BAB II LANDASAN TEORI. karya Alexander Scriabin dalam sebuah pertunjukan orkestra. (www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

Storyboard For Animation

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

SOSIAL MEDIA. Munif Amin Romadhon. munifamin. Munif Amin. munifamin89

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Namun apa sebenarnya video

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

Produksi AUDIO VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

Produksi AUDIO VISUAL

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

VIDEO HANDOUT TI-D3, UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi Sudut pengambilan kamera yang sesuai pergerakan kamera

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Sistem Mul+media. Pembuatan Produk Mul0media

KAMPUNG SENI ISI LAPORAN PENYUNTINGAN DIGITAL VIDEO TRAILER

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL VIDEO MUSIK KISAH HATI. Kelompok 3. Disusun Oleh : Devita Nela Sari ( ) Ogy Prabu Santosa ( )

Modul ke: EDITING II EDITING LINIER DAN NON LINIER. Fakultas Ilmu Komunikasi. Bagus Rizki Novagyatna. Program Studi Broadcasting.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB II METODOLOGI.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

BAB IV TAHAP PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI PROGRAM

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

LAPORAN ASPEK EDITING DALAM TRAILER KAMPUNG SENI

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 165hlm Harga: Rp Terbit pertama: Agustus 2004 Sinopsis singkat:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

Mengenal Dunia Video Editing

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

TIPOGRAFI. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia

Pengertian Videografy

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

Pengambilan Gambar (Video (Video Shooting Shooting )

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

MENGANALISIS TEKNIK EDITING DALAM VIDEO MUSIK MELTIC - JAUH

BAB I PENDAHULUAN. dengan resolusi tinggi serta reproduksi suara maupun video dalam bentuk

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

TAHAPAN PEMBUATAN ANIMASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III LANDASAN TEORI. 1.1 Televisi Sebagai Media Pembelajaran

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

SMK MUHAMMADIYAH SALAMAN

SILABUS MATA PELAJARAN PENGAMBILAN GAMBAR BERGERAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Video Klip Musik, Film Pendek. Video musik pertama dibuat tahun 1920 di Rusia. Ketika itu, sebuah film animasi dibuat oleh Oskar Fischinger untuk mendampingi simponi prometheus karya Alexander Scriabin dalam sebuah pertunjukan orkestra. (www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm) Menyadur kata-kata dari Henry Foundation (sutradara video musik & musisi) dalam seminar Strategi Visual dalam Video Musik di Ruangrupa,Jakarta 13 oktober 2003 Langkah pertama, mendengarkan dan menghapalkan lagu yang kadang butuh seminggu, bahkan sebulan juga bisa. Saya coba membayangkan di atas musik ini kalau dijadikan soundtrack, adegannya apa, ya? Jadi berusaha mendapatkan emosi yang tidak hanya di lirik, tapi juga musik dan iramanya. Dari situ mulai saya kembangkan lagi sebuah cerita ke depan atau ke belakangnya maka penulis menyimpulkan dalam pembuatan produk audiovisual dibutuhkan tahapan-tahapan yang akan membuat hasil pengerjaan produk audio visual ini menjadi menarik karena selain menyesuaikan dengan isi lagu, juga terdapat ciri khas sang pembuat videoklip itu dalam pengembangan cerita. ideo musik atau yang lebih dikenal dengan video klip adalah satu bentuk karya seni berwujud audio visual yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Video musik juga merupakan salah satu faktor pendukung image sebuah karya seni, baik dibidang musik ataupun film. Video klip telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik dari kreatifitasnya maupun penggarapannya. Pada era tahun 6

7 90 an para pembuat video klip terbatas hanya pada pengambilan gambar langsung (live shoot) yang diberi sedikit editing. Tapi pada masa kini pembuatan video klip mencakup tehnik dan konsep yang sangat luas. Tidak hanya mengandalkan pengambilan gambar, bahkan disertai animasi grafis atau bahkan full animasi tanpa ada live shoot. Mengutamakan sudut pengambilan gambar, pewarnaan dan simbolisasi visual yang sesuai dengan lagu adalah garis besar konsep yang akan dihasilkan. Dalam pengarapan video klip, pembuat video klip dapat dengan luwes memberikan ide-ide dan kreatifitasnya. Berbeda dengan film yang masih terdapat batasan-batasan yang harus diperhatikan. Film pendek merupakan satu bentuk film yang paling sulit untuk digarap, namun paling mudah untuk dinikmati. Di Amerika, yang tergolong film pendek adalah film berdurasi 20-40 menit. Bahkan di Eropa dan Australia, film pendek harus berdurasi 1-15 menit saja. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pembuat film. Kita harus menyampaikan pesan dengan cara apapun yang mungkin dilakukan agar dipahami oleh penonton hanya dalam waktu yang sangat singkat. (http://www.lalightsindiefest.com/film.php?newsid=301) 2.2 Sistematika Pembuatan film atau video Terdapat berbagai jenis film, antara lain, film dokumenter, video pendek, company profile, dan yang lainnya. Pada dasarnya, sistematika pembuatan semua jenis film hampir sama. Adapun tahapan-tahapannya sebagaimana penulis ketahui melalui artikel dari kuncoro aji dalam websitenya (http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/) adalah sebagai berikut :

