AN ANALYSIS OF THE ITEMS OF THE NATIONAL EXAM OF THE NATURAL SCIENCE SUBJECT IN THE 2014/2015 ACADEMIC YEAR AT DIY PROVINCE

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIV, No. 1, Tahun 2016 Rahmatika Rahayu & M. Djazari 85-94

ANALISIS BUTIR SOAL TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN BUTIR SOAL LATIHAN UJIAN NASIONAL EKONOMI AKUNTANSI DI MAN MAGUWOHARJO

ANALISIS SOAL UJIAN BIOLOGI SEMESTER I SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN 2014/2015 DIY SKRIPSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN SEKOLAH SD DI KECAMATAN BRUNO MATA PELAJARAN MATEMATIKA

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

Indah Arsita Sari, Edy Wiyono, Ahmad Fauzi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

Abstrak. Abstract. Wijayanti, et al., Analisis Butir Soal Objektif UAS...

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan

Journal of Elementary Education

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Analisis Butir Soal Tes Prestasi Hasil Belajar

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK

ANALISIS BUTIR SOAL UKK EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI IIS MAN WONOKROMO BANTUL

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL PELAJARAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I BIDANG STUDI IPA KELAS VIII SMPN 2 RANAH BATAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL LIDIA FITRI NIM.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Muslikah Purwanti 81-94

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES SUMATIF FISIKA MENGGUNAKAN METODE SELF DAN FEEDBACK REVISION

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

AKTERISTIK BUTIR TES MATEMATIKA PADA TES BUATAN MGMP MATEMATIKA KOTA PALOPO BERDASARKAN TEORI KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN TEORI KEJURUAN AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

ANALISIS BUTIR SOAL KONSEP DASAR IPA 1 MELALUI PENGGUNAAN PROGRAM KOMPUTER ANATES VERSI 4.0 FOR WINDOWS

ANALISIS SOAL TES HASIL BELAJAR HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MATEMATIKA MATERI PECAHAN UNTUK KELAS 5 SEKOLAH DASAR

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN KOMPUTER AKUNTANSI KELAS XI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian, Peranan, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi dalam Kegiatan Pembelajaran

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Unnes Journal of Biology Education

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Soal Pilihan Ganda pada Mata Pelajaran PKn Buatan Guru Sekolah Dasar

ANALISIS KUALITAS SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI PROGRAM ANATES

ANALISIS KUALITAS SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMK

Penulis 1: Irma Widyastuti Penulis 2: Siti Umi Khayatun Mardiyah Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

BAB II KAJIAN TEORETIK

BAHAN AJAR EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS X BIOLOGI TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 20013/2014 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK: SEBUAH PENGANTAR. Oleh: Djunaidi Lababa*

PENGEMBANGAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK NUMERIK PENERIMAAN SISWA BARU SMP BERBANTUAN MEDIA BERBASIS WIRELESS APPLICATION PROTOCOL JAVA 2 MICRO EDITION

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

semester ganjil yaitu pada bulan Agustus tahun ajaran 2013/2014, yang terletak di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: KUALITAS TES SUBJEKTIF BUATAN GURU BIDANG STUD I BIOLOGI SMKN 4 ACEH BARAT DAYA ABSTRAK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN ANBUSO Oleh: Ali Muhson

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini diperoleh dari item-item tes dan lembar jawaban

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1 [Bagiyono] ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS TES SUMATIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 SAWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Sitti Fatimah 1), Zamsir 2)

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

KUALITAS TES PRA OLIMPIADE BIDANG STUDI MATEMATIKA TINGKAT SMP DI KOTA BAUBAU

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER II IPA/BIOLOGI KELAS VIII MTsN KOTA SOLOK TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Ata Nayla Amalia & Ani Widayati Halaman 1-26

BAB III METODE PENELITIAN

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS X SEMESTER II MATA PELAJARAN BIOLOGI MAN I PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JURNAL

Analisis Butir Soal UAM Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014

Transkripsi:

Analisis Butir Soal. (Aulia Ulfa Dewi) 1.597 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN AJARAN 2014/2015, DIY AN ANALYSIS OF THE ITEMS OF THE NATIONAL EXAM OF THE NATURAL SCIENCE SUBJECT IN THE 2014/2015 ACADEMIC YEAR AT DIY PROVINCE Oleh: Aulia Ulfa Dewi/Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan/ Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Skripsi ini membahas tentang analisis butir soal UN mata pelajaran IPA SD T.A. 2014/2015 DIY.Kajiannya dilatar belakangi oleh kualitas soal ujian nasional yang belum memadai.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas distraktor, dan reliabilitas.penelitian ini merupakan penelitian expost facto dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi.subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD T.A. 2014/2015 DIY dengan sampel 347 siswa.instrumen penelitian ini adalah paket soal dan jawaban siswa.hasil penelitian menunjukkan bahwa: Tingkat kesukaran soal pada kategori sangat mudah sebesar 55%, mudah sebesar 30%, sedang sebesar 10%, sukar sebesar 2,5% dan sangat sukar sebesar 2,5%. Daya beda soal berada pada kategori sangat rendah sebesar 5%, rendah sebesar 7,5%, sedang sebesar 50%, dan tinggi sebesar 37,5%.Efektivitas distraktor setiap butir soal masih banyak yang kurang berfungsi.reliabilitas soal berada pada kategori baik karena memiliki Alpha sebesar 0,759. Kata kunci: analisis butir, tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas distraktor, reliabilitas, IPA, ujian nasional, sekolah dasar. Abstract This undergraduate thesis discusses an analysis of the items of the national exam of the natural science subject in the 2014/2015 academic year at DIY province. The research background is the fact that the quality national exam inadequate. This study aimed to investigate the difficulty indices and discrimination indices national exam of the natural science subject in the 2014/2015 academic year at DIY.This was an ex post facto study in which the data were collected using the documentation technique. The research subjects were Grade VIstudents of SD DIY province, with a sample of 347 students. The research instrument was a document consisting of the test package and the key answers to the national exam of the natural science subject in the 2014/2015 academic year at DIY province.the results of the study were as follows. 1) Regarding the difficulty indices of the national exam of the natural science subject in the 2014/2015 academic year at DIY province, 55% were very easy, 30% were easy, 10% were moderate, 2,5% were difficult and 2,5% were very difficult. 2) Regarding the discrimination indices of national exam, 5% were very poor, 7,5% were poor, 50% were moderate, and37,5% was good. 3) Regarding the effectiveness of each item distractors are still many who do not work. 4) Regarding the reliability of the national exam of natural science subject in the 2014/2015 academic year at DIY province were good because it has an Alpha of 0,759. Keywords: analysis of items, difficulty indices, discrimination indices, effectiveness distractor, reliability, IPA, national exam, elementary school. PENDAHULUAN Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapaian belajar peserta didik, dan bila dianalisis lebih rinci akan diperoleh informasi tentang kesulitan belajar peserta didik.kegiatan evaluasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran karena dengan evaluasi dapat

1.598 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke-5 2016 diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari hasil tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Sehingga dapat dikatakan isi undang-undang tersebut mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar. Evaluasi hasil belajar adalah kegiatan mengukur dan menilai hasil belajar peserta didik.anas Sudijono (2013: 67), berpendapat bahwa tes adalah cara (yang dapat digunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu. Penilaian adalah suatu sistem yang didesain untuk mengetahui informasi tentang perkembangan, pertumbuhaan dan pencapaian/prestasi siswa yang dibandingkan dengan sebuah standar (Shermis & Vesta, 2011: 2).Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara obyektif berdasarkan kinerja peserta didik dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap hasil belajar.dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan pertimbangan yang subyektif.penilaian dalam pembelajaran berperan dalam memberikan gambaran keberhasilan peserta didik secara keseluruhan.penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar dalam ketuntasan kompetensi.penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Ujian Nasional (UN) salah satu penilaian pendidikan yang merupakan alat untuk menilai ketercapaian standar nasional pendidikan dalam rangka memberikan informasi dalam pengambilan keputusan bagi pemegang kebijakan pendidikan di Indonesia.Berdasarkan Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional. Eko (2010: 45) Ujian Nasional adalah salah satu jenis dari kegiatan tes, dan kegunaan yang utama adalah untuk mengambil keputusan tentang orang yang diuji, misalnya untuk keperluan sertifikasi/kelulusan, seleksi, penjurusan, dan sebagainya.pada jenjang pendidikan dasar, mata pelajaran yang diujikan ada tiga macam yaitu matematika, Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hasil UN dapat digunakan untuk berbagai kepentingan antara lain digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik pada seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.sesuai dengan tulisan Suyanto (Kedaulatan Rakyat, 2016:7) yang menyatakan bahwa beberapa hal yang mendasari tetap diselenggarakan UN yaitu

