100 Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa hasil continuity correction uji nilai x sebesar 1,216 dengan nilai didapatkan nilai p continuity correction = 0,270 (< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. 9

3. Hubungan Pengetahuan denga PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai korelasi sebesar 0,376 dengan p value sebesar 0,001, hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Nilai korelasi sebesar 0,376 menunjukkan hubungan yang positif dan lemah (Dahlan, 2011). Hal tersebut berarti semakin baik pengetahuan anak maka semakin baik pula PHBSnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram scatter di bawah ini : Gambar 4.3 Diagram Tebar Hubungan Pengetahuan dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum r = II 0,376 Menco p = Wedung 0,001 Demak Tahun 2012. 10

B. Pembahasan 1. Umur Umur responden penelitian berkisar 9 tahun sampai dengan 12 tahun dengan rata-rata 10 tahun, umur termuda 9 tahun, umur tertua 12 tahun. Berdasarkan kelompok umur ini maka responden peneltiian masuk dalam kategori kelompok umur anak. Kelompok umur anak-anak masih memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap orang tua. Usia anak sekolah biasanya belum memiliki kesadaran yang tinggi tentang perilaku kebersihan diri sehingga orang tua perlu memberikan perhatian yang besar kepada anak. 2. Jenis kelamin Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 46 anak (65,7%). Anak dengan jenis kelamin laki-laki biasanya lebih cepat dapat berfikir dan memutuskan permasalahan namun lemah dalam hal kedisiplinan dan ketelatenan, termasuk dalam hal perilaku PHBS yang seharusnya diterapkan terhadap dirinya sendiri. Anak laki-laki biasanya malas untuk memperhatikan PHBS dan biasanya lebih memilih untuk berperilaku yang simpel dan mudah saja. 3. Pengetahuan Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 45,7. Siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang PHBS dapat dikarenakan kurang adanya pendidikan kesehatan di sekolah tentang PHBS. Praktik PHBS yang dilakukan oleh anak selama ini lebih didapatkan dari informasi dan perintah dari orang tua yang tidak dapat memberikan penjelasan tentang PHBS secara utuh dan mendalam. Orang tua hanya memberikan pengertian tentang beberapa hal yang harus dilakukan oleh anak 11

berkaitan dengan PHBS berdasarkan pengalaman yang dilaluinya. Mayoritas anak yang menjawab pertanyaan salah yaitu : mandi 2 kali sehari(45,7%), menjaga kebersihan lingkungan(34,3%), berhati-hati untuk menghindari jatuh yang dapat menimbulkan kerusakan gigi(50,0%), gerakan menyikat gigi(38,6%), dan periksa gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali(48,6%). 4. PHBS Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak memiliki PHBS kurang baik yaitu sebanyak 52,9%. PHBS yang kurang baik ini menandakan bahwa siswa tidak melakukan kebersihan diri secara utuh dan banyak hal yang tidak mendapat perhatian tentang perilaku PHBS. Berdasarkan hasil jawaban pada perilaku PHBS diketahui bahwa perilaku yang terendah atau yang tidak pernah dilakukan oleh siswa adalah tentang siswa menggosok gigi sebelum tidur yaitu sebanyak 31,4% siswa yang menyatakan tidak pernah. Kebiasaan menggosok gigi biasanya hanya dilakukan oleh siswa pada pagi hari saja, sementara perilaku menggosok gigi pada malam hari sebelum tidur jarang bahkan tidak pernah dilakukan oleh siswa. Padahal diketahui menggosok gigi pada malam hari sangat penting karena sebelum tidur hendaknya gigi sudah bersih dari berbagai sisa makanan yang akan menjadikan kerusakan pada gigi. 5. Hubungan Umur dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil uji korelasi rank spearman didapatkan nilai korelasi sebesar 0,280 dengan nilai p = 0,019 (< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. 12

6. Hubungan Jenis Kelamin dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Berdasarkan hasil penelitian hasil uji continuity correction nilai x sebesar 1,216 dengan nilai didapatkan nilai p continuity correction = 0,270 (< 0,05).didapatkan nilai p = 0,270 (< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Anak dengan jenis kelamin perempuan memiliki kecenderungan PHBS lebih baik daripada anak laki-laki. Hubungan signikansi antara jenis kelamin dan PHBS mengindikasikan bahwa ada kecenderungan anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak dengan jenis kelamin perempuan memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang lebih baik daripada anak laki-laki yakni sebesar 58,3% anak perempuan PHBSnya kategori baik dan PHBS anak laki-laki yang PHBSnya baik yaitu sebesar 41,3%. 7. Hubungan Pengetahuan dengan PHBS Anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji korelasi rank spearman didapatkan nilai korelasi sebesar 0,376 dengan nilai p = 0,001 (< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah dapat di tarik beberapa kesimpulan bahwa responden memiliki rata-rata umur 10 tahun 11 bulan dengan umur termuda 9 tahun dan umur tertua adalah 12 tahun, jenis kelamin sebagian besar laki-laki yaitu sebanyak 46 anak (65,7%), pengetahuan responden sebagian besar cukup yaitu sebanyak 35 anak (50,0%), PHBS responden sebagian besar cukup yaitu sebanyak 42 anak (60,0%). Terdapat 13

hubungan yang bermakna antara umur dan pengetahuan dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan PHBS anak di MI Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak. Pihak sekolah sebaiknya selalu melakukan promosi kesehatan terhadap anak atau membuat program rutin kepada siswanya tentang praktik dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga anak-anak memiliki perilaku kesehatan yang baik yang ikut menentukan status kesehatannya sebagai modal untuk menuntut ilmu di sekolah. 1 2 3 Lisfatur Rohmah : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang. Ns.Pawestri, S.Kep, M.Kes : Dosen Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Ratih Sariwardhani, S.Si, M.Kes : Dosen Fakultas Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. KEPUSTAKAAN Departemen Kesehatan RI. (2006). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Dzulfikar (2011). Tatalaksana Penyakit yang Sering dijumpai pada Anak Sekolah. http:www//penyakitanaksekolah. Diakses tanggal 24 Desember 2011. Kodim Nasrin, (2011). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat. Jurnal Medika Edisi No 03 Vol XXXVI. Marheni Zeiny. (2010). PHBS. http:www//zeninyphbs. Diakses tanggal 24 Nopember 2011. 14

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prisip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Cipta.. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba medika. Sugiyono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suparyanto. (2010). Konsep PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat). Materi kuliah. 15

PERNYATAAN PERSETUJUAN Manuscript dengan judul Hubungan Karakteristik Dan Pengetahuan Tentang Kebersihan Perorangan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) (Studi pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matholiul Ulum II Menco Wedung Demak) Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan Semarang, September 2012 Pembimbing I Ns.Pawestri, S.Kep, M.Kes. Pembimbing II Ratih Sari wardani, S.Si, M.Kes 16