SERANGAN BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC) DI JAWA TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
]PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC)

CENGKEH - RIWAYATMU KINI. Oleh: Erna Zahro in. Cengkeh pernah jadi primadona, kini keberadaannya mengkhawatirkan karena serangan hama dan penyakit.

2 Tipe Serangan dan Pengendalian Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh ( BPKC) di Wilayah Pasuruan

Serangan Penyakit Cacar Daun Cengkeh

PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT CACAR DAUN CENGKEH (Phyllosticta sp.) PADA TANAMAN CENGKEH TRIWULAN II TAHUN 2013 WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA

Zeuzera coffeae pada Tanaman Kopi di Wilayah Jawa Timur

SERANGAN RHYNCOPHORUS FERRUGENIUS DI WILAYAH JAWA TIMUR

SERANGAN PENYAKIT LANAS Phytopthora nicotianae PADA TEMBAKAU DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS 2013

SERANGAN PENGGEREK BATANG TEBU Chilo sacchariphagus DI SENTRA TEBU JAWA TIMUR. Oleh: Erna Zahro in,sp dan Effendi Wibowo,SP

Serangan Kutu Hijau Coccus viridis pada Kopi di Jawa Timur

SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO Conopomorpha cramerella Snellen. DI SENTRA PERKEBUNAN KAKAO JAWA TIMUR

ANALISIS FLUKTUATIF SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

Penyebaran Busuk Buah Kakao di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya. Oleh: Feny Ernawati, SP dan Effendi Wibowo, SP POPT Pertama BBPPTP Surabaya

TINGKAT SERANGAN HAMA PBK PADA KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER Oleh : Amini Kanthi Rahayu, SP dan Endang Hidayanti, SP

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

P E N U T U P P E N U T U P

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

JAMUR AKAR PUTIH (JAP) PADA KOMODITI CENGKEH TRIWULAN II DI WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA. Effendi Wibowo, SP dan Yudi Yulianto, SP

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGADAAN LANGSUNG

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

PERAN BBPPTP SURABAYA DALAM MENANGANI SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PENTING KOMODITI PERKEBUNAN DI INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

PERKEMBANGANJamur Akar Putih (Rigidoporus lignosus) TANAMAN KARET TRIWULAN IV 2014 di WILAYAH KERJA BBPPTP SURABAYA Oleh : Endang Hidayanti, SP

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

2. JUMLAH USAHA PERTANIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

DOMINASI HAMA PENYAKIT UTAMA PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

DAFTAR PERDA/PERKADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR YANG DIBATALKAN OLEH GUBERNUR JAWA TIMUR

per km 2 LAMPIRAN 1 LUAS JUMLAH WILAYAH JUMLAH KABUPATEN/KOTA (km 2 )

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

TABEL II.A.1. LUAS LAHAN KRITIS DI LUAR KAWASAN HUTAN JAWA TIMUR TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

BAB 3 METODE PENELITIAN. disajikan pada Gambar 3.1 dan koordinat kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur disajikan

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

Strategi Pengelolaan untuk Mengurangi Serangan Phythopthora capsici pada Tanaman Lada

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

LUAS AREAL DAN PRODUKSI / PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT KABUPATEN TAHUN Jumlah Komoditi TBM TM TT/TR ( Ton ) (Kg/Ha/Thn)

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

Nomor : KT.304/ 689 /MJUD/XI/2014 Surabaya, 20 Nopember 2014 Lampiran : - Perihal : Awal Musim Hujan 2014/2015 Prov. Jawa Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

JAP PADA TANAMAN KARET

VISITASI KE SEKOLAH/MADRASAH BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) KOTA PROBOLINGGO TAHUN 2016

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

KAJIAN AWAL KETERKAITAN KINERJA EKONOMI WILAYAH DENGAN KARAKTERISTIK WILAYAH

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014)

Gambar 3.16 Layer Jalan Kali Jatim Gambar 3.17 Atribut Tabel Jalan Kali Gambar 3.18 Layer layanan TV Gambar 3.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dwidjoseputro (1978), Cylindrocladium sp. masuk ke dalam

Bakar Serangan Luka Api pada Tebu

TABEL II.B.1. KEGIATAN ANEKA USAHA KEHUTANAN DI KABUPATEN/ KOTA TAHUN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BABAK SEMIFINAL KMNR 12 RAYON SURABAYA

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) JAWA TIMUR TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

FLUKTUATIF SERANGAN Hypothenemus hampei WILAYAH KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA PADA TRIWULAN II 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan konsumen adalah. meningkatkan daya saing perusahaan tersebut.

Dina Ernawati, SP. dan Vidiyastuti Ari Yustiani, SP.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. sebuah provinsi yang dulu dilakukan di Indonesia atau dahulu disebut Hindia

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH IX (GEDUNG KEUANGAN NEGARA II)

Teknik Pengendalian Penyakit Karat Puru Pada Pohon Sengon

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

CHECKLIST LAPORAN SEMESTER PERTAMA PERALATAN ICT

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2014 dan Angka Ramalan I 2015)

SIANI Datang PETANI Senang. SIANI Sahabat SetIA PetaNI

Apakah Infeksi Menular Seksual (IMS) itu?

