BAB I PENDAHULUAN. Singapore yang telah mengadopsi Kerangka Basel II tentang Risk Based Capital

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Sekilas Implementasi Basel II

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengukuran risiko..., Yulianto Kartiko, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan sebagai salah satu lembaga intermediasi memiliki peranan

BAB 1. dengan sifat bank sebagai lembaga yang highly geared. berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kondisi industri bisnis di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PEMBAHASAN PERSIAPAN IMPLEMENTASI BASEL II DI BANK MEGA

BAB I PENDAHULUAN. dengan kesempatan (opportunity). Sedangkan ketidakpastian yang berdampak. merugikan dikenal dengan istilah resiko (risk).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Secara umum, bank yang sehat adalah bank yang menjalankan fungsifungsinya

PERLUNYA PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO. Disusun Oleh : Eko Dedi Rukminto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menghimpun dana dari masyarakat luas (funding) dan menyalurkannya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

METODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengaruh..., Nurani Agustina, FE UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

Konsep Dasar Kegiatan Bank

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bersama, kegiatan penyaluran dana dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibiayai, perbankan lebih memilih mengucurkan dana untuk kredit ritel dan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

No. 14/37/DPNP Jakarta, 27 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Aset produktif PT Bank IIM (selanjutnya disebut BIIM) berupa Surat Berharga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, memfasilitasi pertumbuhan ekonomi suatu negara untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan peran makhluk lain untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan menurunnya tingkat likuiditas di pasar keuangaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar

SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2014 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA

POKOK POKOK PENGATURAN TENTANG PERHITUNGAN AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK KREDIT USAHA KECIL (KUK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM SESUAI PROFIL RISIKO DAN PEMENUHAN CAPITAL EQUIVALENCY MAINTAINED ASSETS

I. PENDAHULUAN. kemampuan kerja dan kemampuan-kemampuan lainnya. Pesatnya pertumbuhan perbankan di Indonesia menyebabkan diperlukannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis pengukuran..., Fatchur Rochman, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam penilaian saham diketahui terdapat tiga jenis nilai saham, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

KONSOLIDASI PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Analisis posisi..., Andini Setyawati, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan sebagai bagian dari perekonomian, memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan memiliki peranan yang strategis dalam

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dari sebuah lembaga keuangan seperti peran perbankan sebagai lembaga

STIE DEWANTARA Pengelolaan Risiko Kredit

BAB I PENDAHULUAN. sehingga akan mendorong kepercayaan nasabah (stakeholder) yang selanjutnya

RISK BASED CAPITAL : Dari Basel I menuju Basel II. Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

Pengaruh Metode Camels Dan Rgec Terhadap Harga Saham

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

Manajemen Resiko. Profil Resiko

PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLEH PERBANKAN SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA TGL. 7 J J U U N N II

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Bank UOB Indonesia sebagai salah satu anak perusahaan Grup UOB Singapore yang telah mengadopsi Kerangka Basel II tentang Risk Based Capital Adequacy Requirements untuk Group perusahaan, saat ini sedang mempersiapkan model development perhitungan internal rating untuk debitur kredit, khususnya segment wholesale, yaitu Corporate Banking dan Commercial Banking. Internal rating ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengukuran risiko dengan menggunakan metoda sesuai Basel II, dengan mengacu pada metoda, proses, kontrol, pengumpulan data dan sistem teknologi informasi yang mendukung penilaian risiko kredit tersebut. Sebagaimana bisnis perbankan secara umum, prospek usaha UOB Indonesia dipengaruhi oleh kondisi pasar internasional, ekonomi makro dan pertumbuhan industri perbankan nasional, serta yang paling penting adalah kondisi dan kesiapan strategi internal perusahaan. Dinamika perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan berbagai kemajuan dan/atau perbaikan iklim investasi, infrastruktur, produktivitas serta daya saing perekonomian dalam negeri. Dalam menghadapi tantangan yang dihadapi adalah kesiapan Bank dalam struktur modal, framework risk management dan risk profile yang membutuhkan 1

perencanaan bisnis dan risk management yang mendukung implementasi hal tersebut. Arah kebijakan Bank ke depan ditujukan untuk memacu pertumbuhan bisnis di semua segmen usaha dengan tetap menjaga kualitas aset produktif sesuai dengan rencana korporasi yang telah ditetapkan, memperkuat infrastruktur, meningkatkan pengelolaan risk management dan pengembangan sumber daya. Sehingga strategi bisnis yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut, antara lain: meningkatkan cross selling antar segmen bisnis, mengembangkan strategi industri yang berkaitan dengan bisnis model Industry Group, mempertahankan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan, dan mempersiapkan risk management yang kompherensif agar capital management Bank dapat dimaksimalkan dengan baik. Perhitungan minimum capital requirement yang berlaku di Indonesia saat ini adalah menggunakan metoda Standardized Approach yang berlaku sejak Januari 2012 (sesuai SE BI No. 13/6/DPNP mengenai Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar). Secara teori perhitungan menggunakan Standardized Approach menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan IRB Foundation Approach atau IRB Advanced Approach. Minimum capital requirement yang tinggi tersebut akan menyebabkan menurunnya nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) sebuah bank. Oleh karena itu PT. Bank UOB Indonesia saat ini terus mengembangkan perhitungan IRB sehingga pada saat Bank Indonesia (regulator perbankan Indonesia) mengeluarkan peraturan penggunaan 2

