DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Beri tanda [v] pada statement di bawah ini yang sesuai dengan diri Anda saat ini. Jumlahkan tanda [v] pada masing-masing kolom.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

TUMBUH KEMBANG ANAK. Mei Vita Cahya Ningsih. Tumbuh (pertumbuhan) berkenaan dengan pertumbuhan ukuran organ tubuh

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

MEMAHAMI KECERDASAN MAJEMUK ANAK GUNA MENGOPTIMALKAN STRATEGI PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN PERKEMBANGANNYA MELALUI IDENTIFIKASI DINI

MULTIPLE INTELLIGENCES (Kecerdasan Ganda)

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MULTIPLE INTELEGENSI DALAM KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. keinginan orang tua untuk memberikan bimbingan belajar kepada anak-anaknya

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN. 1. Topik : Bangun karir dengan mengenal bakat

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN ANAK MELALUI PENDEKATAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh Linda Kholidatunnur Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

Latar Belakang Pembelajaran Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

SEHAT DAN CERDAS MELALUI CERGAM (CERITA BERGAMBAR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan sebagai pengubahan sikap dan tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecerdasan yang seimbang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

Perseptual motorik pada dasarnya merujuk pada aktivitas yang dilakukan. dengan maksud meningkatkan kognitif dan kemampuan akademik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

ANAK BERBAKAT MATERI 6 MATA KULIAH DETEKSI DINI DALAM PERKEMBANGAN

Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,

SILABUS TEMATIK KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

Belajar yang Efektif dan Kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

siap untuk dipenuhi coretan-coretan. Baik buruknya isi coretan tersebut, kita yang

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KECERDASAN VISUAL- SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA MASJID AGUNG MEDAN T.A. 2014/2015

BAB II KAJIAN TEORI. Kecerdasan atau inteligensi adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

ASPEK KUNCI PERKEMBANGAN ANAK UNTUK ANAK USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB V HASIL PENELITIAN

2014 USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERJALAN DI ATAS PAPAN TITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

MARINA TRIE RAMADHANY GUNAWAN, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN D ENGAN PERMAINAN MAZE TERHAD AP KECERD ASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA D INI

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

Transkripsi:

APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya Optimalisasi Kualitas PAUD dengan Memanfaatkan APE) DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

Alat Permainan Edukatif sesuai dengan Tugas-Tugas Perkembangan Anak usia Dini Ana Para guru dan pendidik sangat yakin bahwa stimulus yang dilakukan secara konsisten sejak dini sangat penting untuk pertumbuhan anak-anak. Sebuah penelitian menyebutkan bayi lahir dengan puluhan juta sel di dalam otaknya. Akan bertambah terus menerus jumlahnya sampai berumur 3 tahun dan hampir dua kali lipat jumlahnya dari jumlah sel otak yang didapat orang oleh dewasa. Memberikan stimulasi dan latihan-latihan di rumah maupun di sekolah pada waktu yang tepat dapat memperbesar potensi belajar anak. Dengan kata lain, kepandaian anak di kemudian hari ditentukan oleh masa tiga tahun pertamanya.

Otak anak sama halnya dengan komputer. Dapat menyimpan dan mengorganisasi semua informasi yang masuk. Mengulang-ulang latihan sangat baik. Semakin banyak seorang anak mengulang-ulang latihan yang dianjurkan, dia akan semakin nyaman dan responsif. Dua hal ini menjadi bekal yang sangat penting di dalam proses belajar. Ini disebut metode pembiasaan. Cara berfikir anak, terutama yang berkaitan dengan proses berfikir sebab akibat dan saling menghubungkan masih teramat sederhana. Membiasakan belajar dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mencapai potensi yang maksimum.

9 Dimensi Kecerdasan Jamak Kecerdasan Linguistik (Cerdas kosakata) Kecerdasan logika dan matematika (Cerdas angka dan rasional) Kecerdasan visual-spasial (Kecerdasan ruang/tempat/gambar) Kecerdasan kinestetika-raga (Cerdas raga) Kecerdasan musik (Cerdas musik) Kecerdasan interpersonal (Cerdas orang) Kecerdasan intrapersonal (Cerdas diri) Kecerdasan naturalis (Cerdas alam)

Kecerdasan linguistik Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Menggunakan kosakata Membaca, menulis, bercerita, bermain dengan permainan kata-kata Buku-buku, radio kaset, alat tulis menulis, diskusi, debat dan cerita

Kecerdasan Logika-matematika Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Menggunakan angka dan alasan Bereksperimen, bertanya, memecahkan tekateki, menghitung Bahan-bahan untuk melakukan eksperimen, bahanbahan IPA, kunjungan ke planetarium dan musium IPA

