STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Pengaruh Penyuluhan PHBS tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas V SDN Taman Kota Serang

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH DI SMA KATOLIK ST.THOMAS AQUINO MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Manuskrip. Oleh : Icha Puspitalia Wilanda NIM : G2A PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PERBEDAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN DEMONSTRASI PADA ANAK KELAS V SD DI SDN PAGU I KECAMATAN PAGU

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manao. Kata kunci: PHBS, PHBS Sekolah, Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ANTARA SISWA KELAS VII DENGAN KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

Perbedaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat... (Celien Mamengki)

Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bina Suasana (Social Support) dan Gerakan Masyarakat (Empowerment) sehingga. meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI (2002).

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. (PHBS) dapat dilaksanakan di masyarakat, rumah tangga, dan sekolah. PHBS

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

ANALISIS PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISWA SDN KROBOKAN SEMARANG TAHUN 2015

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH HIDAYATUL INSAN KOTA PALANGKA RAYA

Departemen Kesehatan Lingkungan 2 Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

ABSTRACT ABSTRAK. Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB I PENDAHULUAN. internal maupun eksternal. Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. mmpengaruhi kesehatan mereka (Hilderia, 2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

STUDI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SDN SUKARASA 3

Sari Rahma Fitri* Kata kunci: Pengetahuan tentang PHBS. Keywords: Knowledge of PHBS

PENGARUH PENYULUHAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SDN SRIBITAN KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Oleh Yulia Prastianingsih, 1 A.Aziz Alimul H, 2 Gita Marini 3 1 Mahasiswa S1 Keperawatan 2,3

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

ABSTRACT

Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Kata Kunci : PHBS, Peran Guru, Peran Orang Tua, Pengetahuan, Sikap, Sarana Prasarana

STIKES NGUDI WALUYO ARTIKEL

KATA PENGANTAR. atas berkat dan rahmat-nya dapat diselesaikan skripsi yang berjudul Gambaran

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM PENDIDIKAN NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH. Disusun Oleh : DINA CAHYANI NIM :

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan yang

KARYA TULIS ILMIAH DESKRIPSI PHBS CUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR BERSIH DI MASYARAKAT. Di Desa Putat Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH EDUKASI SOSIODRAMA TENTANG PHBS CUCI TANGAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN SISWA SD MUHAMMADIYAH KALANGAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH GONILAN KARTASURA SUKOHARJO

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, tingkat penghasilan, PHBS

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

PENDIDIKAN KESEHATAN: MEDIA KWARTET TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kehidupannya. Sehat sendiri perlu didasari oleh suatu perilaku, yaitu perilaku

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

PERBANDINGAN PERILAKU HIDUP SEHAT ANTARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KOTA DENGAN DI DESA

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI

PERBEDAAN PERILAKU SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DI SD NEGERI TATELU KABUPATEN MINAHASA UTARA

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

Transkripsi:

STUDI KOMPARASI PHBS WARGA SEKOLAH DASAR DI KOTA DAN DI DESA TAHUN 2015 Athanasia Budi Astuti, Sunarsih Rahayu, Sri Mulyanti Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract : PHBS, Resident Of Elementary School. Life Behavior to Clean of Healthy Life (PHBS) will be done to improve the health community. PHBS at school is a group on which was put into practice by the students, teachers and schools community on the basis awareness as learning outcomes so independently to be able to prevent disease, improve their health and play an active role in provide healthy environtment. (Indonesian Ministry of Health, 2007).The aim of the Research is knowing the difference between Elementary School PHBS residents in the City and in the village in 2015. This research is a description comparison. The population of this research is the elementry school in the City and in the village. Sample taken carried out by means purposive sampling. Data Analysis using the tests t independently. The results showed there is a significant difference between elementary school PHBS in the city elementary school with PHBS residents in the village with the p=0,000. Average PHBS respondents elementary school in the city was 35.01 with the standard deviation 6,299, while PHBS elementary school at the village respondents average 30.29 with the standard deviation 7,653. Nurses should work together with the related institution to provide information or health education continually about PHBS in schools. Keywords : PHBS, Resident Of Elementary School Abstrak : PHBS, Warga Sekolah Dasar. Perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungaan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungaan sehat (DepKes RI, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan PHBS warga Sekolah Dasar di Kota dan di Desa Tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi komparasi. Populasi penelitian ini adalah warga sekolah dasar di kota dan di desa. Sampel yang diambil dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisa data menggunakan uji uji t Independen. Hasil Penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara PHBS warga sekolah dasar di kota dengan PHBS warga sekolah dasar di desa dengan nilai p=0.000. Rata-rata PHBS responden sekolah dasar di kota adalah 35.01 dengan standar deviasi 6.299, sedangkan PHBS responden sekolah dasar di desa rata-rata 30.29 dengan standar deviasi 7.653. Perawat hendaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan informasi atau pendidikan kesehatan secara berkesinambungan tentang PHBS di sekolah-sekolah. Kata Kunci : PHBS, Warga Sekolah Dasar 121

