Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Teknik Make A Match pada Siswa Kelas III SD Inpres Bumi Bahari

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Bab III Metode Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

PENGGUNAAN MEDIA KARTU METODE PIRAMIDA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Arun Haryanto, Siti Nuryanti, dan Minarni R.J. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

Bambang Supriyanto 36

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN X FARIDA

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas III Mi Al-Hikmah Batu Bota

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Transkripsi:

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan Suardin Kepala SMP Negeri 2 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Labuan dalam pembelajaran sistem pencernaan melalui penerapan metode discovery learning. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Labuan yang berjumlah 21 orang, yakni terdiri atas 13 orang laki-laki dan 8 orang perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu menyusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan selama pelaksanaan tindakan dan tes akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode discovery learning dalam pembelajaran sistem pencernaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami proses kerja organ-organ pencernaan pada manusia serta gangguan yang terdapat pada sistem pencernaan. Hal ini ditandai dengan antusias siswa dalam memecahkan masalah sehingga diperoleh daya serap klasikal pada siklus I sebesar 75,05% sedangkan pada siklus II sebesar 85,71%. Hasil tersebut memberikan dampak positif terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Discovery Learning, dan Sistem Pencernaan I. PENDAHULUAN Paradigma baru dalam dunia pendidikan menuntut profesionalisme seorang guru dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented (berpusat pada guru) menjadi student oriented (berpusat pada siswa). Sejauh ini guru telah banyak menerapkan pembelajaraan kooperatif namun kompetensi siswa belum memadai khususnya pada materi sistem pencernaan. Hal ini terbukti dari hasil tes formatif maupun hasil tes yang diperoleh pada ulangan harian yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KKM = 75). Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep fisiologi manusia, terutama fungsi organ dalam tubuh manusia. Hal tersebut seirama dengan pendapat Sari (2010), materi IPA mengenai fisiologi manusia merupakan salah satu materi yang tidak dapat divisualisasikan secara 254

langsung karena konsep fisiologi manusia mempelajari fungsi organ dalam tubuh manusia yang saling berkaitan satu sama lain. Berdasarkan beberapa temuan di atas, maka peneliti berupaya mencari salah satu solusi pemecahannya yaitu dengan menerapkan metode discovery learning. Karakteristik metode ini adalah siswa dapat mengorganisasi sendiri pengetahuan, memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif dan akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Menurut Sadirman (Kemdikbud, 2013) dalam mengaplikasikan metode discovery learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif sebagaimana pendapat bahwa guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode Discovery Learning pada materi sistem pencernaan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan. II. METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Labuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 21 orang, yakni terdiri atas 13 orang laki-laki dan 8 orang perempuan pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik Penelitian Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan desain setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu (a) menyusun rencana tindakan (planning), (b) pelaksanaan tindakan (acting), (c) pengamatan (observing), dan (d) refleksi (reflecting). Adapun desain tiap-tiap siklus yang dimaksud mengacu pada model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart seperti pada Gambar 1. 255

Keterangan 0 : orientasi 1 : Rencana Siklus I 2 : Pelaksanaan siklus I 3 : Observasi siklus I 4 : Refleksi siklus I 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 Gambar 1. Desain PTK model Kemmis & Mc.Taggart Berdasarkan desain di atas, maka setiap siklus dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, sehingga dapat diperoleh data yang disimpulkan sebagai jawaban dari pertanyaan atau masalah. Jenis Data dan Instrumen Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (a) data kualitatif diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa pada setiap tindakan berupa lembar observasi yang terdiri dari: (i) lembar observasi terhadap guru (peneliti) dalam menerapkan rencana pembelajaran, (ii) lembar observasi terhadap siswa mengenai kegiatan selama proses pembelajaran, (b) data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi yang diberikan pada setiap akhir tindakan yang berfungsi sebagai informasi tentang kemajuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Data ini diambil dengan menggunakan tes yang meliputi tes awal dan tes setiap akhir tindakan. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksikan, mengorganisasikan data secara sistematis dan rasional untuk menyajikan bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun jawaban masalah yang menjadi tujuan penelitian. Analisis data kualitatif dilakukan 256

melalui tiga tahap yaitu (a) reduksi data, (b) paparan/penyajian data, dan (c) pengolahan data serta penyimpulan data. Adapun kriteria taraf keberhasilan tindakan guru ditentukan sebagai berikut (Ali, 1987) : 80% < NR 100% : Kriteria sangat baik 60% < NR 80% : Kriteria baik 40% < NR 60% : Kriteria cukup 20% < NR 40% : Kriteria kurang 0% < NR 20% : Kriteria sangat kurang, Sedangkan untuk kriteria taraf keberhasilan siswa dapat ditentukan sebagai berikut: 80% < NR 100% : Kriteria sangat aktif 60% < NR 80% : Kriteria aktif 40% < NR 60% : Kriteria cukup aktif 20% < NR 40% : Kriteria kurang aktif 0% < NR 20% : Kriteria sangat kurang aktif III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Tindakan Kegiatan tes awal dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 04 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya siswa diberi tes awal untuk mengetahui kemampuan prasyarat siswa. Hasil tes menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa, 7 orang siswa dinyatakan tuntas, sementara untuk 14 orang siswa lainnya dinyatakan belum tuntas. Adapun cara yang dilakukan peneliti adalah melakukan diskusi dengan siswa yang belum tuntas. Secara umum siswa berkomentar bahwa masih merasa sulit dalam memahami cara kerja organ sistem pencernaan. Tetapi setelah diarahkan oleh guru, mereka telah memperoleh gambaran awal tetang proses sistem organ pencernaan pada manusia. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti melanjutkan ke tindakan siklus I. 257

