Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

Profesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecepatan pertolongan pada pasien dengan kasus kegawat daruratan menjadi elemen penting dalam penanganan pasien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh siklus hidup manusia. kesehatan agar keperawatan mampu menjadi ilmu aplikasi yang memiliki dasar

RPKPS Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Oleh Tim Konsep Dasar Keperawatan Fakultas Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWAT-DARURATAN SISTEM I. Kode MK: MKL 355 (3 sks, 2 T, 1 P) Semester VI. Pengampu Mata Kuliah: Emil Huriani, S.

BAB I PENDAHULUAN. kurang cepat atau kurang benar. Penderita cedera berat harus mendapatkan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWATDARURATAN TRAUMA SEMESTER VI TA. 2016/ 2017

KONSEP DASAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (GADAR) Disusun oleh:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan gawat darurat (emergency care) adalah bagian dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang sedang terjadi sekarang ini permasalahan yang

MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MAHASISWA DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN GAWAT DARURAT 3

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN DECOMCORDIS KIRI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii. HALAMAN PERNYATAAN... iv

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering

BASIC LIFE SUPPORT Emergency First Aid Course

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PW212 KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Buku Panduan Praktek Klinik Keperawatan Gawat Darurat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KEGAWAT-DARURATAN SISTEM II. Kode MK: MKL 451 (2 sks, 1,5 T, 0,5 P) Semester VII. Pengampu Mata Kuliah:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, jumlah. korban meninggal , luka berat yang menderita luka ringan

Universitas Gadjah Mada 1

LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA

INTOKSIKASI Oleh: Sri Setiyarini, SKp

PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindrom Koroner Akut (SKA)/Acute coronary syndrome (ACS) adalah

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

PENDAHULUAN. RJP. Orang awam dan orang terlatih dalam bidang kesehatanpun dapat. melakukan tindakan RJP (Kaliammah, 2013 ).

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN BENCANA (PROGRAM B 2014)

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yaitu bertekad untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara

KONSEP KEGAWATDARURATAN I

BAB I PENDAHULUAN. Pasien yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tentunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

SILABUS DAN KONTRAK BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

Nama Pelamar: FORMULIR ASESMEN MANDIRI. :1. Ilmu Biomedik Dasar ( 4 SKS)

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatnya angka harapan hidup pada negara negara berkembang, begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan masalah kesehatan, sosial, ekonomi yang penting di seluruh dunia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Menurut Badan Pusat Statistik BPS (2010), diketahui jumlah penduduk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL TRAUMA ABDOMEN DI BANGSAL IMC RSU ISLAM KUSTATI

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN. Suryo Dharmono

RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG 5313

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Bandung. Rumah sakit X merupakan rumah sakit swasta yang cukup terkenal di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

PERAWAT KLINIK I KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI SETUJUI KEMAMPUAN KLINIS N O ASUHAN KEPERAWATAN

PANDUANTRIASE RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

Tatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

PKU Bagi Emergency Rescue Team (ERT) Untuk Mengatasi Kondisi Gawat Darurat Melalui Basic Life Support (BLS)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan Gawat Darurat bisa terjadi kapan saja, siapa saja dan dimana saja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

Rencana Pembelajaran

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

PENANGANAN MEDIS AKUT KORBAN BENCANA. Hendro Wartatmo

Transkripsi:

Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran

Nama Kuliah Kode/SKS Semester Status Mataajar : Keperawatan Gawat Darurat : KPA 4350 / 2 SKS : 8 (Delapan) : Wajib Diskripsi Singkat Matakuliah : Mata Kuliah ini membahas mengenai konsep dan prinsip pemberian asuhan keperawatan pada semua tingkat usia yang mengancam kehidupan atau tanpa mengancam kehidupan yang terjadi secara mendadak atau tidak. Pembahasan juga meliputi penanggulangan sebagai akibat bencana atau kesalahan manusia. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi. Proses pembelajaran dilaksanakan dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau cacat yang mungkin terjadi.. Tujuan Pembelajaran: Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dan prinsip Keperawatan gawat darurat dan kekritisan, upaya Pengkajian awal dan utama dalam kasus gawat darurat dan kekritisan, tingkat penanggulangan masalah kegawat daruratan dan kekritisan yang meliputi masalah yang mengancam jiwa, kondisi kegawatan / kekritisan pada sistem tubuh tertentu. yang spesifik, kondisi kegawatan / kekritisan pada sistem tubuh tertentu yang tidak spesifik, kondisi kegawatan / kekritisan yang disebabkan factor lingkungan dan ketentuan-ketentuan standar transportasi klien trauma dan kritis. Materi Pembelajaran: 1. Filosofi, konsep holistik dan Proses Keperawatan kegawatdaruratan dan kekritisan 1.1. Pengertian Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis). 1.2. Konsep Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis). 1.3. Peran dan Fungsi Perawat gawat darurat dan Perawat intensive care. 1.4. Proses keperawatan pada area Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis)

