BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I, maka dalam Bab IV ini akan dipaparkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keunikan tersendiri yang melambangkan kekhasan masing-masing daerah.

BAB IV ANALISIS DATA DAN REFLEKSI TEOLOGIS. Di dalam pasal 1 Undang-Undang No.1, 1974 menyebutkan bahwa Perkawinan ialah ikatan

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

Orang benar mendapati tempat penggembalaannya (Amsal 12 : 26) - Warta jemaat 03 Februari 2013

BAB III HASIL PENELITIAN. pembahasan tentang daerah penelitian yaitu Niki-niki di Kabupaten Timor Tengah Selatan,

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

INJIL YESUS KRISTUS BAGI DUNIA. melainkan beroleh hidup yang kekal Yohanes 3:16. (Bahasa Indonesian)

KALENDER DOA DESEMBER 2016

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

INJIL YESUS KRISTUS. Bagi Dunia

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Dalam 1 Petrus 2: 1-12, rasul Petrus menjelaskan karakteristik umat Allah, imamat yang rajani yang harus menerangi dunia.

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Diberikan Allah dengan senang hati.

Level 1 Pelajaran 1 KEHIDUPAN KEKAL. Oleh Andrew Wommack

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. dalam berbagai lukisan-lukisan, seperti tempat siri (oko mama) dan tempat kapur (tiba). 1

Cerita besar hidup manusia

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

2. "Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. " Kolose 4:5.

Lesson 5 for April 29, 2017

Bagaimana Mencapai Surga? David R. Sweet

Revelation 11, Study No. 38 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No.38, oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Yesus Adalah Korban Pendamaian Manusia. ingin mengikuti kehendak dan kemauan hati diri sendiri. Hal-hal yang dikejar

TAHUN B - Hari Minggu Prapaskah V 22 Maret 2015 LITURGI SABDA

TATA IBADAH HARI MINGGU. Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017

Hukum Allah. Hormatilah ayahmu dan ibumu. Jangan membunuh. Jangan Berzinah. Jangan Mencuri.

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pelajaran Sembilan. Yesus Itu Adalah Roti Hidup. rohani. Tentu saja Yesus bukan roti secara harfiah, tetapi kata- kata ini adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Surat Yohanes yang pertama

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Hari Sabat. Hari Perhentian yang Kudus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

KRISTUS TURUN DALAM KERAJAAN MAUT

(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

The State of incarnation : Exaltation

Yesus Adalah Gembala Yang Baik. Kejadian fasal 4,ayat 2, tertulis, " Habel menjadi gembala kambing domba, Kain

Yesus Itu Adalah Hakim Agung. ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi

Ada 4 poin kasih Allah yang terkandung di dalam ayat Yohanes 3:16, yaitu: 1. Kasih Allah yang besar dan ajaib

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

TEOLOGI PETRUS Surat Pertama Petrus

HIDUP DALAM KEPENUHAN KRISTUS OLEH MAGGY HORHORUW

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

YESUS KRISTUS YESUS KRISTUS

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Keselamatan. Kasih Karunia HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

RENUNGAN KITAB 1Tesalonika Oleh: Pdt. Yabes Order

PUJIAN DAN PENYEMBAHAN

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Seri Iman Kristen (6/10)

A J A R A N D I N A M I S

Penderitaan. 1 Petrus 2: Kebangkitan. 1 Petrus 1:3-4, 21; 3:21. Mesias [Kristus]. 1 Petrus 1:11. Allah. 2 Petrus 1:1.

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Umat yang telah Kubentuk bagi-ku akan memberitakan kemasyhuran-ku."

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #32 oleh Chris McCann

B. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat 2 Yohanes (Bagian 102) Wednesday, September 21, 2016

PEKERJAAN ROH KUDUS Lesson 12 for March 25, 2017

1 Yohanes. 1 1 Kami memberitakan kepadamu tentang. 2 1 Anak-anakku, aku menuliskan ini. Yesus Pembela Kita

Level 3 Pelajaran 6. RAJA DAN KERAJAAN-NYA Oleh Don Krow

Dalam-pelajaran ini saudara akan mempelajari...

SPIRITUAL HUNGER 4 - KELAPARAN ROH 4 ADDICTED TO HIS LOVE - KETAGIHAN AKAN KASIHNYA

HADIAH YANG BELUM DIBUKA

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Memikul Salib dengan kekuatan Roh Kudus

Surat Paulus kepada Titus

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Lesson 1 for October 7, 2017

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

Gal.6:1-5. Ev. Bakti Anugrah, M.A.

