ANALISIS PERUBAHAN GUNA LAHAN TERHADAP DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU CIPONDOH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjangkau kalangan bawah. Masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Wisata alam dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan wisata yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP ATRAKSI WISATA PENDAKIAN GUNUNG SLAMET KAWASAN WISATA GUCI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh : ERINA WULANSARI [ ]

TUGAS AKHIR. DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT LOKAL Studi Kasus : Kawasan Wisata Dieng Kabupaten Wonosobo

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT BERMUKIM DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) RAWA KUCING

BAB I PENDAHULUAN. Ciwidey, daerah ini kaya akan pemandangan alam dan mempunyai udara yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan, bepergian, yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DESKRIPSI JUDUL Pengembangan Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Pusat Energi Alam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya sebagai salah satu penghasil devisa negara. Di samping sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian penelitian ini membahas tentang Pengelolaan Pulau Penyu oleh

BAB II KAJIAN TEORI...

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

V KEBERGANTUNGAN DAN KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP SUMBERDAYA DANAU

III. METODE PENELITIAN. sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain.

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

Besarnya dampak positif yang dihasilkan dari industri pariwisata telah mendorong setiap daerah bahkan negara di dunia, untuk menjadikannya sebagai

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN. buatan dan peninggalan sejarah. Wilayah Kabupaten Sleman terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

Identifikasi Tingkat Pelayanan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun (Studi Kasus: Rusun Bumi Cengkareng Indah)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN DESA WISATA DI NAGARI KOTO HILALANG, KECAMATAN KUBUNG, KABUPATEN SOLOK

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

Oleh : Cica Yulia, S.Pd, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MANIS KIDUL DALAM MENUNJANG PENDIDIKAN FORMAL DI OBJEK WISATA CIBULAN KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kata yaitu pari yang berarti banyak, berkali-kali,berputar-putar, sedangkan wisata

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahdiana Kartika Sari, 2015

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1. TINJAUAN HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peran adalah serangkaian rumusan yang membahas perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PERSEPSI WISATAWAN DOMESTIK TENTANG UNSUR-UNSUR PEMBENTUK CITY BRANDING KOTA SEMARANG TERHADAP MINAT BERKUNJUNG KEMBALI KE KOTA SEMARANG

Transkripsi:

ANALISIS PERUBAHAN GUNA LAHAN TERHADAP DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU CIPONDOH Syahreza Aulia Rachman¹, Elsa Martini¹ ¹Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota-Universitas Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta 11510 Auliasyahreza19@gmail.com Abstrak Kecamatan Cipondoh memiliki potensi pariwisata yang sangat menonjol. Karena potensinya tersebut maka pemerintah Kota Tangerang menunjukkan bukti dengan diwujudkannya upaya pengembangan obyek dan daya tarik wisata. Adanya pengembangan pariwisata dapat memberikan dampak positif dan negative khusunya bagi masyarakat sekitar. Kawasan wisata Danau Cipondoh menjadi satu-satu nya destinasi wisata di Kecamatan tersebut, karena pengembangan tersebut maka timbul perubahan guna lahan, perubahan tersebut terjadi di area sekitar wilayah kawasan wisata Danau tersebut, area yang mengalami perubahan terdapat di RW 02. Untuk ini perlu adanya penelitian mengenai bentuk perubahan guna lahan terhadap dampak pengembangan pariwisata. Penelitian yang telah dilakukan pada area RW 02 menjadi bukti adanya perubahan guna lahan yang terjadi, di area tersebut ada empat titik lokasi yang mengalami perubahan guna lahan. Perubahan ini terjadi akibat pengembangan dari kawasan wisata Danau Cipondoh itu sendiri. Kata Kunci: Pariwisata, dampak pengembangan pariwisata, perubahan guna lahan. PENDAHULUAN ektor pariwisata di Indonesia saat ini S telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan devisa maupun lapangan kerja. Sektor pariwisata juga membawa dampak sosial, ekonomi, maupun dalam konteks pelestarian dan pengelolaan lingkungan, sumber daya alam, dan budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut sangat berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan suatu daerah tertentu yang memiliki potensi wisata. Kegiatan pariwisata juga berperan besar dalam memberikan sumbangan bagi pendapatan suatu daerah maupun masyarakat itu sendiri. Kegiatan pariwisata diharapkan dapat meningkatkan dan mendorong perkembangan sosial ekonomi masyarakat, pelestarian budaya, adat istiadat, dan kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri. Kota Tangerang memiliki potensi di sektor pariwisata. Pariwisata alam di Kota Tangerang menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi pengunjung baik pengunjung lokal maupun dari daerah lain. Kecamatan Cipondoh terdapat kawasan wisata situ/danau, dimana pada kawasan wisata ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan lokal. Perkembangan pada kawasan wisata Danau Cipondoh ini setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat, mulai dari fasilitas sampai daya tarik wisatanya. Melalui pengembangan suatu daerah sangat ditentukan oleh potensi unggulan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD). Adanya kawasan wisata Danau Cipondoh tersebut Pemerintah Kota Tangerang menunjukan bukti nyata dengan diwujudkan program/upaya pengembangan obyek dan daya tarik wisata di wilayah kota Tangerang. Pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat, tidak hanya sebatas pada sektor ekonomi saja tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk didalam nya kebutuhan akan rekreasi. Salah satu bentuk kebutuhan akan rekreasi adalah dengan berwisata atau melakukan kunjungan ke objek wisata. Pengembangan pariwisata tentu saja akan memberikan dampak baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Suatu tempat wisata tentu memiliki dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Pengembangan pariwisata dan 1

