LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai pembedahan yang terjadi dalam salah satu atau kedua kelenjar reproduksi ovarium dimana ovum dan hormon pada wanita dibuat. Ada lebih dari 30 tipe histopatologic dalam ovarium, sehingga para ahli mengelompokkan ca ovarium dalam 3 kategori bedasarkan tipe terbentuknya sel tersebut, yaitu : a. Kanker kanker ephithelial Merupakan kanker ovarium yang umumnya terjadi, timbul dari batas sel atau ephitelium dari ovarium. b. Kanker kanker dari sel germ, dimulai dari sel sel germ pada ovarium. c. Sex cord, kanker kanker sel stromal, dimulai di sel yang berhubungan dengan ovarium dan menghasilkan hormon hormon pada wanita. Adapun pembagian Ca ovarium berdasarkan stage, yaitu : Stage 1 : Ca ovarium yang terbatas hanya pada salah satu atau kedua ovarium Stage 2 : Ca ovarium yang telah menyebar ke organ organ pelvis ( uterus, fallopian tubes ) Stage 3 : Ca ovarium yang telah menyebar ke organ organ abdominal ( abdominal lymph nodes, liver, bowel ) Stage 4 : Ca ovarium yang telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh (lung, brain, lymph nodes in the neck ). Reccurent : Ca ovarium yang kembali terjadi walaupun pasien telah mendapat pengobatan.
B. Penyebab dan faktor resiko penyakit 1. Sejarah keluarga tentang ca ovarium Penelitian menilai bahwa wanita memiliki resiko tinggi 50 % terkena kanker ovarium apabila silsilah pertama ( ibu, adik, anak ) atau silsilah kedua ( nenek,tante ) dalam keluarga memiliki riwayat ca ovarium. Adanya ca mamae juga dapat menyebabkan sindrom kanker payudara yang dapat mempengaruhi resiko terhadap ca ovarium. 2. Umur Kebanyakan kasus ca ovarium meningkat setelah menopause yang terjadi pada usia sekitar 51 tahun. Lebih dari 50 % ca ovarium ditemukan pada wanita berusia diatas 65 tahun. 3. Sejarah menstruasi, kehamilan dan kesuburan Resiko ca ovarium meningkat pada wanita yang menarche sebelum usia 12 tahun dan atau pada wanita yang menopause setelah usia 50 tahun. Wanita yang tidak pernah melahirkan memiliki resiko ca ovarium lebih tinggi dibanding yang pernah. 4. Obat Kesuburan Wanita yang menggunakan obat obatan untuk menstimulasi kesuburan akan meningkatkan resiko ca ovarium. Tipe ovarium yang terjadi adalah Low Malignant Potential Tumors ( LMP tumors ). 5. Tingginya lemak pada asupan diet Banyaknya daging dan lemak hewani pada asupan diet dapat berhubungan dengan perkembangan ca ovarium. 6. Bedak talek Penggunaan bedak talek pada kemaluan dapat meningkatkan resiko ca ovarium. Pada bedak talek mengandung asbestos yaitu suatu zat kimia yang dapat menyebabkan kanker. 7. Mutasi Genetik Identifikasi perubahan genetik dapat membantu memprediksi ramalan gangguan pada seorang wanita. C. Gejala dan Tanda Penyakit 1. Pembengkakan pada abdomen 2. Ketidaknyamanan atau tekanan pada perut atau pelvis
3. Nyeri pada punggung atau kaki 4. Pembengkakan 5. Terjadi perubahan pada fungsi usus atau frekuensi BAK 6. Kelelahan 7. Gejala saluran pencernaan padsa lambung 8. Pucat 9. Rasa mual atau kehilangan nafsu makan 10. Perdarahan pada vagina yang tidak biasa D. Penatalaksanaan 1. Operasi : untuk mengambil sel sel kanker 2. Kemoterapi : merupakan pengobatan menggunakan obat anti kanker. 3. Radioterapi : merupakan pengobatan radiasi berenergi tinggi, namun radioterapi jarang digunakan. PATHWAYS CA OVARIUM Mutagen Makanan Wanita mandul Primipara tua > 45 th Genetik
Inklusi epitel stroma Kista Rangsangan hormon estrogen Proliferasi kista Maligna Metastase jaringan sekitar Penurunan fungsi organ Terapi radiasi Pembesaran massa Berduka Perubahan Pola seksualitas Efek samping Kompresi serabut saraf Kerusakan sel sekitar Kerontokan rambut Penurunan hemotopoetik Anemia Penurunan produksi eritrosit Nyeri Resiko gangguan Integritas jaringan Status kesehatan Penurunan motilitas usus Koping individu Tidak efektif Gangguan Konsep diri Peristaltik menurun Ansietas Gangguan eliminasi BAB : konstipasi ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian
1. Identitas klien 2. Keluhan utama 3. Status kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang b. Riwayat kesehatan dahulu c. Riwayat kesehatan keluarga 4. Pola kesehatan fungsional 5. Riwayat ginekologi 6. Status obstetrik 7. Data psikologis 8. Data spiritual 9. Pemeriksaan fisik : keadaan umum dan head to toe 10. Pemeriksaan penunjang B. Diagnosa Keperawatan Menurut Lynda Juall Carpenito 1998, diagnosa yang dapat ditegakkan adalah 1. Ansietas berhubungan dengan hospitalisasi dan ketidakpastian tentang hasil pengobatan yang diharapkan. 2. Berduka berhubungan dengan fungsi tubuh dan efek ca 3. Perubahan fungsi seksualitas berhubungan dengan perubahan anatomi, nyeri, perubahan citra diri. 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual muntah sekunder terhadap proses penyakit. 5. Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan anatomis sekunder terhadap ca. 6. Resiko gangguan integritas jaringan berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi. 7. Konstipasi kolonik berhubungan dengan efek kemoterapi. C. Intervensi Keperawatan 1. Diagnosa Keperawatan : Ansietas b.d hospitalisasi dan ketidakpastian tentang hasil pengobatan yang diharapkan.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, ansietas dapat diatasi dengan kriteria hasil : ansietas berkurang dan pasien memiliki koping yang positif. Intervensi: a. Kaji tingkat kecemasan klien. b. Dengarkan keluhan pasien secara efektif. c. Jelaskan pada pasien dan keluarga bahwa semuanya adalah cobaan dari Tuhan. d. Tenangkan pasien dan beri rasa aman e. Alihkan perhatian pasien f. Beri pendampingan dan motivasi pada pasien 2. Diagnosa Keeperawatan : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah sekunder terhadap proses penyakit. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil : BB klien meningkat, dapat menghabiskan 1 porsi makanan, klien tidak mual dan muntah. Intervensi : a. Kaji nafsu makan pasien. b. Beri porsi makan kecil tapi sering, menarik, dan hangat. c. Kaji porsi makan yang dihabiskan. d. Jelaskan pentingnya nutrisi untuk perbaikan kondisi fisik. e. Temani pasien saat makan bila diperlukan. 3. Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola seksualitas b.d perubahan anatomis, nyeri, perubahan citra diri. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam pasien dapat memahami perubahan pola seksualitasnya dengan kriteria hasil : pasien dan pasangannya dapat memahami bahwa seksualitas tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik. Intervensi : a. Jelaskan pada pasien dan pasangannya bahwa seks tidak hanya terbatas pada aktivitas fisik. b. Support suami untuk memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang.
c. Hindari kontak yang bersifat negatif. d. Alihkan kegiatan seksualitas fisik dengan seksual psikologis. 4. Diagnosa Keperawatan : Berduka b.d kehilangan fungsi tubuh dan efek ca. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, pasien dapat menerima keadaannya dan mengembangkan nilai positif pada dirinya. Intervensi : a. Beri motivasi klien agar tidak putus asa. b. Beri alternatif pemecahan masalah yang baik. c. Lakukan komunikasi terapeutik yang efektif. d. Dengarkan permasalahan pasien secara empati. 5. Diagnosa Keperawatan : Resiko gangguan integritas jaringan berhubungan dengan efek radiasi dan kemoterapi. Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam, pasien tidak mengalami kerusakan kulit. Intervensi : a. Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. b. Observasi adanya kerusakan atau perlambatan penyembuhan luka. c. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan. d. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk kulit. e. Ubah posisi tubuh sesering mungkin. ( 2 jam sekali ). DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E. Marilynn. (2001). Rencana Perawatan Maternal/Bayi: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Klien. Jakarta: EGC Hanifa Wiknjosastro. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Mansjoer, Arif dkk (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius. http://www.pdpersi.co.id http://www.mediastore.com LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG
Disusun oleh: LINDA YULIANA PRODI STUDI KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG 2008