Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Ipa Melalui Strategi Pembelajaran Induktif Siswa Kelas IV SDN 6 Watuoge

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Abdul Khalik, Muchlis Djirimu, dan Ritman Ishak Paudi

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Bahmid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Media Gambar Pada Mata Pelajaran Sains Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Lakea

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDK BALA KESELAMATAN PALU

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Transkripsi:

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora Mohamad Nur, Kamaluddin, dan Muchlis L. Djirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasaalahan utama pada penelitian ini, adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Mengatasi hal tersebut peneliti menerapkan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA di SDN 2 Bora. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 2 Bora. Penelitian ini menggunkan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kemmis dan MC. Taggart yang dilakukan dua siklus, dengan tahapan yaitu : (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Tempatnya di SDN 2 Bora dengan jumlah siswa 21 orang, 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II dalam kategori baik. Pengelohan hasil tes pada siklus I, dari 21 0rang siswa yang mengikuti tes akhir terdapat 14 orang siswa yang tuntas belajar dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 66,67 %. Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa dari 21 orang siswa yang mengikuti tes akhir terdapat 20 orang siswa yang tuntas belajar dengan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 95,24%. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan 28,57% dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan tumbuhan hijau di kelas V SDN 2 Bora. Kata Kunci: Metode Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar IPA. I. PENDAHULUAN Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar karena lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu mempelajari dan memahami alam sekitar secara ilmiah dan siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Melalui pengamatan peneliti di SDN 2 Bora tanggal 4 Agustus 2014, pada siswa kelas V yang berjumlah 21 orang siswa. Sebelum melakukan pembelajaran guru membagikan buku IPA pada masing-masing siswa. Setelah membagikan 126

buku tersebut, guru menjelaskan materi yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah akan tetapi guru di SDN 2 Bora tidak menjelaskan tujuan pembelajaran, hal ini menyebabkan ketidaktahuan siswa terhadap tujuan belajar IPA. Saat guru menjelaskan materi, ada siswa yang sibuk dengan urusanya sendiri. Sehingga menunjukkan adanya kebosanan atau ketidakmenarikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan ketidakaktifnya siswa saat mengikuti pembelajaran. Setelah menjelaskan materi guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sebelum pemberian tugas, pertanyaannya didalam buku IPA yang sebelumnya telah dibagikan oleh guru. Saat siswa mengerjakan soal guru hanya memantau siswa didepan kelas tanpa berjalan-jalan untuk melihat siswa mengerjakan tugas, sehingga menimbulkan keributan. Kurang aktifnya siswa saat proses pembelajaran sehingga menyebabkan hasil belajar siswa tidak mencapai daya serap individu dan klasikal yang telah ditentukan di sekolah. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan suatu cara agar hasil belajar siswa dapat meningkat dengan penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas V di SDN 2 Bora. Hamalik, (2001:219) Mengungkapkan Inkuiri atau penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. Berdasarkan defenisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode inkuiri adalah suatu cara menyampaikan pelajaran yang meletakkan dan mengembangkan cara berfikir ilmiah dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip, misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan membuat kesimpulan dan sebagainya. Dalam pembelajaran IPA dengan pembelajaran inkuiri, guru harus membimbing siswa yang belum pernah mempunyai pengalaman belajar dengan kegiatan-kegiatan inkuiri. Atas dasar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, Koes (2003:15) membedakan inkuiri menjadi dua tingkat, yaitu: a. Inkuiri dengan aktivitas terstruktur 127

Dalam Inkuiri dengan Aktivitas Terstruktur siswa memperoleh petunjukpetunjuk lengkap yang mengarah pada prosedur yang didesain untuk memperoleh suatu konsep atau prinsip tertentu. b. Inkuiri dengan aktivitas tidak terstruktur Dalam Inkuiri dengan Aktivitas Tidak Terstruktur, hanya terdapat penyajian masalah, dan siswa secara bebas memilih dan menggunakan prosedur-prosedur masing-masing, menyusun data yang diperolehnya, menganalisisnya dan menarik kesimpulan. Sedangkan Carin dan Sund dalam (Koes, 2003:34) berpendapat bahwa pembelajaran model inkuiri mencakup inkuiri induktif terbimbing dan tak terbimbing, inkuiri deduktif, dan pemecahan masalah. Diantara model-model Inkuiri yang lebih cocok untuk siswa SD adalah inkuiri induktif terbimbing, dimana siswa terlibat aktif dalam pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran, pengumpulan data untuk menarik kesimpulan. Pada inkuiri terbimbing, guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, tetepi guru dapat membuat rencana pembelajaran atau langkah-langkah percobaan. Siswa melakukan percobaan atau penyelidikan untuk menemukan konsep-konsep yang telah ditetapkan guru. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Bora Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Kelas yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas V yang mengikuti mata pelajaran IPA pada tahun ajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa 21 anak; 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam siklus berulang, yang setiap siklus terdiri dari atas 4 tahapan,yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Model penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart. Untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diberikan tindakan, maka kriteria keberhasilan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada 128