kunjungan wisatawan yang meningkat dapat menimbulkan dampak atau pengaruh, dan yang terkena dampak tersebut adalah masyarakat, lingkungan, ekonomi, serta sosial. Sektor pariwisata dikawasan wisata Danau Cipondoh mengalami peningkatan yang pesat. Terbukti dari lima tahun terakhir ini perkembangan atraksi wisatanya semakin bervariasi, dan juga ditambah dengan wisata kuliner yang ada dikawasan wisata tersebut. Tapi peningkatan tersebut tidak membuat masyarakat di sekitar kawasan wisata ini mengalami kehidupan yang layak. Fakta-nya dalam kawasan wisata tersebut kurang memperdayakan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat di sekitar kawasan wisata Danau Cipondoh ini masih berpenghasilan rendah, rata-rata mata pencaharian masyarakatnya berprofesi menjadi pedagang, terutama yang terdapat di RW 02, di area ini merupakan salah satu area yang menjadi pengembangan kawasan wisata Danau Cipondoh, di area ini pula terdapat wisata kuliner dari kawasan wisata Danau Cipondoh itu sendiri.berdasarkan pertimbangan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengembangan pariwisata khususnya kawasan wisata Danau Cipondoh terhadap perubahan guna lahan. Dari uraian diatas, untuk itu perlu adanya analisis mengenai peruabahan guna lahan yang terjadi diarea RW 02 tersebut. Melalui penelitian ini diharapkan member masukan bagi para peneliti yang ingin meneliti mengenai kawasan wisata tersebut dan juga diharapkan dapat member informasi bagi pemerintah Tangerang untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti mengambil judul penelitian Analisis Perubahan Guna Lahan Terhadap Dampak Pengembangan Kawasan Wisata Danau Cipondoh. Pariwisata Pariwisata merupakan konsep yang sangat multidimensional. Definisi pariwisata memang tidak dapat sama persis diantara para ahli. Berikut adalah pengertian pariwisata: a) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah (UU no.10 Tahun 2009 Tentang Pariwisataan). b) Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan hidup guna bertamasya dan rekreasi atau memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Oka Yoeti 1997). Sistem Pariwisata Menurut Leiper (1990:22-23) dan Cooper, et al (1999 : 4-8) ( Dalam Pitana 2009), elemenelemen dari sebuah sistem pariwisata yang sederhana menyangkut sebuah daerah/ negara asal wisatawan, sebuah daerah/ negara tujuan wisata dan sebuah tempat transit serta sebuah generator yang membalik proses tersebut. Ada lima elemen pokok yaitu traveler-generating region, departing traveler, transit route region, tourist destination region, dan returning traveler. Pengembangan Pariwisata Ada beberapa hal yang menunjang atau menentukan pengembangan suatu obyek wisata. Menurut Hadinoto 1996 ada lima jenis komponen dalam pariwisata yaitu: a) Atraksi wisata Atraksi adalah daya tarik wisatawan untuk berlibur.atraksi yang didefinisikan perlu dikembangkan untuk menjadi atraksi wisata. b) Promosi dan Pemasaran Promosi merupakan suatu rancangan untuk memperkenalkan atraksi wisata yang ditawarkan dan cara bagaimana atraksi dapat dikunjungi. c) Pasar Wisata Pasar wisata merupakan bagian yang penting.walaupun untuk perencanaan belum diperlukan suatu riset lengkap dan mendalam. d) Transportasi Pendapat dan keinginan wisatawan adalah berbeda dengan pendapat penyuplai transportasi.transportasi mempunyai dampak besar terhadap volume dan lokasi pengembangan pariwisata. e) Masyarakat penerima wisatawan yang menyediakan akomodasi dan pelayanan jasa pendukung wisata. Dampak Pengembangan Pariwisata Pengembangan pariwisata tentu saja akan memberikan dampak baik itu dampak positif maupun dampak negative. Suatu tempat wisata memiliki dampak-dampak terhadap lingkungan sekitarnya. Pengembangan 2