122 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237 PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, ditandai oleh masyarakat hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat (Depkes, 1999). Sebagian besar masalah kesehatan yang timbul pada manusia disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular, penyakit infeksi, dan penyakit non infeksi lebih sering terjadi karena perilaku masyarakat kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan, sehingga menjadi tempat berkembangbiak dan sumber penularan penyakit. Perilaku hidup sehat seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri, pengaruh orang lain maupun kondisi lingkungan sekitar (Mubarak dan Chayatin, 2009). Upaya kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan tersebut melalui pendekatan fisik (misalnya lingkungan) dan non fisik (peningkatan perilaku). Kedua pendekatan tersebut harus sejalan dalam mengatasi masalah kesehatan dan masing-masing memiliki kontribusi yang sama. Pemberian fasilitas fisik tanpa diikuti oleh peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan memberikan hasil yang jauh dari harapan. Demikian juga sebaliknya, kita tidak dapat memberikan penjelasan pada masyarakat sampai suara serak sekalipun, tanpa ditunjang fasilitas fisik. Dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, pembangunan kesehatan lebih diarahkan pada perubahan perilaku masyarakat. Perilaku dalam kesehatan adalah dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Praktik PHBS dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun upaya ini belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat. Praktik PHBS ini dapat dilihat di berbagai tatanan, diantaranya adalah tatanan sekolah. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungaan sehat (DepKes RI, 2007). Menurut Kusumawati, Astuti dan Ambarwati (2004), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan PHBS, ditemukan bahwa ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan kesehatan lingkungan kepala keluarga dengan PHBS dengan nilai p masing-masing sebesar 0,001. Penelitian di PAUD didapatkan hidup bersih dan sehat peserta PAUD masih rendah, hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi pihak terkait untuk memberikan pengetahuan mengenai PHBS. Penelitian lain menyimpulkan bahwa kurangnya PHBS pada masyarakat disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian sangat erat hubungannya dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan PHBS warga Sekolah Dasar di Kota dan di Desa Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode

Athanasia Budi Astuti, Studi Komparasi Phbs Warga Sekolah Dasar 123 penelitian deskripsi komparasi. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu warga Sekolah Dasar di Kota dan di Desa, dengan cara membedakan PHBS pada kedua kelompok tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Desember 2015 di Sekolah Dasar Kota dan Desa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas 5, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah, siswa kelas 5, guru, dan masyarakat lingkungaan sekolah, bersedia menjadi responden penelitian dengan mengisi lembar persetujuan (informed consent). HASIL PENELITIAN Rata-rata PHBS responden sekolah dasar di kota adalah 35.01 dengan standar deviasi 6.299, sedangkan PHBS responden sekolah dasar di desa rata-rata 30.29 dengan standar deviasi 7.653. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.000 yang berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan antara PHBS responden sekolah dasar di kota dengan PHBS responden sekolah dasar di desa. PHBS warga sekolah dasar di kota menunjukkan PHBS baik 58.82% dan PHBS sedang/cukup 41.18%. PHBS warga sekolah dasar di desa menunjukkan PHBS baik 28.84%, PHBS sedang/cukup 67.31%, dan PHBS kurang 3.85%. Rata-rata PHBS responden sekolah dasar di kota adalah 35.01 dengan standar deviasi 6.299, sedangkan PHBS responden sekolah dasar di desa rata-rata 30.29 dengan standar deviasi 7.653. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0.000 yang berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan antara PHBS responden sekolah dasar di kota dengan PHBS responden sekolah dasar di desa. Tabel 1 Perbedaan PHBS Warga Sekolah Dasar di Kota dan di Desa (N =137) Warga SD P value Mean SD SE Di Kota 35.01 6.299.683 0.000 Di Desa 30.29 7.653 1.061 PEMBAHASAN Menurut Notoatmodjo (2003), Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas. Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku dibedakan menjadi perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Salah satu contoh perilaku terbuka adalah PHBS. PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu tujuan PHBS juga untuk meningkatkan