Transkripsi:

SERANGAN BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC) DI JAWA TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2014 Latar Belakang Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang banyak tumbuh di Indonesia, begitu juga di Jawa Timur. Tanaman ini adalah famili Myrtaceae dan ordo Myrtales. Tanaman ini sangat tinggi nilai ekonomisnya, karena merupakan selain sebagai rempahrempah, bahan campuran rokok kretek, juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan minyak atsiri. Gambar 1. Tanaman cengkeh Sumber : http://sigit01.blogspot.com/2012/02/morfologitanaman-cengkeh.html Tanaman cengkeh di Jawa Timur belakangan ini terserang penyakit BPKC (Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh) yang hampir merata pada semua area. Serangan penyakit ini merupakan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama pada tanaman cengkeh di Jawa Timur. Serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas syzigii ini berdasarkan peta luas serangan OPT Triwulan I Tahun 2014, wilayah tingkat serangan tinggi terletak di Kabupaten Ngawi, Pacitan, Jombang dan Kediri (Gambar 2).

Gambar 2. Peta Luas Serangan Penyakit BPKC di Jawa Timur Sumber Data: Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, Tahun 2014 Gambar 3. Proporsi Serangan OPT Utama pada Tanaman Cengkeh di Wilayah Propinsi Jawa Timur periode Triwulan I Tahun 2014 Sumber Data : Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, Tahun 2014 Berdasarkan Gambar 2. wilayah kabupaten yang menunjukkan tingkat serangan tinggi adalah Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Jombang dan Kediri. Sedangkan proporsi serangan BPKC mencapai 52% (Gambar 3). Dengan adanya tingkat serangan tinggi yaitu lebih dari 50% maka, penyakit

iniharus ada tindakan pengendalian secepatnya. Untuk tanaman yang tua harus dilakukan peremajaan yang bebas dari penyakit ini. Sebelumnya pada tahun 2013 telah terjadi ledakan serangan penyakit BPKC yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas syzygii di berbagai wilayah di Jawa Timur. Tahun sebelumnya wilayah yang endemik adalah Kabupaten Pacitan, Ngawi, Ponorogo, Kediri dan Malang. Berdasarkan analisis data serangan BPKC pada Tahun 2014 serangan penyakit ini mengalami kenaikan daripada tahun sebelumnya (Tabel 1). Jika tidak dilakukan pengendalian dengan serius, penyakit ini akan cepat menyebar ke wilayah yang lain. Karena penularannya melalui vektor dapat dilakukan melalui bantuan angin. Tabel 1. Perbedaan Luas Serangan dan Tingkat Serangan Penyakit BPKC Tahun 2013 dan 2014 No Nama OPT Luas Serangan Tingkat Serangan Triwulan I- Triwulan I- Triwulan I- Triwulan I- 2013 2014 2013 2014 Fluktuasi 1 N. hemipterus 494.82 490.32 1.36 1.59 16.79 Naik 2 Pseudomonas syzygii 564.34 1354.09 1.55 4.39 183.48 Naik 3 Phylosticta syzygii 139.22 243.98 0.38 0.79 106.66 Naik 4 R. lignosus 244.48 360.92 0.67 1.17 75.62 Naik Sumber Data : Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, Tahun 2014 Ket Tabel 1. menunjukkan bahwa ada kenaikan tingkat serangan penyakit BPKC yaitu sebesar 183.48 % dari Triwulan I Tahun 2013 dengan Triwulan I Tahun 2014. Kenaikan tingkat serangan tertinggi di Kabupaten Pacitan. Tabel 2. Luas Areal dan Luas Serangan BPKC di Jawa Timur No. Kabupaten Luas Areal (ha) Luas Serangan (ha) 64 Banyuwangi 519.00 2.29 39 Blitar 1,284.00 0.00

69 Gresik 16.36 0.00 71 Jember 171.35 0.00 5 Jombang 2,311.24 352.89 32 Kediri 1,485.00 205.62 67 Lumajang 1,092.33 0.00 9 Madiun 1,361.00 0.00 14 Magetan 634.67 20.35 50 Malang 2,045.00 56.00 1 Mojokerto 260.50 0.00 36 Nganjuk 1,972.10 0.00 21 Ngawi 459.62 57.30 27 Pacitan 8,163.00 472.83 55 Pasuruan 1,193.00 41.50 23 Ponorogo 2,505.18 23.39 60 Probolinggo 760.05 0.00 63 Situbondo 8.00 0.00 46 Trenggalek 4,635.25 121.92 Total 30,876.65 1,354.09 Sumber Data : Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya. Jika dilihat dari data yang dilaporkan, kecamatan di Kabupaten Pacitan yang mengalami serangan penyakit ini merupakan wilayah kecamatan selain yang mendapat bantuan dari pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tingkat serangan tidak didukung dengan pengendalian baik itu dari pemerintah maupun petani cengkeh yang terkait. Sehingga tingkat serangan penyakit akan semakin berkembang dan meluas ke wilayah kecamatan lainnya. Begitu juga dengan kabupaten lainnya dengan tingkat serangan BPKC yang tinggi. Dari Tabel 2. dapat diketahui bahwa selain di Kabupaten Pacitan dengan tingkat serangan tertinggi, dengan luas serangan sebesar 472.83 Ha. Urutan berikutnya adalah Jombang (352.89 Ha), Kediri (205.62 Ha), dan Ngawi 57.30 Ha. Dengan adanya serangan penyakit ini sudah dilakukan berbagai pengendalian, dan diantaranya adalah dilakukan peremajaan tanaman cengkeh untuk daerah yang mengalami ledakan serangan.