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #20 oleh Chris McCann

'Yohanes 2. Buku Pembimbing: Injil Yohanes. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Yohanes 4. Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari. Yesus dan Perempuan YESUS DAN PEREMPUAN SAMARIA. Bacalah Yohanes 4:1-42

Seperti Musa, Paulus rela kehilangan keselamatannya sendiri untuk menyelamatkan bangsa Israel.

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

Transkripsi:

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGIS A. PENDAHULUAN Seperti yang telah dipaparkan dalam Bab I, maka dalam Bab IV ini akan dipaparkan analisa yang berkaitan antara Bab II dan Bab III dengan menjawab 1 tujuan penelitian dalam Bab I, yaitu: 1. Mendiskripsikan makna corak buaya bagi masyarakat Niki-niki? Di mana tujuan penelitian juga dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Totem dan Tabu yang sudah dipaparkan dalam bab II. B. MAKNA CORAK BUAYA BAGI MASYARAKAT NIKI-NIKI Dalam mendalami dan memahami makna corak buaya dari masyarakat Niki-niki maka akan dibahas 2 sub pokok bahasan yaitu: 1. Buaya dalam masyarakat Niki-niki, dan 2. Makna corak buaya bagi masyarakat Niki-niki. B.1. Buaya dalam masyarakat Niki-niki Pada dasarnya, buaya harus dihormati atau disegani sebagai yang kuasa atau yang utama dalam kehidupan orang meto. Hal ini disebabkan karena adanya kedekatan dan juga hubungan antara orang meto dengan buaya. Pendapat ini didukung oleh pendapat Mariasusai Dhavamoni bahwa totemisme dalam kehidupan manusia, sebagai suatu hubungan mistik atau ritual anggota-anggota kelompok sosial terhadap suatu jenis binatang atau tumbuhan. 1 1 Mariasusai Dhavamoni, Fenomenologi Agama,(Yokyakarta:Kanisius,1995), 74. 1

Hubungan khusus antara buaya dengan orang meto dikarenakan buaya dianggap sebagai binatang yang mampu memberikan segala bagi orang meto. Dengan adanya anggapan ini, maka orang meto tidak segan-segan menjadikan buaya sebagai objek penyembahan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab III, orang meto mempunyai anggapan bahwa segala sesuatu berasal dari air. Dengan kondisi pulau meto yang kering (musim kemarau yang berkepanjangan) maka buaya dianggap sebagai penguasa air. Sebagai penguasa air, maka buaya dianggap pemilik segala-galanya. Pernyataan penghormatan manusia kepada binatang totem (buaya bagi orang meto), juga didukung oleh pendapat Emile Durkheim di dalam bukunya The Elementary Forms OF The Religius Life yang mengatakan bahwa totem adalah sebuah bentuk pemujaan dan penyembahan terhadap binatang dan tumbuhan yang bisa diamati dalam masyarakat primitif. 2 Selain penghormatan terhadap buaya, orang meto juga menjadikan buaya sebagai teman hidupnya. Pernyataan ini juga dibuktikan dengan pendapat Durkheim bahwa salah satu jenis totem adalah totem individu. Totem individu ini dipilih oleh masing-masing orang sebagai teman hidupnya misalnya totem seksual 3. Meskipun buaya adalah totem secara umum bagi kelompok orang meto, tetapi buaya juga mempunyai hubungan khusus dengan manusia totemik seperti totem individu. Hubungan khusus ini tidak dilakukan oleh semua orang meto yang menyembah buaya, tetapi hubungan khusus ini hanya terjadi pada orangorang tertentu saja. Hubungan khusus yang terjadi adalah perkawinan antara manusia dengan buaya. Bagi orang Meto, perkawinan antara manusia dengan buaya terjadi pada orang-orang tertentu saja, dan hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang kawin dengan 2 Emile Durkheim. Sejarah Agama, The Elementary Forms OF The Religius Life,(Yogyakarta:IRCiSoD, 2011), 137 3 Ibid 211-233 2