pariwisata dan kunjungan wisatawan yang meningkat dapat menimbulkan dampak atau pengaruh positif maupun negatif dan yang terkena dampak tersebut adalah masyarakat, linkungan, ekonomi, serta social (Lenner dalam Tourism: Social, Economic, EnvironmentImpacts, diperoleh dari www.jurnal-sdm.blogspot.com). Masyarakat dalam lingkungan suatu objek wisata sangat lah penting dalam kehidupan suatu obyek wisata karena mereka memiliki kultur yang dapat menjadi daya tarik wisata, dukungan masyarakat terhadap tempat wisata berupa sarana kebutuhan pokok untuk tempat obyek wisata, menurut Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto bahwa suatu tempat wisata yang direncanakan dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki taraf, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik. Menurut Prof. Ir. Kusudianto Hadinoto bahwa suatu tempat wisata yang direncanakan dengan baik, tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi yang memperbaiki taraf, kualitas dan pola hidup komunitas setempat, tetapi juga peningkatan dan pemelihara lingkungan yang lebih baik. Bila dilakukan dengan benar dan tepat maka pariwisata dapat memaksimalkan keuntungan dan dapat meminimalkan permasalahan. Penduduk setempat mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya pengembangan obyek wisata, karena penduduk setempat mau tidak mau terlibat langsung dalam aktifitasaktifitas yang berkaitan dengan kepariwisataan di daerah tersebut.akan tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan dengan baik dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampakdampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial. Hal ini dapat dilihat dari diagram gambar menurut George Mclntyre (1993). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk memenuhi hasrat ingin tahu untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang sesuatu masalah yang masih dipertanyakan. Untuk menjawab petanyaan dan memecahkan masalah tersebut diperlukan suatu susunan metode penelitian yang baik. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, yakni pengambilan data berupa sample dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama. Penelitian survey bertujuan untuk menjelaskan pengujian hipotesa, sehingga dikategorikan sebagai penelitian penjelasan (comfirmnatory research). Data yang diperoleh, kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji statistik korelasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bentuk Perubahan Guna Lahan Dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian ialah, menganalisis bentuk perubahan guna lahan yang terjadi pada area studi, untuk menganalisis nya diperlukan analisis pendukung. Analisis pendukung dalam penelitian ini antara lain: Analisis Fisik Lingkungan Dalam analisis ini juga diperlukan peraturan mengenai KLB KDB dan GSB. Pengaturan dan pengendalian bangunan merupakan penjabaran peruntukan lahan yang telah ditetapkan untuk jangka waktu tertentu, yang menyangkut aspek jumlah, besaran, dan luasan bangunan, termasuk penetapan fungsi bangunan, Kawasan area penelitian yang berada di wilayah kawasan wisata danau Cipondoh ini memiliki peruntukkan tapak seperti: Tabel. 1 Peruntukkan Tapak Peruntukkan Tapak Kota Tangerang KDB Maks 10% KLB Maks 0,2% KDH 80% Tinggi Bangunan 2 lantai Sumber Perda Kota Tangerang no.6 Tahun 2012 KDB : 10% untuk kawasan pemukiman di sekitar wilayah kawasan wisata tersebut. KLB : 0,5 GSB : di wilayah tersebut berjarak 4 m untuk kawasan sekitar kawasan wisata tersebut. 3