pertama, untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan.kedua, untuk dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya dan ketiga untuk pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hasil dari UN akan dijadikan standar dalam menentukan kelulusan peserta didik, oleh karena itu tim penyususn soal harus mampu menyusun butir-butir soal agar memiliki tingkat validitas yang tinggi, memiliki daya beda yang baik, serta dapat menentukan opsi pengeccoh yang efektif. Hal ini menjadi tugas yang melekat pada seorang penyusun soal UN untuk membuat soal yang baik dan berkualitas sehingga tidak merugikan peserta didik dalam mencapai kelulusan sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis mengenai soal apa yang terbaik digunakan sehingga mampu untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam waktu yang tidak lama dan menghemat dana dalam pelaksanaannya. Berangkat dari fungsi tes sebagai alat ukur, maka sebuah tes dapat dianggap berhasil menjalankan fungsinya jika ia mampu memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya dari objek yang diukur. Oleh karena itu, sebelum digunakan tes hasil belajar harus dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan. Kegiatan menganalisis butir soal merupakan butir soal merupakan proses pengumpulan, peringkasan dan penggunaan informasi dari jawaban peserta didik untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian.analisis butir menunjukkan mengapa sebuah butir tidak berfungsi dengan baik dan Analisis Butir Soal. (Aulia Ulfa Dewi) 1.599 seberapa besar berfungsi (Ebel, 1979:258).Analisis soal dapat dilakukan secara kualitatif berkaitan dengan isi dan bentuknya, maupun secara kuantitatif yang berkaitan dengan ciri-ciri statistiknya atau prosedur peningkatan secara judgement dan prosedur peningkatan secara empirik.analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas dan reliabilitasnya. Analisis secara kuantitatif sering juga disebut analisis empiris. Menurut Chatterji (2003: 384) metode analisis kuantitatif butir soal membantu kita dalam memilih butir yang berfungsi baik, memberikan hasil penilaian dalam sebuah tes yang dilakukam.pelaksanaan analisis ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan berdasarkan teori tes klasik dan dengan analisis respon butir. Secara klasik maksudnya proses penelaahan butir soal dilakukan melalui informasi dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Sedangkan analisis butir soal secara modern yaitu penelaahan butir soal dengan menggunakan teori fungsi matematika untuk menghubungkan antara peluang menjawab benar pada suatu soal dengan kemampuan peserta didik. Analisis utama untuk analisis butir soal pilihan ganda adalah indeks kesukaran butir (p), dan indeks daya beda butir (D). Selain itu juga ada sebuah langkah untuk menganalisis keefektivitasan pengecoh dalam butir pilihan ganda, atau sering disebut sebagai analisis distraktor (Chatterji, 2003:384). Sependapat dengan ahli lain, Shermis & Vesta (2011: 280)

1.600 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke-5 2016 mengatakan bahwa untuk mengetahui apakah butir berfungsi dengan baik dan apakah butir layak untuk digunakan atau butir buruk untuk dibuang ada dua langkah untuk menentukan yaitu kesukaran dan daya beda. Analisis butir soal dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif yaitu analisis berdasarkan data empirik dengan pendekatan analisis secara klasik terkait dengan ciri-ciri statistiknya yaitu tingkat kesukaran, indeks daya beda, efektivitas distraktor dan uji realibilitas. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post factoyang menggunakan pendekatan kuantitatif. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2016. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah siswa SD di Yogyakarta sebanyak 50.211 siswa dengan sampel 347 siswa. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk dalam penelitian ini yaitumenggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumentasi soal dan jawaban peserta ujian nasional mata pelajaran IPA SD/MI tahun ajaran 2014/2015 DIY. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui bagaimana sistem ujian nasional di SD Negeri. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan analisis butir soal ujian nasionalmata pelajaran IPA SD/MI DIY tahun ajaran 2014/2015.Butir soal terdiri dari 40 butir dan merupakan soal ujian nasionalmata pelajaran IPA SD/MI DIY tahun ajaran 2014/2015. Analisis dalam penelitian ini terdiri atas analisis tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas distraktor, indeks validitas dan indeks reliabilitas yang hasilnya dijelaskan sebagai sebagai berikut: 1. Tingkat Kesukaran Hasil analisis tingkat kesukaran Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015, disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat Kesukaran ButirUjian Nasional Mata Pelajaran IPA SD/MI DIYpada Tahun Ajaran 2014/2015. PropCorrect (p) 0,000 0,099 0,100 0,299 0,300 0,700 0,701 0,900 0,901 1,000 Kategori No f Soal Butir Presentase Sangat 1 13 2,5 % Sukar Sukar 1 29 2,5 % Sedang 2 9,10 5 % Mudah 1 1, 2, 7, 8, 16,18, 22, 26, 30, 34, 39 Sangat Mudah 2 3, 4, 5, 6, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 33, 35, 36, 37,38 27,5% 62,5%

