HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA. Irfan Prima Aldi 1 Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAYU ADHY TAMA K

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

Abstract

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

The Relation Between Motivation Achievement with the Academic Achievement of University Students PG PAUD UNRI in Academic Year 2011 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TINGKAT INFERIORITAS SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

Keywords: parental support, self efficacy and learning achievement of student interest to continue education to college

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 SENTOLO TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI DOSEN DENGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Transkripsi:

1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to determine the relationship between the aspirations of pursuing education to college with student achievement at class XII of SMA Negeri 1 Abungsemuli in the academic year 2015/2016. This research used quantitative approach. Population was class XII students of SMAN 1 Abungsemuli, while the sample was randomly selected as many as 60 students. Data collection technique used was aspirations scale of pursuing education to college and used the student s report. Data were analyzed by using pearson product moment correlation. The result showed that there was a relationship between the aspirations and the student achievement, with the significance level was 0.05. Key words : aspirations continue, guidance and counseling, academic achievement. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Abungsemuli tahun akademik 2015/2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Abungsemuli, adapun sampel penelitian dipilih secara acak sebanyak 60 siswa. Teknik pengumpulan data adalah skala aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan menggunakan nilai raport siswa. Data dianalisa menggunakan korelasi product moment Pearson. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara aspirasi dengan prestasi belajar siswa, dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Kata kunci : aspirasi melanjutkan, bimbingan dan konseling, prestasi belajar. 1 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2 Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3 Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung PENDAHULUAN

2 Pendidikan memerlukan berbagai ilmu untuk dapat menyelaminya lebih jauh. Persoalan yang umum dijumpai dalam pendidikan mencakup beberapa faktor yaitu faktor tujuan, anak didik, pendidik, alat-alat atau fasilitas, dan faktor lingkungan. Beberapa ilmu pembantu dapat memberikan bahan-bahan untuk memahami masing-masing faktor dengan lebih detail. Mengenai jumlah faktor dalam pendidikan terdapat berbagai pendapat. Misalnya faktor cita-cita, diperoleh sumber dari bahan untuk mengkajinya dari ilmu filsafat, khususnya filsafat pendidikan dan filsafat negara masing-masing, karena dalam filsafat itulah terkandung isi dari cita-cita hidup bangsa yang diperjuangkan melalui pendidikan bangsanya (Suwarno, 2006). Aspirasi Aspirasi adalah keinginan akan sesuatu yang lebih tinggi dengan kemajuan sebagai tujuannya, sedangkan Slameto (2003:182) mengemukakan aspirasi sebagai harapan atau keinginan seseorang akan suatu keberhasilan atau prestasi tertentu. Adanya taraf aspirasi tertentu membuat siswa mencoba melakukan suatu usaha kearah itu. Taraf aspirasi seseorang ditentukan oleh banyak hal, antara lain oleh keberhasilan yang dialami pada masa lalu. Ahmadi (2009:134) menjelaskan aspirasi sama dengan kemauan yaitu dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Dimyati & Mudjiono (1999:97) menyamakan aspirasi dengan cita-cita, yaitu keinginan yang ingin dicapai dan dapat berpengaruh pada kemauan dan semangat belajar. Berdasar uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspirasi adalah harapan atau keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat hasil yang diharapkan oleh siswa dalam melanjutkan studi dimasa yang akan datang untuk mempertinggikan siswa melanjutkan pendidikan tinggi.

3 Menurut Hurlock (1999:24) mengemukakan, berdasarkan sifatnya aspirasi dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Aspirasi Positif Aspirasi positif adalah keinginan meraih kemampuan. Orang yang memiliki aspirasi positif adalah mereka yang ingin mendapatkan yang lebih baik atau lebih tinggi daripada keadaannya sekarang. b. Aspirasi Negatif Aspirasi negatif adalah keinginan mempertahankan apa yang sudah dicapai saat ini, tanpa keinginan untuk meningkatkan apa yang sudah dicapainya. Berdasarkan tujuannya, Hurlock (1999:24) membedakan aspirasi menjadi dua jenis, yaitu: a. Aspirasi Langsung (Immediate Aspiration) Aspirasi langsung ini merupakan aspirasi yang tujuan/ cita-cita yang ingin dicapai seseorang pada waktu yang dekat atau tidak terlalu lama (sekarang, besok, minggu depan, atau bulan depan). b. Aspirasi Jauh (Remote Corporation) Aspirasi jauh merupakan aspirasi dengan tujuan yang ingin dicapai untuk masa mendatang. Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sifat aspirasi yaitu aspirasi positif, mereka yang ingin mendapatkan yang lebih baik atau lebih tinggi daripada keadaannya sekarang sedangkan aspirasi negatif keinginan mempertahankan apa yang sudah dicapai saat ini, tanpa keinginan untuk meningkatkan apa yang sudah dicapainya. Hurlock (1980:45) mengemukakan mengenai aspek-aspek aspirasi yang berisi tiga hal, yaitu: a. Cita-cita Apa yang oleh individu dinilai penting dan ingin dicapai, selanjutnya disebut cita-cita. Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai, diwujudkan dalam dunia nyata untuk waktu yang akan datang, yang merupakan idealisasi dari suatu bentuk kehidupan yang diinginkan, kehendak yang selalu ada di dalam pikiran. b. Hasrat

