KECERDASAN ANAK DALAM PENGENALAN POTENSI DIRI

dokumen-dokumen yang mirip
SANGAT CERDAS, MEMANG BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

UPAYA PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK ISTIMEWA MELALUI PROGRAM AKSELERASI OLEH PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rini Restu Handayani, 2013

UPAYA PENGEMBANGAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK DI TK RA GUPPI MANDAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

TINJAUAN MATA KULIAH...

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY) DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA AKSELERASI

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. dilihat dari beberapa sekolah di beberapa kota di Indonesia, sekolah-sekolah

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Murni, 2014 Program bimbingan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tahapan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI SI OTAK KANAN DAN SI OTAK KIRI. Suzanna Romadhona ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

Makalah Psikologi Pendidikan tentang Pengembangan Bakat dan Minat

PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK GIFTED DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

ARIS RAHMAD F

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

Upaya Meningkatkan Belajar Sains Anak Melalui Metode Eksperimen

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PANDAHULUAN. kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

BAB I PENDAHULUAN., karena dengan bekal pendidikan khususnya pendidikan formal diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Silma Ratna Kemala, 2013

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keterampilan yang memadai. Mahasiswa bukan hanya mampu

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang: a) pengaruh kreativitas mengajar guru SKI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

maupun kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maslah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

Oleh: Deasy Wulandari K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB V PENUTUP. 1. Layanan Konseling Individual Bagi Siswa Kelas Akselerasi. a. Guru bimbingan dan konseling dalam layanan konseling individual

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

GAMBARAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGEMBANGAN BAKAT ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PAYAKUMBUH.

Transkripsi:

KECERDASAN ANAK DALAM PENGENALAN POTENSI DIRI Siti Yumnah Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil, Indonesia E-mail: sitiyumnah456@gmail.com ABSTRACT In the development of the potential benefits is to develop the nature and nuture appropriately. Nature is the human personality is formed of a congenital or birth or talent. Nuture human personality is formed due to environmental influences. A special conditions on someone who is either a potential accompanied by training or learning, which can be developed in a certain finesse are usually special. Development and self-potential measurement is indispensable for human beings, including the students, because it was the understanding of her potential is highly recommended. So that the educational process can proceed smoothly and produce the best with optimal potential can be developed in the intelligence of gifted children. Keywoards : Kecerdasan Anak, Potensi Diri.

A. PENDAHULUAN Ciri-ciri anak berbakat dapat dilihat ketika anak masih dalam keadaan balita, mereka cenderung lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak lain yang seumuran dengannya. Selain itu ketangkasan dan rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal baru sangatlah besar. Anak berbakat merupakan anak yang berbeda dengan anak biasa pada umumnya. Dalam bidang pendidikan, mereka membutuhkana layanan khusus untuk mengasah potensinya. Pemberian layanan dapat di lakukan dengan berbagai cara, yakni melalui pendidikan formal dan non formal. Ketika menginjak sekolah dasar, hendaknya memperoleh layanan khusus untuk memaksimalkan dan mematangkan bakatnya, dengan adanya penempatan dan pelayanan khusus bagi mereka yang termasuk anak berbakat, sehingga apa yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada mereka anak berbakat tidak terbuang sia-sia. Layanan yang di berikan bukanlah pelayanan jangka pendek, melainkan jangka panjang yang telah di dukung dan di fasilitasi oleh pemerintah, gurunya memiliki kualifikasi sebagai pendidik untuk anak didik berbakat. Bimbingan dan konseling di berikan juga agar anak didik dapat mengembangkan potensi yang di miliki, hal ini sangat penting karena potensi yang tidak di kembangkan secara baik maka keberadaannya tidak begitu berguna, agar proses pendidikan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan yang terbaik, maka anak 23

didik harus di bantu dalam mengatasi masalahnya sekaligus dapat mengembangkan potensi yang di milikinya secara optimal. 1 B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Anak Berbakat Dan Potensi Diri. Bakat dapat disamakan dengan cerdas, bakat juga memiliki makna yang sama dengan kemampuan. Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan khusus. Suatu kondisi yang khusus pada seseorang berupa suatu potensi disertai latihan atau belajar, dapat mengembangkan suatu kemahiran tertentu yang biasanya bersifat khusus. Bakat (aptitude) pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan, dilatih serta dimatangkan agar terwujud kemampuan yang matang pada diri suatu individu, dapat meraih sebuah prestasi sebagai hasil perwujudan antara bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Anak berbakat merupakan suatu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang menyatu. Ikatan tersebut terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatannya di atas kemampuan rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas, dan kreativitas yang tinggi. 1 Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan Konseling di sekolah Jogyakarta ARRUZ Media, 2011. hal 235 24