Kecerdasan ruang/tempat/gambar Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Menggunakan gambaran dan gambargambar Mendesain, menggambar, memvisualisasikan, mencoret-coret. Seni, LEGO, video, film, slide, permainan imajinasi, balok, tekateki, buku-buku bergambar, kunjungan ke museum seni

Kecerdasan Kinestetika-Raga Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Melalui sensasi fisik Menari, berlari, meloncat, membentuk, menyentuh, gerak tubuh Bermain peran, drama, gerak, sesuatu yang hendak dibentuk, olahraga dan permainan fisik

Kecerdasan Musik Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Melalui irama dan melodi Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk-ngetuk dengan kaki dan tangan, mendengarkan Bernyanyi-nyayi, menonton konser, bermain musik di rumah dan di sekolah, bermain alat musik.

Kecerdasan Interpersonal Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Melalui pemberian dukungan atas gagasan ide orang lain Memimpin, mengatur, berteman, bertindak sebagai penengah, bersukaria Teman, kelompok bermain, pertemuan sosial, pertemuan kelompok masyarakat, klub, pembimbing

Kecerdasan Intrapersonal Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Disesuaikan dengan kebutuhan perasaan Menyusun tujuan, berperan sebagai penengah, bermimpi, berencana, merenung Tempat-tempat rahasia,kesendirian, kegiatan yang dilakukan sendiri, pilihan.

Kecerdasan Naturalis Pola Pikir Kesukaan Kebutuhan Melalui alam dan polapola alam Bermain dengan binatang, berkebun,melakukan penyeledikan terhadap alam, memelihara binatang, menghargai planet bumi Kesempatan berhubungan dengan alam, kesempatan berinteraksi dengan binatang, alat untuk menyelidiki alam (misalnya kaca pembesar, teleskop)

Alat Permainan Edukatif adalah Segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak

APE Dapat berupa apa saja yang ada disekeliling kita

Persyaratan Alat Permainan Edukatif Mengandung nilai pendidikan Aman atau tidak berbahaya untuk anak Menarik dilihat dari warna dan bentuknya Sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak Sederhana, murah dan mudah diperoleh Ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak Berfunngsi mengembagkan kemampuan anak

Dr. Charlotte Buhler sebagai seorang ahli psikologi anak yang ternama membagi masalah bermain ini ke dalam tiga kelompok: Kelompok I : Suatu bentuk permainan yang mempunyai fungsi untuk memperkembangkan otot. Kelompok II : Suatu bentuk permainan yang mempunyai fungsi untuk memperkembangkan kemampuan membangun (konstruksi) dan kreasi. Kelompok III : Suatu bentuk permainan yang mempunyai fungsi untuk memperkembangkan kepuasan dalam meniru (imitasi) dan berkhayal (fantasi atau imaginasi).

Di samping tiga kelompok bermain ini, masih ada satu bentuk kegiatan bermain pada anak, yang disebut permainan menerima (receptif). Bentuk permainan ini memberi kemungkinan dan kesempatan pada anak untuk memahami dan menghayati sesuatu yang datang dari luar dirinya. Dari kelompok bermain ini, kita dapat melihat bahwa dunia anak membutuhkan kesempatan untuk berkembang dalam suasana yang menyenangkan dan bekerja bagi dirinya. Sedemikian rupa pentingnya bermain pada anak, tidak berarti pula diperlukan alat-alat permainan yang mahal dan bagus. Permainan anak tidak memerlukan biaya yang banyak.

satu set alat permainan yang: Kuat dan ringan sehingga memungkinkan bagi anak untuk bermain bebas, alat permainan dapat diangkat, dibanting, dan tahan lama. Memungkin dapat melakkan percobaanpercobaan (eksperimen) Dapat bergerak/digerakan, sehingga mudah bagi ia untuk menarik dan medorongnya.

Satu dua tahun Anak-anak mulai menunjukkan kemandiriannya tetapi masih memerlukan bimbingan dan pengawasan. Rasa ingin tahu yang cukup tinggi Pengulangan aktivitas seperti cerita yang diulang-ulang Buku-buku yang cukup besar dan bergambar dengan warna banyak dan mencolok

Contoh Permainan Satu dua tahun Permainan wajah dan kepala: Bermain wadah dan penutup : Bermain bagaimana aku berpakaian Bermain puzzle sederhana (1-4 potong) Kancing dan ritsleting Sensitivitas indra peraba, koordinasi mata dan tangan, kemampuan mendengar, berbahasa, kemahiran mengikuti petunjuk, keprcayaan diri, pemahaman kiri dan kanan Kemampuan memecahkan problem lewat kesempatan bereksplorasi bebas, pemahaman tentang konsep buka-tutup, memadukan tutup dan wadahnya. Pemahaman bentuk tubuh manusia dan bagian-bagiannya, memecahkan masalah dengan cara memakaikan dan mencopot baju, Pemahaman tentang potongan yang dapat membuat satu kesatuan, pemahaman tengang warna Koordinasi mata dan tangan, pengetahuan tentang berbagai macam benda yang dapat digunakan untuk mengencangkan pakaian, keyajinan diri dan kemandirian.

