BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibu hamil harus mempunyai kesehatan yang optimal. Menurut Manuaba (1998) Gravida terbagi atas dua bagian yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kesehatan yang optimal (Manuaba, 1998, hlm.158). 1. Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kalinya

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA

BABI PENDAHULUAN. suami istri adalah hubungan seks yang sehat. Dalam hubungan suami istri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Bab 1. Pendahuluan. remaja dan yang terakhir adalah masa dewasa. Di dalam masa dewasa, setiap

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

Organ Reproduksi Perempuan. Organ Reproduksi Bagian Dalam. Organ Reproduksi Bagian Luar. 2. Saluran telur (tuba falopi) 3.

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku individu (Sanjaya, 2011 dalam Wahyuni, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi

KELAS IBU HAMIL. dr. Hafizah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Bab XV. Aborsi dan Komplikasinya. Mengapa bisa terjadi aborsi pada perempuan? Aborsi yang aman dan tidak aman. Komplikasi aborsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

KASUS III. Pertanyaan:

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang

Nomor : PETUNJUK PENGISIAN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU ASERTIF DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA PUTRI. Skripsi

- SELAMAT MENGERJAKAN -

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANAK LAKI ATAU PEREMPUAN

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

Bab V. Kepedulian Kesehatan Remaja Putri. Perubahan yang terjadi pada tubuh (pubertas) Perubahan yang membawa kehidupan lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan

PENDAHULUAN INFORMASI ALAT KONTRASEPSI BUKU UNTUK KADER

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;

Madu Penyubur Kandungan Al Mabruroh, anda di perbolehkan untuk menyebarkan buku elektronik ini kepada teman-teman anda yang membutuhkan informasi

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Ibu Hamil (Gravida) Gravida adalah wanita yang sedang hamil. Keadaan kesehatan ibu hamil sangat memepengaruhi kehidupan janin. Untuk melahirkan bayi yang sehat ibu hamil harus mempunyai kesehatan yang optimal. Menurut Manuaba (1998) Gravida terbagi atas dua bagian yaitu: a. Primigaravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya. Ciri cirinya adalah payudara tegang, puting susu runcing, perut tegang menonjol, striase livide, perineum utuh, vulva menonjol, hymen perforatus, vagina sempit, dengan rugae, portio runcing dan tertutup. b. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan melahirkan bayi cukup bulan. Ciri cirinya adalah payudara lembek dan bekas dan menggantung, puting susu tumpul, perut lembek dan menggantung, striase livide dan ablikan, perineum terdapat bekas robekan, vulva terbuka, karunkulemirtiformis, vagina longgar tanpa rugae, portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan belakang.

2.2 Hubungan Seksual 2.2.1 Defenisi Hubungan seksual adalah aktivitas seksual yang berkaitan dengan sistem reproduksi yang melibatkan gamet pria dan wanita (Dorland,2002). Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), hubungan seksual adalah yang berhubungan dengan persetubuhan antara pria dan wanita. 2.2.2 Fisiologi Seks Kehidupan seks yang bahagia dan memuaskan selalau didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Keinginan itu tetap ada pada mereka walaupun pada saat hamil. Menurut Derek (2000), aktivitas seksual yang sempurna berlangsung melalui empat fase reaksi seksual yaitu: a. Fase Kenikmatan atau bangkitnya gairah, Fase ini dimulai dari hubungan kontak tubuh dengan pria, bukan oleh rangsangan seksual, meskipun pandangan terhadap pria yang menarik bisa memainkan peranan. Bangkitnya gairah seksual bervariasi tergantung waktu. Banyak wanita mengalami minat seksual yang tinggi pada saat saat tertentu, seperti pada pertengahan siklus atau sebelum dan selama haid. Tetapi tidak ada pola yang konsisten dapat ditentukan. Fase kenikmatan seorang wanita tergantung pada kelambatan mencapai puncak, yang lebih lama dari pada pria. Selama itu, klitoris bereaksi, saluran vagina menjadi lebih halus dan tebal karena dipenuhi