124 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237 pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan peran serta aktif masyarakat termasuk usaha dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri (Depkes RI, 2002). PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. PHBS juga merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Depkes RI, 2007). Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat agar peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan dasar tersebut maka perlu diketahui bagaimana PHBS pada anak-anak di sekolah, sebab kegiatan anak sekolah yang begitu padat membuat peserta didik lupa akan kesehatan mereka. 1. PHBS Warga Sekolah Dasar di Kota Hasil penelitian didapatkan, PHBS pada warga sekolah dasar di kota yang terbanyak adalah PHBS baik yaitu 58.82%, dan yang lainnya adalah PHBS sedang/cukup. PHBS yang baik ini kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sekolah dasar di perkotaan, mempunyai fasilitas yang menunjang untuk berperilaku bersih dan sehat. Media yang ada juga mempermudah masuknya informasi, termasuk informasi tentang kesehatan, salah satunya PHBS. Sumber daya manusia juga menentukan seseorang dalam berperilaku bersih dan sehat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Gomo MJ, Umboh JML, Pandelaki J, yang berjudul Gambaran PHBS Sekolah Pada Siswa Kelas Akselerasi Di SMPN 8 Manado. Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan siswa akselerasi SMPN 8 Manado terhadap PHBS sekolah adalah baik, dimana 90,4% siswa mengetahui akan PHBS sekolah. Sikap siswa akselerasi SMPN 8 Manado terhadap PHBS sekolah adalah baik, dimana 89% setuju terhadap konsep PHBS sekolah. Tindakan siswa akselerasi SMPN 8 Manado terhadap PHBS sekolah adalah baik, dengan 68% siswa mempraktekkan pengetahuan mereka. 2. PHBS Warga Sekolah Dasar di Desa Sedangkan PHBS pada warga sekolah dasar di desa yang terbanyak adalah PHBS sedang/cukup yaitu 67.31%, dan sebagian kecil mempunyai PHBS kurang yaitu 3.85%. Hal ini kemungkinaan disebabkan karena sekolah dasar di pedesaan kurang tersedia fasilitas untuk hidup bersih dan sehat di sekolah dibandingkan dengan yang ada di sekolah perkotaan. Kurangnya sosialisasi pihak terkait dalam memberikan pengetahuan mengenai PHBS, sumber daya manusia dan lingkungan sangat mempengaruhi