Gambar 4. Prosentase luas areal cengkeh terserang yang mendapat tindakan pengendalian Sumber Data : Bidang Proteksi BBPPTP Surabaya, Tahun 2014 Pada Gambar 4. menunjukkan tindakan pengendalian yang dilakukan oleh pemerintah dan petani cengkeh hanya sebesar 18%. Sedangkan luas serangan penyakit BPKC 1354.09 Ha dan luas pengendalian yang dilakukan hanya sebesar 243.68 Ha. Dengan ini menunjukkan bahwa luas pengendalian dan luas serangan tidak seimbang. Penyakit BPKC merupakan salah satu penyakit yang paling merusak pada tanaman cengkeh, karena dapat menyebabkan kehilangan hasil 10-15% (Muttaqin, 2010). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri P. syzigii yang ditularkan oleh sejenis serangga vektor yaitu Hindola fulfa (di Sumatera) dan H. striata ( di Jawa). Pola penyebaran penyakit ini umumnya mengikuti arah angin dan penularannya dapat melalui alat-alat pertanian seperti golok, gergaji, sabit yang digunakan untuk memotong tanaman sakit (Muttaqin, 2010). Gejala serangan yang terjadi pada cengkeh karena penyakit ini antara lain : 1. Daun tanaman gugur mendadak 2. Ranting pada cabang dekat pucuk atau pada pucuk mati 3. Daun-daun gugur dari atas ke bawah terjadi selama beberapa minggu atau bulan, seluruh tanaman muda layu mendadak sehingga daun yang kering dan berwarna coklat tetap melekat pada pohon 4. Seluruh tanaman dapat bertahan dalam waktu 2 tahun sejak awal timbulnya gejala 5. Akar mati sejalan dengan matinya bagian atas pohon

6. Jika kayu dipotong memanjang, terlihat garis-garis kelabu kecoklatan terutama pada akar dan batang. 7. Lendir bakteri akan keluar dari potongan akar atau cabang jika bagian tanaman ini disimpan beberapa jam pada tempat lembab, dan akan keluar jika bagian tanaman ditekan dengan kuat ( Ditjenbun, 2013). Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan dengan cara : Apabila gejala serangan penyakit BPKC ditandai dengan gugurnya daun dibagian pucuk pohon, maka bagian pangkal batang atau akar sebaiknya segera diinfus dengan antibiotika oksitetrasiklin (OTC) sebanyak 6 gr/100 ml air. Jarum infus yang digunakan berdiamter 1 mm. penginfusan dilakukan setiap 3-4 bulan sekali. Pengendalian dapat dipadukan dengan melakukan penyemprotan insektisida dengan sasaran serangga vektor dengan insektisida Matador 25 EC, Akodan 35 EC, Curacron 500 EC, Dads 2,5 EC dengan interval 6 minggu. Pohon-pohon yang terseranga berat sebaiknya ditebang dan dibakar (Muttaqin, 2010). Mencegah masuknya penyakit ke daerah baru (Ditjenbun, 2013) Sanitasi dan eradikasi, karena pohon yang telah terinfeksi sudah dapat menularkan bakteri sebelum gejala tampak (Semangun, 2010) Menghindari penanaman dekat hutan. Tidak membuat pertanaman cengkeh baru minimal dalam jarak 5-10 km dari batas pinggir hutan (Semangun, 2010) Pemupukan lengkap dan pengapuran, serta perlakuan kultur teknis lainnya (Semangun,2010). Pengendalian penyakit sekunder yang timbul, dengan memakai fungisida karbamat atau tembaga (Semangun, 2010).

Pustaka Ditjenbun. 2013. Bakteri Pseudomonas syzigii sebagai Penyebab Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC). http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpsurabaya/berita-210-bakteripseudomonas-syzigii-sebagai-penyebab-penyakit-bakteri-pembuluhkayu-cengkeh-bpkc-.html. Diakses tanggal 12 Juni 2014. Muttaqin, 2010. Penyakit pada Tanaman Cengkeh. http://aqinhpt.blogspot.com/2010/10/penyakit-pada-tanamancengkeh.html. diakses pada tanggal 12 Juni 2014. Semangun, H. 2010. Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. (Amini Kanthi Rahayu, SP dan Fitri Yuniarti, SP)