pembuluh darah yang membentuk benjolan halus. Perubahan ini beragam tingkatannya dari satu wanita ke wanita lain. b. Fase Plateu, pada fase ini wanita akan merasakan penis bereaksi di dalam vaginanya. Banyak wanita mengatakan, bagian yang menyenangkan dari hubungan seksual, terpisah dari orgasme itu sendiri adalah perassan ketika penis memasuki vagina. Jika wanita tidak mengalami orgasme ketika melakukan hubungan seksual, wanita tersebut mungkin menginginkan pria membantunya mencapai orgasme dengan mengusap daerah klitoris secara lembut dan mengusap dengan lidah dan bibir yang disebut dengan cunilingus. Wanita mungkin lebih senang mengalami orgasme sebelum mereka memulai senggama atau setelah pria mengalami ejakulasi, tergantung dari suasana hati mereka berdua. c. Fase Orgasme. Orgasme disebabkan oleh suatu refleks. Rangsangan di daerah klitoris baik secara langsung ketika wanita bermasturbasi, atau dirangsang secara tidak langsung oleh gerakan penis ketika masuk kedalam vagina. Setiap orang merasa dan menerima orgasme secara berbeda. Penjelasan yang diberikan beberapa wanita menunjukkan, orgasme adalah perasaan nikmat yang tertinggi dari bangkitnya nafsu seks. Perasaan ini biasanya dimulai dibagian pinggul, kemudian menyebar keseluruh tubuh. Selama orgasme perasaan wanita berpusat pada sensasi dan sebagian besar pada pengeluaran cairan. Ini dimulai dengan saat saat ketegangan yang tidak terkontrol, pelepasan

ketegangan mental dan kelegaan. Hampir setiap wanita dapat mencapai orgasme dengan bermasturbasi, atau dengan rileks dan yakin terhadap hubungannya untuk memberitahu pasangan tentang kebutuhan, sehingga dapat membantu mencapai orgasme dengan perangsangan. d. Fase Resolusi. Pada pria dan wanita, kontraksi otot konklusif dan kenikmatan orgasme diikuti dengan relaksasi. Tetapi berbeda dengan penis pria, biasanya klitoris tidak mengendur dan beberapa wanita dapat mencapai satu orgasme setelah orgasme yang lain, tanpa selingan. Banyak wanita merasa cukup dengan hanya satu orgasme. Dalam lima sampai sepuluh menit pertama dari fase resolusi, jaringan vagina dan vulva kehilangan cairan yang akan membasahi vagina. Tetapi jika wanita dirangsang kembali secara seksual, maka dia dapat terangsang dan mengalami orgasme yang lain dengan jarak waktu yang lebih pendek dari pada pria. Sebaliknya, jika wanita dirangsang pada fase plateau tetapi tidak dibantu mencapai orgasme, maka fase resolusi sering menjadi lama dan ketegangan jaringan vagina lambat untuk dipulihkan. Rangsangan yang berulang dan kegagalan mencapai orgasme bisa menyebabkan frustasi fisik dan mental. Mungkin juga menyebabkan keluhan ginekologis yang bersifat psikomatis.

2.2.3 Hubungan Seksual Selama Kehamilan Hubungan seksual mempunyai peranan dalam pernyataan perasaan kasih sayang, rasa aman, dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam hubungan suami istri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami istri. Pasangan suami istri dapat menyatakan perasaan kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, atau pun pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual (Suririnah, 2004). Selain itu, pasangan dapat mencari alternatif lain dengan mandi air hangat, makan malam romantis atau apapun yang sama sama membuat pasangan senang (Fatia, 2007). Selama tidak ada larangan dari dokter kandungan dan kehamilan yang tidak beresiko, pasangan suami istri dapat melakukanhubungan seksual hingga menjelang persalinan. Dengan tetap menikmati hubungan seksual pasangan suami istri dapat saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran serta stress yang mungkin muncul selama kehamilan ( Close,1998). Seperti yang dikemukakan oleh Ningsih (2007), tidak sedikit wanita hamil justru merasa kenikmatandan kepuasan luar biasa dibandingkan semasa tidak hamil. Bahkan sebagian wanita hamil mengaku dapat mencapai orgasme multipel dengan mudah. Hal ini dapat terjadi karena hormon wanita dan hormon kehamilan mengalami peningkatan. Sehingga menyebabkan perubahan pada sejumlah organ tubuh (payudara dan organ reproduksi) menjadi lebih sensitif dan responsif.

