BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik dan. signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. angka-angka, sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berbentuk data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah dengan metode stattistika. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian korelasi merupakan penelitian yang melihat hubungan yang terjadi antara dua variabel diteliti untuk dilihat hubungan yang terjadi tanpa merubah perlakuan variabel tersebut (Kountur, 2005). B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai sifat yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel adalah: a. Variabel bebas : Tipe kepribadian tangguh (Hardiness) b. Variabel terikat : Sikap mental wiraswasta C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari tiap variabel perlu dikemukakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan penelitian sehingga dapat memperjelas arti dari tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian. Rumusan batasan definisi operasional dari masing-masing variabel, sebagai berikut: 20

21 1. Tipe Kepribadian Tangguh ( Hardiness) adalah suatu karakteristik yang mempunyai daya tahan dalam menghadapi kejadian-kejadian yang menekan yang didalamnya terdapat aspek kontrol, komitmen dan tantangan. 2. Sikap Mental Wiraswasta merupakan suatu kemungkinan yang terjadi pada diri seseorang sehingga muncul perilaku yang dilandasi oleh keberanian dan keuletan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan sendiri. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara tertentu yang memiliki karakteristik yang dianggap bisa mewakili populasi (Arikunto, 2002). Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pusposive sampling. Teknik ini merupakan pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri tertentu.

22 Adapun karakteristik subjek penelitian antara lain: - Mahasiswa/i UIN Sultan Syarif Kasim yang berwiraswasta - Berusia 18-23 tahun E. Metode Pengumpulan Data Metode pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala. Bentuk skala yang digunakan dalam membuat pernyataan dalam penelitia ini adalah skala model Likert yaitu dengan menetapkan empat (4) kategori jawaban dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Bobot Skor Aitem Pilihan Pernyataan Favorable Unfavorable SS (Sangat Sesuai) 4 1 S (Sesuai) 3 2 TS (Tidak Sesuai) 2 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) 1 4 Peneliti akan menggunakan dua buah skala untuk mengukur kedua variabel, yaitu: 1. Skala Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepribadian tangguh (hardiness) yaitu skala kepribadian tangguh ( hardiness). Skala yang digunakan merupakan skala yang disusun peneliti berdasarkan aspek-aspek kepribadian tangguh (hardiness) dari Kobasa (1984), yaitu pengendalian ( control), komitmen (commitment), dan tantangan ( challenge). Seluruh aitem dalam skala ini terdiri dari favorable dan unfavorable.

23 Penilaian pernyataan yang bersifat favorable, pilihan jawaban meliputi: skor empat (4) untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor tiga (3) untuk jawaban Sesuai (S), skor dua (2) untuk jawaban Tidak Se suai (TS), dan skor satu (1) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya untuk pernyataan bersifat unfavorable, pilihan jawaban meliputi: skor empat (4) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor tiga (3) untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor dua (2) untuk jawaban Sesuai (S), dan skor satu (1) untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Berdasarkan tiga aspek diatas, maka disusun blue print skala tipe kepribadian tangguh (hardiness) yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.2 Blue Print Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) untuk uji coba (TryOut) Aspek Favorable Unfavorable Jumlah Control 1, 4, 10 5, 9, 13, 16 7 Commitmen 2, 6, 12 8, 14, 17, 20 7 Challenge 3, 7, 11, 15 18, 19, 21, 22 8 Jumlah 10 12 22 2. Skala Sikap Mental Wiraswasta Alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap mental wiraswasta yaitu skala sikap mental wiraswasta. Skala yang digunakan merupakan skala yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik sikap mental wiraswasta dari Soemanto (1989), yaitu tekun, jujur, sabar, ulet, berkemauan, kreatif, dan bertanggung jawab. Seluruh aitem dalam skala ini terdiri dari favorable dan unfavorable.