Jumlah,40 40 butir Berdasarkan tabel dan grafikdi atas menunjukkan bahwa tingkat kesukaran Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori sangat mudah sebesar 55% (22 butir), mudah sebesar 30% (12 butir), sedang sebesar 10% (4 butir), sukar sebesar 2,5% (1 butir) dan sangat sukar sebesar 2,5% (1 butir). 2. Daya Beda Hasil analisis daya beda Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015, disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Daya Beda ButirUjian Nasional Mata Pelajaran IPA SD/MI DIY pada Tahun Ajaran 2014/2015 Daya Beda 0,00 0,199 0,200 0,299 0,300 0399 >= 0,400 Kategor i Sangat Rendah f No Butir Present ase 2 13, 29 5% Rendah 3 5, 10, 27 7,5% Sedang 20 Tinggi 15 1, 2, 3, 4, 6,, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 28, 31, 32, 37, 39, 40 4, 7, 12,15, 16, 19, 21, 25, 26, 30, 33, 34, 35, 36, 38 Jumlah 40 50% 37,5% Analisis Butir Soal. (Aulia Ulfa Dewi) 1.601 Berdasarkan datadi atas menunjukkan bahwa daya beda Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori sangat rendah sebesar 0% (0 butir), rendah sebesar 7,5% (3 butir), sedang sebesar 2,5% (1 butir, dan tinggi sebesar 90% (36 butir). 3. Efektivitas Distraktor Hasil analisis daya beda Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015, disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 3. Efektivitas DistraktorUjian Nasional Mata Pelajaran IPA SD/MI DIY Ajaran 2014/2015. No. Butir Butir Baik 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, pada Tahun Butir cukup Baik 2, 4, 21, 27, 40 Jumlah 33 5 2 Butir Tidak Baik Presentase 82,5% 12,5% 5% 13, 29, Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa efektivitas distraktor Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori butir baik sebesar 5% (2 butir), cukup baik sebesar 55% (22 butir), dan tidak baik sebesar 40% (16 butir). 4. Reliabilitas Hasil analisis pelajaran IPA SD/MI DIY reliabilitas Ujian Nasional mata pada tahun ajaran 2014/2015, disajikan pada tabel sebagai berikut:

1.602 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke-5 2016 Gambar 1.Reliabilitas ButirUjian Nasional Mata Berdasarkan tabel di atas, butir nomor 3, 4, 5, 6, 8, Pelajaran IPA SD/MI DIY pada Tahun Ajaran 2014/2015. 11, 12, 14, 15, 17, 19, 20,21, 23, 24, 25, 27, 28, 31, 32, 33, 35, 36, 37,38,40 dalam kategori sangat mudah, artinya semua siswa dapat menjawab dengan benar pada soal di butir nomor tersebut,butir nomor 1, 2, 7, 8, 11, 16,18, 22, 26, 30, 34, 39 dalam kategori mudah, artinya hampir semua siswa dapat menjawab dengan benar pada soal di butir nomor tersebut, butir nomor 9,10, 22, 26 mempunyai tingkat kesukaran sedang, artinya tidak semua dapat menjawab butir nomor soal tersebut dengan benar, butir nomor 29 masuk dalam kategori sukar, artinya hanya beberapa siswa saja yang dapat menjawab dengan benar Berdasarkan hasil analisisbutir soal dengan pada nomor butir tersebut dan butir nomor 13 iteman (lampiran) menunjukkan bahwa masuk dalam kategori sangat sukar, artinya reliabilitas Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori baik yaitu dengan nilai indeks reliabilitas 0,759. hampir semua siswa tidak dapat menjawab soal ini dengan benar.hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan soal ujian nasional mata pelajaran IPA SD/MI tahun ajaran 2014/2015 memiliki tingkat kesukaran mudah. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis butir soal ujian nasional mata pelajaran IPA SD/MI tahun ajaran 2014/2015 DIY. Analisis dalam penelitian ini terdiri atas analisis tingkat kesukaran, daya beda dan efektivitas distraktor hasilnya dijelaskan sebagai sebagai berikut: Analisis tingkat kesulitan dapat diperoleh dengan menghitung indeks kesukaran.menurut Saifuddin azwar (2010: 134) indeks kesukaran adalah rasio penjawab butir dengan benar dan banyaknya penjawab butir.soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.soal yang terlalu mudah tidak merangsang 1. Tingkat Kesukaran siswa untuk mempertinggi usaha Hasil analisis soal Ujian Nasional mata memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa 2014/2015diperoleh hasil soal dengan dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba kategori sangat mudah sebesar 55% (22 butir), lagi karena di luar jangkauannya. Pendapat lain mudah sebesar 30% (12 butir), sedang sebesar dikemukakan oleh Chatterji (2003:385) 10% (4 butir), sukar sebesar 2,5% (1 butir) dan menyebutkan bahwa indeks kesukaran adalah sangat sukar sebesar 2,5% (1 butir). proporsi siswa menjawab benar soal dengan memilih kunci pilihan jawaban.

Salah satu contoh soal yang tergolong mempunyai tingkat kesukaran mudah adalah soal nomor 19 yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi dengan indeks kesukaran 0.997. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang menjawab dengan benar soal tersebut, kemungkinan karena tingkat kemampuan siswa yang terlalu tinggi atau soal pernah ditanyakan dalam beberapa try out sebelumnya sehingga siswa mengetahui jawabnnya. Meskipun secara keseluruhan soal UN mata pelajaran IPA SD/MI tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori mudah, tetap saja ada beberapa soal yang masuk dalam kategori tingkat kesukaran rendah, atu disebut sulit. Contoh soal yang tergolong mempunyai tingkat kesukaran sukar/sulit adalah soal nomor 13 yang mempunyai tingkat kesukran sangat sukar dengan indeks 0.017.Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang menjawab benar soal sangat sedikit, kemungkinan hal ini disebabkan oleh sebagian besar siswa belum menguasai materi. Selain itu, kemungkinan siswa menganggap gambar lain yang mirip dengan alat keseimbangan tubuh (rumah siput) sehingga terkecoh. Dengan kata lain distraktor berfungsi. Shermis & Vesta (2011: 299) menyatakan bahwa butir dengan indeks kesukaran tinggi menunjukkan kekurangan atau kegagalan dalam membangun butir soal. Didukung dengan pendapat Chatterji (2003:385) bahwa saat perhitungan hasil taraf kesukaran butir sangat rendah yang berarti soal tersebut masuk dalam kategori sulit, langkah yang harus dilakukan yaitu memeriksa ulang butir lebih dalam untuk mengetahui penyebab soal menjadi sulit dan dilakukan revisi atau dibuang.hal tersebut juga Analisis Butir Soal. (Aulia Ulfa Dewi) 1.603 berlaku untuk item yang memiliki indeks kesukaran tinggi yang berarti soal tersebut masuk dalam kategori mudah sehingga perlu diperiksa ulang dan dilakukan revisi ataupun dibuang jika soal tidak baik. 2. Daya Beda Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa daya beda Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori sangat rendah sebesar 5% (2 butir), rendah sebesar 7,5% (3 butir), sedang sebesar 50% (20 butir), dan tinggi sebesar 37,5% (15 butir).berdasarkan data hasil analisis di atas, butir nomor 13, 29 mempunyai daya beda yang rendah, artinya dari butir tersebut tidak dapat membedakan mana siswa yang bisa menjawab (pintar) dan siswa yang tidak pintar, butir nomor 5, 10, 27 mempunyai daya beda yang rendah, artinya dari butir tersebut tidak dapat membedakan mana siswa yang bisa menjawab (pintar) dan siswa yang tidak pintar, butir nomor 1, 2, 3, 4, 6,, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 28, 31, 32, 37, 39, 40 mempunyai daya beda yang sedang, artinya butir nomor tersebut dapat sedikit membedakan kemampuan masing-masing siswa, dan butir nomor 14, 7, 12,15, 16, 19, 21, 25, 26, 30, 33, 34, 35, 36, 38 mempunyai daya beda yang tinggi, artinya dari butir tersebut dapat membedakan mana siswa yang bisa menjawab (pintar) dan siswa yang pintar. Menurut Shermis & Vesta (2010:282) untuk mengetahui apakah sebuah butir soal baik atau buruk apat dilihat seberapa besar kemampuan soal tersebut membedakan peserta didik yang pandai dan kurang pandai.analisis daya pembeda diperoleh dengan menghitung indeks diskriminasi