IRB di Indonesia, maka Bank telah siap dalam metoda permodelan, hasil model, proses, dan system yang akan digunakan telah dipersiapkan dengan baik. Bank Indonesia telah memformulasikan arah kebijakan perbankan Indonesia tahun 2013 dalam 3 (tiga) koridor, yang saling terkait. Ketiga koridor tersebut adalah (i) pemeliharaan stabilitas sistem keuangan, (ii) penguatan ketahanan dan daya saing perbankan, dan (iii) penguatan fungsi intermediasi. Dalam rencana kedepannyanya, BI akan menerapkan ketentuan Internal Rating Based (IRB) Basel II di Indonesia untuk proses pengukuran risiko bisnis perbankan dalam menghitung kecukupan modal minimumnya. Pengukuran risiko kredit menurut Basel II untuk kredit usaha dibagi dalam 3 kelompok yaitu Standardized Approach, Internal Rating- Based (IRB) Foundation Approach dan IRB Advanced Approach. Dalam Pilar 2, prinsip 1 Basel II dari Consultative Paper Bank Indonesia mengenai Proses Review Pengawasan (Supervisory Review Process) mensyaratkan setiap bank wajib memiliki proses untuk menilai kecukupan modal secara keseluruhan yang dikaitkan dengan profil risiko dan strategi untuk mempertahankan tingkat permodalannya atau dikenal dengan istilah Internal Capital Adequacy Assessment Process ICAAP. ICAAP tersebut digunakan untuk menilai apakah suatu bank memiliki modal yang cukup untuk menunjang kegiatan bisnisnya, yang secara periodik dapat memastikan bahwa Bank tetap baik dikapitalisasi setelah mempertimbangkan semua risiko material. Gambar 1.1. adalah 3 pilar dari implementasi Basel II, yaitu: 1) Minimum capital requirement; 2) Proses Supervisory Review; dan 3) Market Discipline. 3

Gambar 1.1. Implementasi Framework Pilar Basel II di Indonesia Sedangkan road map implementasi Basel II yang direncanakan oleh Bank Sentral di Indonesia, yaitu Bank Indonesia dapat dilihat di Gambar 1.2. Walaupun pada pelaksanaan BI belum menjalankan rencananya tersebut sesuai dengan road map yang telah ditentukan. Karena sampai saat ini perhitungan credit risk yang disyaratkan oleh BI masih menggunakan Standardized Approach. Gambar 1.2. Road Map Implementasi Basel II di Indonesia Hasil dari internal rating based tersebut selain untuk menghitung minimum capital requirement yang berdampak pada Capital Adequacy Ratio (CAR), juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan Economic Capital, Capital Allocation,

dan Risk Adjusted Return on capital (RAROC). Upaya yang akan dilakukan bank dalam menghitung metoda IRB adalah berusaha mencari metoda pengukuran risiko bisnis yang menghasilkan capital charge yang rendah sehingga modal yang ada dapat dimaksimalkan untuk perkembangan bisnis bank. 1.2. Rumusan Masalah Dengan latar belakang di atas, tesis ini akan membahas dan melakukan perngukuran risiko kredit pada segmen wholesale (Corporate Banking dan Commercial Banking) pada PT. Bank UOB Indonesia. Hasilnya adalah minimum capital requirement yang harus dipersiapkan oleh perusahaan untuk kredit yang dikelola segmen tersebut. 1.3. Pertanyaan Penelitian Beberapa permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Berapa besar nilai minimum capital requirement berupa Risk Weighted Asset (RWA) untuk segmen wholesale PT. Bank UOB Indonesia yang diukur dengan metoda Standardized Approach, IRB Foundation Approach, dan IRB Advanced Approach. 2. Faktor yang membedakan hasil yang diperoleh dari pengukuran dengan metoda Standardized Approach, IRB Foundation Approach, dan IRB Advance Approach. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa perbandingan nilai minimum capital requirement berupa Risk Weighted Asset (RWA), Expected 5

Loss, Unexpected Loss, dengan menggunakan metoda berdasarkan Basel II yaitu Standardized Approach, IRB Foundation Approach, dan IRB Advance Approach. 1.5. Manfaat Penelitian Tulisan ini adalah sebagai bahan feasibility hasil perhitungan Internal Rating Based (IRB) yang berupa nilai minimum capital requirement, Risk Weighted Asset (RWA), Expected Loss, dan Unexpected Loss, dengan menggunakan metoda berdasarkan Basel II yaitu Standardized Approach, IRB Foundation Approach, dan IRB Advance Approach, sehingga dapat memberikan gambaran dan masukan kepada Manajemen PT. Bank UOB Indonesia dalam menjalankan bisnis perbankan, khususnya segmen wholesale (Corporate Banking dan Commercial Banking), dan tidak tertutup kemungkinan menjadi masukan bagi bank-bank lain. Serta memberikan gambaran dan masukan kepada regulator perbankan di Indonesia (Bank Indonesia) mengenai hasil persiapan implementasi IRB yang dilakukan oleh PT. UOB Indonesia. Melalui implementasi Basel II, Bank Indonesia pada dasarnya ingin meningkatkan aspek manajemen risiko agar bank semakin resisten terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam negeri, regional maupun internasional. 1.6. Batasan Penelitian 1. Metoda pengukuran risiko kredit yang dipergunakan adalah dengan metoda yang Basel II yatiu Standardized Approach, IRB Foundation Approach, dan IRB Advanced Approach. 6

2. Pengukuran dilakukan untuk debitur segmen wholesale, yaitu Corporate Banking dan Commercial Banking di PT. Bank UOB Indonesia. 3. Penulisan penelitian ini tidak membahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil perhitungan Basel II secara keseluruhan. Pembahasan hanya dibatasi pada elemen-elemen tertentu dari perhitungan Basel II, terutama untuk perhitungan capital requirement: Risk Weighted Asset (RWA), Expected Loss, dan Unexpected Loss. 7