1.5. Efek situasi krisis dan kritis dan permasalahan yang muncul pada keluarga dan klien 1.6. Tujuan penatalaksanaan psikologis pada situasi krisis dan kritis 1.7. Penatalaksanaan psikososial pada situasi kritis dan krisis 2. Pengkajian awal dan Triage pada keadaan gawat darurat 2.1. Pengertian, cakupan dan persiapan Pengkajian awal 2.2. Triage 2.3. Primary Survey: Airway-Breathing-Circulating 2.4. Secondary Survey 2.5. Pengkajian fisik, penunjang dan pengkajian riwayat 2.6. Pengawasan dan reevaluasi 3. Kegagalan Pemafasan Akut 3.1. Pengertian, Etiologi dan gejala Minis Gagal Nafas Akut 3.2. Penatalaksanaan umum Gagal Nafas Akut 3.3. Oksigenasi dan perbaikan ventilasi alveolar pada Gagal Nafas Akut. 3.4. Ventilasi mekanik pada pasien dengan Gagal Nafas Akut 3.5. Pemantauan pasien dengan Gagal Nafas Akut 4. Trauma Dada 4.1. Mekanisme cedera pada Trauma Dada 4.2. Evaluasi dan penanganan dini 4.3. Primary Survey & Secondary 4.4. Terapi Prioritas trauma dada Burrington s 4.5. Macam-macan kondisi akibat Trauma dada ( Tension Pneumothoraks,flil chest, depresi myocard, tempona&jantung, dii) 4.6. Torakostomi pada trauma dada 5. Kegawatan pada sistem kardiovaskuler 5.1. Kasus-kasus kegawatan kardiovaskuier 5.2. Pengertian, Prognosis, komplikasi, manifestasi klinis, diagnosis, gambaran EKG dan uji diagnostik pada Miokard Infark 5.3. Algoritma / protokol kpenatalaksanaan kegawat daruratan Miokard Infark 5.4. Penatalaksanaan medis Miocard Infark

5.5. Penatalaksanaan Keperawatan Miocard Infark. 6. Trauma Kepala 6.1. Cedera Kepala primer dan cedera kepala sekunder 6.2. Pemngkatan Tekanan Intrakranial ( TIK) tanda dan gejala, monitoring, terapi 6.3. Prosedur keperawatan yang berhubungan dengan peningkatan TIK 6.4. Penatalaksanaan operatif 6.5. Diagnosa keperawatan pada trauma kepala 6.6. Terapi pada keadaan emergensi trauma kepala 7. Trauma Abdomen 7.1. Trauma tumpul Abdomen 7.2. Trauma tajam Abdomen 7.3. Tanth dan gejala trauma abdomen dan pecahnya organ berongga 7.4. Penatalaksanaan Trauma Abdomen 8. Kegawat daruratan Muskuloskeletal 8.1. Cedera musculoskeletal : Sprain/strain ( pengkajian, intervensi dan penatalaksanaan medis & keperawatan) 8.2. Dislokasi 8.3. Fraktur : Pengkajian, intervensi dan 1omp1ikasi fraktur 8.4. Syndroma compartment 9. Kegawatan obstetrik 9.1. Pengertian kegawatan Obstetrik 9.2. Kasus-kasus kegawatan Obstetrik : Kehamilan Ektopik terganggu, Ruptur uteri, Abruptio Plcentae, Pre Ekiamsi berat dan Ekiamsi, HELLP Syndrome. 9.3. Defimsi, Tanda dan gejala serta penatalaksanaan medis dan keperawatan pada masing-masing kasus kegawatan obstetric 10. Intoksikasi 10.1. Mekanisme cedera pada Intoksikasi. 10.2. Pengkajian dan prioritas utama pada Intoksikasi. 10.3. Sindroma intoksikasi yang sering. 10.4. Manifestasi klinis Intoksikasi.

