BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Kholid A.Harras

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Metode Penggambaran Tokoh dalam Karya Fiksi

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Sedangkan

II. LANDASAN TEORI. Salah bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan bentuk karya sastra

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan landasan teori berkaitan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

UNSUR-UNSUR DALAM CERITA FIKSI

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

I. PENDAHULUAN. lingkungan, kebudayaan, maupun hal-hal yang memungkinkan dapat membentuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB I PENDAHULUAN. intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dimensi kehidupan. Salah satu hasil karya sastra adalah novel. Novel adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB II KAJIAN TEORI. tingkah laku yang dapat dilihat dari segi kehidupannya. Tingkah laku merupakan

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia sastra, selain tema, plot, amanat, latar, ataupun gaya bahasa, penokohan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2007: 165) tokoh cerita adalah orang (-orang)

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II LANDASAN TEORI. nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tokoh dan penokohan merupakan dua unsur yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010) menyatakan bahwa tokoh cerita (character), dapat diartikan sebagai orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan maupun yang diekspresikan melalui tindakan para tokoh tersebut. Terkadang pengarang dengan sengaja menyisipkan sifat, prilaku dan nilai moral yang terdapat pada manusia kepada tokoh-tokoh rekaan tersebut. Teknik yang digunakan pengarang dalam menyisipkan sifat, prilaku dan nilai moral pada tokoh rekaan biasanya disebut dengan metode karakterisasi atau penokohan. Pada umumnya teknik karakterisasi atau penokohan yang disesuaikan dengan peranan tokoh tersebut, misalnya pengakarakterisasian terhadap tokoh protagonis dan penokohan terhadap tokoh antagonis. Tokoh protagonis ialah tokoh yang menampilkan hal-hal yang sesuai dengan pandangan dan harapan para pembaca, sedangkan tokoh antagonis merupakan tokoh yang sering kali ditampilkan sebagai tokoh yang bertentangan atau berlawanan dengan tokoh protagonis. Oleh karena itu, ciri-ciri fisik, atau pun ciri-ciri mental yang diterapkan kepada tokoh protagonis akan berbeda dengan ciri-ciri fisik atau mental yang terdapat pada tokoh antagonis.

2 Melalui metode karakterisasi atau penokohan, pengarang dapat menggambarkan sifat dan prilaku para tokoh agar pembaca dapat memahami karakter dari setiap tokoh yang dihadirkan oleh pengarang. Secara garis besar teknik pelukisan tokoh dalam karya sastra dapat dibedakan kedalam dua teknik yaitu, teknik ragaan atau pelukisan secara langsung (Telling) dan teknik ragaan atau pelukisan secara tidak langsung (Showing). Selain penokohan, konflik juga menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dengan sebuah karya fiksi, karena konflik merupakan sebuah unsur yang esensial dalam pengembangan plot. Setiap fiksi mengandung konflik. Para pelaku berjuang dan menantang alam sekitar atau berjuang satu sama lain (konflik ekstern) ataupun melibatkan diri dalam perjuangan-perjuangan dengan akunya sendiri, dengan kata hatinya (konflik Intern) (Brooks dan Warren dalam Tarigan, 2011). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebuah karya fiksi membutuhkan konflik eksternal ataupun konflik internal sebagai pembentuk alur cerita. Pada umumnya, konflik yang terdapat dialami oleh tokoh utama yang terdapat dalam sebuah karya fiksi tidak dapat dipisahkan dengan peranan tokoh antagonis, yang berperan untuk menjadi lawan dari tokoh utama atau tokoh protagonis. Seperti halnya dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki yang menurut penulis memiliki daya tarik dari teknik pengkarakterisasian tokoh yang menarik. Penokohan dilakukan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, dimana pengarang adalah aku dalam cerita atau berfungsi sebagai narator. Dalam Novel Bocchan, aku (Bocchan) dengan sengaja memberikan

3 nama julukan kepada tokoh-tokoh lain, seperti Yamaarashi sebagai nama panggilan yang digunakan oleh Bocchan kepada temannya yang bernama Hotta, dan Akashatsu sebagai nama panggilan yang digunakan Bocchan kepada seorang kepala guru. Hal tersebut digunakan pengarang dengan maksud untuk mempertajam karakter dari masing-masing tokoh. Selain itu, penulis beranggapan bahwa novel Bocchan karya Natsume Souseki juga memiliki permasalahan-permasalahan yang menarik untuk dibahas. Karena sebagian besar permasalahan-permasalahan yang dialami oleh tokoh utama (Bocchan) diakibatkan oleh tokoh antagonis (Akashatsu). Sebelumnya telah ada penelitian mengenai novel ini yang ditulis oleh Simanjuntak (2011) dengan judul penelitian Analisis Konflik Sosial Tokoh Utama Botchan dalam Novel Botchan karya Natsume Souseki. Dalam penelitian tersebut, peneliti membahas mengenai konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama yang bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara Bocchan dengan tokoh-tokoh lain (konflik sosial). Pembahasan mengenai konflik sosial tersebut meliputi, konflik yang terjadi diantara tokoh Bocchan dengan para murid SMP, serta konflik yang terjadi diantara Bocchan dengan rekan kerja (Akashatsu). Dari pembahasan mengenai penyebab konflik sosial tersebut, Simanjuntak (2011) menyatakan bahwa konflik yang terjadi antara Bocchan dan murid SMP disebabkan oleh ketidaksopanan para murid terhadap Bocchan. Sedangkan konflik yang terjadi diantara Bocchan dan rekan kerjanya disebabkan oleh pertentanga-pertentangan yang dilakukan Bocchan karena perbedaan prinsip.

