1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

Kepala Dinas mempunyai tugas :

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

LAMPIRAN II. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mempunyai tugas :

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

1 of 6 02/09/09 11:55

WALIKOTA PROBOLINGGO

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di bidang Kesehatan.

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

BISMILLAHIRRAHMANNIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 1997 SERI D NO. 13

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 58 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

RINGKASAN EKSEKUTIF. LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2015

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN WALIKOTA TARAKAN,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOKDAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV VISI MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS KESEHATAN

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA

DRAFT PER TGL 27 OKT 2008

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. salah satu bentuk organisasi yaitu Organisasi Fungsional. Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan kepada para tenaga kerja/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya. Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu : Tidak adanya satu kesatuan perintah antara atasan yang satu dengan atasan lainnya dalam memerintahkan suatu tugas sehingga menyebabkan bawahan mengalami kesulitan dalam melaksanakan perintah 2. Bentuk Organisasi Fungsional PUSKESMAS 1) Pengertian Puskesmas Menurut DEPARTEMEN KESEHATAN RI 1987 : Puskesmas adalah : suatu unit organisasi fungsional yang secara profesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu. DEPARTEMEN KESEHATA RI 1991 : Organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu pada masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha kesehatan pokok.

2) Fungsi Puskesmas Ada 3 fungsi pokok Puskesmas yaitu : 1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya 2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat 3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya 3) Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Puskesmas merupakan unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan dengan misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang tugasnya melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah tertentu. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek; promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan misi Puskesmas, antara lain : Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan dua cara ; (1) quality of care yaitu peningkatan kemampuan profesional tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya (dokter,perawat, bidan, dll) yang dilakukan oleh organisasi profesi, (2) quality of service, yaitu peningkatan kualitas yang terkait dengan pengadaan sarana, dan menjadi tanggung jawab institusi sarana kesehatan (Puskesmas) Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD). 4) Struktur Organisasi Puskesmas Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari: (1) Kepala Puskesmas (2) Sub Bagian Tata Usaha (3) Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat

(4) Pokja Upaya Pelayanan Kesehatan (5) Pokja Upaya Penanggulangan Masalah Kesehatan dan Bencana; dan (6) Kelompok Jabatan Fungsional Pengorganisasian puskesmas ke depan selain dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas, juga ada Wakil Kepala Puskesmas dan meliputi unit fungsional dan unit tata usaha. Program pokok Puskesmas atau program kesehatan dasar yang harus dilaksanakan di Puskesmas meliputi ; (1) promosi kesehatan, (2) kesehatan lingkungan, (3) kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana, (4) perbaikan gizi, (5) pemberantasan penyakit menular, (6) pengobatan. Sesuai dengan misi dan strategi di atas, Puskesmas dapat mengembangkan program-program unggulan berdasarkan kebutuhan, situasi dan kondisi daerah masing-masing. Contohnya, daerah yang diwilayah kerjanya banyak ditemukan kelompok rawan kesehatan atau kelompok resiko tinggi (high-risk group) ; seperti ibu hamil Risti, penyakit kronis, lanjut usia, dll. Di wilayah tersebut dapat dikembangkan perawatan kesehatan masyarakat (community health nursing) sebagai program unggulan atau program prioritas kesehatan lain. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS TATA USAHA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV UNIT V UNITV I UNITVII PUSKESMAS PEMBANTU

5) Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta pengelolaan Kesekretariatan Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras dengan Visi dan Misi Kabupaten Banyuasin ; 2. Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek; 3. Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan Bidang-bidang; 4. Memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya; 5. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan Instansi terkait baik pusat maupun daerah. 2. Sekretariat Dinas Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi : 1. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan/ dokumentasi, hukum, kehumasan dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan; 2. Penyiapan data, informasi, hubungan masyarakat serta pelaksanaan inventaris rumah tangga kantor dan pembinaan urusan umum; 3. Pengelolaan dan pengadaan barang-barang dan peralatan kantor; 4. Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian dan Keuangan; 5. Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugasnya; 6. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Kepala Dinas. Sekretariat Dinas terdiri atas : 1. Sub bagian Umum dan Perlengkapan 2. Sub Bagian Kepegawaian