Dengan memahami pengaruh kehamilan terhadap prilaku seksual, dan trhadap kehamilan diharapkan tidak terjadi masalah antara suami istri. Hal penting yang selalu diingat adalah bahwa hubungan seksual dilakukan untuk kepentingan bersama. Sehingga diperlukan saling pengertian atas dasar saling mengasihi (Pangkahila 2002). 2.2.4 Faktor faktor yang menghambat Hubungan Seksual Menurut Eisenberg (1996), banyak sekali perubahan fisik yang mempengaruhi gairah kenikmatan seksual, baik yang bersifat positif maupun negatif. Namun untuk beberapa faktor yang membuat pasangan harus membiasakan diri dengan keadaan tersebut, yaitu: a. Mual dan muntah (pada waktu hamil muda), bila serangan mual hanya terjadi pada waktu waktu tertentu, gunakanlah saat waktu tenang untuk berhubungan seksual. b. Keletihan dapat mempengaruhi hasrat untuk bercinta. Hal ini dapat diatasi dengan tidur siang diseljgi acara bercinta dengan pasangan anda. c. Perubahan fisik tubuh, bercinta pada waktu hamil dapat menjadi kaku dan tidak nyaman karena terhalang oleh perut yang membesar. Bentuk tubuh wanita yang berubah dapat membuat pasangannya menjadi tidak bergairah. Anda harus dapat mengatasi perasaan ini dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa perut besar itu indah.menyempitnya genital dapat mens kurang menyebabakan seks

kurang memuaskan (terutama pada waktu hamil tua), karena terasa penuh pada vagina setelah orgasme sehingga membuat wanita merasa seolah tidak puas. Bagi pria, menyempitnya alat kelamin wanita dapat meningkatkan kenikmatan atau mengurangi gairahnya karena penis terasa terjepit sehungga kehilangan ereksinya. Keluarnya kolostrum. Pada akhir kehamilan beberapa wanita mulai memproduksi kolostrum. Kolostrum ini dapat bocor karena adanya rangsangan seksual pada payudara. d. Takut menyakitkan janin menyababkan keguguran. Pada kehamilan yang normal hubungan seksual tidak akan menyebabkan keguguran karena janin terlindungi dari bantalan amnion dan rahim. Takut bahwa orgasme akan merangsang terjadinya keguguran atau persalinan dini. Pada saat orgasme uterus akan mengalami kontraksi, tetapi ini bukan tanda persalinan dan tidak menimbulkan bahaya pada kehamilan normal. Tapi orgasme yang kuat yang ditimbulkan masturbasi dilarang pada kehamilan beresiko tinggi terhadap keguguran dan kelahiran prematur. e. Kecemasan yang akan datang, calon ibu dan ayah dapat mengalami perasaan yang campur aduk dalam menghadapi peristiwa persalinan, pemikiran tentang tanggung jawab dan perubahan cara hidup yang akan datang dan biaya emosional untuk membesarkan seorang anak, semua ini dapat mengahambat hubungan cinta. Perasaan mendua tentang bayi harus dibicarakan secara terbuka.

f. Perubahan pada cairan vagina. Bertambahnya pelicin ini dapat membuat hubungan seksual menjadi lebih nikmat bagi pasangan yang cairan vaginanya kering atau terlalu sempit. Tetapi dapat juga membuat saluran vagina menjadi terlalu basah dan licin sehingga pasangan prianya sulit untuk mampertahankan ereksi. g. Kemarahan yang tidak disadari dari calon ayah terhadap ibu karena cemburu bahwa istrinya sekarang menjadi pusat perhatian atau pun sebaliknya, karena wanita merasa bahwa dirinya harus menanggung penderitaan selama kehamilan (terutama jika ditemukan komplikasi). h. Perdarahan yang disebabkan oleh kepekaan leher rahim. Selama kehamilan leher rahim menjadi sempit dan lebih lunak. Ini berarti bahwa penetrasi yang dalam kadang- kadang menyebabkan perdarahan, terutama pada kehamilan tua. i. Takut menyakiti janin, ketika kepala janin sudah turun ke rongga panggul. Pada sebagian pasangan dapat menikmati hubungan seksual yang nyaman selama kehamilan, ibu dapat menjadi tegang karena janin yang sudah dekat. Ibu dan suami tidak akan menyakiti janin, jika tidak melakukan penetrasi yang dalam. j. Mitos bahwa hubungan seksual pada enam minggu terakhir kehamilan akan menyebabkan dimulainya proses melahirkan. Kontraksi yang disebabkan oleh orgasme akan semakin kuat pada kehamilan tua. Tetapi bila leher rahim belum matang dan siap, maka kontraksi ini tidak akan memulai proses melahirkan. Beberapa kajian menunjukkan

