ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST REMOVE OF INPLATE FRAKTUR TIBIA DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh RATRI DYAH SABATIANA NPM

BAB V PEMBAHASAN. mengggunakan teknik hypnoterapi dan musik relaksasi pada Tn. N berumur 45tahun dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. Bab ini penulis akan membahas tentang tindakan keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

LAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.S DENGAN POST PARTUM SECTIO CEASAREA INDIKASI PRESENTASI BOKONG DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan. Mengevaluasi tingkat mobilitas klien Mendorong partisipasi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. E DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: EPILEPSI DI BANGSAL MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

Tindakan keperawatan (Implementasi)

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

GAMBARAN KONSEP DIRI PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUANG RAWAT INAP TAHUN 2015

CATATANPERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan. Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) WIB (skala nyeri : 8)

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada tanggal 30 Maret 2011 dengan hasil. Jenis kelamin : Perempuan

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Dahlia 2 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI KE-2 DI RUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN CLOSE FRAKTUR CRURIS (TIBIA FIBULA) 1/3 DISTAL DEXTRA DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

4. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM Nama kepala keluarga Alamat kepala keluarga Pekerjaan kepala keluarga Pendidikan kepala keluarga Genogram

BAB I KONSEP DASAR. osteoporosis yang menyebabkan fraktur-fraktur yang patologis (Enggram. memasukkan paku, screw, pen kedalam tempat fraktur untuk

CATATAN PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A DENGAN POST SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI FETAL DISTRES DI BANGSAL ANNISA RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA POST OPERASI OPEN PROSTATECTOMY DI RUANG DAHLIA RSU BANYUDONO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan tindakan operasi pemasangan Plate and Screw, yaitu

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam menegaskan perlunya

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKAA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I KONSEP DASAR. Frakur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh (Reeves,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penulisan, dan

ARTIKEL LAPORAN KASUS. PENGELOLAAN NYERI PADA Tn. S DENGAN CIDERA KEPALA DI RUANG FLAMBOYAN II RSUD KOTA SALATIGA. Oleh: AHMAD FATHONI

BAB 1 PENDAHULUAN. Citra diri merupakan sebuah keadaan dalam pikiran tentang diri. Anda, kehilangan citra dirinya dan merasa buruk tentang diri mereka

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN :TB PARU DI RUANG CEMPAKA III RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB III TINJAUAN KASUS. A. Pengkajian Keperawatan Dilakukan pada tanggal 24 April 2007 jam 11.00

SKRIPSI SULASTRI J

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FIRMAN FARADISI J

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi Keperawatan 1. Mengkaji kekuatan otot/kemampuan fungsional mobilitas sendi yaitu kekuatan otot 1

2011). Berdasarkan hal tersebut penulis dalam kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan post debridement ulkus diabetes melitus menegakkan sebanyak

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

APPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CATATAN PERKEMBANGAN. vital. posisi semi fowler. tenang.