GSS : berjarak 5 m untuk kawasan sekitar wilayah tersebut. Dari data di atas bahwa kawasan tersebut memiliki peruntukkan tapak yang sesuai dengan standar yang di kota Tangerang. Analisis Sosial Ekonomi Tabel. 2 Pekerjaan Jumlah Responden PNS/Polisi 4 Karyawan Swasta 27 Wiraswasta 32 Buruh 36 Pengelola 1 Total 100 Sumber: Berdasarkan Kuesioner Dari hasil data yang diperoleh di dapatkan bahwa penduduk RW 02 kebanyakan bekerja sebagai buruh dan karyawan, data tersebut di peroleh dari tabel di bawah ini: Tabel. 3 Pendapatan Jumlah 0-Rp 1.000.000 5 Rp 1.000.000-Rp 10 2.000.000 Rp 2.000.000-Rp 45 2.500.000 >Rp 2.500.000 40 Total 100 Sumber: Berdasarkan Kuesioner Dari hasil analisis ekonomi diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 45 responden (45%) mendapatkan penghasilan sekitar Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 2.500.000, 40 responden (40%) penghasilan nya lebih dari Rp 2.500.000, dan 10 responden (10%) berpenghasilan Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000, dan terakhir 5 responden (5%) berpenghasilan 0 sampai dengan Rp 1.000.000 rupiah. kawasan tersebut memiliki 25 kios pedagang yang terdapat didalam kawasan wisata dan ada 15 kios yang berada di luar kawasan wisata, kebayakan yang berjualan di kios tersebut ialah warga-warga yang bukan tinggal di RW 02 ini melainkan orang-orang pendatang yang di tinggal di wilayah lain. Kawasan wisata danau Cipondoh, yang terletak di RW 02 ini memiliki beberapa titik yang mengalami pengalihan fungsi lahan. Ada 4 titik lokasi yang mengalami pengalihan fungsi lahan. Ini merupakan tabel dari perubahan guna lahan yang terjadi. Lokasi pertama, lokasi ini awal mula nya hanya sebidang tanah kosong yang di miliki oleh warga yang bernama Bapak H Katim, dengan luas ±0,11ha lalu sekarang berubah menjadi lokasi pemancingan. Lokasi kedua, lokasi ini berada di pinggir jalan KH Hasyim Ashari, awal mula dari lokasi ini ialah rumah tinggal dari keluarga Bapak H Husain dengan luas ±0,14ha, lalu sekarang berubah fungsi menjadi kios pertokoan. Lokasi ketiga, lokasi ini awal mula nya hanya sebidang tanah kosong, lokasi ini berada di samping Kawasan Wisata Danau Cipondoh ini, lokasi ini memiliki luas ±0,05ha, lalu sekarang lokasi ini menjadi tempat parkir pengunjung apabila tempat parkir yang di depan penuh maka akan di alih kan ketempat parkir ini. Pemilik dari tempat parkir ini yaitu Bapak H Tiri. Lokasi yang terakhir berada di dekat Danau Cipondoh ini, lokasi ini awal nya hanya sebuah empang milik pribadi yang dulu berfungsi sebagai tempat MCK, yang sekarang di ubah fungsi nya oleh ketua RW 02 menjadi tempat pembudidayaan tanaman eceng gondok. Dengan ada nya kawasan wisata Danau Cipondoh ini tidak membawa pengaruh yang besar bagi perekonomian masyarakat sekitar nya, dari data yang ada bahwa kebanyakan masyarakat nya bekerja bukan pada kawasan wisata tersebut melainkan bekerja di tempat/wilayah lain. Padahal nyata nya di 4