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN 2 Bora. Adapun KKM dalam penelelitian ini dinyatakan dengan nilai minimal 75 dan maksimal 100. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Jadi seorang siswa dikatakan tuntas jika mencapai nilai lebih dari atau sama dengan 75 dan satu kelas dinyatakan tuntas belajar secara klasikal jika persentase ketuntasan belajar siswa lebih dari atau sama dengan 80% yang dihitung dengan menggunakan rumus Jumlah Siswa yang tuntas x100 Jumlah Siswa Peserta Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu dengan cara: (1) Reduksi data (2) Penyajian data (3) Verifikasi data (4) Penarikan simpulan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru siklus I, dalam penelitian ini yang dijadikan tolak ukur adalah nilai perolehan individu siswa dari tes akhir tindakan (evaluasi). Dari hasil evaluasi tersebut masih ada 7 orang siswa yang hasil tes akhirnya kurang memuaskan sehingga diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal 72,85%. Perolehan ketuntasan belajar klasikal ini masih belum mencapai standar ketuntasan minimal 80% sehingga perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran. Hasil evaluasi siklus I ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik pada siklus berikutnya. Beracuan pada hasil evaluasi pada siklus I dilakukan perbaikan pada siklus II yaitu guru membantu dan membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing karena guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Perlakuan ini memberikan dampak yang baik. Ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dengan persentase daya serap klasikal mencapai 78,09% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 95,24% dengan 20 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas. Persentase daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal ini sudah dapat dikatakan telah melewati indikator keberhasilan yaitu sebesar 70% (DSK) dan 80% (KBK). 129

Pembahasan Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh persentase rata-rata sebesar 62,50% yang dikategorikan kurang, sementara itu hasil observasi guru pada siklus I diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 70,83% yang berada dikategorikan cukup. Perolehan ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan dari keaktifan siswa yang kurang optimal, selain itu guru kurang memenuhi pembelajaran inquiri terbimbing yang dapat dilihat dari hasil pengamatan kegiatan guru. Sehingga siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mengalami kesulitan. Siswa kurang tertib dalam pengamatan karena belum mempelajari isi lembar kerja siswa/lks yang akan dilakukan, saat diskusi jika ada siswa yang berpendapat kurang sesuai siswa yang lain akan berkomentar yang tidak baik. Berdasarkan hasil analisis data diatas dan berdasarkan pengamatan dari rekan sejawat, maka perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya yaitu peneliti harus berusaha mengelola kelas dengan baik harus memperbaiki cara-cara memotivasi siswa untuk dapat menjawab pertanyaan dan mengungkapkan pendapat. Selain itu peneliti harus membimbing siswa dalam pengamatan dan diskusi sehingga siswa bisa terarah dengan baik. Guru memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Tindakan perbaikan tersebut adalah guru memotivasi siswa supaya aktif bertanya, mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan dari guru, menegur siswa yang bercanda dan mengganggu temannya. Selain itu guru juga berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk melakukan bimbingan dan arahan kepada siswa yang kelihatan agak bingung. Dari segi kepribadian pun guru lebih percaya diri dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan lebih menguasai. Perolehan dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II persentase perolehan mencapai 91,66%. Ini berarti aktivitas siswa berada dalam kategori sangat baik. Peningkatan aktivitas siswa pada siklus II disebabkan karena siswa lebih termotivasi untuk mampu merumuskan masalah, membuat hipotesis, merencanakan dan melakukan penyelidikan sederhana, mengumpulkan data, 130

menginterprestasi data dan menganalisis data untuk membuktikan hipotesis. Kemudian dengan bimbingan guru siswa sudah memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan langkah-langkah dan hasil penyelidikan dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Meningkatnya motivasi siswa maka tujuan pembelajaran seperti yang tercantum dalam tujuan pembelajaran khusus akan tercapai. Pencapaian hasil belajar siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran. Karena guru merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata aktivitas guru 95,82% dengan kategori sangat baik. Ini menunjukan terjadi kenaikan aktivitas guru pada tiap pertemuan. Berdasarkan data yang diperoleh dari tindakan siklus II, baik data hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan tes akhir tindakan yang diberikan secara individu kepada siswa meningkat. Adapun hasil refleksi selama melakukan tindakan pada siklus II yaitu: 1. Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini dilihat dari lembar observasi yang dilakukan dalam kriteria rata-rata sangat baik. 2. Dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran lebih baik bila dibanding dengan tindakan sebelumnya, sebab guru (peneliti) lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta halhal yang dianggap menjadi kelemahan pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II. 3. Hasil belajar siswa menyelesaikan soal tes akhir tindakan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu persentase ketuntasan klasikal dari 66,67% menjadi 95,24%. Berdasarkan analisis data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Menurut (Jauhar 2011: 69) dengan model inkuiri terbimbing ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Peningkatan hasil belajar yang diperoleh kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri 131

terbimbing disebabkan karena model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa dilatih bagaimana memecahkan masalah sekaligus membuat keputusan. Peran guru di dalam pembelajaran inkuiri terbimbing lebih sebagai fasilitator, mediator, motivator, dan evaluator. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil tes pada siklus I diperoleh siswa yang tuntas secara individu sebanyak 14 orang dari 21 orang dan tuntas klasikal yang diperoleh sebesar 66,67%. Pada siklus II, yang tuntas individu sebanyak 20 orang dari 21 orang, sedangkan tuntas klasikal mencapai 95,24%. Sedangkan dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dan pengelolaan pembelajaran selama siklus I dan siklus II secara keseluruhan berada dalam kategori sangat baik. Metode pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, hendaknya guru dapat menjadikan metode pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Serta bagi calon peneliti berikutnya, agar dapat menerapkan metode pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi lainnya. 132

DAFTAR PUSTAKA Gintinggs, A. (2008). Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora. Hamalik, Oemar. (2001). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Jauhar, Mohammad. (2011). ImplementasiPAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Koes,Supriyono.(2003).Strategi Pembelajaran Fisika. Bandung : JICA. 133