BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Rosmalina, 2013

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pera Agustiyani Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran biologi penguasaan konsep-konsep biologi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. adanya kecenderungan masyarakat Indonesia yang ingin menimba ilmu diluar

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar memiliki tujuan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM BIDANG BERHITUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masyarakat Indonesia sekarang memasuki era dimana seluruh aspek kehidupan baik secara sosial, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan multimedia dalam meningkatkan mutu pembelajaran telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, et al, 2003). Optimalisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang kompleks dan mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari komputer, sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gina Handayani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran. Suatu pembelajaran, ada dua

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dari teori kognitif (Efi, 2007). Pendidikan Biologi diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan mulai

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS FILM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indah Fat, 2013

JURNAL SAINTIFIK VOL 3 NO.1, JANUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI UNTUK MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI SMAN 11KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi. adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada

I. PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan yang memadai, maka seorang peserta didik dapat

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, materi tembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, keterampilan berpikir kritis telah lama menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2006 tentang Standart Kompetensi Kelulusan (SK) menegaskan Bahwa

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

peran dalam membantu negara untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia, sebagaimana layaknya barang pokok yang lain. Peran informasi menjadi sangat dibutuhkan dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini dapat dipahami karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi (information of society) dan masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge of society). Dengan berkembangnya teknologi informasi seperti sekarang ini, harus ditunjang dengan kemajuan dunia pendidikan Hal ini sejalan dengan pengembangan kurikulum menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2007) menyatakan bahwa pendidikan harus melakukan adaptasi dengan kemajuan zaman, terutama kemajuan teknologi. Teknologi dalam dunia pendidikan sangat penting untuk membantu guru menyampaikan informasi kepada siswa pada saat pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pendidikan, dapat berupa pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam menyampaikan suatu materi pelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan, sehingga dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat tujuan pembelajaran dapat ditingkatkan. Sesuai dengan Arsyad, (2002:12) penggunaan media disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.

2 Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran harus dapat memadukan audio dan visual. Adanya perpaduan antara keduanya diharapkan dapat dapat menjelaskan suatu perubahan dari waktu ke waktu seperti tahapan proses dan urutan kejadian.. Hal ini sejalan dengan Paivio (Sutrisno, 2006) informasi diproses melalui dua aspek yaitu aspek verbal seperti teks dan suara, aspek visual seperti diagram, animasi, dan gambar. Perpaduan dari kedua unsur tersebut dapat menarik perhatian dan memotivasi siswa. Keterpaduan kedua aspek tersebut dapat ditemukan pada media animasi. Hal ini sesuai dengan Utami (2006) menyatakan bahwa media animasi merupakan salah satu media yang menggabungkan aspek audio dan visual. Media animasi merupakan salah satu media alternatif yang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah siswa dalam belajar. Dermawan (2005:57) menyatakan bahwa animasi dapat membuat siswa dalam mengingat materi lebih lama, gambar-gambar yang ada dapat memperjelas materi yang belum dipahami. Selain itu, media animasi dapat dijadikan suatu alternatif untuk menjelaskan suatu materi yang bersifat abstrak. Dengan adanya media animasi, proses yang sulit diamati oleh mata akan dapat diamati dengan menggunakan gambar yang bergerak (Rustaman et al., 2005:14). Computer Technology Research (2008) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dillihat dan 30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat dan dingar dan 80% dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Sementara itu, Dale (Arsyad, 2002)

3 memperkirakan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%, indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya 12%. Penelitian lebih lanjut berkaitan dengan perpaduan media dilakukan oleh Bagget & Kozma (Sutrisno, 2008:2) dari hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang sesuai, hasil belajar dari seseorang dapat ditingkatkan. Keperpaduan dalam media animasi dapat berupa gambar, teks dan suara sehingga memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Sehingga dengan menggunakan media animasi yang mengandung stimulus pandangan dan stimulus dengar, akan meningkatkan daya ingat dan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas media animasi dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran. Penggunaan media tersebut, harus disesuaikan dengan kemampuan guru dalam mengoperasikan media. Sehingga, tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Karena, jika guru tidak mampu mengoperasikan suatu media, akan menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif dan membuyarkan konsep yang terdapat dalam media tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara beberapa siswa dan guru yang dilakukan peneliti. Hasil wawancara menunjukan bahwa penggunaan media animasi di sekolah masih jarang digunakan, terutama pada pelajaran biologi. Penelitian serupa mengenai pemanfaatan media animasi sebagai media pembelajaran, memberikan hasil yang positif terhadap pemahaman siswa, diantaranya: Yuniawati (2007) penggunaan media animasi dapat meningkatkan pemahaman siswa sebesar 95% dengan indeks gain 60.9 dan dapat meningkatkan keaktifan siswa, Oktora (2005) dan Murniyati (2005) penggunaan CD Interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa dan