meningkatnya jumlah kelahiran prematur pada pasangan yang sering melakukan hubungan seksual pada minggu minggu terakhir kehamilan, maka sering kali dokter menganjurkan pantang hubungan seksual pada wanita dengan kehamilan beresiko kehamilan beresiko kelahiran prematur. 2.2.5 Cara Untuk Mempertahankan Hubungan Seksual Menurut Eisenberg (1996), hubungan seksual yang baik dan tahan lama, seperti hubungan pernikahan yang baik dan tahan lama, tidak akan bisa dibangun dalam satu hari (satu malam yang sangat indah sekalipun). Hubungan ini tumbuh bersamaan dengan pengalaman, kesabaran, saling pengertian dan cinta. Begitu pula dengan hubungan seksual selama kehamilan, yang mengalami banyak tekanan fisik dan emosional. Berikut ini ada beberapa cara untuk mempertahankan hubungan seksual selama kehamilan, yaitu: a. Jangan tergantung dari keharusan dan berapa seringnya anda melakukan hubungan seksual. Kualitas dari hubungan seksual jauh lebih penting dari jumlahnya, terutama selama hamil. b. Lebih menekankan cinta dari pada permainan cinta. Bila salah satu pasangan tidak ingin melakukan hubungan seksual atau hubungan ini menimbulkan frustasi karena tidak memuaskan, maka temukan cara lain untuk mempertahankan keintiman, misalnya: berciuman atau mencium leher, bergenggaman tangan, mengusap punggung, memijat kaki, membagi minuman susu di tempat tidur, mononton TV.

c. Bicarakan setiap masalah secara terbuka, jangan disembunyikan atau dianggap tidak ada. Bila masalahnya terlalu besar untuk anda tangani sendiri, mintalah bantuan keluarga. d. Berpikir secara positif, hubungan seksual adalah persiapan fisik yang baik untuk persalinan. e. Jika selama ibu hamil telah mendapat larangan dari dokter, bidan, & perawat tentang hubungan seksual, maka anda juga akan mendapat kepuasan tersendiri di dalam melakukan hubungan seksual walaupun tanpa mencapai klimaks dan itu juga akan dialami oleh pasangan ibu juga. f. Mencoba posisi berhubungan seksual yang nyaman selama kehamilan. 2.2.6 Posisi Posisi Dalam Melakukan Hubungan Seksual Selama Kehamilan Mengatur posisi yang nyaman saat berhubungan seksual dapat mengurangi keluhan saat bersenggama. Posisi ini akan mempermudah pasangan memberikan rangsangan pada daerah daerah sensitif. Dengan demikian, gairah bercinta semakin membara dan tetap terjaga hingga akhir aktivitas senggama. (Indarti,2004). Menurut Westheimer(2002), posisi yang tepat dalam berhubungan seksual adalah: a. Posisi Missionaris

Pria menindih wanita dari atas saling berhadapan. Posisi ini masih bisa digunakan pada trimester pertama dan kedua. Tetapi si pria harus menahan berat badannya agar tidak menekan perut si istri. b. Saling berhadapan, Istri di atas Suami berbaring telentang, sedangkan istri setengah jongkok di atasnya dan membantu memasukkan kemaluan suami ke dalam vagina. Istri menahan berat badannya sendiri dengan lengan, atau duduk di atas pangkal paha suami. Suami berbaring mengangkat tubuh dengan lengan, atau melingkarkan tangan di sekeliling pinggang istri. Posisi ini yang paling nyaman untuk ibu hamil, karena perut istri terhindar dari tekanan badan suami dan istri dapat mengontrol seberapa dalam penis berpenetrasi ke dalam vagina, sehingga mengurangi iritasi pada servik. c. Posisi penetrasi dari belakang Wanita menahan berat badannya dengan kedua tangan, tapi tangan dan payudaranya diletakkan di pinggir tempat tidur dan lututnya dialasi dengan bantal. Pria berlutut di lantai yang memungkinkannya untuk mengontrol dalamnya penetrasi dengan baik. Posisi ini akan lebih nyaman pada bulan bulan terakhir kehamilan. d. Posisi Dr.Ruth dan Dr.Amos Wanita berbaring telentang, meletakkan salah satu kaki atau keduanya pada bangku, suaminya berlutut atau berdiri diantaranya kedua kakinya.