8 - Tahap Persiapan (Pre Produksi) Persiapan dapat terdiri dari skenario, skrip, storyboard, anggaran, perlengkapan, dan yang lainnya. ~ Skenario Skenario merupakan bentuk tertulis dari keseluruhan film. Skenario adalah cerita dalam bentuk dasar rangkaian dan adegan-adegan yang tidak dirincikan. ~ Skrip Skrip terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan (angle) secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan. ~ Storyboard Storyboard merupakan sketsa dari momentum kunci aktivitas, dapat disamakan dengan suatu Comic-Strip. Storyboard berisikan penjelasan gerak, suara, sudut pandang kemera berikut tuntunannya. ~Tahap Pengumpulan Materi Tahap pengumpulan materi terdiri dari pengambilan gambar video (shooting), audio, gambar diam, teks, dan animasi. - Tahap Perekaman (Production) Tahap perekaman merupakan hasil transfer materi ke dalam aplikasi pengolah video atau yang dikenal dengan istilah capture. Proses transfer dari kamera ke komputer memerlukan konsentrasi untuk mendapatkan kualitas gambar yang maksimal. Proses ini bisa menggunakan alat penghubung yang dikoneksikan dari kamera ke komputer. Dalam PC, konektor bisa dihubungkan melalui USB, FireWire atau PCI.

9 - Tahap Akhir (Post Production) Tahap Penggabungan Tahap penggabungan adalah proses penyatuan materi untuk diedit sehingga menghasilkan film yang menarik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeditan, yaitu : ~ Pemotongan Gambar ~ Pemberian efek tulisan ~ Transisi Gambar ~ Pemberian efek suara ~ Penggabungan (Rendering) Tahap Keluaran Tahap keluaran merupakan hasil akhir pengeditan film. Hasil akhir bisa ditentukan untuk ditampilkan ke dalam berbagai format media, sperti video, film, VCD, DVD atau yang lainnya. Selain itu Editing juga terbagi 2, yaitu: - OFFLINE Editing: - ONLINE Editing: Editing yang telah ditambahi dengan narasi, efek suara, transisi, dan lain lain.setelah menentukan konsep dan melalui proses produksi maka tiba waktunya untuk proses editing. Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-

10 gambar dengan menyisipkan sebuah transisi. Pada proses editing, gambar tidak cukup hanya digabung-gabungkan begitu saja. Banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing, misalnya : camera angle, cameraworks, jenis shoot, motivasi, informasi, komposisi, sound, dan continuity. Istilah-istilah tersebut merupakan Grammar of The Edit yang harus dipegang dan diketahui oleh seorang editor. - Motivasi Pada film, gambar-gambar seperti jalanan kota, gunung, laut, awan, dan sebagainya sering kali ditampilkan sebelum gambar utama (subjek/objek). Tujuan dimunculkan gambar-gambar tersebut adalah sebagai penggiring dan penjelas dari gambar selanjutnya. Selain gambar, motivasi dapat juga dimunculkan dalam bentuk audio, misalnya : suara telepon, air, ketukan pintu, langkah kaki, dan sebagainya. Motivasi dapat juga berupa perpaduan gambar dan audio. Informasi Pengertian informasi pada editing sebenarnya mengacu pada arti sebuah gambar. Gambar-gambar yang dipilih oleh seorang editor harus memberikan suatu maksud atau menginformasikan sesuatu. - Komposisi Salah satu aspek penting bagi editor adalah pemahaman tentang komposisi gambar yang bagus. Bagus di sini artinya memenuhi standar yang sudah disepakati atau sesuai dengan Cameraworks. - Continuity Continuity adalah suatu keadaan di mana terdapat kesinambungan antara gambar satu dengan gambar sebelumnya. Sedangkan fungsi dari continuity adalah

11 untuk menghindari adanya jumping (adegan yang terasa meloncat), baik itu pada gambar atau audio. - Tittling Semua huruf yang diperlukan untuk menambah informasi gambar. Misalnya : judul utama, nama pemeran, dan tim kreatif. - Sound Sound dalam editing dibagi menurut fungsinya, sebagai berikut : ~ Original Sound Semua audio/suara asli subjek/objek yang diambil bersama dengan pengambilan gambar/visual. ~ Atmosfer Semua suara latar/background yang ada di sekitar subjek/objek. ~ Sound Effect Semua suara yang dihasilkan/ditambahkan ketika saat editing, bisa dari original sound maupun atmosfer. ~ Music Illustration Semua jenis bunyi-bunyian/nada, baik itu secara akustik maupun electric yang dihasilkan untuk memberi ilustrasi/kesan kepada emosi/mood penonton. (Apa Itu Video Editing?. 2007. Internet. http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/) Pada proses paska produsi terdapat transisi. Dalam bahasa ilmiah transisi mempunyai arti perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, tapi dalam video editing transisi merupakan perpindahan dari scene satu ke scene yang berikutnya. Macam macam transisi antara lain :

