pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Negara Indonesia merupakan negara agraris (pertanian) oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, peran industri sangat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah trofis dengan luas

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan petani merupakan arah dan tujuan pembangunan pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian.

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris karena sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. peran pertanian bukan hanya menghasilkan produk-produk domestik. Sebagian

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

BAB I PENDAHULUAN. 48 Tahun 2008, juga tengah giat membangun daerahnya. Sebagai daerah yang masih

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang lebih baik dalam rangka

I. PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan pertanian tidak saja dititik-beratkan pada. peningkatan produksi, namun juga mengarah pada peningkatan

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara Pertanian, artinya sektor pertanian dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang artinya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Lokasi relatif suatu tempat atau wilayah berkenaan dengan hubungan tempat

BAB I PENDAHULUAN. tanah juga mengandung nilai ekonomi bagi manusia, bisa digunakan sebagai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

I. PENDAHULUAN. bangkit dan membangun. Sudah saatnya menyadari besarnya potensi alam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. Namun, di tanah subur yang mayoritas bergantung dari mata pencaharian

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

BAB I PENDAHULUAN. petani ikan dan sebagainya. Menurut Loekman (1993:3) Besarnya fungsi sektor pertanian bagi masyarakat Indonesia tentu saja harus

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996, sumbangan industri non-migas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bermatapencaharian sebagai petani. Kondisi geografis negara Indonesia terletak di

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

BAB I PENDAHULUAN. menjadi modal dasar pembangunan nasional disektor pertanian sebagai prioritas

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar mata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan. Ketersediaan

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan yang sangat serius untuk diperhatikan dan dikaji

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. giat melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satu diantaranya adalah bidang

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KUD MASARAN AKUR SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam nabati maupun sumber daya alam mineral yang tersebar luas di

DAFTAR ISI DAFTAR ISI Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 6

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian dan perkebunan memegang peranan penting dan

KAUSALITAS PRODUKSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI GULA KELAPA DI KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil. Teori

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN LOGO UNIVERSITAS JAMBI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan peningkatan ketahanan pangan nasional. Hasil Sensus Pertanian 1993

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

I. PENDAHULUAN. secara finansial maupun didalam menjaga keharmonisan alam. Sektor pertanian

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis mempunyai banyak habitat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian adalah suatu usaha untuk menghimpun pabrik-pabrik alami biologis

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. bermakana. Peranansektor ini dalam menyerap tenaga kerja tetap menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha akan mendukung pemulihan ekonomi indonesia, menciptakan lapangan

Perluasan Lapangan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo, dkk, 2004:23- meningkatnya peranan sektor-sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lapangan kerja, meratakan pendapatan dan meningkatkan hubungan antara daerah.

BAB I PENDAHULUAN. daerah bersangkutan (Soeparmoko, 2002: 45). Keberhasilan pembangunan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia masih merupakan Negara agraris (pertanian) oleh karenanya prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha serta mengisi dan memperlancar pasar. melalui pertanian yang maju diharapkan makin mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah untuk mencapai tujuan itu pemerintah telah melaksanakan konsep pertanian yang tangguh melalui teknologi baru sebagai kebijaksanaan pembangunan pertama di Indonesia. Pada prinsipnya pertanian dengan teknologi baru memiliki sasaran baru untuk membangun pertanian yang efisien dan produktif dengan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat(soekartawi 1999) Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting dalam kehidupan manusia seperti kesejahteraan dan pendapatan masyarakat. Sektor pertanian dan pedesaan diharapkan sebagai tempat penyerapan tenaga kerja terbesar dalam upaya membantu mengatasi masalah pengangguran dengan demikian sektor pertanian dan pedesaan dapat diharapkan menjadi penopang utama sistem perekonomian nasional sekaligus mendorong pengentasan kemiskinan. peran strategis lainnya dalam pertanian dan pedesaan yang tangguh adalah mendorong ekspor dan mengurangi impor produk pertanian, meningkatkan jumlah devisa dan sekaligus meningkatkan pembangunan wilayah. Pembangunan pertanian ini bertujuan 1 untuk meningkatkan pendapatan dan taraf kesejahteraan hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, mengisi serta memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, melalui pertanian yang maju, efesien dan tangguh sehingga mampu meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

Kondisi sosial ekonomi masyarakat erat kaitannya dengan pembangunan nasional. Pembangunan mengandung pengertian perubahan dalam arti mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat termasuk dalam segi-segi kehidupan. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi yang memperlancar terjadinya interaksi yang di indikasikan dengan adanya arus perpindahan, baik itu perpindahan informasi (komunikasi), perpindahan barang (transportasi), maupun perpindahan penduduk. Kehidupan sosial dan ekonomi adalah perilaku sosial dan masyarakat yang menyangkut interaksi dari perilaku ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan dan pemanfaatan. Kehidupan sosial juga merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian suatu kelompok masyarakat, dimana aspek-aspek yang dimaksudkan adalah sebagai bentuk interaksi. Sosial ekonomi ini juga berarti tentang kebutuhan seseorang atau kelompok dengan tata cara tertentu dalam rangkaian perilaku manusia atau golongan dalam memenuhi kebutuhannya serta memanfaatkan penghasilan dari hasil ekonomi yang diperoleh atau pendapatan. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sangat ditopang oleh sektor perekonomian. Ekonomi yang identik dengan pendapatan saling mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya masyarakat dikota tetapi juga masyarakat di pedesaan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari diperlukan pendapatan yang cukup. Berbagai macam jenis pekerjaan dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik kebutuhan primer maupun sekunder. Tingkat perekonomian di berbagai daerah pada saat ini masih tergolong rendah terutama dalam sektor pertanian. Hal ini terlihat dari fakta yang ada saat ini bahwa kesejahteraan sebagian besar petani masih dibawah rata-rata. Dengan jumlah pendapatan yang sebagian besar masih tergolong rendah. Menurut soebroto (1999) kesejahteraan bukanlah keadaan yang tetap, melainkan keadaan yang bergerak dan selalu berkembang kearah tingkat yang lebih tinggi. Persoalan pertama yang perlu dihadapi dalam mencari kesejahteraan tersebut adalah bagaimana cara mencukupi kebutuhan dengan memanfaatkan daya dan dana yang tersedia (dalam jumlah yang