4 Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis tentu akan berbeda dengan penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk membahas karakter tokoh utama (Bocchan) dan tokoh antagonis (Akashatsu) yang ditelaah dengan menggunakan metode karakterisasi secara langsung (telling) dan metode karakterisasi secara tidak langsung (showing). Setelah mengetahui karakter tokoh utama (Bocchan) dan tokoh antagonis (Akashatsu), penulis bermaksud untuk membahas permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh tokoh antagonis (Akashatsu) kepada tokoh utama. Setelah mengetahui bentuk-bentuk permasalahan yang ditimbulkan oleh tokoh Antagonis (Akashatsu), penulis akan mengidentifikasikan bentuk konflik yang terjadi diantara tokoh utama (Bocchan) dan tokoh antagonis (Akashatsu). Selain itu, dalam penelitian ini, penulis juga bermaksud untuk mengetahui bentuk penyelesaian konflik yang terjadi diantara tokoh utama (Bocchan) dan tokoh antagonis (Akashatsu). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bertujuan untuk melaksanakan penelitian dengan judul Analisis Karakter dan Konflik Tokoh Utama dalam Novel Bocchan karya Natsume Souseki. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana karakter tokoh Bocchan dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki?

5 b. Bagaimana karakter tokoh Akashastu dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki? c. Bagaimana bentuk permasalahan yang ditimbulkan oleh tokoh Akashatsu terhadap tokoh Bocchan yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki? d. Bagaimana bentuk dan penyelesaian konflik yang terjadi antara Bocchan dan tokoh Akashatsu yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki? 1.3. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu penelitian, penulis membatasi jumlah data penelitian. Untuk menganalisis karakter tokoh Bocchan penulis hanya menggunakan 14 kutipan dari 20 kutipan yang mengidentifikasikan karakter tokoh Bocchan, 7 kutipan dari 19 mengenai karakter tokoh Akashatsu, 13 kutipan dari 18 kutipan mengenai bentuk permasalahan yang ditimbulkan oleh tokoh Akashatsu terhadap Bocchan dan 8 kutiapan dari 15 kutipan mengenai bentuk dan bentuk penyelesaian konflik yang terjadi antara tokoh Bocchan dan tokoh Akashatsu. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui karakter tokoh Bocchan yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki.

6 b. Untuk mengetahui karakter tokoh Akashastu yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki. c. Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan oleh tokoh antagonis Akashatsu terhadap tokoh Bocchan yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki. d. Untuk mengetahui bentuk dan penyelesaian konflik yang terjadi antara tokoh Bocchan dengan tokoh Akashatsu yang terdapat dalam novel Bocchan karya Natsume Souseki. 1.5. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bebagai berikut : 1. Penulis : Untuk mengaplikasikan ilmu dari mata kuliah Kesusastraan Jepang. Selain itu, penulis juga dapat memperdalam penguasaan terhadap pemahaman mengenai analisis karakter dengan menggunakan metode langsung (Telling), metode tidak langsung (Showing) yang dilakukan dari sudut pandang orang pertama, dimana tokoh utama Aku berperan sebagai narator. Selain itu penulis juga dapat memperdalam mengenai peranan tokoh lain yang berperan sebagai tokoh antagonis sebagai pembentuk konflik pada tokoh utama, dan penulis juga dapat memahami bentuk-bentuk penyelesaian dari sebuah konflik.

7 2. Pembaca : Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi mengenai cara analisis karakter yang dapat digunakan untuk referensi bagi penelitian selanjutnya. Selain itu, pembaca juga dapat mengetahui lebih dalam mengenai teknik penokohan yang terdapat dalam sebuah novel, serta memahami peranan tokoh antagonis dalam pengembangan sebuah cerita, serta pembentukan konflik pada tokoh utama. 1.6. Definisi Oprasional a. Analisis Analisis adalah suatu proses yang dilakukan terhadap karangan, perbuatan dan sebagainya untuk mengkaji dan mengetahui penyebab, duduk perkara atau suatu kebenaran dari sebuah karangan atau peristiwa. b. Karakter dan Konflik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2001) karakter adalah sifat-sifat kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sedangkan konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama. c. Tokoh Utama dalam Novel Botchan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2001) tokoh adalah rupa (wujud dan keadaan); bentuk atau potongan; macam atau jenis; perawakan; orang yang terkemuka dan kenamaan (dilapangan politik, kebudayaan dan sebagainya); pemegang peran (peran utama)

8 dalam roman atau drama. Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa tokoh utama dalam novel Botchan adalah seseorang yang menjadi peran utama. Berdasarkan definisi-definisi di atas, Analisis Karakter dan Konflik Tokoh Utama dalam Novel Bocchan Karya Natsume Souseki adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui segala sesuatu mengenai sifat dan permasalahan yang terjadi pada tokoh utama yang terdapat pada novel Bocchan karya Natsume Souseki. 1.7. Sistematika Penulisan Hasil penelitian ini akan disusun kedalam 5 bab yaitu Pendahuluan, Landasan Teori, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran. Bab I Pendahuluan Bab I memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab II memuat teori-teori yang telah ditinjau oleh penulis sebagai bahan acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. Bab III Metode Penelitian Bab III memuat penjelasan mengenai metode penelitian yang akan digunakan, objek dalam penelitian, waktu dan tempat penelitian dan teknik yang akan dilakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data penelitian.

9 Bab IV Pembahasan Bab IV memuat analisis dari novel Bocchan karya Natsume Souseki yang akan menjawab rumusan masalah dari penelitian ini. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab V memuat kesimpulan yang telah didapatkan penulis dari hasil penelitian serta saran untuk penelitian sastra selanjutnya.