buaya. Orang yang kawin dengan buaya tidak melakukan pengorbanan untuk mendapatkan kekayaan, tetapi kekayaan yang akan mengejar kehidupan mereka. Tentunya ketika buaya memberikan sesuatu kepada orang meto, pasti selalu ada pantangan-pantangan yang harus dilakukan oleh orang meto untuk menjaga milik kepunyaan buaya. Jika pantangan itu dilanggar, maka milik kepunyaan buaya akan kembali keasalnya. Hal ini juga berkaitan erat deng hukum tabu yang sudah dibahas dalam bab II. B.2. Makna corak buaya bagi masyarakat Niki-niki. Dalam kehidupan orang meto saat ini, buaya memang merupakan kenangan masa lalu yang masih tetap dikenang sampai saat ini. Salah satu upaya orang meto dalam usaha mempertahankan eksistensi buaya sebagai yang maha kuasa, dapat di lihat dari tindakan atau perilaku orang meto yang menampilkan buaya dalam kain tenun ikat, tempat siri dan tempat kapur. Hal seperti ini, bagi Durkheim adalah totem. 4 Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab III, orang meto menampilkan buaya dalam semua karya seni mereka sebagai ekspresi mereka yang mengharapkan berkat dari buaya sebagai penguasa air. Oleh karena itu, penulis menganalisis bahwa corak buaya yang ditampilkan orang meto hanya untuk mendapatkan berkat dari buaya. Corak buaya yang muncul secara mencolok dalam perkakas karya seni orang meto, juga mengingatkan orang meto akan mitos yang berkembang dalam kehidupan mereka tentang pengorbanan buaya yang mana buaya rela mati untuk memberikan tubuhnya bagi orang meto. Pendapat ini didukung juga oleh Mariasusai yang mengatakan bahwa totem berasal dari mitos yang diturunkan dari generasi sebelumnya. 5 Mitos inilah yang membuat sehingga, meskipun kondisi alam pulau Meto yang kering dan gersang, tetapi orang meto 4 Ibid., 170. 5 Mariasusai Dhavamoni, Fenomenologi, 163. 3

tetap bangga menjalani hidup dan kehidupannya di Pulau Meto. Tanah yang gersang dan kering, bagi orang meto menunjukan atau menggambarkan bagian tubuh buaya yang kering dan kasar. Selain itu, melalui corak buaya yang muncul dalam karya seni orang meto, juga sebagai karya teologi, sebagai karya estetis, behubungan dengan eskatologis dan juga sebagai tanda pengenal seseorang. C. REFLEKSI TEOLOGIS corak buaya. Dalam refleksi Teologis, akan dibahas enam hal utama yang berkaitan dengan makna C.1. Sumber berkat Seperti yang sudah diketahui, bahwa munculnya corak buaya secara mencolok dalam karya seni budaya Meto baik itu tenunan ikat, tempat kapur (tiba), tempat siri pinang (oko mama) dan dekorasi dalam rumah, merupakan bentuk atau ekspresi dari orang meto untuk mendapatkan berkat dari sang buaya. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa pada dasarnya, corak buaya yang muncul dalam karya seni orang meto di tonjolkan hanya untuk mendapatkan berkat dari sang buaya. Jika orang Meto menggunakan corak buaya sebagai dekorasi rumah, maka orang Yahudi menggunakan Mezuzah 6 sebagai penghormatan kepada TUHAN. Corak buaya yang muncul dalam karya seni budaya Timor, menegaskan bahwa sumber berkat hanya berasal dari buaya. Jika pemahaman orang meto bahwa buaya adalah sang permberi berkat, maka iman Kristen menegaskan bahwa Yesus Kristus bukan saja menjadi sumber berkat bagi orang Kristen tetapi juga menjadi sumber kehidupan yang 6 Mezuzah adalah tabung yang ditaruh di pintu Rumah, dan bertuliskan Ulangan 6:4. 4

bersifat kekal. Yohanes 3:16, berkata: karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Firman ini menekankan bahwa Yesus Kristus sebagai Anak tunggal Allah, diutus ke dunia ini untuk membagikan kehidupan yang kekal secara cuma-cuma kepada manusia. Di sini juga di tekankan bahwa untuk mendapatkan kehidupan yang kekal maka hanya ada satu syarat utamanya yaitu percaya kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, jika orang meto beranggapan bahwa corak buaya menjamin orang meto untuk mendapatkan berkat dari sang buaya, maka iman Kristen menegaskan bahwa Yesus Kristus menjamin umat-nya untuk mendapatkan kehidupan yang kekal. C.2. Kenangan masa lalu Munculnya corak buaya dalam perkakas karya seni budaya meto, juga merupakan suatu bentuk pengungkapan akan kenangan di masa lampau. Yang mana kenangangan itu masih tetap tersimpan dalam hati masyarakat meto. Kenangan akan masa lampau itu, menceritakan dan menegaskan bahwa karena pengorbanan buaya, maka nenek moyang dari masyarakat meto mendapatkan kehidupan. Jika demikian, maka jelas menunjukan bahwa corak buaya yang muncul dalam perkakas karya seni orang meto merupakan suatu bentuk pengungkapan akan kehidupan yang telah diberikan oleh buaya. Jika orang meto mempunyai corak buaya sebagai bentuk pengungkapan kehidupan di masa lampau, maka iman Kristen mempunyai injil yang menggungkapkan kasih Yesus Kristus dimasa lampau. Roma 1: 16-17, mengatakan bahwa: sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dam memimpin kepada iman, 5