1.604 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke-5 2016 dari soal tes tersebut. Contoh soal dengan kategori artinya tidak dapat membedakan antara siswa daya beda baik adalah soal nomor 25 yang berkemampuan tinggi dengan siswa mempunyai daya beda dengan kategori tinggi yang memiliki nilai 0.435. Butir soal yang memiliki nilai positif yang menunjukkan butir soal berkemampuan rendah merupakan butir soal yang kurang baik.butir soal yang bernilai negatif dapat dipengaruhi oleh faktor yaitu 1) penulisan tersebut dapat membedakan siswa yang pertanyaan yang kurang jelas, 2) kesalahan kunci berkemampuan tinggi dan siswa yang jawaban, 3) isi/kompetensi yang di ukur kurang berkemampuan rendah. Contoh soal dengan kategori daya beda sangat jelek adalah soal nomor jelas. 3. Efektivitas Distraktor 13 yang mempunyai daya beda dengan kategori Hasil penelitian menunjukkan bahwa sangat jelek yang memiliki nilai -0.013. Butir soal efektivitas distraktor Ujian Nasional mata yang memiliki nilai negatif menunjukkan bahwa pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran peserta tes yang menjawab benar butir soal relatif 2014/2015berada pada kategori butir baik sedikit sehingga butir soal tersebut tidak dapat sebesar 82,5% (33 butir), cukup baik membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. sebesar12,5% (5 butir), dan tidak baik sebesar 5% (2 butir). Sesuai dengan hasil analisis data Chatterji (2003: 385-386) mengatakan tersebut soal UN mata pelajaran IPA SD/MI tahun bahwa indeks diskriminasi yang bernilai negatif merupakan berita buruk, sebab hal tersebut mengindikasikan bahwa butir soal tersebut tidak dapat membedakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.indeks diskriminasi yang bernilai negatif dapat disebabkan oleh penulisan atau isi butir soal yang membingungkan, dan terkadang kesalahan kunci butir soal. Indeks diskriminasi yang bernilai negatif juga mengindikasikan bahwa butir soal tersebut gagal untuk mencapai target kompetensi soal yang dibuat. Sebaliknya nilai positif menunjukkan bahwa siswa yang menjawab soal dengan benar mempunyai skor yang relatif lebih tinggi dalam tes tersebut. Semakin tinggi (bernilai positif) daya beda soal maka semakin baik pula butir soal tersebut. ajaran 2014/2015 dapat dikatakan berfungsi baik.berdasarkan hasil analisis, butir nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, mempunyai efektivitas distraktor yang baik, artinya dari butir tersebut memiliki distraktor yang berfungsi yang tampak dari koefisien biserialnya yang negatif, butir nomor 2, 4, 21, 27, 40 mempunyai efektivitas distraktor yang cukup baik, artinya butir nomor tersebut memiliki distraktor yang sebagian berfungsi dilihat dari koefisien biserialnya yang sebagian negatif dan positif,dan butir 13, 29 mempunyai efektivitas distraktor yang tidak baik, artinya butir tersebut memiliki distraktor yang tidak berfungsi dilihat dari korelasi biserialnya yang positif sehingga Berdasarkan pendapat diatas dapat mengindikasikan bahwa banyak juga kelompok dikatakan bahwa butir soal yang baik yaitu butir cakap yang terkecoh oleh distraktor butir tersebut. soal yang memiliki indeks diskriminasi bernilai Efektivitas distraktor soal tes ialah positif, sebaliknya butir soal bernilai negatif yang bagaimana kemampuan distraktor soal