10.5. Managemen pasien dengan Intoksikasi 10.6. Antidotum pada masing masing Intoksikasi. 11. Envenomation 11.1. Pertolongan pertama pada korban terkena gigitan binatang berbisa 11.2. Tanda dan gejala terkena gigitan binatang berbisa 11.3. Pertolongan korban di Rumah sakit 11.4. Penatalaksanaan medis dan keperawatan lanjutan pasien yang terkena gigitan binatang berbisa 11.5. Pressure Immobilisation 12. Transportasi pada pasien Trauma dan Kritis 12.1. kategori transportasi pasien Trauma dan fritis 12.2. Protokol transportasi pasien 12.3. Peralatan dan monitoring selama Transportasi 12.4. Tanggungjawab selama Transportasiv 12.5. Factor-faktor penghambat Transportasi 5. Outcome pembelajaran Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat: 1. Menjelaskan tentang pengertian, konsep, peran dan fungsi serta Proses keperawatan Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis ), menjelaskan tentang Efek situasi krisis dan kritis dan permasalahan yang muncul pada keluarga dan klien serta Tujuan dan penatalaksanaan psikologis pada situasi krisis dan kritis. 2. Menjelaskan tentang Pengkajian awal dan Triage pada keadaan gawat darurat yang meliputi Pengertian, cakupan dan persiapan Pengkajian awal, Triage, Primary Survey ( Airway-Breathing-Circulating ), Secondary Survey, Pengkajian fisik, penunjang dan pengkajian riwayat serta Pengawasan dan reevaluasi 3. Menjelaskan tentang Penatalaksanaan pasien yang mengalamia Kegagalan Pernafasan Akut yang meliputi Pengertian, Etiologi dan gejala klinis, Penatalaksanaan umum, Oksigenasi dan perbaikan ventilasi alveolar, Ventilasi mekanik pada pasien dengan Gagal Nafas Akut dan Pemantauan pasien dengan Gagal Nafas Akut

4. Menjelaskan tentang Penatalaksanaan Kegawatan Trauma Dada yang meliputi mekanisme cedera pada Trauma Dada Evaluasi dan penanganan diri, Primary Survey & Secondary, Terapi Prioritas trauma dada Burrington s, Macam-macan kondisi akibat Trauma dada ( Tension Pneumothoraks, flil chest, depresi myocard, temponade jantung, dll ) dan Torakostomi pada trauma dada 5. Menjelaskan mengenai Kegawatan pada sistem kardiovaskuier yang meliputi. Kasus-kasus kegawatan kardiovaskuier, Miokard Infark Pengertian Prognosis, komplikasi, manifestasi klinis, diagnosis, gambaran EKG dan uji diagnostik, Aigoritma / protokol penatalaksanaan kegawat daruratan dan Penatalaksanaan medis dan Keperawatan Miocard Infark 6. Menjelaskan mengenai Trauma Kepala meliputi Cedera Kepala primer dan sekunder, Peningkatan Tekanan Intrakranial ( TIK ) : tanda dan gejala, monitoring, terapi, Prosedur keperawatan yang berhubungan dengan peningkatan TIK, Penatalaksanaan operatif, Diagnosa keperawatan pada trauma kepala dan Terapi pada keadaan emergensi trauma kepala. 7. Menjelaskan mengenai Kegawatan Trauma Abdomen yang meliputi Trauma tumpul dan trauma tajam, tanda dan gejala trauma abdomen dan pecahnya organ berongga, penatalaksanaan Trauma Abdomen 8. Menjelaskan mengenai Kegawat daruratan Muskuloskeletal yang meliputi Cedera musculoskeletal : Sprain/strain ( pengkajian, intervensi dan penatalaksanaan medis & keperawatan ), Dislokasi, Fraktur (Pengkajian intervensi dan komplikasi), Syndroma compartment. 9. Menjelaskan mengenai Kegawatan obstetrik yang meliputi Pengertian kegawatan Obstetrik,Kasus-kasus kegawatan Obstetrik (Kehamilan Ektopik terganggu, Ruptur uteri, Abruptio Plcentae, Pre Ekiamsi berat dan Ekiamsi, HELLP Syndrome) dan Definisi, Tanda dan gejala serta penatalaksanaan medis dan keperawatan pada masing-masing kasus kegawatan obstetric. 10. Menjelaskan mengenai Intoksikasi yang meliputi Mekanisme cedera pada Intoksikasi., Pengkajian dan prioritas utama pada Intoksikasi, Sindroma intoksikasi yang sering terjadi, manifestasi klinis Intoksikasi. managemen pasien degan Intoksikasi dan Antidotum pada masiftg masing Intoksikasi. 11. Menjelaskan mengenai Envenomation yang meliputi, Pertolongan pertama pada korban terkena gigitan binatang berbisa, Tanda dan gejala terkena gigitan binatang berbisa, pertolongan korban di Rumah sakit penatalaksanaan medis dan keperawatan lanjutan serta cara Pressure Immobilisation.