Nilai Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 Siklus I Kegiatan siklus I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 24 Agustus 2015. Pada kegiatan siklus I pertemuan pertama, peneliti telah menerapkan metode discovery learning. Sebagai langkah awal peneliti mengajukan pertanyaan yang berfungsi untuk menstimulasi siswa secara individual, kemudian siswa membentuk kelompok yang sudah ditetapkan dan langsung dibagikan tugas. Dari 5 kelompok, masing-masing mendapat bagian materi yang berbeda. Kegiatan siswa selanjutnya adalah memecahkan masalah hingga memperoleh kesimpulan akhir. Sedangkan guru bertugas untuk membimbing setiap kelompok yang mendapat kesulitan. Setelah itu masing-masing perwakilan kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan siswa lainnya mengkritisi hal-hal yang belum jelas. Pada saat diskusi berakhir guru memberikan penjelasan, penguatan serta penghargaan kepada setiap kelompok. Pada pertemuan kedua guru mengajukan kembali pertanyaan yang dapat mengeksplorasi pengetahuan siswa. Kemudian guru melakukan tanya jawab dan memecahkan masalah secara bersama-sama sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan observer, baik dalam kegiatan siswa maupun guru masih terdapat kelemahan yaitu guru belum dapat menciptakan suasana kondusif dalam mengelola suasana pembelajaran. Olehnya masih ada beberapa orang siswa dalam setiap kelompok belum ikut berpartisipasi dengan temannya dalam menyelesaikan tugas kelompok. Kendala-kendala yang ditemui dalam proses pembelajaran berpengaruh terhadap hasil tes akhir tindakan siklus I yang dapat diamati pada Gambar 2. 90 80 70 60 60 68 72 76 80 84 50 40 30 20 Belum Tuntas Tuntas 10 0 (10%) 3 orang (14%) 5 orang (23%) 258 (10%) Tes Akhir Tindakan Siklus I 4 orang (19%) 5 orang (24%) Gambar 2. Diagram Hasil Evaluasi Tes Akhir Tindakan Siklus 1

Gambaran hasil tes di atas menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa, 10 orang siswa dinyatakan belum tuntas (belum memenuhi KKM 75). Adapun daya serap klasikal yang diperoleh yaitu sebesar 75,05%. Kesalahan yang sangat mendasar adalah siswa belum dapat menjelaskan secara rinci perbedaan proses mekanik maupun kimiawi yg terjadi pada organ-organ pencernaan. Disamping itu, siswa belum memahami secara jelas bagian dan fungsi dari organ pencernaan yang terdapat pada mulut, khususnya bagian-bagian lidah. Langkah selanjutnya, guru melakukan refleksi terhadap 10 orang siswa dengan cara membimbing langsung siswa-siswa tersebut dengan menunjukkan gambar bagian-bagian lidah secara nyata. Setelah dites kembali, secara keseluruhan siswa telah memahami proses kerja organ-organ pencernaan. Berdasarkan refleksi yang dilakukan terhadap siklus I, peneliti berkesimpulan bahwa kegiatan tindakan siklus I belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Olehnya peneliti menindaklanjuti tindakan pembelajaran ke siklus II. Siklus II Kegiatan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 September 2015. Kegiatan ini dilakukan mengacu pada kegiatan siklus I dengan menerapkan metode discovery learning pada materi gangguan sistem pencernaan. Dalam proses pembelajaran siswa dibagikan tugas kembali oleh guru. Saat diskusi berlangsung siswa terlihat sangat antusias karena materi tersebut sangat memicu perdebatan siswa dalam mengemukakan pendapat tentang macam-macam penyakit yang ditimbulkan oleh gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seirama dengan pendapat Bruner (Budiningsih, 2005) bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya. Secara umum guru berkesimpulan bahwa kondisi pembelajaran sudah maksimal. Setelah itu, guru melaksanakan tes akhir tindakan siklus II yang hasilnya disajikan pada diagram dalam Gambar 3. 259

Nilai Perolehan Siswa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 120 100 80 70 73 77 80 87 90 97 60 40 Belum tuntas Tuntas 20 0 (9%) 1 orang (5%) (9%) 3 orang (15%) 5 orang (24%) (9%) 6 orang (29%) Tes Akhir Tindakan Siklus II Gambar 3. Diagram Hasil Evaluasi Tes Akhir Tindakan Siklus II Uraian diagram di atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas berjumlah 18 orang (86%), sedangkan yang belum tuntas berjumlah 3 orang (14%). Adapun daya serap klasikal yang diperoleh adalah 85,71%. Hasil ini menggambarkan bahwa penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 2 Labuan dalam pembelajaran sistem pencernaan. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode discovery learning dalam pembelajaran sistem pencernaan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang signifikan. Ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sangat antusias sehingga siswa dapat menemukan kesimpulan sendiri di akhir proses pembelajaran dan guru hanya berperan sebagai fasilitator. Saran Diharapkan kepada guru mata pelajaran IPA agar dapat memilih metode yang tetap sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. 260

DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung.: Angkasa Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Asri Maha Satya. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Raneka Cipta. Kemdikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Badan PSDM Pendidikan dan Kebudayaan dan PMP. Sari, R., A. (2010). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Sains Materi system Ekskresi Manusia Untuk SMP Kelas IX. Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Sains Program Pasca Sarjana UNY. Sardiman, A.M. (2005) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Syah, M, (2004). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. 261