Dua-tiga tahun Pada usia ini anak ingin selalu melakukan apapun Ukuran, warna, bentuk semakin mempunyai arti Kemampuan verbal semakin meningkat Menulis, mencoret, gerakan otot lebih dominan, permainanaktif yang sederhana, untuk koordinasi otot Pemahaman tentang ukuran Pemahaman tentang umur, nama, jenis kelamin Role playing, cerita fantasi Koordinasi motorik kasar dan halus

Contoh permainan Permainan gambar-gambar hewan ( kemampuan mendengarkan,menyebutkan hewan berdasarkan gambar dan suara, keterampilan mengingat, keprcayaan diri) Permainan memasangkan bentuk, warna, angka. Permainan besar-kecil, konsep atas bawah (keterampilan memilah, konsep jumlah, keyakinan diri dan kemandirian ) Fungsi benda seperti alat makan Bercerita dengan komik ( daya ingat dalam urutan kejadian, pengayaan bahasa, koordinasi matatangan, keyakinan diri ).

Permaianan Bola (Melambungkan Bola) Aktivitas ini mengembangkan : Koordinasi mata tangan Keterampilan melempar dan menangkap bola Pemahaman lebih lanjut tentang atas dan bawah Sensitivitas indra peraba (waktu merasakan bola ditangkap) Pemahaman lebih lanjut menghitung dalam urutan Keyakinan diri (Hammer ) kegiatan memukul Aktivitas ini mengembangkan : Koordinasi mata tangan dan keterampilan memukul Rasa percaya diri dan kemandirian Pemahaman lebih lanjut tentang menghitung dan konsep angka lima Permaianan Hewan Bergerak Aktivitas ini mengembangkan : Pemahaman tentang aneka ragam hewan Pemahaman tentang bagaimana hewan-hewan bergerak Pengayaan bahasa lewat mendengarkan Keterampilan mengamati yang lebih tajam (detail/karakteristik hewan) Rasa penghargaan terhadap makhluk hidup yang lain (hewan) Dramatisasi (peniruan tokoh)

Mencari Gambar yang Sama Aktivitas ini mengembangkan : Keterampilan mengamati dan memasangkan gambar Koordinasi mata tangan Daya ingat Pemahaman lebih lanjut tentang gambar-gambar yang sama Rasa percaya diri dan kemandirian Memancing Ikan Berwarna Aktivitas ini mengembangkan : Keterampilan lebih jauh dalam mengenal warna Keterampilan memasangkan warna Keterampilan mendengar (warna yang disebut) untuk dicari Koordinasi mata tangan Kemandirian dan rasa percaya diri

Bermain Puzzle bentuk Aktivitas ini mengembangkan : Pengayaan bahasa Pemahaman tentang karakteristik bentuk Rasa percaya diri Bermain Puzzle muka Aktivitas ini mengembangkan : Pemahaman lebih lanjut tentang kiri dan kanan Pemahaman lebih lanjut sisi kiri dan sisi kanan sebuah gambar dapat saja berbeda, tetapi bila disatukan membuat gambar menjadi utuh Koordinasi mata tangan Pemahaman lebih lanjut bahwa dua potongan dapat membentuk satu yang utuh Pengayaan bahasa Rasa percaya diri

Bermain Puzzle lidah Aktivitas ini mengembangkan : Pemahaman lebih lanjut tentang guna lidah Pemahaman lebih lanjut tentang aneka rasa Pengayaan bahasa Keterampilan mengidentifikasi makanan dari rasanya Bermain Kuda-kudaan Aktivitas ini mengembangkan : Koordinasi kaki dan telapak kaki Pemahaman lebih lanjut tentang bagian-bagian yang ada di kepala kuda Bermain peran, keyakinan diri dan kemandirian

4-5 tahun Lebih berkembang secara sosial, mental, dan fisik. Minat yang tinggi terhadap huruf dan angka, Senang mengamati perbedaan dan persamaan dalam gambar, bentuk, warna, ukuran, huruf dan angka. Koordinasi keterampilan tangan meningkat Keterampilan motorik halus sudah mulai meningkat Koordinasi otot sudah berkembang dengan baik.

Contoh permainan Bermain dengan bentuk Bermain dengan huruf dan gambar Bermain dengan waktu / Jam Bermain dengan konsep angka 1-10

TERIMA KASIH