PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

dokumen-dokumen yang mirip
Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

STUDI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODUL DAN WALL CHART PADA KOMPETENSI SISTEM KOPLING

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI GAYA PADA SISWA SMK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

PENERAPAN MEDIA VIDEO DAN ANIMASI PADA MATERI MEMVAKUM DAN MENGISI REFRIGERAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Syaeful Ahmad 1, Kamin Sumardi 2, Purnawan 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

Denny Farisman Subagyo

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING STRATEGI (CLS) TIPE GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Gilang Purnama 1, Dedi Rohendi 2, Purnawan 3

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

HARIO WIJAYANTO A

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN POLA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA MATERI KATUP PNEUMATIK

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. desain True Eksperimental Design dengan menggunakan metode The Post-test

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah, yang tercermindari keberhasilan belajar siswa. Proses

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI PROSES MESIN KONVERSI ENERGI SISWA SMK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

Automotive Science and Education Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. design. Pre- Experimental Designs (non designs) belum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Kartika Putri Adi, Afrinel Okwita, Tri Tarwiyani Dosen Pendidikan Sejarah, FKIP-UNRIKA

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN MENGGUNAKAN PORTABLE COOLER ENGINE

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memimpin, mengajar anak baik dari segi jasmani maupun rohaninya.

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

JURNAL SKRIPSI. Disusun Oleh: HAMZAH FANSURI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN PENGELOMPOKAN KECIL DENGAN MEMBACA, MELIHAT, DAN MEMPRAKTEKKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA SMK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TGT (Team Games Tournament) YANG DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWER POINT DAN DESTINASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DAN MEDIA PRESENTASI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJARSISWA PADA MATA PELAJARAN MEMELIHARA BATERAI DI SMKN 1 WADASLINTANG

Transkripsi:

300 PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI Trio Wahyudin 1, Dedi Supriawan 2, Mumu Komaro 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 triownsanury@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran multimedia lebih baik dari pada penggunaan media pembelajaran klasikal pada standar kompetensi Memelihara Baterai di SMK Negri 6 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR SMK Negri 6 Bandung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini hanya dua kelas yaitu kelas X TKR 2 sejumlah 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas X TKR 4 sejumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol. Hasil analisis data mendapatkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran multimedia lebih baik dari pada media klasikal, Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata hasil akhir (Posttest). Nilai rata-rata pada kelas yang menggunakan multimedia (kelas eksperimen) sebesar 82,42 sedangkan kelas yang menggunakan pembelajaran klasikal (kelas kontrol) sebesar 74,91 dengan skala penilaian 0-100. Kata kunci: multimedia, merawat, baterai, hasil belajar. PENDAHULUAN Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi. Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis, sistemik dan terarah pada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sesuai UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah yang berbasis keterampilan dibidang produktif, yang mengarahkan peserta didik untuk menjadi lulusan siap kerja dan menjadi tenaga kerja yang berkualitas serta mampu bersaing di era globalisasi (Mulyasa, 2004). 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

301 Keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan perlu didukung adanya sarana dan prasarana sebagai penunjang berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar. Sesuai PP No. 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, pada BAB VII (Sarana dan Prasarana), Pasal 42, Butir 1: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media, pendidikan, buku dan sumber belajar lainnnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan yang teratur dan berkelanjutan. Peraturan ini menunjukkan media pendidikan merupakan salah satu sarana yang dipergunakan untuk menunjang proses pembelajaran. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar, memperjelas fakta, dan diharapkan pula siswa lebih mudah memahami dan mengerti materi yang disampaikan guru (Hamalik, 2003). Saat ini media yang digunakan di SMKN 6 Bandung dalam mendukung proses pembelajaran di kelas, antara lain: papan tulis, proyektor, dan power point yang masih didominasi tulisan dan gambar diam. Beberapa media tersebut masih cenderung menggunakan mata sebagai indra dominan untuk menangkap pesan, sehingga indra pendengar belum sepenuhnya digunakan. Kemampuan siswa dalam menangkap materi pembelajaran salah satunya ditentukan oleh keoptimalan mereka dalam menggunakan panca indra. Mata dan telinga merupakan bagian indra yang paling berperan dalam menangkap seluruh informasi pembelajaran. Situasi yang diamati dan dialami penulis berdasarkan hasil observasi awal dan saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMKN 6 Bandung, pada saat berlangsungnya kegiatan proses belajar mengajar di kelas teori khususnya pada Standar Kompetensi Memelihara Baterai menunjukkan ketertarikan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar belum terpenuhi sampai tuntas (Abdorrakhman, 2010). Hal ini dapat dilihat beberapa siswa izin ke luar kelas lebih dari 15 menit bahkan mereka tidak kembali ke kelas. Keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Standar Kompetensi Memelihara Baterai masih rendah, hal ini dapat ditunjukkan belum ada keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Standar Kompetensi Memelihara Baterai masih rendah, hal ini dapat dilihat beberapa siswa terlihat tidak konsentrasi selama mengikuti pelajaran, seperti: ada yang mengantuk, berpindah-pindah tempat, kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru, masih mengganggap kegiatan belajar kurang menyenangkan dan memilih kegiatan lain diluar konteks belajar seperti sms atau bercanda dengan teman sebaya. Proses kegiatan belajar-mengajar masih sederhana yang hanya mendominasi kegiatan belajar seperi: mencatat di papan tulis, dikte, ceramah, modul atau buku paket,