Posisi ini dapat digunakan selama kehamilan. Saat penetrasi tidak akan ada tekanan pada perut istri dan mereka dapat bergerak dengan bebas. Selama posisi posisi di atas, posisi hubungan seksual yang juga baik selama kehamilan (Suririnah,2004) adalah : 1) Posisi Duduk Suami duduk di kursi atau tepi tempat tidur, memangku istri dan saling berhadapan, kemaluan suami di dalam vagina istri, lengan saling merangkul. Posisi ini biasanya pada kehamilan pertengahan atau lanjut dimana tidak memerlukan banyak gerakan dan wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi. 2) Posisi berlutut atau berdiri Dengan agak melipat lutut, suami dapat memasukkan penis dari belakang. Istri melingkarkan lengannya pada leher dan melingkar kaki suami antra kedua pahanya. Posisi ini juga sesuai untuk dilakukan pada saat perut anda sudah besar, atau saat anda tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta. 2.2.7 Komplikasi Hubungan Seksual Pada Kehamilan Wanita yang pernah mengalami keguguran, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual dan masturbasi sampai mencapai orgasme terutama selama 3 4 bulan pertama, karena dapat menimbulkan gerakan rahim yang justru lebih hebat. Selain itu, prostaglandin yang ada di dlam sperma dapat menimbulkan kekejangan otot rahim sehingga menyebabkan keguguran (Pangkahila,2002).

MenurutWestheimer (2002), ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan seksual pada kasus kehamilan sebagai berikut: Placenta previa, karena dapat mengganggu placenta dan potensial menimbulkan pendarahan dan kelahiran prematur. Jika posisi placenta tidak berubah hingga trimester ketiga, bayi akan dilahirkan dengan operasi Caesar. Afasmen dan dilatasi cerviks, Penelitian terbaru menunjukkan bahwa serviks yang mengalami efasmen atau dilatasi dalam awal kehamilan, memiliki resiko besar melahirkan bayi prematur. Walaupun kebanyakan peneliti tidak meyakinkan, penetrasi ke dalam vagina secara teori dapat menimbulkan infeksi, pecahnya kantong amnion. Jika dokter melarang anda berhubungan seks, diskusikan semua faktor di atas dan tanyakan apakah boleh berhubungan seks menggunakan kondom. Cerviks lemah, berarti cerviks tidak cukup kuat menahan kehamilan hingga saat persalinan tiba. Wanita yang telah didiagnosa memiliki kandungan yang lemah membutuhkan operasi yang disebut stitch. Walaupun tidak ada bukti ilmiah bahwa hubungan seks bisa membahayakan, kebanyakan dokter sepakat untuk membatasi hubungan seks jika terdapat jahitan pada rahim anda. Pendarahan, khususnya jika kehamilan anda belum memasuki minggu ke - 37 dari kehamilan, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk puasa dari hubungan seks hingga pendrahan berhenti. Jika pendarahan terjadi

lagi dan khusus nya setelah hubungan seks, dokter akan menyarankan anda untuk sama sekali tidak berhubungan seks. Cairan amniotik bocor atau ketuban pecah, karena hubungan seks pada kondisi ini menambah resiko infeksi. Selain itu, paangan suami istri juga tidak boleh melakukan hubungan seksual pada kasus kasus kehamilan seperti : Riwayat kelahiran prematur, keluar cairan dari vagina yang tidak diketahui penyebabnya, suami atau istri yang menderita penyakit menular (Suririnah,2004), pasangan tidak menemukan posisi hubungan seksual yang nyaman, nyeri saat berhubungan seksual, janin multiple (Curtis,1999). Pengertian Persepsi Persepsi Merupakan proses akhir dari pengamatanyang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses yang diterima stimulus oleh alat indra, kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi (Sunaryo, 2004).