4 Apa yang diharapkan individu dari apa yang dinilainya penting dan ingin dicapai tersebut, selanjutnya disebut hasrat atau keinginan. Hasrat merupakan sesuatu yang ingin diperoleh dari apa yang dilakukan baik untuk waktu dekat, maupun untuk jangka panjang. Hasrat lebih berkaitan dengan kemajuan diri dan peningkatan prestasi. c. Ketetapan Hati Seberapa nilai kepentingan bagi individu dari apa yang dinilainya penting dan ingin dicapai tersebut, selanjutnya disebut ketetapan hati. Ketetapan hati merupakan nilai dari sesuatu yang dinilai penting dan ingin dicapai, sebagai standar pencapaian dari apa yang dilakukan, tingkat kepuasan yang ingin dicapai dari apa yang dilakukan. Aspirasi Melanjutkan Study Remaja yang memiliki aspirasi tidak realistis disebabkan keterbatasan pengalaman mereka sehingga tidak dapat mengukur atau menilai kapasitas sendiri dengan realistis. Tetapi remaja yang memiliki pengalaman bekerja akan lebih realistis dibandingkan dengan yang tidak berpengalaman. Pengalaman juga menentukan apakah remaja akan bercita-cita mencapai sukses atau menghindari kegagalan. Setelah mengalami kegagalan remaja lebih suka mengharap menghindari kegagalan berikut daripada mencapai prestasi yang belum tentu berhasil. Aspek-aspek tersebut sangat erat kaitannya dalam penentuan pengambilan keputusan siswa untuk melanjutkan studi. Hal tersebut dikarenakan menentukan lanjutan studi bagi lulusan SMA bukanlah merupakan perkara yang mudah. Seperti yang dinyatakan oleh Gunawan (dalam Triwahyuningsih & Purwoko, 2004) bahwa Pilihan untuk memasuki Perguruan Tinggi atau dengan kata lain melanjutkan studi atau pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah salah satu persoalan yang sangat penting yang dihadapi oleh orang tua dan siswa Sekolah Menengah Atas. Oleh sebab itu, sebelum membuat pilihan studi lanjut, siswa perlu membuat perencanaan yang matang atas beberapa informasi yang telah diperoleh, sehingga pada akhirnya siswa mampu membuat keputusan yang tepat

5 atas pilihan studi lanjut sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya, serta keputusan yang dibuat tersebut tidak menimbulkan penyesalan dikemudian hari. Kesulitan, kebingungan, dan keragu-raguan siswa dalam menentukan pilihan studi lanjut ini disebabkan oleh tiga hal. Pertama, kurangnya pemahaman diri seperti bakat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka hanya ikut-ikutan teman, mengikuti keinginan orang tua, dan sekedar melihat tren tanpa mereka tahu apa yang sebenarnya diinginkan. Kedua, kurangnya informasi yang relevan mengenai berbagai jurusan di Perguruan Tinggi beserta prospek kerjanya. Sebagian besar siswa hanya mengenal beberapa jurusan saja, akibatnya pilihan-pilihan yang akan dibuat pun terbatas. Ketiga, kurangnya kemampuan siswa untuk membuat, mempertimbangkan, dan menentukan satu dari beberapa alternatif menjadi sebuah keputusan pilihan studi lanjut yang diinginkan sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya. Prestasi Belajar Belajar merupakan proses yang akan menghasilkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku ini terjadi karena latihan, pengalaman dan usaha dari tndividu yang belajar. Perubahan prilaku itu pada dasarnya adalah didaparkan kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Dari berbagai definisi, Sardiman (1996) menyimpulkan ada beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu: a. Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap. d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu, perubahan tersebut didapatkannnya berupa kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama dan perubahan itu