302 kemudian pemberian tugas. Media Pembelajaran yang digunakan masih belum bisa mendukung proses belajar mengajar yang menyenangkan dan bervariatif, misalnya saat guru menggunakan media pembelajaran dengan modul belum memaksimalkan fitur-fitur yang ada seperti video ataupun animasi. Permasalahan pembelajaran di kelas juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keterbatasan pembelajaran di kelas khususnya pada pembelajaran Standar Kompetensi Memelihara Baterai yang membahas tentang Kompetensi Dasar Merawat Baterai secara teori cukup sulit dipahami, keterbatasan ini perlu didukung dengan adanya saran media pembelajaran (Nasution, 2003). Pemilihan media pembelajaran harus benar-benar tepat dan dapat mempermudah dalam penyampaian materi, agar semua pesan yang ingin disampaikan guru dapat diterima secara keseluruhan oleh siswa. Media pembelajaran merupakan suatu sarana komunikasi pembawa pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan untuk menunjang proses pembelajaran. Media pembelajaran membuat pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, materi pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh siswa (Susilana dan Riyana, 2008). Media pembelajaran juga membuat metode mendidik akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Diperlukan strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa pemanfaatan multimedia. Melalui multimedia ini diharapkan indra penglihatan dan pendengaran berperan sepenuhnya dalam menangkap seluruh informasi pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa supaya konsentrasi dalam proses pembelajaran lebih terfokus dan berusaha untuk meraih prestasi semaksimal mungkin. Multimedia adalah suatu media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses belajar-mengajar (Sagala, 2005). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi Exsperimental Design). Selama melakukan eksperimen, siswa merupakan objek penelitian yang tetap mengikuti pelajaran dalam kelas seperti biasa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah (Nonequivalent Control Group Design) yaitu menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara acak.

303 HASIL PENELITIAN Hasil belajar dilihat dari hasil perolehan tes sub sumatif siswa dengan skala nilai 0-100, setelah dilakukan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test). Data yang diperoleh dari hasil pre test dan post test akan memberikan gambaran kemampuan siswa terhadap standar kompetensi dasar memelihara/servis baterai. Data pre test dan post test tersebut maka akan diperoleh data kemampuan siswa. Data pre test memberikan gambaran kemampuan awal siswa sebelum memperoleh materi pembelajaran. Deskripsi data hasil pre test kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data post test memberikan gambaran kemampuan akhir siswa setelah memperoleh materi pembelajaran (perlakuan). Data post test ini (Tabel 1) diperoleh dari tes tertulis (pilihan ganda) dengan jenis tes dan jumlah soal sama seperti pada pre test. Tabel 1. Data pre test dan post test berdasarkan kelas Data Pre test Post test Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Jumlah sampel 33 33 33 33 Skor minimum 40 36 60 64 Skor maksimum 80 68 88 100 Rentang (R) 40 32 28 36 Rata-rata ( ) 60,36 47,88 74,91 82,42 Standar deviasi (s) 8,69 7,59 8,08 8,79 Catatan: Skala 0-100 Uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan kesimpulan bahwa data post test dari kedua sampel yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal dan berasal dari populasi dengan varians yang sama. Tahap berikutnya, yaitu dengan melakukan uji kesamaan dua rata-rata hasil untuk melihat apakah kedua sampel memiliki rata-rata post test yang sama dengan menguji signifikan perbedaan rata-rata. Hasil uji kesamaan rata-rata menggambarkan bahwa data nilai post test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol didapat nilai pada dk = 64 pada derajat kepercayaan 95 bahwa sebesar 3,47. Nilai diperoleh sebesar 1,67. Hal ini menunjukan sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan, atau H 0 ditolak dan diterima H a. PEMBAHASAN Media pembelajaran merupakan suatu sarana komunikasi pembawa pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan untuk menunjang proses pembelajaran. Media