12 a. Cut to cut: pergantian gambar ke gambar berikutnya secara tiba tiba / mendadak. b. Dissolve/Mix: pergantian gambar ke gambar berikutnya secara perlahanlahan. c. Fade In / Fade Out Fade In: Menunjukan gambar pertama dari sebuah blank yang secara perlahan lahan muncul sampai mendekati level normal. Fade Out: adalah Menunjukan gambar yang secara perlahan dari level normal menuju blank pada frame gambar. d. Super Impossed: perpaduan dua gambar atau lebih kedalam satu frame gambar. 2.3 Teknik teknik pengambilan gambar dan beberapa istilah Sudut Pengambilan Gambar (camera angle) Menurut komposisi atau dalam istilah lain disebut camera angle adalah sudut pengambilan gambar pada sebuah camera menurut Naratama pada bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi, yang terdiri dari : 1. Extreme Close up: pengambilan gambar dengan lebih menekankan pada objek (detail) yang diambil daripada close up. 2. Close up: pengambilan gambar dengan lebih jelas dan dekat dengan objek. 3. Medium Close up: bidikan kamera dengan batasan antara kepala sampai pinggang. 4. Knee ¾ shot: Bidikan kamera dengan batasan antara kepala sampai lutut.

13 5. Full shot: Bidikan kamera mencakup seluruh anggota badan. 6. Long shot: Bidikan kamera dengan jarak cukup jauh dari objek. 7. Medium long shot: Bidikan kamera dengan jarak cukup jauh dari objek tetapi tampilan dari objek masih cukup jelas. Sebuah kamera mempunyai unsur pergerakan yang berfungsi untuk memberi kesan agar suatu video tidak hanya menghadirkan video dengan sudut pengambilan tanpa pergerakan (snapshot), melainkan menampilkan sesuatu tampilan yang bergerak pada frame video tersebut untuk menghindari rasa kebosanan pada para penikmat (konsumen), unsur dari tehnik pergerakan kamera yaitu : a. Zoom in / out: pergerakan camera dengan memainkan jarak pada lensa tanpa merubah poisi kamera. b. Track in / out: pergerakan camera dengan maju atau memundurkan posisi kamera. c. Scrabing: pergerakan camera dengan menggeser posisi kamera kekiri atau kekanan. d. Tilt up / down: pergerakan camera dengan menggerakkan kamera dengan posisi menengok ke atas atau ke bawah yang bertumpu pada sumbu (tripod). e. Panning: pergerakan kamera dengan menolehkan kamera kekanan atau kekiri yang bertumpu pada sumbu (tripod). f. Swing: pergerakan kamera dengan memutari objek dan objek digunakan sebagai poros. g. Pedestal up / down: pergerakan kamera dengan posisi kamera naik turun. h. Follow: pergerakan kamera dengan mengikuti gerak objek.

14 Establishing: shot yang bertujuan untuk menarik perhatian penonton dengan mengikuti shot selanjutnya. Slow Motion Slow motion adalah tehnik yang dimana film tampak seperti lebih lambat Diciptakan oleh seorang berkewarganegaraan Austria yang bernama August Musger. Dasar dari tehnik ini didapat adalah saat tiap frame dari frame diambil dengan kecepatan rata-rata yang lebih cepat daripada saat diputar ulang. Saat diputar dengan kecepatan biasa, waktu seakan berjalan lebih lambat. Tehnik ini banyak diasosiasikan dengan efek ledakan atau scene bawah air. Tipografi Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska

15 yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya 2.4 Profil band Keraton: Band Keraton di bentuk pada tanggal 14 Juli 2007, dengan berbekal kemampuan, pengetahuan yang dimiliki dan adanya rasa kebersamaan selama berkumpul serta dengan berbagai pengalaman yang diperoleh masing-masing personnel memiliki selera musik yang beda melandasi terbentuknya band ini. Namun tetap dengan mempertahankan gaya music yang dimainkan sehingga membentuk karakter musik yang tersendiri di dalam nuansa lagu di Band Keraton Band Keraton menyajikan musik berupa lagu / karya sendiri yang terdapat pada album indie. Musik pada Band Keraton terinspirasi oleh berbagai musik, antara lain Radiohead, Muse, Cold play, dl. Dari inspirasi tersebut maka terciptalah sebuah musik mini album Keraton yang bertitle Menanti Keajaiban yang berisikan: 1. Keabadian 2. Menunggu 3. Sebuah Masa 4. Desahan Hati 5. Menanti Keajaiban 6. Bukan Cantikmu

16 Personil band Keraton: R. Indra (Phantom) Vocalist Yanky Wawan (Garbill) Rizky (Bho-gel) Fian (Tole) Guitarist Guitarist Bassist Drumer