Dalam Potensi Diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi atas kemampuan yang terpendam pada diri seseorang. Anak didik tidak jarang mengalami kesulitan dalam memahami diri sendiri, dalam memahami diri sendiri terkait dengan sekolah adalah menyadari kehadirannya di sekolah dalam rangka belajar. 2 Kesadaran seperti ini apabila dilupakan oleh anak didik tentu akan mengalami kemunduran atau berkurangnya semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Memahami diri sendiri terkait dengan anak didik yang menjalani aktivitas sekolah dalam memahami tujuan dari belajar. Dalam memahami lingkungan anak didik kesulitan dengan yang dialami dan perlu mendapatkan perhatian dan bimbingan di sekolah. Karena ketidak mampuan anak didik dalam memahami lingkungannya, sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan perkembangannya, dengan kemampuannya dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan sekolah. 3 Anak didik yang mengalami kesulitan dalam menyelurkan bakat dan minatnya harus mendapatkan bantuan dan bimbingan di sekolah, menyalurkan bakat dan minat sangat penting untuk diperhatikan berkaitan dengan pendidikan yang sedang dijalani anak didik atau arah dari masa depan yang menjadi cita-citanya. Anak 2 Ibid hal : 268 3 Dewa Kutut Sukardi, Pelaksanaan Bimbingan Kounseling di Sekolah, Jakarta, PT.Renina, 2008. hal 25

didik harus mendapatkan perhatian dan bimbingan agar dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara baik. 4 2. Mengenal Kemampuan Anak Berbakat Orangtua yang peka terhadap perkembangan anaknya, akan menyadari setiap gejala, kondisi dan perubahan yang terjadi pada anaknya. Anak yang unggul atau berbakat, memilih sejumlah karakteristik perkembangan yang berbeda dengan anak-anak lain seusianya, misalnya kemampuan aspek intelegensi yang tinggi khususnya kemampuan Akademik. Bakat ada yang diwariskan dari orangtuanya, tetapi ada juga bakat yang muncul karena sering dilatih, jika tidak harus bakat yang dimiliki oleh kedua orangtuanya akan diturunkan kepada anaknya, apalagi ketika bakat tersebut tidak dilatih. Anak-anak yang berada dalam rentang usia antara 0-6 Tahun adalah anak-anak usia dini yang berada dalam tahap Ekplorasi. Masa usia dini adalah saat yang tepat untuk mengenali berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak. Para orang tua atau guru dapat mengenali dan menggali potensi kecerdasan sang anak, sebaiknya anak dibebaskan untuk memilih jenis kegiatan yang di senangi. Maka orangtua dan guru dapat mengidentifikasi kombinasi antara kecerdasan anak yang cenderung menonjol atau kuat maupun jenis-jenis kecerdasan yang tampak kurang berkembang. 5 4 Ibid, hal 5 Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Di Sekolah, Jakarta, PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia 1992. hal : 130 26

Anak yang memiliki kemampuan dan potensi unggul memiliki ciri-ciri dan karakteristik yang jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya, Rasa ingin tau dan kemampuan dalam merancang masa depan mereka jauh berbeda dari anak normal yang disebabkan karena kecepatan dan kemampuan belajarnya berbeda, akan tetapi dibalik kelebihan yang dimilikinya ini, anak berbakat sering mengalami permasalahan ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitarnya (orangtua, sekolah, teman sebaya, masyarakat dan budaya). Anak berbakat juga memiliki kepekaan yang tinggi terhadap emosi, suara, sentuhan, rasa serta memiliki kecendrungan Idealis yang tinggi. Anak berbakat mempunyai ciri-ciri yang dapat dikenali ketika masih balita, dapat dilihat dari perilakunya, antara lain : a. Memiliki pengamatan yang siaga dan cermat. Sejak masih bayi, anak berbakat tampak sangat memperhatikan apa yang berlangsung dalam lingkungannya. b. Mengamati keterampilan motoriknya c. Memiliki kemampuan dalam mempelajari dan menguasai bahasa dengan cepat. d. Memiliki ingatan yang baik sekali mengenai pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh. e. Dapat membaca lebih cepat, dapat membaca sebelum mereka masuk kesekolah dasar. 27