6 terjadi karena adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal. Proses belajar pada penelitian ini adalah belajar yang terjadi di sekolah. Aktifitas belajar akan menghasilkan perubahan pada diri individu baik aktual maupun potensial, perubahan tersebut didapatkannya berupa kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan perubahan itu terjadi karena usaha bukan karena adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal. Dengan demikian siswa dikatakan belajar apabila siswa telah mengalami perubahan yang disebabkan karena latihan dan pengalaman. METODE PENELITIAN Metode analisis data yang digunakan adalah korelasional. Analisis korelasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk melihat apakah antara dua variable atau lebih ada hubungan atau tidak. Penggunaan metode analisis korelasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas atau terikat. SUBJEK PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Abungsemuli tahun pelajaran 2015-2016 yang terdiri dari 6 kelas, dengan jumlah siswa 245 orang. Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut, Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55%. Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini, sampel yang diambil sebesar 25 % dari 245 siswa, yaitu sebanyak 60 orang.

7 Guru BK merekomendasikan kelas VIII C dengan jumlah 30 siswa, kemudian peneliti melakukan penjaringan subjek (pretest) menggunakan instrumen observasi perilaku self esteem rendah yang telah diuji validitasnya oleh beberapa dosen ahli di program studi Bimbingan dan Konseling Unila, lalu diujicobakan reliabilitasnya di SMA Negeri 1 Abungsemuli, agar peneliti dapat mendapatkan siswa yang berperilaku self esteem rendah sesuai dengan kriteria yang dibuat, kemudian subjek yang terjaring akan diberikan treatment / perlakuan berupa layanan konseling kelompok. Setelah melakukan pretest, peneliti mendapatkan 12 siswa yang sesuai dengan kriteria perilaku self esteem rendah dan akan dijadikan subjek penelitian untuk diberikan layanan konseling kelompok agar perilaku self esteem rendah mereka dapat berkurang sesuai dengan target yang ingin dicapai. VARIABEL PENELITIAN Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel penelitian ini juga dinyatakan dalam faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti (Suryabrata, 2000:72) sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa variabel adalah objek suatu penelitian atau apa yang menjadi suatu penelitian (Arikunto, 2008:96). Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapt disimpulkan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek atau perhatian pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini bedasarkan judul yang telah ditetapkan oleh penulis yaitu: Hubungan Aspirasi Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Abungsemuli Tahun Pelajaran 2015/2016 Maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Didalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu: 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

8 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam pennelitian ini adalah prestasi siswa. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional merupakan suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 2007:74). Dikemukakannya definisi operasional ini untuk menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan dan untuk menghindari kesalahan. 1. Aspirasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Aspirasi adalah harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan datang. Aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah keinginan, hasrat dan cita-cita siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dalam hal ini diukur menggunakan angket aspirasi dengan indikator yaitu: cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati. 2. Prestasi Belajar Prestasi merupakan tolak ukur dalam pendidikan. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi belajar dalam konteks penelitian ini adalah kemampuan yang diperoleh siswa berupa pengetahuan mengenai materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya, setelah melalui kegiatan belajar di sekolah. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai raport siswa. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan, guna mencapai objektifitas yang tinggi. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan angket dan dokumentasi. 1. Angket Aspirasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi

9 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang aspirasi siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah sediakan, responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Angket ini digunakan untuk mengetahui bagaimana aspirasi siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Menurut Slameto (1995:182), Aspirasi merupakan harapan dan keinginan seseorang akan suatu keberhasilan atau prestasi tertentu. Penskoran instrumen dibuat dengan menggunakan skala Likert dengan empat alternatif jawaban. Jawaban setiap instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif berupa kata-kata. Pada angket ini terdapat empat alternatif jawaban yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai) dan STS (Sangat Tidak Sesuai). VALIDITAS Penelitian ini menggunakan validitas isi dalam pengukurannya. Hal ini diawali dari suatu batasan mengenai variabel yang akan diukur yaitu aspirasi, kemudian batasan variabel itu dinyatakan sebagai konsep-konsep berdasarkan suatu teori. Sugiyono (2008:101) mengemukakan bahwa secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen (seperti yang telah dicontohkan dalam penyusunan instrumen).. RELIABILITAS Estimasi reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal yang prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Prosedur analisis reliabilitasnya diarahkan pada analisis terhadap itemitem dalam tes itu sehingga perlu dilakukan pembelahan tes yang menjadi

