BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

Pertemuan 13 PENGUKURAN DAN STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Negara dikatakan maju jika di bidang pendidikannya juga

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat untuk mendapatkan konsumen. Persaingan itu membuat para

1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usaha,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SUMBER ARTHA DI MASARAN, SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup

BAB 2 LANDASAN TEORI. anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Artinya, produk

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini pembangunan infrastruktur di kota-kota besar baik

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsumen sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi pengalaman

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan KEPUASAN PELANGGAN DALAM JASA PARIWISATA Oleh Iis prasetyo, MM

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

2.1. Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Putra Sulawesi Sejati Perkasa

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran saat ini menjadi sangat penting bagi usaha perhotelan, karena

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN DESA DEMA AN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bisinis otomotif merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis

BAB I PENDAHULUAN. melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor jasa di seluruh dunia dewasa ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi kepada pelanggan yang lain (recommend). Memiliki pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain menjadi semakin ketat. Terbukti dengan adanya peningkatan UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. demikian laba bersih merupakan hasil daripada tujuan. Sementara itu, penambahan nilai mengandung arti penciptaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penumpang Pada Travel Rosalia Indah Malang, alat analisis data dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Jenis-jenis Kualitas Pelayanan. tersendiri pada hakekatnya bersifat tidak teraba, yang merupakan pemenuhan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Service menurut Gronroos (1990). A SERVICE IS AN ACTIVITY OR SERIES OF ACTIVITY OF MORE OR LESS INTANGIBLE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh persaingan bisnis yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan nilai bagi konsumen. Penambahan nilai mengandung arti penciptaan konsumen yang pas, karyawan yang loyal dan lebih besar. Kotler (1995) mendefinisikan nilai sebagai pemikiran konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya. Kepuasan yang dirasakan konsumen tergantung dari persepsi mereka terhadap harapan dan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan. Kualitas layanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Apabila harapan pelanggan lebih besar dari tingkat layanan yang diterima, maka konsumen tidak puas. Demikian pula sebaliknya, apabila harapan sama atau lebih kecil dari tingkat layanan yang diterima, maka konsumen akan puas. Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi masalah yang komplek, dikarenakan dampak bad word of mouth. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa dibayangkan betapa besarnya kerugian dari kegagalan memuaskan pelanggan. Oleh karena itu, setiap perusahaan jasa wajib merencanakan, mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengendalikan sistem kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat memuaskan para pelanggannya. Dimensi kualitas pelayanan dalam penelitian ini adalah Responsiveness (ketanggapan), Assurance (Jaminan), Empathy (perhatian), dan Tangibles (tampilan fisik), Reliability (kehandalan) (Zamit, 2001). Apotek 128 Kartasura, adalah apotek yang terletak di jalan Achmad Yani no 128 Kartasura yang membuka jam pelayanan selama 24 jam, sehingga masyakarat setiap saat dapat membeli obat diapotek tersebut. Berkaitan dengan penelitian ini, maka Apotek 128 Kartasura memiliki kelayakan untuk diteliti. 1

2 Kelayakan tersebut diukur berdasarkan jumlah konsumen yang banyak. Apotek sebagai salah satu industri jasa dimana kepuasan konsumen merupakan faktor yang terpenting, maka penelitian terhadap kualitas pelayanan bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, dan untuk tujuan jangka panjang adalah mempertahankan konsumen sebagai pelanggan. B. Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh dimensi Responsiveness, Assurance, Tangibles, Empathy dan Reliability terhadap kepuasan pelanggan Apotek 128 Kartasura?. C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh dimensi pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Apotek 128 Kartasura. D. Tinjauan Pustaka 1. Kualitas Menurut Goetsh dkk., dalam Tjiptono (1996) definisi kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Definisi kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen (Tjiptono,1997). Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama : a.technical quality Yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output (keluaran) jasa yang diterima konsumen. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (1996) technical quality dapat diperinci lagi menjadi: 1) Search quality Search quality yaitu kualitas yang dapat dievakuasi konsumen sebelum membeli, misalnya harga.

3 2) Experience quality Experience quality yaitu kualitas yang bisa dievaluasi konsumen setelah membeli atau mengkonsumsi jasa. Contohnya ketepatan waktu, kecepatan pelayanan dan kerapian hasil. 3) Credence quality Credence quality yaitu kualitas yang sukar dievaluasi konsumen meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Misalnya kualitas operasi jantung. b.functional quality Functional quality yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian suatu jasa. c.corporate image Corporate image yaitu profit, reputasi, citra umum, daya tarik khusus suatu perusahaan. 2. Dimensi Kualitas Jasa Berdasarkan perspektif (Zamit, 2001), mengembangkan dimensi kualitas jasa kedalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategi terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang. Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut: a. Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti; b. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan; c. Reliability, (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian; d. Conformance (kesesuaian) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya; e. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan; f. Service ability yaitu meliputi kecepatan, kompetisi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan; g. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa, dan daya tarik produk; h. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Kelima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para konsumen dalam mengevaluasi kualitas pelayanan adalah:

4 a. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawan dan sarana komunikasi; b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan; c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para konsumen dan memberikan pelayanan dengan tanggap; d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari budaya, resiko atau keraguraguan; e. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan konsumen. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik, antara lain: a. Pendekatan TQS (Total Quality Service) Total Quality Service adalah sistem manajemen strategi dan integratif yang melibatkan semua manajer dan karyawan, serta menggunakan metode-metode kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki secara berkesinambungan prosesproses organisasi agar dapat memenuhi dan melebihi keinginan dan harapan konsumen. TQS berfokus pada lima aspek, yaitu fokus kepada pelanggan, keterlibatan total dari seluruh elemen perusahaan, menetapkan sistem pengukuran, dukungan sistematis dari manajemen dan perbaikan secara berkesinambungan. b. Mengelola bukti kualitas jasa Dari sudut pandang perusahaan penyedia jasa, bukti kualitas jasa dapat berupa segala sesuatu yang dipandang konsumen sebagai indikator seperti apa jasa yang akan diberikan dan seperti apa jasa yang akan diterima. Misalnya fasilitas fisik jasa, penampilan pemberi jasa, perlengkapan yang digunakan. Usaha ini bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. c. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan melalui suatu riset untuk mengetahui determinasi jasa yang paling penting bagi pasar sasaran dan

5 memperkirakan penilaian yang akan diberikan terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinasi tersebut. Perusahaan perlu untuk selalu memantau determinan utama dalam jangka waktu tertentu. d. Mengelola harapan konsumen Dalam hal ini perusahaan disarankan untuk tidak memberikan janji yang berlebihan karena akan membentuk harapan konsumen yang tidak realitas serta menambah peluang tidak terpenuhinya harapan pelanggan. Satu pedoman yang dapat dipegang perusahaan, yaitu Jangan janjikan apa yang tidak dapat diberikan, tetapi berikan lebih dari yang dijanjikan. 3. Kepuasan Pelanggan a. Pengertian Kepuasan Pelanggan Dalam sebuah organisasi atau perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup (survival) maupun menumbuh kembangkan perusahaan. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan yang bersangkutan adalah untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga banyak perusahaan yang gagal memuaskan pelanggan akan menghadapi masalah yang lebih kompleks lagi dikarenakan dampak bad word of mouth. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain, maka berita buruk tersebut dapat berkembang secara eksponensial. Dalam konsep kepuasan pelanggan, terdapat dua komponen kepuasan pelanggan, yaitu harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen tentang apa yang akan diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa). Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah konsumsi produk yang dibeli. b. Pengukuran kepuasan pelanggan Metode survei kepuasan pelanggan dapat menggunakan pengukuran dengan berbagai cara sebagai berikut: 1) Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan;

6 2) Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu atribut tertentu dengan seberapa besar yang mereka rasakan (derived dissatisfaction); 3) Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi dengan berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan (problem analysis); 4) Responden dapat diminta untuk merangking berbagai elemen (atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja preusahaan dalam masing-masing eleman (importance atau performance ratings); c. Strategi Kepuasan Pelanggan Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa kepuasan pelanggan merupakan strategi panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu: 1) Relationship marketing Yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai dan akan menimbulkan kesetiaan pelanggan. 2) Superior custumer service Yaitu menawarkan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia, dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior. 3) Strategi unconditional service guarantees atau extraordinary guarantees. Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan. 4) Strategi penanganan keluhan yang efisien Penanganan keluhan memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas (atau bahkan menjadi pelanggan abadi).

7 5) Strategi peningkatan kinerja perusahaan. Memberikan pendidikan dan pelatihan menyangkut komunikasi, salesmanship dan public relations kepada pihak manajemen dan karyawan. 6) Menerapkan Quality Functional Deploymant (QFD) Yaitu praktik unutk merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan sehingga apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan perusahaan. E. Landasan Teori Tingkat kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa dimensi kualitas pelayanan yang meliputi : 1. Responsiveness, yaitu kesediaan penyedia jasa untuk membantu serta memberikan pelayananyang tepat sesuai kebutuhan konsumen; 2. Assurance, yaitu meliputi pengetahuan, sifat dapat dipercaya, serta bebas dari bahaya, resiko, dan keragu-raguan; 3. Tangibles, yaitu penampilan fisik penyedia jasa, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; 4. Empathy, yaitu kemampuan penyedia jasa dalam memperlakukan konsumen sebagai individu spesial; 5. Reliability, yaitu kemampuan penyedia jasa untuk memberikan jasa secara akurat dan dapat diandalkan. Kepuasan konsumen dibangun berdasarkan kualitas pelayanan. Apabila apotek ingin memberikan kepuasan yang lebih kepada konsumen maka pihak apotek harus meningkatkan kualitas pelayanan yang semakin bermutu. Keunggulan suatu produk dan jasa tergantung dari kualitas yang diberikan oleh produk atau jasa tersebut sesuai dengan harapan konsumen. F. Hipotesis Dimensi responsiveness, assurance, tangibles, empathy, reliability mempunyai hubungan dan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.