BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang berusaha melaksanakan pembangunan nasional di

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah kesehatan di masyarakat sesuai tugas-tugas di bidang

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

STRUKTUR PROGRAM DAN DISTRIBUSI MATA KULIAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik TEDC didirikan pada tahun 2002 berdasarkan ijin. penyelenggaraan dari DIKTI No. 73/D/O/2002. Politeknik TEDC merupakan

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah atau non pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam penentuan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

SPESIFIKASI JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILIMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA) SEMARANG 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Restu Pangasih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

KURIKULUM PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MENGOLAH HIDANGAN SATE ATAU JENIS MAKANAN YANG DIPANGGANG PADA KESIAPAN MEMBUKA USAHA FOOD COURT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR BELAJAR MENGAJAR DESAIN DAN PENGENDALIAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas yang perlu di kembangkan dan tetap dijaga

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

KURIKULUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

Alamat : Jln. Dewi Sartika No. 67 Luwuk Telp. ( LUWUK BANGGAI KURIKULUM FAKULTAS HUKUM UNTIKA NO. KODE MATA KULIAH WAJIB SKS SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada Bab IV, maka hasil penelitian ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

Ketentuan Akademik 1. Kurikulum Kepmendiknas nomor 232/U/2000

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. tetapkannya Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru

No Mata Kuliah SKS T P K KODE 1 Agama Bd Pancasila Bd Kewarganegaraan Bd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengembangkan, mengelola dan melaksanakan program pembangunan bangsa. Pendidikan dapat diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu jalur formal, jalur non formal dan jalur informal yang pelaksanaannya memiliki tujuan yang sama yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, sebagaimana telah ditetapkan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I Pasal 3 (2003: 7), yaitu: 1. Pendidikan formal yaitu pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Salah satu pendidikan formal yaitu Politeknik Kesehatan (Poltekes). Di Poltekes terdapat 6 jurusan diantaranya yaitu Analisis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan, kesehatan Gigi, kesehatan lingkungan, dan Gizi. Jurusan Gizi Poltekes Bandung menyelenggarakan pendidikan Program Diploma III. Jurusan Gizi memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga gizi yang professional sebagai ahli madya gizi, bidang lulusan Poltekes jurusan gizi adalah sebagai Quality Assurance di industry, Ahli Gizi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Puskesmas,

2 Konsultan diet, Industri makanan dan minuman, peneliti, perhotelan, Restoran, Konsultan Gizi Olahraga. Struktur program pendidikan Diploma III gizi terdiri 114 SKS dengan kurikulum inti sejumlah 92 SKS (80,7%) dan kurikulum institusi sejumlah 22 SKS (19,3%). Muatan materi teori sebesar 53 SKS (46,5%) dan materi praktek sebesar 61 SKS (53%), yang ditempuh selama 6-10 semester. Struktur programnya terdiri dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata Kuliah Perilaku berkarya (MPB), Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) (Depkes RI, 1997 : 17). Salah satu mata kuliah perilaku berkarya (MPB) yaitu Mata kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi yang dipelajari pada semester 4 dan 5 dengan beban studi masing-masing 2 SKS. Dalam mata kuliah ini mempelajari pemahaman tentang manajemen dan sistem penyelenggaraan makanan institusi, industri makanan, inovasi penyelenggaraan makanan, serta pemahaman tentang sub-sub sistem penyelenggaraan makanan berupa manajemen menu meliputi: prosedur merancang menu, dan penilaian menu menurut kebutuhan klien. Perbekalan bahan makanan, manajemen produksi makanan, manajemen distribusi makanan, fasilitas fisik dan peralatan, material, finansial dalam sistem penyelenggaraan makanan institusi. Kegiatan belajar dilakukan melalui pengalaman belajar ceramah, diskusi, penugasan dan praktikum. Mata kuliah tersebut disampaikan melalui teori dan praktek. Setelah mahasiswa mempelajari mata kuliah manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi

3 diharapkan mahasiswa memperoleh kemampuan dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat dimanfaatkan untuk bekal Praktek Kerja Lapangan. Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi termasuk dalam mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB), yang dilaksanakan pada semester VI dengan beban studi 6 sks. Mata kuliah ini merupakan Praktek Kerja Lapangan tentang sistem penyelenggaraan makanan di institusi, yang dikelola secara modern maupun tradisional baik yang dilaksanakan di rumah sakit maupun non rumah sakit, PKL merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di dunia kerja. Kriteria lahan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi mahasiswa jurusan gizi Politeknik Kesehatan Depkes Bandung adalah Rumah sakit di sekitar wilayah Jawa Barat, Jawa tengah, dan Jakarta serta institusi yang kegiatan asuhan gizinya sudah berjalan seperti Panti Asuhan, Asrama, Katering, Restoran, Hotel, Perusahaan, Sekolah dan Rutan. Kegiatan mahasiswa di Institusi diantaranya yaitu mengikuti kegiatan yang dilakukan ahli gizi di ruang penyelenggaraan makanan dalam melaksanakan tugas harian, mengamati dan mempelajari tahap demi tahap kegiatan ahli gizi dalam melaksanakan asuhan gizi, mempelajari tugas dan tanggung jawab ahli gizi dalam tim penyelenggaraan makanan, berlatih menetapkan kebutuhan institusi, berlatih menetapkan Intervensi gizi, melaksanakan penyelenggaraan makanan sesuai dengan kebutuhan institusi dibawah pengawasan ahli gizi. Pelaksanaan PKL dapat memberikan kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

4 menuntun pada kurikulum, dan disamping itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikannya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat II angkatan 2008 Jurusan Gizi Poltekes, Bandung. B. Perumusan Dan Pembatasan Masalah 1. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah penelitian (Sugiono, 2008:55). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini yaitu Berapa besar Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi oleh mahasiswa tingkat 2 angkatan 2008 Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung? 2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian tentang manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dibatasi pada:

5 a. Kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. b. Kemampuan afektif yang meliputi: sikap teliti dan cermat dalam kegiatan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. c. Kemampuan psikomotor yang meliputi: keterampilan dalam kegiatan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian adalah untuk mengetahui manfaat belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung Angkatan 2008. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang manfaat belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pada kesiapan PKL Manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi yang berkaitan dengan: a. Kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. b. Kemampuan afektif yang meliputi: perancangan menu, persiapan pengolahan, penyajian makanan, dan pembelian bahan makanan c. Kemampuan psikomotor yang meliputi: terampil dalam menyimpan bahan makanan, penyajian makanan serta pencucian alat pada proses sanitizing.

6 D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, khususnya penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada: 1. Tim Dosen Mata Kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi yaitu dapat memberikan gambaran tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan Paktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. 2. Peneliti yaitu dapat menambah dan meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam melakukan penelitian tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan Paktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. E. Asumsi Anggapan dasar merupakan pendapat yang diyakini kebenarannya oleh peserta ahli dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam pemecahan masalah. Pendapat Sugiyono (2009:82) bahwa Asumsi merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian. Pendapat di atas dijadikan acuan di dalam merumuskan asumsi dalam penelitian ini, sehingga asumsi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Hasil belajar dari mata kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi akan dirasakan manfaatnya jika dalam pelaksanaannya akan

7 memberikan pengalaman pada mahasiswa, sehingga dapat mengembangkan kemampuan pengetahuan serta keterampilan yang dapat dimanfaatkan pada mahasiswa sebagai bekal kesiapan PKL Manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Adipuro dalam sukmasary (2008:15), yaitu: Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki seseorang sebagai bekal untuk berwirausaha adalah kemampuan berfikir kreatif, kemampuan memimpin, membaca, dan menciptakan peluang, kemampuan manajemen, kemampuan beradaptasi dan bersosialisasi, kemampuan berkomunikasi, serta kemampuan teknis. 2. Mahasiswa harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di berbagai institusi penyelenggaraan makanan meliputi kesiapan fisik, mental dan emosional yang telah diperolah melalui proses pembelajaran mata kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi sesuai dengan keahlian dan tuntutan dunia kerja. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 113) bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. F. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pada kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pada mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung Angkatan 2008 dilihat dari aspek kognitif meliputi, pengetahuan dan pemahaman tentang prinsip dasar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi?

8 2. Bagaimana manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi terhadap kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pada mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik kesehatan Bandung Angkatan 2008 dilihat dari aspek Afektif meliputi sikap teliti dan cermat dalam kegiatan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi? 3. Bagaimana manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Terhadap Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pada mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik kesehatan Bandung Angkatan 2008 dilihat dari aspek psikomotor meliputi keterampilan dalam kegiatan manajemen sistem penyelenggaaraan makanan institusi? G. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Tehnik pengambilan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuisioner. H. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung Jl. Babakan Loa Gunung Batu-Cimahi Utara. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Tingkat II angkatan 2008 Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung yang sedang

9 mengikuti mata kuliah Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi dan akan melakukan PKL Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi berjumlah 75 orang yang terdiri dari kelas A sebanyak 35 orang dan kelas B sebanyak 37 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel acak sederhana (proporsional random sampling). Setelah dihitung maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 43 orang yang tercantum pada halaman 45.