12. Menjelaskan mengenai Transportasi pada pasien Trauma dan Kritis yang meliputi kategori transportasi pasien Trauma dan kritis, protokol transportasi pasien, peralatan dan monitoring selama transportasi, tanggung jawab selama transportasi, factor-faktor penghambat transportasi. 7. Jadual kegiatan mingguan Minggu ke- Topik Substansi Metode Pembelajaran I - Penjelasan silabus Filosofi, konsep holistik dan - Filosofi, konsep Proses Keperawatan holistik dan Proses kegawat daruratan dan Keperawatan kekritisan kegawat daruratan 1.1. Pengertian Emergency dan kekritisan Nursing ( Keperawatan Krisis) dan critical Care Nursing (Keperawatan Kritis) 1.2. Konsep Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan Critical Care Nursing (Keperawatan Kritis) 1.3. Peran dan Fungsi Perawat gawat darurat dan Perawat intensive care 1.4. Proses keperawatan pada area Emergency Nursing ( Keperawatan Krisis) dan (}iticai Care Nursing (Keperawatan Kritis) 1.5. Efek situasi krisis dan kritis dan permasalahan yang mumcul pada keluarga dan klien 1.6. Tujuan penatalaksanaan psikologis pada situasi krisis dan kritis 1.7. Penatalaksanaan psikososial pada situasi kritis dan krisis 1.1.1. II & III - Pengkajian awal 2.1. Pengertian, cakupan dan Ceramah pada keadaan persiapan Pengkajian awal diskusi gawat darurat 2.2. Triage - Triage 2.3. Primary Survey: Airway- Breathing-. irculating 2.4. Secondary Survey

IV Kegagalan pernafasan Akut 2.5. Pengkajian fisik, penunjang dan pengkajian riwayat 2.6. Pengawasan dan reevaluasi 3.1. Pengertian, Etiologi dan gejala klinis Gagal Nafas Akut 3.2 Penatalaksanaan umum Gagal Nafas Akut 3.3 Oksigenasi dan perbaikan ventilasi alveolar pada Gagal Nafas Akut. 3.4. Ventilasi mekanik pada pasien dengan Gagal Nafas Akut 3.5. Pemantauan pasien dengan Gagal Nafas Akut V Trauma dada 4.1. Mekanisme cedera pada Trauma Dada 4.2. Evaluasi dan penanganan dini 4.3. Primary Survey & Secondary 4.4. Terapi Prioritas trauma dada Burrington s 4.5. Macam-macan kondisi akibat Trauma dada (Tension Pneumothoraks, fiji chest, depresi myocard, temponade jantung, dli) 4.6. Torakostomi pada trauma dada VI Kegawatan pada system kardiovaskuler 5.1. Kasus-kasus kegawatan kardiovaskuler 5.2. Pengertian, Prognosis, komplikasi, manifestasi klinis, diagnosis, gambaran EKG dan uji diagnostik pada Miokard Infark 5.3. Algoritma / protokol kpenatalaksanaan kegawat daruratan Miokard Infark 5.4. Penatalaksanaan medis Miocard Infark 5.5. Penatalaksanaan Keperawatan Miocard Infark. VII Trauma kepala 6.1. Cedera Kepala primer dan