3. Sub Bagian Keuangan Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas, dengan tugas masing-masing sebagai berikut : (1) Sub bagian Umum dan Perlengkapan, mempunyai tugas: 1. Membantu Sekretaris Dinas di bidang urusan umum dan perlengkapan; 2. Mengkoordinir tugas administrasi dan perlengkapan agar berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku; 3. Membuat perencanaan tentang pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang/ alat perlengkapan kantor; 4. Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehatan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan lain-lain 5. Melaksanakan Tata Usaha dan Pengendalian kearsipan; 6. Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler; 7. Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan. (2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas: 1. Membantu Sekretariat Dinas dalam hal tugas kepegawaian; 2. Mengkoordinir tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai; 4. Melaksanakan Tata Usaha Kepegawaian dan Pembuatan data kepegawaian; 5. Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan kepegawaian; 6. Melaksanakan pendidikan pelatihan teknis dan pelatihan fungsional tenaga puskesmas dan jaringannya. (3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas: 1. Membantu Sekretariat Dinas dalam hal tugas keuangan; 2. Mengkoordinir tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 3. Melakukan Tata Usaha keuangan, Pertanggung-jawaban anggaran; 4. Melaksanakan urusan pajak-pajak; 5. Melaksanakaan Pembinaan dan Pengendalian serta Pengawasan terhadap para bendaharawan;

6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPTD Puskesmas dan Gudang Farmasi; 7. Melaksanakan Pengelolaan administrasi Pendapatan (retribusi, dan lain-lain) ; 8. Melaksanakan usulan permintaan anggaran (rutin, gaji, program dan lain-lain). 3. Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengembangan Sistem Kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Pengumpulan dan pengolahan data di bidang kesehatan; 2. Penyiapan bahan penyusunan Rencana dan Program bidang kesehatan; 3. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian program; 4. Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan program dan membuat laporan tahunan; 5. Pembinaan dan pengendalian kompetensi profesi bidang kesehatan; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan terdiri atas : 1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Program 2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Kesehatan 3. Seksi Akreditasi dan Kompetensi Profesi Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Sistem Kesehatan, dengan tugas masing-masing sebagai berikut : (1) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Program, mempunyai tugas: 1. Menyusun rencana dan program kerja Dinas Kesehatan serta memantau pelaksanaannya; 2. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; 3. Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait, menghimpun, merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk penyusunan program Dinas Kesehatan; 4. Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan dan triwulan Dinas Kesehatan; 5. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang kesehatan;

6. Melaksanakan sinkronisasi program pembangunan kesehatan dari berbagai sumber biaya (DAK, DAU, APBD dan BLN); 7. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang); 8. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda); 9. Menyusun perencanaan dan pembangunan proyek-proyek dan mengamati pelaksanaannya; 10. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan. (2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi Kesehatan, mempunyai tugas: 1. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam rangka pembinaan program kesehatan; 2. Menghimpun kebutuhan/ topik penelitian kesehatan dari bidang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT); 3. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan program kesehatan melalui koordinasi pelaksanaan penelitian kesehatan; 4. Menyiapkan rancangan usulan penelitian dari topik yang terpilih ke Dinas Kesehatan Provinsi; 5. Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP); 6. Menghimpun, merekapitulasi dan analisa profil puskesmas dan menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan; 7. Menyusun dan mengirim laporan tahunan ke dinas kesehatan provinsi. (3) Seksi Akreditasi dan Kompetensi Profesi, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan, menyiapkan bahan untuk pengaturan akreditasi; 2. Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha farmasi, makanan dan minuman; 3. Memberikan sertifikasi kepada instansi yang melaksanakan seminar dan simposium; 4. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dan spesialistik dalam rangka akreditasi; 4. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pemberantasan dan

Pencegahan Penyakit. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan kegiatan penelitian dan laboratorium terhadap kemungkinan terjadinya wabah penyakit, kesehatan haji dan kesehatan transmigrasi; 2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit dan imunisasi; 4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan penanggulangan bantuan kesehatan; 5. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit terdiri atas : 1. Seksi Pengamatan Penyakit 2. Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi 3. Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Bersumber Binatang Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dengan tugas masing-masing sebagai berikut : (1) Seksi Pengamatan Penyakit, mempunyai tugas : 1. Penanggulangan dan pengendalian penyakit potensial wabah/kejadian luar biasa ; 2. Pengamatan penyakit menular dan tidak menular; 3. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian kesehatan transmigrasi; 4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya kesehatan pasca bencana; 5. Menyusun rencana program kerja Seksi pengamatan penyakit serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; 6. Mengumpulkan data dan membuat rencana penelitian tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu; 7. Mengolah data dan membuat laporan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan; 8. Melakukan kegiatan kesehatan transmigrasi;

9. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi pengamatan penyakit; 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya. (2) Seksi Imunisasi dan Pencegahan Penyakit, mempunyai tugas : 1. Pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi; 2. Perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan prasarana termasuk obat/vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) 3. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Imunisasi dan Pencegahan Penyakit serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya; 4. Melaksanakan tugas vaksinasi bagi masyarakat bila kemungkinan terjadi wabah penyakit menular; 5. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi; 6. Melaksanakan perencanaan, pengadaaan dan distribusi kebutuhan sarana dan prasarana termasuk obat / vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I); 7. Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan insidentil pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana kesehatan lainnya serta menganalisis hasil penelitian penyakit dan memberikan imunisasi; 8. Melaksanakan imunisasi bagi masyarakat; 9. Melaksanakan pemeriksaan dan penanggulangan upaya kesehatan haji; 10. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Imunisasi dan Pencegahan Penyakit; 11. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Pemberantasan Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Bersumber Binatang, mempunyai tugas : 1. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; 2. Merencanakan, mengadakan dan mendistribusikan sarana dan prasarana termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang;

3. Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang serta menyebarluaskan informasi cara penanggulangannya; 4. Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang, serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; 5. Melakukan kegiatan pengawasan pada suatu daerah tertentu yang menunjukkan gejala-gejala penyakit menular; 6. Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; 7. Melaksanakan hubungan kerja/koordinasi dengan unit kerja lain untuk kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; 8. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan vektor; 9. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan dan pencegahan serta penanggulangan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5. Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : 1. Melaksanakan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi; 2. Pembinaan/ pengendalian teknis Upaya Kesehatan Keluarga, Kesehatan Dasar dan Rujukan; 3. Pembinaan/ pengendalian teknis Upaya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat; 4. Pembinaan/pengendalian teknis Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat ; 5. Pemberian bimbingan perencanaan, pengadaan dan pengelolaan obat sektor publik termasuk pencatatan pelaporan; 6. Melaksanakan monitoring dan pengendalian ketersediaan obat di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya;

7. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional; 8. Pelaksanaan pengamatan penggunaaan Bahan Tambahan Makanan (BTM); 9. Pengorganisasian pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol dan bahan berbahaya lainnya; 10. Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta Tanaman Obat Keluarga; 11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat terdiri atas : 1. Seksi Kesehatan Keluarga, Rujukan dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat 2. Seksi Gizi Masyarakat 3. Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat, dengan tugas masing-masing sebagai berikut : (1) Seksi Kesehatan Keluarga, Rujukan dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Keluarga, Rujukan dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Keluarga, Rujukan dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya; 3. Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Pusling) dan Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta baik administratif maupun teknis medis; 4. Melaksanakan sistem pelaporan Puskesmas, sistem pelayanan kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila ada penyimpangan standar;

5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan khusus yaitu kesehatan gigi dan mulut, mata, jiwa, olahraga, kesehatan kerja dan laboratorium; 6. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaaan kesehatan ibu, anak dan upaya pelayanan serta kegiatan keluarga berencana melalui Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan kesehatan lainnya; 7. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas, Pustu, Rumah Sakit dan layanan kesehatan lainnya dalam hal pemeliharaan pengobatan terhadap anak yang menderita penyakit menular; 8. Menyelenggarakan dan membina serta mengkoordinasi kegiatan peningkatan upaya kesehatan anak sekolah; 9. Menyelenggarakan dan membina serta mengkoordinasi kegiatan peningkatan upaya kesehatan usia lanjut; 10. Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Maternal Perinatal dan pembinaan bidan di desa; 11. Pelaksanaan pembinaan/ pengendalian teknis sistem kesehatan rujukan pelayanan kesehatan rumah sakit; 12. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit; 13. Melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat termasuk Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin; 14. Melakukan pembinaan terhadap Badan Penyelenggara Kesehatan dan Dokter Keluarga; 15. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Keluarga, Rujukan dan Sistem Pembiayaan Kesehatan Masyarakat. (2) Seksi Gizi Masyarakat, mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Gizi Masyarakat; 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Gizi Masyarakat serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya; 3. Memberikan penyuluhan, melaksanakan bimbingan teknis dan monitoring Status Gizi Masyarakat;