Athanasia Budi Astuti, Studi Komparasi Phbs Warga Sekolah Dasar 125 kebiasaan hidup sehat sehari-hari. Tingkat pendidikan dan pengetahuan warga sekolah dasar juga berpengaruh terhadap PHBS. Hal ini sesuai dengan survei di Dinas Kesehatan, bahwa masyarakat yang berperilaku hidup sehat masih kurang dari 10%. Kurangnya perilaku hidup sehat itu mengundang munculnya kebiasaan tidak sehat di masyarakat. Kebiasaan itu cenderung mengabaikan keselamatan diri dan lingkungan, sehingga memudahkan terjadinya penularan penyakit (Budihardja dalam Suara Merdeka, 2003). Hasil Penelitian Luthviatin N, Rokhmah D, Andrianto S (2011) dengan judul Determinan PHBS Pada Siswa Sekolah Dasar Desa Rambipuji, didapatkan perilaku baik sebesar 42,22%, perilaku cukup sebesar 48,89%, dan perilaku kurang sebesar 8,88%. 3. Perbedaan PHBS Warga Sekolah Dasar di Kota dan di Desa Ada perbedaan yang signifikan antara PHBS warga sekolah dasar di kota dengan PHBS warga sekolah dasar di desa dengan nilai p=0.000. Rata-rata PHBS warga sekolah dasar di desa adalah 35.01 dan rata-rata PHBS warga sekolah dasar di desa adalah 30.29. Dari 8 indikator PHBS di sekolah, ada 5 indikator PHBS yang sering atau hampir selalu dilakukan oleh warga sekolah dasar di kota yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olah raga teratur, tidak merokok di sekolah, dan membuang sampah padaa tempatnya. Berbeda dengan warga sekolah dasar di desa, ada 3 indikator PHBS yang sering atau hampir selalu dilakukan, yaitu mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, dan tidak merokok di sekolah. Banyak hal yang membedakan antara PHBS warga sekolah dasar perkotaan dengan warga sekolah dasar pedesaan. PHBS warga sekolah dasar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari diri sendiri, pengaruh orang lain maupun kondisi lingkungan sekitar (Mubarak dan Chayatin, 2009). Pengetahuan, sosial ekonomi dan lingkungan sangat mempengaruhi PHBS. Pengetahuan yang semakin tinggi akan menjadikan seseorang mudah memahami dan mudah untuk mempraktikkan perilaku sehat. Dalam salah satu penelitian menyimpulkan bahwa kurangnya PHBS pada masyarakat disebabkan karena rendahnya pengetahuan masyarakat. Sosial ekonomi yang cukup menjadikan seseorang mudah mendapatkan sarana dan prasarana untuk berperilaku sehat. Lingkungan memberikan pengalaman pada anak untuk meniru kebiasaan praktik perilaku sehat. Semakin mudah dan banyak akses perilaku sehat ke lingkungan tempat tinggal, maka semakin mudah seseorang untuk memahami dan melakukan praktik perilaku sehat. Sehat adalah kebutuhan setiap manusia. Sehat dapat dicapai jika seseorang mau mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Anak sekolah merupakan golden period dan aset/modal utama dalam mempromosikan PHBS pada tatanan sekolah. Sekolah merupakan tempat yang strategis dan efektif untuk mempromosikan kesehatan sekolah dalam mewujudkan Sekolah Sehat.

126 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 2,November 2016, hlm 110-237 KESIMPULAN DAN SARAN Perawat hendaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan informasi atau pendidikan kesehatan secara berkesinambungan tentang PHBS di sekolah-sekolah. Sekolah hendaknya meningkatkan perhatian terhadap PHBS, menyediakan fasilitas yang lengkap untuk melaksanakan PHBS, dan mengevaluasi pelaksanaan PHBS. Peneliti lain yang tertarik pada PHBS hendaknya dapat meneliti dengan responden lebih banyak atau dengan sasaran yang lain. DAFTAR RUJUKAN Budihardja., (2004)., Perilaku Hidup Sehat Masyarakat Kurang., http://www.suaramerdeka.com. Semarang, diunduh tanggal 29 Februari 2012. Depkes RI., (1999)., Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indoenesia Sehat 2010., Jakarta: Depkes RI. Depkes RI., (2007)., Promosi Kesehatan dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)., http://www.promosikesehatan.com/?act. allactors., diunduh tanggal 29 Februari 2012. Kusumawati, Astuti dan Ambarwati., (2004)., Hubungan Antara Pendidikan Dan Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)., Jurnal Kesehatan, 50 ISSN 1979-7621, VOL. I, NO. 1, Juni 2008 Hal 47-56., diunduh 29 Februari 2012. Luthviatin N, Rokhmah D, Andrianto S., (2012)., Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Siswa Sekolah Dasar Desa Rambipuji., http://fkm.unej.ac.id/ files/semnas2011/08.pdf., diunduh tanggal 11 September 2014. Maulana., (2009)., Promosi Kesehatan., Jakarta : EGC. Mubarak dan Chayatin., (2009)., Ilmu Kesehatan masyarakat : Teori dan Aplikasi., Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo., (1997), Ilmu Kesehatan Masyarakat., Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ridwan, Sunarto H., (2010)., Pengantar Statistika., Cetakan Ketiga., Jakarta : Alfabeta.