Bab. 5. PENYUSUTAN Tujuan penyusutan dan jenis-jenisnya Tujuan memperhitungkan penyusutan : Jenis-jenis penyusutan:

dokumen-dokumen yang mirip
BIAYA PENYUSUTAN. Biaya penyusutan: penurunan nilai modal suatu alat / mesin akibat perubahan umurnya

EKONOMI TEKNIK DEPRESIASI DAN PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

Penyusutan. r = PENYUSUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1. 2 METODE RATA-RATA Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Aktiva Tetap

dimana : D = Dana depresiasi untuk setiap tahun (Rp). P = Harga awal mesin (Rp). L = Harga akhir mesin (Rp). n = Umur pakai mesin (tahun).

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENYUSUTAN (Depreciation)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN

PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP PEMERINTAH. Abstract

BIAYA KEPEMILIKAN DAN PENGOPERASIAN ALAT BERAT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting dalam pembangunan bangsa. sendiri, seperti peraturan-peraturan perpajakan yang sering kali berubah-ubah,

Akuntansi Neraca. Entries)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Aktiva Berwujud

TIN205 - Ekonomi Teknik Materi #14 Genap 2014/2015 TIN205 EKONOMI TEKNIK

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

ANALISIS WAKTU PERGANTIAN ALAT BERAT JENIS WHEEL LOADER DENGAN METODE LEAST COST

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK. pencapaian rencana penerimaan ditempuh dengan program-program yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan Sistem Informasi Penyusutan Mesin Fotokopi Rekondisi dan Analisis Break Even Point Menggunakan Model Waterfall pada Toko Utama

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

ARTI. Penurunan nilai pasar bagi asset Penurunan nilai bagi pemilik. depreciable life. digunakan. lebih baik lagi

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. metode-metode penyusutan antara lain: Metode garis lurus (straight line method),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH PENGATAR PAJAK. Diajukan Untuk Mmenuhi Tugas Pengantar Pajak

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Salah satu bentuk investasi tersebut adalah aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal usaha yaitu aktiva yang menpunyai umur ekonomis lebih da

Analisis Depresiasi Aktiva Tetap Metode Garis Lurus dan Jumlah Angka Tahun PT Adira Dinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi Rekayasa. (Engineering Economy) Ir Donny M. Mangitung, M.Sc., Ph.D. Untad Press Palu

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

Oleh: TRI BAGUS BUDI SANTOSO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

30/06/2010 MARKETABLE SECURITIES STOCKS BONDS NERACA SHORT-TERM INVESTMENTS STOCKS BONDS OTHER SECURITIES LONG-TERM INVESTMENTS

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi merupakan hal yang tidak dapat di pungkiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DEPRESIASI / PENYUSUTAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin maju, seperti pada perusahaan jasa, hidupnya melalui pencapaian tujuan. Suatu tujuan akan tercapai

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. Aktiva tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tapi pada prinsipnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V AKTIVA TETAP PENDAHULUAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD

Transkripsi:

Bab.. PENYUSUTAN Penyusutan dalam pengertian ekonomi merupakan penurunan nilai suatu benda (aset) yang diakibatkan oleh ketuaan. kekunoan dan sebagainya yang timbul karena adanya penemuan - penemuan baru maupun adanya keausan akibat pemakaian bamg tersebut. Karena adanya penyusutan maka benda 9aset) tersebut kurang mampu melaksanakan tugasnya atau memberikan pelayanan sebagaimana yang semula dimaksudkan. Penurunan nilai ini dikenal dalam akuntansi praktis sebagai suatu pengeluaran operasional.. 1. Tujuan penyusutan dan jenis-jenisnya.1.1. Tujuan memperhitungkan penyusutan : Adanya penurunan nilai pada benda -benda modal perlu dipikirkan akibat yang ditimbulkannya. Sehingga perlu dilakukan perhitungan untuk penyusutan yang mempunyai tujuan : 1. untuk menyediakan pengembalian modal yang telah diinvestasikan dalam kekayaan fisik. 2. untuk memungkinkan jumlah-jumlah yang tepat yang harus dibebankan sebagai biaya penyusutan dalam menentukan biaya-biaya produksi, dan sekaligus nienentukan keuntungan-keuntungan..1.2. Jenis-jenis penyusutan: Penurunan nilai dari benda modal ini berlangsung bersamaan dengan berlalunya waktu dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Penyusutan fisik adalah penyusutan yang disebabkan oleh berkurangnya kemampuan fisik dari benda modal untuk menghasilkan produksi. Umumnya dikarenakan keausan (dalam penggunaan) yang menyebabkan biaya operasional dan pemeliharaan meningkat sedang produksi menurun. Penyusutan ini terutama tergantung pada waktu dan penggunaan. Penyusutan iungsional adalah penurunan nilai yang disebabkan oleh berkurangnya fungsi dari benda modal, keusangan / kekunoan. Penurunan ini dapat ditimbulkan dalam berbagai cara antara lain pergantian mode, penemuan mesin baru yang lebih efisien atau pasar telah jenuh.