f. Memiliki rasa ingin tahu yang besar dan keuletan yang gigih untuk memperoleh apa yang dikehendaki. g. Memiliki semangat dan energi yang besar serta dorongan yang kuat untuk mengenal lingkungannya. Anak bernakat mempunyai potensi yang dapat dikembangkan dan digali dengan beberapa usaha yang dilakukan untuk menggosok potensi anak berbakat sebagai berikut : Adanya perilaku khusus Perlakuan ini dianggap wajar karena konsekuensi dan keterbakatan seorang anak, bukan suatu perlakuan yang berlebihan, tetapi khusus. Dengan pembedaan itulah keistimewaannya akan tampak. Pengaruh Lingkungan Harus Mendukung. Lingkungan sekitar berfungsi sebagai rangsangan yang akan menentukan produk keberbakatan seorang anak, mendukung proses eksplorasi diri, potensi unggul dan menumbuhkan rasa ingin tahu anak dalam tingkat kreativitas dan inovasi yang dimiliki anak berbakat. Adanya Pendampingan Anak Berbakat. Anak berbakat mempunyai tingkat berpikir yang lebih maju dan daya tangkap yang cepat. Dengan Pemberian Tugas Pengayaan. 28

Program pengayaan untuk menghindarkan mereka dari kebosanan dan kemonotonan di jalankan dalam waktu yang khusus, diluar jam sekolah dengan alternatif kegiatan pengayaan dilakukan yaitu dengan membaca, menulis, pengenalan sosial budaya, belajar kelompok, kesenian dan pengetahuan alam. 6 3. Pelayanan Anak Berbakat Dan Tujuan Dari Pendidikan Anak Berakat Di Masa Akan Datang. Tujuan Utama dari pendidikan anak berbakat adalah mengembangkan dan mematangkan seluruh potensinya, dan potensi tersebut dijadikan alat atau sarana meraih prestasi dan masa depan yang gemilang. Anak berbakat menguasai system konseptual sesuai dengan kemampuannya, bisa mandiri, kreatif dan membanggakan keinginan belajar yang tinggi untuk berprestasi. Pelayanan anak berbakat dapat berupa bimbingan belajar untuk mengembangkan kognitifnya, dengan pelatihan yang khusus untuk mematangkan kemampuannyadengan beberapa modal layanan pendidikan antara lain : Akselerasi bidang studi, yakni akselerasi untuk satu bidang mata pelajaran yang paling menonjol dari anak berbakat, pelayanan untuk satu siswa dilayani oleh seorang ahli yang mendampinginya, mendirikan pusat keterbakatan, dan pengayaan materi mata pelajaran tertentu. 6 Ibid. hal : 139 29

Dalam pendidikan anak berbakat perlu adanya seperti faktor yang ada dalam diri anak sendiri, mengenal anak dalam artian mengetahui ciri khusus yang ada pada anak secara objektif. Dan faktor kurikulum meliputi isi dan cara pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan anak dalam mengembangkan bakat dan minat anak. 7 Dengan memupuk bakat dan kreatifitas anak peran orangtua sangat penting dan sangat diperlukan untuk anak berbakat, jadi peran orang tua memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk memuaskan rasa ingin tahu anak, beri kesempatan anak jika ingin mendalami suatu bidang. Bekerja antar keluarga, sekolah dan masyarakat, serta jangan membanding-bandingkan anak berbakat dengan kakak atau adiknya, Sempatkan diri mendengarkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak. 8 C. MENGENAL POTENSI DIRI DALAM KECERDAASAN ANAK. Menurut undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, penyediaan diri, kepribadian kecerdasan akhlq mulia, dan keterampilan yang dibutuhkan. 9 7 Hurlock.E. Psikologi Perkembangan. Jakarta, Erlangga Press. 2004. hal : 332 8 Ibid. hal : 336 9 Undang-undang No.10 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) 30