4 respon siswa terhadap CD pembelajaran termasuk baik. Penelitian-penelitian tersebut banyak menggunakan software power point dalam membuat animasi dan materi yang diajarkan mengenai sistem reproduksi dan sistem saraf. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sistem pertahanan tubuh manusia. Materi ini merupakan salah satu konsep dalam biologi yang memiliki kaitan erat dengan keadaan sehari-hari (daily life). Sistem pertahanan tubuh manusia merupakan konsep yang baru muncul di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sistem pertahanan tubuh merupakan materi yang masih bersifat abstrak dan sulit untuk diamati, sehingga memerlukan alat bantu untuk menjadikan konsep tersebut lebih konkret bagi siswa. Penggunaan media animasi diharapkan mampu menjelaskan suatu tahapan-tahapan atau proses di dalam tubuh. Dengan adanya konsep yang konkret, dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa mengenai sistem pertahanan tubuh manusia. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh media terhadap pemahaman siswa., dengan judul penelitian Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Siswa pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh Manusia B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukan di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini Bagaimanakah pengaruh penggunaan media animasi terhadap peningkatan pemahaman konsep pertahanan tubuh manusia pada siswa kelas XI IPA IV SMAN 14 Bandung

5 C. Pertanyaan Penelitian Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada konsep sistem kekebalan tubuh manusia pada siswa SMA 14 kelas XI IPA IV? 2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media animasi terhadap peningkatan pemahaman konsep sistem pertahanan tubuh manusia pada siswa SMA 14 kelas XI IPA IV? 3. Bagaimanakah pengaruh penggunaan media animasi terhadap ketuntasan belajar siswa pada konsep sistem pertahanan tubuh manusia pada siswa SMA 14 kelas XI IPA IV? 4. Bagaimanakah tanggapan siswa dan guru terhadap media animasi yang berkaitan dengan materi sistem pertahanan tubuh manusia? D. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang sudah ada, agar permasalahan pada penelitian ini lebih terarah, penelitian ini membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut: 1. Media animasi yang digunakan merupakan penggabungan dari beberapa sumber yang disusun ulang oleh penulis mengenai sistem pertahanan tubuh manusia. 2. Media animasi dihyperlink dengan beberapa software yang mendukung.

6 3. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem pertahanan tubuh manusia. E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan menggunakan media animasi terhadap peningkatan pemahaman konsep sistem pertahanan tubuh manusia pada siswa SMA 14 kelas XI IPA IV. Selain itu dalam penelitian ini diharapkan pula memperoleh informasi mengenai : 1. Hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan media animasi mengenai konsep sistem pertahanan tubuh manusia. 2. Tanggapan siswa mengenai pembelajaran menggunakan media animasi. 3. Tanggapan guru mengenai pengaruh pembelajaran menggunakan media animasi. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa : a. Memberikan kemudahan kepada siswa dalam pembelajaran sistem pertahanan tubuh dengan menggunakan media animasi b. Mengenalkan kepada siswa tentang penggunaan media animasi dalam pembelajaran..

7 2. Bagi guru : a. Memberi masukan kepada guru untuk meningkatkan strategi mengajar, khususnya dalam menggunakan media. b. Guru dapat mengetahui tanggapan dan pengetahuan siswa terhadap perkembangan teknologi yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh manusia sehingga nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan guru dalam mengajar. c. Memberikan alternatif media pembelajaran pada materi sistem pertahanan tubuh manusia. G. Asumsi 1. Media animasi mampu memperlihatkan gerakan yang sangat cepat yang sulit diamati dengan cermat oleh mata biasa. (Wibawa & Mukti, 1991: 19) 2. Media animasi dapat mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dan terlalu sulit untuk diamati (Rustaman et al., 2005: 143) H. Hipotesis Penelitian Pemahaman konsep siswa pada materi sistem pertahanan tubuh manusia setelah pembelajaran dengan menggunakan media animasi mengalami peningkatan.