10 beberapa kelompok item yang disebut belahan tes. Setiap bagian atau belahan dapat berisi beberapa item, bahkan berisi satu item (Azwar 2009:63-64). HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data statistik menggunakan korelasi Pruduct Moment Pearson, dengan bantuan Sofware SPSS 22.0, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai Sig. (2-tailed) = 0, 515. Dengan demikian p > 0,05 maka hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak hingga dapat dikatakan terdapat hubungan antara aspirasi melanjutkan ke pendidikan tinggi dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Abungsemuli tahun pelajaran 2015/2016. Adapun hasil analisis data menggunakan bantuan Software SPSS 22.0 adalah sebagai berikut. Hubungan Aspirasi Siswa Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi dengan Prestasi Belajar Siswa Correlations Aspirasi Prestasi Aspirasi Pearson Correlation 1.515 ** Sig. (2-tailed).000 N 60 60 Prestasi Pearson Correlation.515 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed). Dari hasil analisis data statistik menggunakan korelasi Pruduct Moment Pearson, dengan bantuan Sofware SPSS 22.0 di atas, pada taraf signifikansi 0,05 dengan N 60 diperoleh nilai rhitung = 0,515. Angka 0,515 berada pada 0,400 0,599 maka hipotesis yang didapat adalah sedang. Dengan demikian diperoleh hipotesis sedang dan diperoleh pula perbandingan rhit dengan rtab p > 0.05 atau 0.515 > 0.388 maka hal ini berarti Ha diterima dan Ho

11 ditolak hingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara aspirasi siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi aspirasi melanjutkan ke pendidikan tinggi maka akan tinggi pula prestasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya semakin rendah aspirasi melanjutkan ke pendidikan tinggi maka akan semakin rendah prestasi belajar siswa. KESIMPULAN 1. Kesimpulan Statistik Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, kesimpulan statistik yang diambil yaitu sebagai berikut : Ada hubungan yang bersifat positif dan signifikan antara aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa terhadap prestasi siswa, artinya aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang baik dalam diri siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan teknik korelasi product moment, diperoleh harga koefisien korelasi antara X dengan Y sebesar 0, 515 sedangkan harga r tabel dengan N = 60 pada taraf signifikansi 5% adalah 0,235. Dengan membandingkan harga r hitung dengan r tabel ternyata harga r hitung lebih besar dari r tabel berarti hipotesis alternative (Ha) diterima. 2. Kesimpulan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan prestasi siswa kelas XII SMA Negeri 1 Abung Semuli tahun pelajaran 2015-2016.

12 SARAN Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan penelitian yang telah diuraikan diatas, maka saran-saran yang akan disampaikan adalah bagi siswa, guru pembimbing, kepala sekolah dan bagi peneliti selanjutnya. 1. Saran Bagi Siswa Diharapkan siswa dapat menjadi hal ini sebagai ajang evaluasi untuk merencanakan karir lebih matang dengan memanfaatkan layanan bimbingan konseling, yang menyangkut peran, tujuan dan fungsi layanan bimbingan konseling dengan baik dan benar, sehingga siswa akan lebih memahami pentingnya bahwa aspirasi studi lanjut adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dan siswa yang memiliki aspirasi studi lanjut yang positif akan memiliki prestasi belajar yang baik pula. 2. Saran Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru pembimbing diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang aspirasi studi lanjut kepada siswa, yang dapat dilakukan melalui layanan orientasi atau layanan informasi dan melaksanakan seluruh kegiatan layanan bimbingan konseling, sehingga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi. 3. Kepada para peneliti Kepada para peneliti hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai aspirasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi namun dengan klasifikasi yang berbeda.

13 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Siswa.. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Siswa. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hurlock, E.B. 1999. Perkembangan Anak. Jilid 2. Alih Bahasa: Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga (Edisi ke-6).. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa: Isti Widayanti & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga (Edisi ke-5). Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Suryabrata, S. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suwarno, W. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.