Penyusutan karena perubahan dalam tingkat harga (monetary depreciation). Penyusutan ini sulit untuk diramalkan, sehingga jarang dijelaskan dalam studi-studi ekonomi, Dalam memperhitungkan penyusutan perlu diperhatikan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu mengenai perhitungan umur pakai dari suatui alat, biaya perawatan, operasi dan pajak serta perubahan teknologi dimasa mendatang.. 2. Metode - metode penyusutan ; 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) 2. MetodeKeseimbanganMenurun (Declining-Balance Method) 3. Metode Jumlah Angka Tahun ( Sum of the Year's Digits Method ) Simbol - simbol yang digunakan dalam mengembangkan rumus - rumus untuk metode - metode penyusutan adalah: P = harga pembelian benda modal / aset. S = nilai akhir benda modal / nilai jual lagi n = usia kegunaan benda modal T = jumlah tahun penyusutan D t = biaya penyusutan selama waktu dalam tahun t B t = nilai buku pada akhir tahun t 1. Metode Garis Lurus ( Straight Line Method ). Merupakan metode yang paling sederhana dan banyak digunakan dalam penghitimgan penyusutan, Biaya penyusutan tahunannya konstan, Nilai bukunya adalah harga pembelian dikurangi hasil perkalian jumlah tahun penyusutan dengan biaya penyusutan tahunan. Rumus : Besarnya penyusutan;... (.1) Nilai buku: B t = P - (P-S)... (.2)

Contoh: Diketahui: Harga pembelian aset P = $ 900 Umur pakai n = tahun Nilai sisa S = $ 70 Hitunglah penyusutannya! Jawab : $900 - $70 Penyusutan (D ) = ---------------- 2. Metode Keseimbangan Menurun ( Declining Balance Method ) Pada metode keseimbangan menurun penyusutan nilai dari benda modal pada tahun - tahun awal menurun lebih cepat daripada tahun - tahun terakhir dari usia kegunaannya. Nilai jual lagi benda modal haras lebih besar dari nol. Rumus: Besarnya penyusutan: D t = R.B t-1... (.3) Akhir tahun 't 0 1 2 3 t n Tabel..3. Metode Keseimbangan Menurun Biaya penyusutan selama tahun 't' Nilai buku pada akhir tahun 't' - P RxB 0 = R(P) (l-r) B 0 = (1-R) P RxB 1 = R(l-R) P (l-r) B 1 = (1-R) 2 P RxB 2 = R(1-R) 2 P (1-R) B 2 = (1-R) 3 P RxB t-1 = R(1-R) t-1 P (l-r) B t. 1 = (1-R) t P RxB n-1 = R(l-R) n-1 (l-r) B n-1 = (l-r) n P Jadi besarnya nilai buku : Tingkat penyusutan: B t = (1-R) 1 P.. (.4) R=1-

Tingkat penyusutan dalam metode ini sepanjang usia kegunaan aset tiap tahunnya konstan, maka kadang-kadang disebut juga Metode Prosentase Konstan atau Rumus Matheson. Tingkat penyusutan maksimum yang digunakan adalah dua-kali tingkat penyusutan metode garis luras ( untuk tujuan pajak pendapatan ). Untuk sebuah aset dengan usia kegunaan 'n' tahun, maka tingkat penyusutan maksimum yang diizinkan adalah 2 (1/ n). Metode ini disebut juga sebagai metode penyusutan Keseimbangan Menurun-Dobel (double-decliningbalance ). Dalam keadaan lainnya, tingkat penyusutan dibatasi sampai 1,0 atau 1,2 kali tingkat penyusutan dari metode garis luras. 200% Tingkat penyusutan maksimum : R max = n Contoh: Seperti soal pada metode garis lurus. Jawab: 200% Dengan ketentuan tingkat penyusutan R max = = 40% Penyusutan tahun pertama : D 1 = 0,4 ($900 ) = $360. Penyusutan tahun kedua : D 2 = 0,4 ($ 900 - $ 360 ) = $ 216. 3. Metode Jumlah Angka_Tahun. (Sum ofthe Years' Digits Method) Metode ini memberikan suatu biaya penyusutan yang lebih besar pada tahun -tahun permulaan. Biaya penyusutan tahunannya merupakan perbandingan dari angka yang menunjukkan tahun -tahun sisa usia aset ( n - t + 1 ) terhadap jumlah angka -angka untuk selurah usia aset [ 1 + 2 + 3 +... + ( n- 1 ) + n) dikalikan dengan harga pembelian semula dikurangi nilai jual lagi ( P - S ). Jadi biaya penyusutan tahunan menurun setiap tahun.

Tabel..4. Menghitung besar tingkat penyusutan Tahun j Nomor dari tahun dim. susunan kebalikan Tingkat penyusutan 1 2 3 4 4 3 2 1 J = 1 /1 4/1 3/1 2/1 1/1 Rumus umum : Besarnya penyusutan setiap tahun : D t =.. (.) Besarnya nilai buku: B t = P -.. (.6) Bila dibandingkan dengan Metode Keseimbangan Menurun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: a. Dalam Metode Jumlah Angka Tahun ini, nilai penyusutan menurun setiap tahun dan nilai penyusutan yang menurun ini dikalikan dengan suatu jumlah yang konstan yaitu (P-S). b. Cara perhitungan ini sangat berbeda terhadap Metode Keseimbangan Menurun, yang caranya adalah mengalikan suatu tingkat (rate) yang konstan dengan nilai buku yang menurun.

c. Kedua metode serupa dalam hal biaya-biaya penyusutan yang pada awal tahun usia kegunaan aset lebih besar daripada tahun berikutnya.