Maka tugas seorang guru bukanlah memberikan anak didiknya, melainkan membimbing anak didik untuk tumbuh dan berkembang. Setiap manusia memiliki berbagai macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Mampu mengembangkan potensi diri merupakan dambaan setiap individu, karena pengembangan potensi diri merupakan suatu proses yang sistematis dan bertahap. Secara garis besar, kecerdasan yang dimiliki manusia ada tiga macam, yaitu: 1. Kecerdasan Intelektual (IQ) 2. Kecerdasan Emosional (EQ) 3. Kecerdasan Spiritual (SQ) Dari kecerdasan tersebut menjadi perhatian utama dalam proses belajar mengajar agar potensi yang dimiliki setiap anak didik bisa berkembang dengan baik. Dalam kecerdasan Intelektual (IQ), kemampuan potensi manusia dalam mempelajari sesuatu dengan alat-alat berpikirnya, kecerdasan ini diketahui atau diukur dengan kekuatan verbal dan logika yang ditunjukkan oleh seseorang, kecerdasan ini menjadi utama dalam pendidikan saat ini. Kecerdasan Emosional (EQ), terdapat lima komponen pokok kecerdasan emosional yaitu kesadaran diri, manajemen emosi, motovasi, empati, dan mengelola hubungan sosialnya. Kecerdasan Spiritual (SQ), merupakan fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan 31

dalam melihat makna yang ada dibalik sebuah kenyataan dan kejadian tertentu. 10 Dari potensi kecerdasan tersebut yang dimiliki oleh anak didik serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk mengetahui sejauh mana potensi yang dimiliki oleh seorang individu maka dengan pengukuran potensi diri baik yang diperoleh melalui instrospeksi diri atau melalui umpan balik dari orang lain serta dengan tes kepribadian/psikologis. Dalam potensi kecerdasan yang dimiliki dan bisa dikembangkan oleh manusia antara lain: - Kecerdasan logika - Kecerdasan verbal - Kecerdasan praktik - Kecerdasan intrapersonal - Kecerdasan spasial. 11 Dalam pengenalan potensi diri yaitu dimanasetiap pendidik harus bisa membimbing anak didik untuk mengembangkan bakat dan minat, mengembangkan potensi mereka, dari segi kecerdasan, intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, dan bisa menyalurkan bakat serta mengetahui potensi kecerdasan anak. 10 Suryabrata. Sumadi, Psikologi pendidikan, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persana, 2011. hal : 47 11 Ibid. hal : 49 32

D. KESIMPULAN Anak berbakat adalah anak yang memiliki kemampuankemampuan yang tinggi, mereka memiliki potensi dan kemampuan kognitif jauh lebih tinggi dari anak-anak pada umumnya. Bakat ada yang diwariskan dari orangtuanya, tetapi ada bakat yang muncul karena sering dilatih, para orangtua, guru dapat mengenali dan menggali potensi kecerdasan anak. Tujuan paling utama dari pendidikan anak bernakat adalah mengembangkan dan mematangkan seluruh potensinya, sehinggapotensinya dapat dijadikan alat atau sarana meraih prestasi dan masa depan yang cerah kedepannya. Anak berbakat perlu perlakuan istimewa, tetapi bukan suatu perlakuan yang berlebihan, tetapi khusus. Apabila tidak diistimewakan seperti mutiara dalam lumpur. Seharusnya mutiara diangkat dan digosok, agar sinarnya bisa memancar dan terlihat oleh semua orang, mereka memang berbeda dari anak lain, dan justru keistimewaannya akan tampak. 33

DAFTAR RUJUKAN Siti Yumnah Kecerdasan Anak Akhmad Muhaimin Azzet, Bimbingan Konseling di Sekolah, Jogyakarta: ARRUZZ Media, 2011 Dewa Ketut Sukardi, Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. Renina, 2008 Hurlock, E. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Press, 2004 Munandar. Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 1992 Suryabratam, Sumadi, Psikologi Pendidikan. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persana, 2011 Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) 34