ituberfungsi untukmengecoh siswa yang kurang cakap memilih alternatif jawaban tersebut. Penulisan soal bentuk pilihan ganda harus memiliki keefektifitasan distraktor.artinya bahwa jangan sampai jawaban menjadi sebuah hadiah untuk siswa, tetapi jawaban tersebut dapat menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya terkait dengan siapa yang memiliki pengetahuan, kurang memiliki pengetahuan, atau bingung dengan materi yang disampaikan (Chatterji, 2003: 386). 4. Reliabilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015secara memiliki nilai indeks reliabilitas yang baik yaitu sebesar 0,759. Setelah butir soal yang tidak baik dibuang kemudian di analisis kembali hasil nilai indeks reliabilitasnya menjadi 0,776.Artinya nilai indeks reliabilitas naik 0,017. Istilah reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Djemari Mardhapi, 2008: 58). Pentingnya reliabilitas untuk sebagian besar tes hasil belajar yaitu koefisien reliabilitas untuk menyatakan indeks statistik tentang kualitas dapat digunakan (Ebel, 1979: 274).Tes dengan reliabilitas tinggi merupakan tes yang baik.seperti pendapat Gall & Borg (2007: 200) pada umumnya hasil skor tes dengan reliabilitas 0.80 atau lebih adalah cukup reliabel untuk tujuan penelitian.koefisien reliabilitas yang tinggi dapat diperoleh dengan memperhatikan indeks reliabilitas tes secara keseluruhan.berdasarkan hasil analisis nilai reliabilitas soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA Analisis Butir Soal. (Aulia Ulfa Dewi) 1.605 SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015 termasuk dalam kategori tinggi. Dalam hal ini, semakin tinggi nilai reliabilitas suatu tes maka semakin tinggi pula keajegan atau ketepatannya, selain kemampuan siswa, jumlah soal dan lamanya waktu mengerjakan tes dapat menjadi faktor tingginya nilai reliabilitas. KESIMPULAN Tingkat kesukaran ulangan tertulis akhir Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Tingkat kesukaran soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori sangat mudah sebesar 17,5% (7 butir), mudah sebesar 67,5% (27 butir), sedang sebesar 7,5% (3 butir), sukar sebesar 7,5% (3 butir). 2. Daya beda soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori rendah sebesar 5% (2 butir), sedang sebesar 2,5% (1 butir), dan tinggi sebesar 92,5% (37 butir). 3. Efektivitas distraktor soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori butir baik sebesar 5% (2 butir), butir kurang baik sebesar 40% (16 butir), butir tidak baik sebesar 55% (22 butir). 4. Reliabilitas soal Ujian Nasional mata pelajaran IPA SD/MI DIY pada tahun ajaran 2014/2015berada pada kategori kategoribaik. 5. Hasil analisis soal kategori soal gugur dan harus diganti sebanyak 5 butir, soal baik, tetapi perlu revisi sebanyak 29 butir dan

1.606 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke-5 2016 SARAN kategori soal baik dan dapat dipakai sebanyak 6 butir. Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu: 1. Guru harus lebih cermat dalam membuat soal atau tes untuk siswa dengan memperhatikan kriteria tingkat kesukaran dan daya beda, supaya soal yang dibuat terdistribusi dengan merata (antara soal mudah, sedang dan sulit), karena soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. 2. Dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu bagi peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. (2005). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Chatterji, Madhabi. (2003). Designing and Using Tools For Educational Assessment. USA: Pearson Education,Inc. Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Offset. Ebel, Robert L. (1979). Essenstial Of Educational Measurement. USA: Prentice-Hall, Inc. Eko Putra Widoyoko. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gall, Meredith D., Joyce P. Gall, & Walter R. Borg. (2007). Educational Research: An Introduction. USA: Pearson Education, Inc. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Saifuddin Azwar. (2010). Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Shermis, Mark D. & Francis J.D.V. (2011).Classroom Assessment In Action. USA: Rowman & Littlefield Publisher, Inc. Suyanto. (2016). Mengapa UN dilakukan?.kedaulatan Rakyat (8 April 2016). Hlm. 1 & 7.