terbatas) dan persoalan selanjutnya adalah bagaimana cara mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Masalah kesejahteraan merupakan salah satu masalah pokok yang perlu mendapat perhatian dari pihak yang berwenang. Mengingat bahwa mayoritas penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan dan mempunyai mata pencaharian hidup sebagai petani. Secara umum pertanian yang mereka lakukan disawah dan dilahan kering. Teknik pengolahan pertanian ini dipengaruhi oleh iklim, lingkungan alam dimana pertanian itu dilakukan. kabupaten Humbahas dalam pembangunan di sektor pertanian akan membawa dampak yang spesifik bagi petani kopi. Tidak hanya dalam lingkungan fisik dan ekonomi saja, akan tetapi juga membawa dampak dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang ada disana. Bagi masyarakat petani sendiri, pertanian sampai saat ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah baik sebagai penghasil nilai maupun sumber masyarakat. Masyarakat di kabupaten Humbahas bisa dikatakan sebagian besar memiliki kebun kopi dan tanaman kopi dijadikan sebagai sumber penghasilan atau matapencaharian. Hal ini terlihat jelas bahwa di lahan-lahan penduduk tumbuh tanaman kopi. Bahkan usaha-usaha pengeringan dan pengupasan kulit kopi sudah terdapat disana. Tanaman kopi sangat banyak diusahakan penduduk di kabupaten humbahas sampai saat ini. Di kecamatan Doloksanggul, penduduk dengan mengusahakan tanaman kopi mengharapkan dapat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan mampu mencukupi kebutuhan hidup misalkan; pendapatan meningkat, memiliki tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Kondisi tempat tinggal/rumah juga berkaitan dengan sosial ekonomi penduduk. Dilihat dari kualitas rumah dan segala fasilitas yang terdapat di rumah. di kecamatan Doloksanggul ini banyak juga keadaan tempat tinggal/rumah kurang dalam memperhatikan kondisi serta kualitas lingkungan rumah. Ini menunjukan bahwa rendahnya ekonomi masyarakat dan tingginya biaya pembangunan rumah.

desa Saitnihuta adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas. Secara umum mata pencaharian di desa ini adalah bertani, dan yang hidup sebagai pegawai negeri, wiraswasta juga ikut menggarap lahan pertanian untuk menambah penghasilan. Pendapatan petani kopi di desa Saitnihuta berbeda-beda, sehingga tingkat sosial ekonominya berbeda-beda pula. Para petani di desa ini pada umumnya menanam tanaman kopi, bahkan 90% penduduknya memiliki kebun kopi yang menjadi pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat di desa Saitnihuta, selain tanaman kopi juga diusahakan tanaman lain seperti : padi, cabe, dan sayur-sayuran untuk menambah pendapatan keluarga. Masyarakat yang bertani kopi juga mempunyai harapan dengan menanam kopi mereka bisa memperoleh hasil untuk memenuhi kebutuhan mereka.penduduk mengharapkan naiknya taraf hidupnya dengan mengusahakan tanaman kopi tersebut dan mampu mencukupi kebutuhan hidup misalkan;pendapatan meningkat,memiliki tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Konsumsi tercukupi dan dapat menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin,memiliki keadaan sosial yang tinggi dan berkecukupan. Keadaaan sosial ekonomi masyarakat tidak terlepas dari kualitas manusia itu sendiri. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Semakin tinggi kualitas manusia itu maka akan semakin baik pula keadaan ekonominya. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala desa dan melihat data-data yang ada, tingkat pendidikan masyarakat petani kopi rata-rata tingkat SMP. Hal ini dikarenakan sampai sekarang sarana sosial ekonomi di desa ini sangat memprihatinkan. Dilihat dari sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana perhubungan umumnya masih sangat rendah. Menyikapi permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana keadaan sosial ekonomi penduduk petani kopi

di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas yang mencakup; kesejahteraan, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, luas lahan, kondisi tempat tinggal/ rumah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan kemampuan peneliti untuk meneliti keseluruhan permasalahan tersebut diatas. Maka pembatasan masalah pada penelitian ini adalah keadaan sosial ekonomi petani kopi ditinjau dari aspek pendapatan, pendidikan, kondisi tempat tinggal/rumah di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas. D. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta (pendapatan, pendidikan, tempat tinggal/rumah)? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta (pendapatan, pendidikan, tempat tinggal/rumah F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: - Untuk menambah wawasan pengetahuan dan paradigma bagi penulis tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat petani kopi di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas. - Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat kabupaten Humbahas khususnya di desa Saitnihuta tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat petani kopi terhadap tingkat pendapatan, pendidikan dan tempat

tinggal/rumah di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas. - Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dengan objek yang sama pada tempat dan waktu yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih sempurna. - Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi di Jurusan Pendidikan Geografi pada Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri Medan.