02 kurang berpartisipasi dalam kepengelolaan kawasan wisata tersebut, terbukti hanya ada 1 orang yang menjadi pengelola. 2 1 3 4 Sumber: Hasil Analisis Gambar. 1 Peta Perubahan Guna Lahan Analisis Persepsi Responden Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis yaitu gambaran deskriptif lama tinggal, deskriptif status kepemilikan, pekerjaan, penghasilan, dan lain-lain. a. Lama nya Responden Tinggal di RW 02 Kelurahan Cipondoh Dari hasil spss yang telah dilakukan, diperoleh gambaran bahwa dari 100 responden yang tinggal di area RW 02 ini, 54 responden (54%) tinggal sudah 6-10 tahun, 27 responden (27%) lebih dari 10 tahun, dan 19 responden (19%) 2-5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan sudah tinggal di area RW 02 ini lebih dari 5 tahun. b. Status Kepemilikan Rumah Responden Dari hasil spss yang telah dilakukan, diperoleh gambaran dari 100 responden bahwa 66 responden (66%) sebagai pengontrak dan hanya 34 responden (34%) yang hanya menjadi pemilik pribadi. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat RW 02 rata-rata masih menyewa rumah. c. Pekerjaan Responden diperoleh gambaran bahwa dapat diketahui masyarakat RW 02, 36 responden (36%) bekerja sebagai buruh, 32 responden (32%) bekerja sebagai wiraswasta, 27 responden (27%) bekerja sebagai karyawan swasta, 4 responden (4%) bekerja sebagai PNS, dan hanya 1 responden (1%) bekerja sebagai pengelola kawasan wisata tersebut. Dapat disimpulkan masyarakat RW 02 lebih banyak bekerja sebagai buruh, dan hanya 1 orang yang menjadi pengelola dalam kawasan wisata tersebut. Dari hasil tersebut masyarakat RW d. Persepsi Responden Mengenai Pengembangan Kawasan Wisata diperoleh gambaran bahwa dari 100 responden dapat diketahui bahwa masyarakat RW 02, sekitar 80 responden (80%) beranggapan pengembangan kawasan wisata berdampak baik, 11 responden (11%) beranggapan sangat baik dan hanya 9 responden (9%) beranggapan cukup baik. Dapat disimpulkan masyarakat RW 02 beranggapan baik. e. Persepsi Kualitas Air diperoleh gambaran bahwa 90 responden (90%) berpendapat bahwa kualitas air di sekitar kawasan wisata Danau tesebut bersih, dan hanya 10 (10%) yang mengatakan kurang bersih. Dapat disimpulkan bahwa kualitas air di sekitar kawasan wisata tersebut bersih. f. Persepsi Pemukiman Sekitar diperoleh sekitar 81 responden (81%) menyatakan pemukiman sekitar kawasan sudah layak untuk di huni, dan 19 responden (19%) yang menyatakan sangat layak. Dapat disimpulkan bahwa pemukiman sekitar tersebut layak dihuni. g. Kepemilikan Usaha Dari hasil analisis spss yang telah dilakukan maka hanya 7 responden (7%) yang memiliki usaha di sekitar area penelitian dan 93 responden (93%) tidak memiliki usaha. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat RW 02 tidak memiliki usaha di sekitar kawasan tersebut. h. Persepsi Kondisi Jalan Dari hasil analisis yang telah dilakukan makan diperoleh, 87 responden (87%) menyatakan kondisi jalan di sekitar kawasan wisata tersebut baik, dan hanya 13 responden (13%) yang mengatakan kurang baik. Dapat disimpulkan bahwa kondisi jalan disekitar kawasan wisata sudah baik. i. Persepsi Alih Fungsi Lahan diperoleh hasil bahwa 80 responden (80%) mengatakan tidak ada alih fungsi lahan, dan 5