4. Melakukan penelitian dan pengembangan Program Pembinaan Gizi Masyarakat; 5. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka pelaksanaan tugas Program Gizi Mayarakat; 6. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Gizi Masyarakat. (3) Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman, mempunyai tugas : 1. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman ; 2. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya; 3. Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya; 4. Merekapitulasi dan menindaklajuti laporan mengenai farmasi, makanan, minuman dan batra; 5. Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan farmasi, makanan dan minuman dan batra; 6. Berkoordinasi dengan Lintas Sektor dan Lintas Program untuk pelaksanaan upaya pencegahan dan penyuluhan penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol dan bahan berbahaya lainnya di institusi pendidikan dan masyarakat; 7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta penggunaan obat di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya; 8. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri, indusri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional; 9. Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM); 10. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Farmasi, Makanan dan Minuman. 6. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan dan sistimatisasi bahan pembinaan penyehatan lingkungan, makanan dan minuman serta tempat-tempat umum; 2. Pengumpulan dan sistematisasi bahan pembinaan dan pengawasan kualitas air; 3. Pengumpulan dan pengolahan bahan kegiatan pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan medik; 4. Penyiapan bahan penyusunan rencana penyuluhan ; 5. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan potensi peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan; 6. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan terdiri atas : 1. Penyehatan Lingkungan dan Pengawasan Tempat-tempat Umum / Tempat Pengolahan Makanan 2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Seksi Peran Serta Masyarakat / Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan, dengan tugas masing-masing sebagai berikut : (1) Seksi Penyehatan Lingkungan, dan Pengawasan Tempat-tempat Umum / Tempat Pengolahan Makanan, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya; 2. Menyusun rencana dan program penyehatan air dan lingkungan pemukiman; 3. Melakukan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman; 4. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan memberikan saran serta pertimbangan kepada Kepala Bidang tentang langkah dan rencana tindak lanjut; 5. Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dengan bidang tugasnya; 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas : 1. Merencanakan, mengadakan dan menyebarluaskan segala bentuk kegiatan Promosi Kesehatan baik berupa buku, alat peraga, spanduk, banner, baliho, maupun promosi kesehatan melalui media elektronik; 2. Pengumpulan dan pengolahan bahan kegiatan pelaksanaan penyuluhan tentang pelayanan medik; 3. Penyiapan materi penyuluhan kesehatan dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan; 4. Melakukan pembinaan pengembangan potensi dan peran serta masyarakat dalam pemberantasan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan; 5. Melakukan pembinaan pengembangan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah tangga; 6. Mengadakan promosi kesehatan / penyebarluasan informasi kepada masyarakat dalam hal penyakit menular, kesehatan lingkungan, kecelakaan dan ruda paksa, narkoba, dan lain-lain ; 7. Merencanakan, melaksanakan pengadaan alat media promosi kesehatan; 8. Menyusun rencana Program kerja Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya; 9. Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dengan bidang tugasnya; 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. (3) Seksi Peran Serta Masyarakat / Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat, mempunyai tugas : 1. Menyusun rencana Program kerja Seksi Peran Serta Masyarakat dan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat dan mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya; 2. Membina / menjalin kemitraan dalam teknis program Peran Serta Masyarakat di Bidang Kesehatan bersama Kegiatan TNI masuk desa, Manunggal KB serta instansi terkait;

3. Melaksanakan kegiatan seperti Posyandu, Poskesdes, Poskestren, Pos Obat Desa dan Upaya Kesehatan Institusi (UKI); 4. Melaksanakan kegiatan seperti Santri Husada, Saka Bhakti Husada (SBH), Peningkatan partisipasi generasi muda dalam pembangunan kesehatan (P2GMPK), Peningkatan peran wanita Pembangun Kesehatan (P2WPK); 5. Melakukan pembinaan / pengendalian teknis kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisional, Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (UKK) 6. Melaksanakan hubungan kerja / koordinasi dengan unit kerja lain dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas dengan bidang tugasnya; 7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas. Mempunyai tugas melaksanakan teknis operasional Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. Mempunyai tugas melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan dalam kegiatan teknis di Bidang Kesehatan secara profesional sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bidang keahlian masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi (DRAFT), Jakarta http://www.dinkesnunukan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4 &Itemid=3 http://dinkes.banyuasinkab.go.id/index.php/tentang-dinkes/tugas-pokok-a-fungsidinas-kesehatan.html