cedera kepala sekunder 6.2. Peningkatan Tekanan Intrakraniai (TIK) tanda dan gejala, monitoring, terapi 6.3. Prosedur keperawatan yang berhubungan dengan peningkatan TIK 6.4. Penatalaksanaan operatif 6.5. Diagnosa keperawatan pada trauma kepala 6.6. Terapi pada keadaan emergensi trauma kepala VIII Trauma abdomen 7.1. Trauma tumpul Abdomen 7.2. Trauma tajam Abdomen 7.3. Tanda dan gejala trauma abdomen dan pecahnya organ berongga 7.4. Penatalaksanaan Trauma IX Kegawatdaruratan muskuloskelet al Abdomen 8.1. Cedera musculoskeletai Sprain/strain ( pengkajian, intervensi dan penatalaksanaan medis & keperawatan) 8.2. Dislokasi 8.3. Fraktur : Pengkajian, intervensi dan komplikasi fraktur 8.4. Syndroma compartmen X Kegawatan obstetric 9.1. Pengertian kegawatan Obstetrik 9.2. Kasus-kasus kegawatan Obstetrik : Kehamilan Ektopik terganggu, Ruptur uteri, Abruptio Plcentae, Pre Ekiamsi berat dan Ekiamsi, HELLP Syndrome. 9.3. Definisi, Tanda dan gejala serta penatalaksanaan medis dan keperawatan pada masing-masing kasus kegawatan obstetrik XI intoksikasi 10.1. Mekanisme cedera pada Intoksikasi. 10.2. Pengkajian dan prioritas utama pada Intoksikasi. 10.3. Sindroma intoksikasi yang sering. 10.4. Manifestasi kilnis

Intoksikasi. 10.5. Managemen pasien dengan Intoksikasi. 10.6. Antidotum pada masing masing Intoksikasi. XII Envenomation 1 1.1. Pertolongan pertama pada korban terkena gigitan binatang berbisa 11.2. Tanda dan gejala terkena gigitan binatang berbisa 11.3. Pertolongan korban di Rumah sakit 1 1.4. Penatalaksanaan medis dan keperawatan lanjutan pasien yang terkena gigitan binatang berbisa 11.5. Pressure Immobilisalion XIII Transportasi pada pasien Trauma dan kritis 12.1. kategori transportasi pasien Trauma dan Iritis 12.2. Protokol transportasi pasien 12.3. Peralatan dan monitoring selama Transportasi 12.4. Tanggungjawab selama Transportasi 12.5. Factor-faktor penghambat_transporta si Catatan: Jumlah jam aktif yang digunakan 14 minggu ditambah 2 minggu kegiatan ujian tengah semester dan akhir semester serta ujian perbaikan. 5. Penilaian dan cara evaluasi hasil pembelajaran 40% ujian mid semester 10% tugas individu 5% Kehadiran Kelas 45% ujian akhir 6. Bahan, sumber informasi dan referensi 1. Davie, L.K. (1994). Critical Care Nursing: Diagnosis and Management. St. Louis. C.V. Mosby Company 2. Hudac,C.M, Gallo,B.M. (1995 ). Critical Care Nursing: A Holistic approach. Philladeiphia: J.B. Lippincott Company.

3. Hudac,C.M, Gallo,B.M. (1995 ). Hand Book Of Critical Care Nursing. Philladeiphia: J.B. Lippincott Company. 4. Romanim, J., Daly, 3. (1994). Critical Care Nursing. Sydney: W.B.Saunders 5. Seifridge, T.J. (1995 ). Mannual of Emergency Nursing. Philladeiphia : W.B. Saunders Company. 6. Sheely, S.B. (1997). Emergency Nursing: Principle &Practice. 34th ed.. St. Louis : The Mosby Year Book 7. T.E.Oh. (1997). Intensive care Manual. 4th ed.sydney : Butterworth Heinemann.