hanya 20 responden (20%) yang mengatakan ada. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: a) Perubahan guna lahan yang terjadi pada area studi berada di wilayah RW 02. Perubahan guna lahan yang terjadi di area RW 02 ini ada empat perubahan, yang pertama mengalami perubahan fungsi sebagai pemancingan, yang kedua mengalami perubahan fungsi sebagai pertokoan, lalu area yang ketiga mengalami perubahan fungsi sebagai area parkir, dan yang keempat berubah fungsi menjadi tempat budidaya eceng gondok. Perubahan ini terjadi akibat dampak yang ditimbulkan oleh kawasan wisata tersebut. Perubahan tersebut terjadi karena akibat kurang adanya pengawasan dan sosialisasi dari Pemda maupun ketua RW setempat. b) Kawasan wisata Danau Cipondoh belum membawa pengaruh besar dari segi perekonomian warga RW 02, terbukti dari hasil analisis bahwa masyarakat RW 02 ini masih berpenghasilan rendah dan juga ratarata masyarakat RW 02 ini bekerja di wilayah lain, sedangkan pada kawasan wisata tersebut yang berdagang hampir sebagian besar dari warga lain atau warga yang bukan tinggal di RW 02. Masyarakat RW 02 juga tidak di ikut serta kan dalam kepengurusan kawasan wisata tersebut, sehingga kepengurusan kawasan wisata tersebut masih tidak terorganisasi. Kurang ada nya koordinasi yang baik antara Pemda setempat dengan tokoh masyarakat RW 02 itu sendiri, sehingga kurang adanya sosialisasi terhadap masyarakat RW 02 itu sendiri. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang bisa diberikan adalah: a) Pertama, lahan yang sudah mengalami perubahan fungsi sebaik nya di kembalikan sesuai peruntukkan awal. Perubahan fungsi tersebut jika tidak dikembalikan sesuai peruntukkan nya, maka akan menimbulkan permasalahan baru, contoh nya seperti permasalahan banjir. Permasalahan banjir akan timbul dikarenakan lahan yang awalnya berfungsi sebagai area resapan air bagi pemukiman warga di alih fungsi kan menjadi area pertokoan dan lain-lain, oleh sebab itu dibutuhkan peran serta pemda setempat dan ketua RW 02 untuk menghimbau warga yang area nya mengalami perubahan fungsi untuk mengembalikan sesuai fungsi atau peruntukkan semula. b) Kedua, perlu ada nya koordinasi antara Pemda setempat selaku pemerintah dengan ketua RW 02 itu sendiri, tentang keterlibatan masyarakat RW 02 terhadap kawasan wisata untuk peningkatan pendapatan masyarakat RW 02 ini. Koordinasi tersebut bisa seperti memperbaiki kepengurusan kawasan wisata tersebut dengan memperdayakan peran dari masyarakat RW 02 ini. Masyarakat bisa dipekerjakan sebagai pengelola dari kawasan wisata tersebut, selain itu Pemda beserta ketua RW bisa membuat lapak dagang yang khusus di peruntukkan untuk masyarakat RW 02, sehingga pendapatan mereka bisa bertambah dan mereka bisa merasakan manfaat dari dampak yang di timbulkan dari kawasan wisata Danau Cipondoh tersebut. DAFTAR PUSTAKA Hadinoto, Kusudianto. 1996. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Mclntyre, George. 1993. Sustainable Tourism Jurnal: Development Guide For Local Planner. Spair: C.H.N. Meditheek. Paramitasari, Asri Dian. 2010. Dampak Pengembangan Kawasan Pariwisata Terhadap Masyarakat Lokal. Kabupaten Wonosobo. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang 2012-2032. 6

Prof. Dr. Arikunto Suharsini. Dalam Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Hal. 51. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Graha Ilmu. Yokyakarta. Jurnal: Sugiyono. 2009. Pengertian Hipotesis Merupakan Jawaban Sementara Terhadap Masalah Penelitian Telah dinyatakan Dalam Bentuk Pertanyaan. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. Uyanto, Stanislaus. 2009. Pedoman Analisis Data Dengan SPSS. Yokyakarta: Graha Limu. Yoeti, Oka A. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. Yoeti, Oka A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Prandnya Pramita. 7