STASE KDM LAPORAN PENDAHULUAN (LP) NYERI

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN STROKE HEMORAGIK DI RUANG CEMPAKA BAWAH RSUD SUKOHARJO

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

BAB III TINJAUAN KASUS

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO Disusun oleh : FAJAR MUKHLIS GUNAWAN J.200.090.057 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. P POST ORIF ATAS INDIKASI FRAKTUR FIBULA SINISTRA DIRUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO (Fajar mukhlis gunawan,2012,35 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : Fraktur tertutup fibula sinsitra 1/3 proksimal adalah terputusnya hubungan tulang fibula dengan indikasi luka tertutup pada tulang fibula 1/3 dari bagian atas. Fraktur adalah terputusnya konstinuitas tulang,fraktur tertutup adalah fraktur dengan kulit yang tidak mengalami perforasi, sehingga lokasi fraktur tidak terpajan limgkungan luar. biasanya disebabkan oleh trauma dan tenaga fisik. Kekuatan, sudut dan tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitar tulang yang menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap.pada anamneses terdapat nyeri akut Tujuan : Karya Tulis Ilmiah ini adalah Guna mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan post orif yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil : Dengan data pengkajian nyeri skala 7 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 kali sehari dengan diagnosa nyeri akut dengan dilakukan anjurkan tekhnik relaksasi didapatkan nyeri pasien berkurang menjadi 4, pola nafas normal Rr : 20x/menit. Untuk luka Resiko infeksi tidak terjadi. Kesimpulan : Kerjasama dengan tim kesehatan lain, pasien dan keluarga pasien sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapeutik dan menggunakan terapi nafas dalam dapat membantu pasien lebih kooperatif selama dilakukan tindakan, teknik relaksasi dapat mengalihkan rasa nyeri. Kata kunci : Post ORIF, Nyeri, Resiko infeksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan masyarakat sekarang telah mengalami perubahan dalam berbagai bidang. Menurut Helmi (2012) fraktur merupakan istilah dari hilangnya konstinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma dan tenaga fisik.fraktur adalah patah tulang, biasanya di sebabakan trauma atau tenaga fisik (Pendit 2006). B. Tujuan 1. Tujuan Umum Memberikan pengalaman nyata pada penulis untuk melakukan penatalaksanaan pada pasien fraktur. 2. Tujuan Khusus Laporan Karya tulis Ilmiah ini di buat untuk : a. Melakukan pengkajian pada. b. Merumuskan dan menegakan diagnosa keperawatan. c. Menyusun Intervensi keperawatan d. Melakukan implementasi. e. Melakukan evaluasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Menurut Mansjoer (2009) Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya konstinuitas jaringan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.fraktur dapat di bagi menjadi: Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Fraktur fibula adalah terputusnya hubungan tulang fibula (Helmi, 2012). Fraktur adalah gangguan pada gangguan konstinuitas tulang (Pendit, 2006). 2. Etiologi Fraktur atau patahan tulang dapat terjadi karena beberapa penyebab. Para ahli juga telah merumuskan berapa hal sebagai penyebab fraktur tersebut, diantaranya adalah di kemukakan oleh Helmi (2012) adalah : a. Fraktur akibat peristiwa traumatik Disebabkan oleh trauma yang tiba tiba mengenai tulang dengan kekuatan yang besar. b. Fraktur patologis Disebabkan oleh kelainan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis di dalam tulang.

c. Fraktur stress. Disebabkan oleh trauma yang terus - menerus pada suatu tempat tertentu 3. Patofisiologi Fraktur terjadi bila interupsi dari kontinuitas tulang, biasanya fraktur disertai cidera jaringan disekitar ligament, otot, tendon, pembuluh darah dan persyarafan. Tulang yang rusak mengakibatkan periosteum pembuluh darah pada korteks dan sumsum tulang serta jaringan lemak sekitarnya rusak. Ketika terjadi kerusakan tulang, tubuh mulai melakukan proses penyembuhan untuk memperbaiki cidera. Tahap ini merupakan tahap awal pembentukan tulang. Berbeda dengan jaringan lain, tulang dapat mengalami regenerasi tanpa menimbulkan bekas luka. 4. Penatalaksanaan Ada empat konsep dasar dalam menangani fraktur, yaitu : a. Rekognisi Rekognisi dilakukan dalam hal diagnosis dan penilaian fraktur. b. Reduksi Reduksi adalah usaha / tindakan manipulasi fragmen-fragmen seperti letak asalnya.

c. Retensi Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus dimobilisasi atau dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan. B. Tinjauan Keperawatan 1. Pengkajian 1. Pengkajian a. Biodata. b. Catatan masuk. c. Riwayat kesehatan. d. Pola fungsional menurut Gordon. 2. Pemeriksaan fisik Dalam pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh, dari ujung rambut dengan ujung kaki (head to toe). 3. Pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah dan ultrasonografi. a. Pemeriksaan laboratorium b. Pemeriksaan Radilogi 4. Diagnosa keperawatan dan intervensi a. Nyeri berhubungan dengan agen injuri cidera fisik (Asih, 2007) 1) Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan. 2) Kaji nyeri, penyebab, karakteristik, tempat, skala dan durasi 3) Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler

4) Ajarkan tehnik relaksasi 5) Kolaborasi dengan Dokter dalam pemberian terapi analgesik b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan alat fiksasi invasif (Widyawati, 2007) 1) Memonitor vital sign dan kaji adanya peningkatan suhu. 2) Lakukan prinsip steril dalam perawatan luka. 3) Pantau hasil laboratorium pada angka leukosit. 4) Kolaborasi dalam pemberian antibiotik sesuai advis dokter. c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan mobilitas (Carpenito, 2009) 1) Awasi tekanan darah dalam melakukan aktifitas. 2) Ajarkan teknik ROM 3) Dekatkan alat yang di butuhkan pasien 4) Anjurkan kepada keluarga untuk membantu aktifitas pasien. BAB III RESUME KEPERAWATAN Pada bagian bab ini penulis akan menguraikan dan membahas tentang resume keperawatan yang dilakukan kapada Tn P tanggal 12 Mei 2012. A. Biodata Nama Tn P,Umur 65 tahun,jenis kelamin laki-laki,agama islam,suku jawa,pendidikan SD.

B. Pengkajian Keperawatan Keluhan utama nyeri pada kaki sebelah kiri. Riwayat penyakit sekarang pasien datang ke IGD RSUD Sukoharjo karena pasien tertabrak. Pada pengkalian pola fungsional menurut Gordon persepsi kesehatan dan pola managemen. Analisa Data No Data Problem Etiologi Ttd 1 DS : - Pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kiri P : Nyeri dirasakan saat bergerak Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk R: Nyeri pada kaki kanan S: Skala nyeri 7 T: Nyeri datang hilang timbul DO : - Pasien tampak menahan nyeri - Tanda-tanda vital : TD : 150/80 mmhg N : 85 x/menit Agen injuri cidera fisik Nyeri akut 2 DS : - DO : -Luka tampak bersih - Terdapat luka post op di kaki kiri dengan 8 jahitan. - Terpasang drain Alat fiksasi invasif Resiko tinggi infeksi 3 DS : - Pasien mengatakan aktivitas dibantu keluarga DO : - Pasien tampak disibin oleh keluarga Penurunan mobilitas Hambatan mobilisasi fisik

A. Prioritas Masalah Keperawatan Dari data yang telah penulis analisa tersebut diatas, penulis menetapkan urutan prioritas masalah sebagai berikut : 1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri cidera fisik. 2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan alat fiksasi invasiv. 3. Hambatan mobilitas berhubungan dengan penurunan mobilitas. B. Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi. 1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan. Rencana tindakan disusun pada tanggal 10 sampai 12 Juni 2012 dengan tujuan :pasien mampu mentoleransi level nyerinya setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil Nyeri berkurang atau hilang skala nyeri (1-4), wajah tampak rileks. Intervensi yang disusun adalah Kaji skala nyeri, lokasi dan frekuensi nyeri, Monitor keadaan umum dan vital sign, Ajarkan latihan nafas dalam,ajarkan tehnik relaksasi, Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgesik EVALUASI 1. Diagnosa pertama masalah teratasi sebagian. 2. Diagnosa kedua masalah infeksi tidak terjadi. 3. Diagnose ketiga masalah teratasi sebagian.