304 pembelajaran membuat pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, materi pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Media pembelajaran juga membuat metode mendidik akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga (Slameto, 2003). Keunggulan multimedia antara lain: (1) mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan retensi siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran, (2) mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan mendengarkan secara mudah, (3) memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, video, grafik, tabel, suara dan animasi menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi, (4) dapat mengakomodasi peserta didik sesuai dengan modalitas belajarnya terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kiestetik, atau yang lainnya (Munadi, 2013). Diperlukan strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa berupa pemanfaatan multimedia. Melalui multimedia ini diharapkan indra penglihatan dan pendengaran berperan sepenuhnya dalam menangkap seluruh informasi pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa supaya konsentrasi dalam proses pembelajaran lebih terfokus dan berusaha untuk meraih prestasi semaksimal mungkin. Multimedia adalah suatu media yang terdiri dari media visual yang disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan terjalinnya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses belajar-mengajar. Sebelum proses pembelajaran atau tes awal (pre test), menunjukan bahwa kemampuan awal kelas eksperimen yaitu nilai rata-rata kelas kelas eksperimen 47,88. Perbedaan hasil belajar pada ranah kognitif ini disebabkan beberapa faktor, seperti faktor motivasi siswa dan faktor belum menguasai materi pembelajaran (Susilo, 2007). Setelah proses pembelajaran dilaksanakan atau tes akhir (post test) dengan media pembelajaran menggunakan multimedia untuk kelas eksperimen, hasil rata-rata nilai kelas eksperimen 82,42. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal: sebelum pembelajaran, proses, dan setelah pembelajaran (Mulyasa, 2004). Melalui ketiga langkah tersebut diperoleh data hasil penelitian, hasil belajar siswa dapat diperoleh dari proses belajar mengajar yang diukur melalui tes. Kegiatan tes dilakukan dua kali yaitu tes sebelum proses pembelajaran dan setelah peroses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran atau tes

305 awal (pre test), menunjukan bahwa kemampuan awal siswa kelas kontrol yaitu nilai ratarata kelas kontrol 60,36. Setelah proses pembelajaran dilaksanakan atau tes akhir (post test) dengan media pembelajaran klasikal untuk kelas kontrol, hasil rata-rata yaitu 74,91. Perbedaan hasil belajar setelah dilakukan proses pembelajaran dikarenakan penggunanan media pembelajaran. Manfaat penggunaan media dalam belajar dan pembelajaran: penyampaian materi dapat diseragamkan, proses intruksional lebih menarik, proses belajar lebih intraktif, jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, proses belajar dapat terjadi kapan dan di mana saja, peningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan bahan belajar, dan peran pengajar dapat berubah kearah positif dan produktif (Abdorrakhman, 2010). Nilai rata-rata pre test kedua kelas, yaitu nilai rata-rata kelas kontrol 60,36 sedangkan kelas eksperimen 47,88. Setelah diberi perlakuan menggunakan multimedia lalu dilakukan post test hasil rata-rata nilai kedua kelas yang memperoleh selisih nilai yang cukup tinggi yaitu 74,91 pada kelas kontrol dan 82,42 pada kelas eksperimen, dengan demikian multimedia memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hasil belajar siswa (Sudjana, 2001). KESIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan, yaitu hasil belajar siswa pada standar kompetensi memelihara baterai menggunakan multimedia berdasarkan rata-rata pre-test 47,88 dan post-test 82,42 terjadi perubahan yang lebih baik dilihat dari nilai rata-rata. Hasil belajar siswa pada standar kompetensi memelihara baterai menggunakan pembelajaran klasikal berdasarkan rata-rata pre-test 60,36 dan post-test 74,91. Perbedaan hasil belajar siswa pada standar kompetensi memelihara baterai menggunakan multimedia lebih baik dilihat dari nilai post-test dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran klasikal. DAFTAR PUSTAKA Abdorrakhman, G. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. Hamalik, O. (2003). Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum Panduan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munandi, Y. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghahila Indonesia.

306 Nasution, S. (2003). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sudjana, N. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Susilana dan Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI. Susilo, M. J. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyonsongnya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rosdakarya.