seperti ada tertulis: orang benar akan hidup oleh iman. Firman ini mengungkapkan secara nyata bahwa injil merupakan kekuatan Allah, karena hanya dengan injil, kenangan-kenangan akan kasih Yesus Kristus terpancar. C.3. Karya Teologi Sudah diketahui, bahwa corak buaya yang muncul dalam kain tenun ikat juga merupakan cara bagi orang meto untuk berteologi. Hal ini terjadi karena tentu saja bagi orang meto, di dalam corak buaya yang ditampilkan dalam kain tenun ikat maupun dalam karya seni lainnya, ada pesan spiritual yang disampaikan. Jika orang meto menggunakan corak buaya untuk memperkenalkan buaya sebagai penguasa hidup ini, yang mampu memberi segala bagi orang meto, maka iman kristen mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah objek pengenalan akan kasih dan kebesaran Allah kepada dunia. Di dalam Kolose 1:19, mengatakan bahwa: Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia. 7 Maksud firman ini adalah Allah yang besar dan mulia yang tidak dapat dijangkau oleh manusia, memperkenalkan diri-nya melalui karya Yesus Kristus. Dengan kata lain, Allah mengutus Yesus Kristus datang kedunia yaitu untuk memperkenalkalkan siapa Allah itu. Jika orang meto menggunakan corak buaya untuk memperkenalkan objek buaya kepada dunia, maka Allah mengutus anak-nya Yesus Kristus untuk memperkenalkan kepada dunia kasih dan kemuliaan-nya. C.4. Status Sosial Corak buaya yang muncul dalam karya seni orang meto, khususnya kain tenun ikat juga merupakan tanda pengenal dan status sosial seseorang. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab III, bahwa yang bisa menggunakan kain tenun ikat bercorak buaya hanya orang yang bergolongan usif. Jika bagi orang meto, corak buaya sebagai tanda pengenal sebagai 7 Eben Nuban Timo, Sidik Jari Allah dalam budaya, (Maumere, Ledalero 2005), 85. 6

usif, maka iman kristen mengajarkan bahwa kasih adalah tanda pengenal bagi orang Kristen. I Yohanes 4:8 mengatakan: Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Firman ini jelas menunjukan bahwa sebagai orang Kristen, hal utama yang harus ada didalam dirinya adalah kasih. Ayat ini juga menegaskan bahwa ketika seseorang tidak memiliki kasih di dalam dirinya, maka dia tidak mengenal Allah dan Allahpun tidak mengenal dia. Tanda pengenal orang Kristen untuk dikenal Allah, adalah Kasih. C.5. Karya Estetis Bagi orang meto, corak buaya yang dibentuk dalam karya seni baik itu tenunan, tempat siri dan tempat kapur untuk memperlihatkan keindahan dari karya seni itu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa karya seni yang dibentuk oleh orang meto belum terlihat indah jika tidak ditampilkan corak-corak terutama corak buaya. Jika bagi orang meto, keindahan sebuah karya seni terletak pada corak buaya yang ditampilkan, maka iman kristen mengajarkan bahwa keindahan hidup ini terlihat dalam pribadi Yesus sebagai teladan. I Petrus 2:21-22, mengatakan: sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-nya. Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-nya. Ayat ini menunjukan secara nyata bahwa, keindahan hidup ini akan terpancar jika sebagai orang Kristen, kita meneladani pribadi Yesus yang tidak berbuat dosa dan tidak menipu. C.6. Eskatologis Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab III, bahwa corak buaya yang muncul dalam kain tenunan, juga mempunyai hubungan yang erat dengan kehidupan setelah kematian. Orang meto percaya bahwa setelah seseorang meninggal, maka ia akan kembali kepada para leluhur. Buaya juga dianggap sebagai ojek dari leluhur orang meto. Hal inilah yang 7

menyebabkan sehingga corak buaya dijadikan sebagai tanda pengenal supaya seseorang untuk dapat diterima dalam kehidupan para leluhur. Jika bagi orang meto, seseorang dapat diterima dalam dunia para leluhur jika dia mempunyai tenunan bercorak buaya, maka iman kristen mengajarkan bahwa untuk dapat diterima dalam rumah Bapa, maka seseorang harus mengenal Yesus terlebih dahulu. Yohanes 14:6 mengatakan: kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Ayat ini jelas menunjukan bahwa untuk sampai kepada Bapa, maka hanya ada satu syarat, yaitu mengenal Yesus sebagai jalan kebenaran, yang akan membawa manusia bertemu dengan Bapa-Nya. 8