BAB IV PEMBAHASAN A.Diagnosa Keperawatan yang Muncul. 1. Pengertian diagnosa dan alasan penegakan diagnose keperawatan. Diagnosa pertama,nyeri akut. Menurut Asih (2007) nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat.diagnosa kedua, resiko infeksi, Menurut Sumarwati (2011). 2. Intervensi Keperawatan Diagnosa pertama, nyeri akut berhubungan denganagen injuri fisik : fraktur dan tindakan pembedahan (ORIF). Diagnosa kedua, resiko infeksi berhubungan dengan alat fiksasi infasif. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak terjadi tanda - tanda infeksi. B. Pelaksanaan Tindakan Diagnosa yang pertama adalah nyeri berhubungan dengan agen injuri cidera fisik. Tindakan yang telah dilakukan adalah mengoservasi vital sign, mengkaji tingkat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi. Diagnosa kedua adalah Diagnosa kedua, resiko tinggi infeksi berhubungan dengan alat fiksasi invasif. Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah mengkaji TTV, dan keadaan umum pasien serta keluhanya, menginspeksi kulit terhadap adanya tanda tanda infeksi. Diagnosa ketiga adalah hambatan mobilisasi berhubungan dengan penurunan.

Tindakan yang dilakukan adalah membantu pasien melakukan ROM (Range Of Motion ). C. Evaluasi Diagnosa pertama, nyeri berhubungan dengan Agen injuri cidera fisik. Menetapkan bahwa nyeri teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan slama 3x24 jam dengan criteria hasil yang sudah ditetapkan yaitu pasien mengatakan bahwa nyeri telah berkurang. Diagnosa kedua resiko tinggi infeksi berhubungan denganalat fiksasi infasiv. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan criteria hasil yang telah ditetapkan mencapai penyembuhan luka sesuai waktu, tidak terjadi tanda tanda infeksi. Kolaborasi pemberian anti biotik. Hasil evalaluasi diagnosa ke tiga adalah masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam. Pasien mengatakan tidak takut lagi menggerakan kakinya. Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi karena belum memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, maka penulis merumuskan masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi.

BAB V SIMPULAN DAN DASAR A. Simpulan 1. Pengkajian Pada saat pengkajian Senin, 10 Mei 2012 jam 10.00 WIB, pasien mengatakan nyeri pada kaki kiri nyeri skala 7 (1-10). Didapatkan beberapa data pengkajian yang sesuai dengan diagnosa. 2. Diagnosa Telah di temukan tiga diagnosa adalah : Nyeri akut, Resiko infeksi, dan hambatan mobilitas. 3. Perencanaan Pada tahap perencanaan, rencana keperawatan disusun sesuai dengan masalah keperawatan. Dalam memprioritaskan masalah keperawatan dilihat dari kebutuhan dan kondisi klien pada saat pengkajian. 4. Perencanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana keperawatan yang telah dibuat dan di dokumentasikan. 5. Evaluasi Dari ketiga diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn. P ada dua masalah (diagnosa keperawatan) yang dapat teratasi. B. Saran 1. Penulis mengharapkan rumah sakit dapat menyediakan sarana. 2. Bagi institusi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA Asih. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. 2007. Edisi ke- 10. Jakarta : EGC Carpenito, L. J. (2009), Diagnosa Keperawatan : Aplikasi pada Praktik Klinis. Edisi ke- 9. Jakarta : EGC Hartono, A. (2005), Kamus Saku : Perawat. Edisi ke- 22. Jakarta : EGC Helmi, N.Z. (2012). Buku Ajar : Gangguan Muskuloskeletal, Jakarta : Salemba Medika NANDA. (2007-2008). Diagnosa Nanda NIC & NOC. Jakarta : EGC Paul, M. Morin, M.D; Edward j. Harvy, MD; Beckam, CET; Steffen, MD, PhD,MBA. (2008) Original Article. Fibular Fixation as an Adjuvant to Tibial intramedullary nailing in the Cannadian Medical Assocation Price, Sylvia Anderson, and Wilson, Lorraine Mc Carty, 2005 Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC Pendit, B.U. (2006), Buku Ajar : Keperawatan Perioperatif. Jakarta : EGC Sjamsuhidajat, R. & Jong, D (2011), Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-3. Jakarta : EGC Santoso, B. (2005-2006), NANDA : Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika Widyawati. (2007), Buku Saku : Buku Diagnosa Keperawatan, Edisi ke- 7, Jakarta : EGC