24 Penilaian pernyataan yang bersifat favorable, pilihan jawaban meliputi: skor empat (4) untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor tiga (3) untuk jawaban Sesuai (S), skor dua (2) untuk jawaban Tidak Se suai (TS), dan skor satu (1) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya untuk pernyataan bersifat unfavorable, pilihan jawaban meliputi: skor empat (4) untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), skor tiga (3) untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), skor dua (2) untuk jawaban Sesuai (S), dan skor satu (1) untuk jawaban Sangat Sesuai (SS). Berdasarkan tiga aspek diatas, maka disusun blue print skala sikap mental wiraswasta yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Blue Print Sikap Mental Wiraswasta untuk uji coba (TryOut) Karakteristik Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Tekun Bersungguhsungguh 1, 13 5, 12 4 Jujur Berkata apa adanya 2, 19 4 3 Sabar Tahan menghadapi 6, 10, 25 3, 14, 15 6 cobaan Ulet Tangguh dan kuat 7, 23 24, 26 4 Bekemauan Memiliki tekad 11, 18, 20 8 4 Kreatif Memiliki daya cipta 16, 27 17, 28, 29 5 Bertanggungjawab Hak dan kewajiban 21, 30 9, 22 4 Jumlah 16 14 30

25 F. Teknik Pengolahan Data 1. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dimana skala mampu mengukur atribut yang harus diukur ( Azwar, 2010). Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi dengan analisis rasional. Validitas isi tidak saja menunjukkan bahwa tes tersebut komprehensif isinya, tetapi harus pula memuat isi yang relavan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur (Azwar, 2010). Professional judgement dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber. 2. Uji Coba Alat Ukur Pada penelitian ini, uji coba alat ukur dalam penelitian dilakukan pada subjek dengan sifat yang sama dengan populasi yang akan diteliti. Pada hasil uji coba alat ukur sendiri akan dilihat daya diskriminasi aitem dari alat ukur untuk digunakan dalam penelitian. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Azwar (2012) menyebutkan salah satu cara melihat daya diskriminasi aitem adalah dengan melihat koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri yang dikenal dengan nama koefisien korelasi

26 aitem-total. Penentuan aitem diterima atau gugur dalam penelitian ini sendiri dengan melihat koefisien korelasi dengan batasan 0,30. Aitem dengan nilai koefisien korelasi 0,30 dianggap memuaskan dan bisa digunakan untuk alat ukur penelitian. Sedang aitem yang berada dibawah koefisien korelasi tersebut akan dianggap gugur. Sementara itu Azwar (2012) menyebutkan apabila aitem yang diterima ternyata masih tidak bisa memenuhi jumlah yang diinginkan, ketentuan koefisien korelasi aitem dari 0,30 bisa diturunkan menjadi 0,25. Dan dalam penelitian ini ketentuan koefisien korelasi aitem yang diterima adalah 0,30. Hasil perhitungan dari variabel tipe kepribadian tangguh ( hardiness), dari 22 aitem yang di uijicobakan diperoleh 21 aitem yang diterima dengan korelasi aitem total 0,30 yaitu berkisar antara 0,300 0,784, dan 1 aitem yang dinyatakan gugur. Rincian aitem sesuadah tryout serta aitem untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Blue Print SkalaTipe Kepribadian Tangguh (hardiness) setelah uji coba (Try Out) No Dimensi Jumlah Aitem Aitem diterima Aitem gugur 1. Control 7 1,4,9,10,13,16 5 2. Commitmen 7 2,6,8,12,14,17,20-3. Challenge 8 3,7,11,15,18,19,21,22 - Jumlah 22 21 1 Seperti yang terlihat pada tabel diatas, diketahui bahwa dari 22 aitem setelah diuji cobakan sehingga diperoleh 21 aitem yang memenuhi koefisien korelasi aitem total 0,30, sedangkan sisanya berjumlah 1 aitem yang dianggap gugur dan tidak dimasukkan ke dalam skala penelitian. Peneliti menggunakan 21 aitem yang lulus seleksi tersebut untuk skala penelitian. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada

27 blue print skala tipe kepribadian tangguh ( hardiness) yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.5 Blue Print Skala Tipe Kepribadian Tangguh (hardiness) untuk penelitian No Aspek Jumlah aitem SebaranAitem 1. Control 6 1,4,9,10,13,16 2. Commitmen 7 2,6,8,12,14,17,20 3. Challenge 8 3,7,11,15,18,19,2 1,22 Jumlah 21 21 Untuk hasil perhitungan pada variabel sikap mental wiraswasta (Y), dari 30 aitem yang diuji cobakan diperoleh 27 aitem yang diterima dengan korelasi aitem total 0,30 yaitu berkisar antara 0,417 0,772. Rincian aitem sesudah try out serta aitem untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.6 Blue Print Skala Sikap Mental Wiraswasta setelah uji coba (Try Out) No Karakteristik Indikator 1. Tekun 2. Jujur 3. Sabar 4 Ulet 5 Berkemauan 6 Kreatif 7 Bertanggung jawab Bersungguhsungguh Berkata Apa Adanya Tahan Menghadapi Cobaan Tangguh dan Kuat Memiliki Tekad Jumlah Aitem Aitem diterima Aitem gugur 4 1,3 5,12 3 2,4,19-6 3,6,10,14,15-4 7,23,24,26-4 8,11,18,20 - Memiliki Daya Cipta 5 17,27,28,29 16 Hak dan Kewajiban 4 9,21,22,30 - Jumlah 30 27 3

28 Seperti yang terlihat pada tabel diatas, diketahui bahwa dari 30 aitem setelah diuji cobakan sehingga diperoleh 27 aitem yang memenuhi koefisien korelasi aitem total 0,30, sedangkan sisanya berjumlah 3 aitem yang dianggap gugur dan tidak dimasukkan ke dalam skala penelitian. Peneliti menggunakan 27 aitem yang lulus seleksi tersebut untuk skala penelitian. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada blue print skala sikap mental wiraswasta yang disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.7 Blue Print Skala Sikap Mental Wiraswasta untuk penelitian No Karakteristik Indikator 1. Tekun 2. Jujur 3. Sabar 4 Ulet Bersungguhsungguh Berkata Apa Adanya Tahan Menghadapi Cobaan Tangguh dan Kuat Jumlah Aitem Sebaran Aitem 2 1,3 3 2,4,19 6 3,6,10,14,15,25 4 7,23,24,26 5 Berkemauan Memiliki Tekad 4 8,11,18,20 Memiliki Daya 6 Kreatif Cipta 4 17,27,28,29 7 Bertanggung Hak dan jawab Kewajiban 4 9,21,22,30 Jumlah 27 27 3. Uji Realibilitas Realibilitas alat ukur menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya (Suryabrata, 2000). Hal ini ditunjukkan dengan konsisten skor yang diperoleh oleh subjek yang diukur dengan alat yang sama

29 atau dengan alat yang setara dengan kondisi yang berbeda. Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya. Penghitungan realibilitas alat ukur pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan SPSS for Windows Realease 18.0. Dari perhitungan tersebut diketahui realibilitas tipe kepribadian tangguh ( hardiness) dari 21 aitem yang valid dan realibilitas sikap mental wiraswasta dari 27 aitem yang valid, sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Uji Realibilitas Alat Ukur Skala Koefisien Realibilitas Tipe Kepribadian Tangguh 0,891 (Hardiness) Sikap Mental Wiraswasta 0,921 G. Teknik Analisa Data Pada penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya hubungan antara variabel yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan linieritas hubungan variabel sebagai syarat dalam melakukan analisis korelasi product moment. 1. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data penelitian. Uji normalitas merupakan pengujian distribusi sebar skor variabel yang dianalisa apakah membentuk kurva normal. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melihat sebaran data tersebut normal atau tidak adalah dengan statistik Skewness Kurtosis dengan nilai signifikansi berada diantara -2 sampai dengan +2 maka dapat dilakukan bahwa

30 data pada variabel berdistribusi normal. Adapun rumus untuk menentukan rasio skewness dan rasio kurtosis adalah sebagai berikut : Rasio Skewness = Rasio Kurtosis = 2. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara kedua variabel. Kaidah dengan melihat p pada tabel deviation from linearity. Jika p 0,05 maka ada hubungan linier, sebaliknya jika p > 0,05 maka hubungan tidak linier. 3. Uji Hipotesis Setelah uji asumsi maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis korelasi product moment dari Pearson. Perhitungan uji prasyarat dan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Realease 18.0 H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Jadwal penelitian dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 3.9 Jadwal Penelitian No Keterangan Tanggal 1. Seminar Proposal 20 November 2013 2. Uji Coba Instrumen Penelitian 4 Januari 2014 3. Pelakasanan Penelitian 16 Januari 2014 4. Seminar Hasil Penelitian 04 Mei 2014 5. Ujian Munaqasah 10 Juli 2014