BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerjasama dengan guru Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Metro.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Nuraeni (2014,hlm.7) Mengatakan bahwa Penelitian tindakan kelas yang disingkat dengan PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar bisa memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara prefesional, oleh karena itu PTK terkait erat dengan persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru. Penelitian yang digunakan adaptasi Kemmis dan MC.Taggart dengan melakukan siklus model spiral. Siklus ini digunakan peneliti karena sesuai dengan tahap peneliti tindakan. Tahap-tahap ini diantarannya: a. Tahap persiapan dan perencanaan tindakan (planning) Pada tahap ini peleneliti merencanakan tidakan yang akan dilakukan agar memperbaiki aktivitas belajar peserta didik di kelas, sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan sebagai implementasi dari rancangan-rancangan yang telah direncanakan dalam penelitian tindakan kelas. c. Tahap observasi (observing) Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan tindakan dan membuat catatan lapangan sebagai pedoman pengamatan. 20

21 d. Tahap refleksi (reflecting) Tahap refleksi adalah perbaikan dan penyempurnaan pada pemberian tindakan selanjutnya atau perbaikan dan penyempurnaan pada siklus selanjutnya. Keempat tahap dalam tindakan tersebut adalah untuk membuat siklus, yaitu putaran kegiatan yang berurutan yang kembali kelangkah semula jika hasil yang direncanakan belum tercapai. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunana rancangan sampai dengan tahap refleksi yang tidak lain adalah evaluasi Arikunto (2009,hlm.18) REFLECT REVISED PLAN OBSERVE ACT REFLECT REVISED PLAN OBSERVE ACT REFLECT REVISED OBSERVE ACT Gambar 3.1 Tahap-tahap dalam PTK model spiral dari Kemmis dan Taggart

22 B. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Lebakwana kecamatan kramatwatu kabupaten serang sebanyak 24 siswa. Adapun pokok bahasanya adalah konsep uang. 2. Lokasi penelitian Penelitian bertempat di SD Negeri Lebakwana Kampung Cayur Desa Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. 3. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. C. Definisi Operasional Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggukan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Uang. Agar hasil penelitian ini tidak menimbulkan kesalahpahaman, maka istilah-istilah itu dijelaskan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut: Metode Talking Stick yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu tongkat berbicara. Talking Stick merupakan metode yang pembelajarannya menggunakan tongkat dan berkelompok yang terdiri dari 5-6 peserta didik dalam setiap kelompok. Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick dapat mendorong peserta didik agar bisa mengemukakan pendapat. Pembelajaran Talking Stick ini lebih dahulu diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberikan waktu untuk lebih dahulu membaca materi didalam buku, berikan waktu yang cukup dalam

23 aktivitas tersebut. Setelah itu guru memutarkan tongkat kepada peserta didik, dan yang mendapatkan bagian memegang tongkat, itulah yang harus menjawab pertannya dari guru dan mengemukakan pendapat. Didalam pembelajran kooperatif tipe Talking Stick ini adapun manfaatnya yaitu dapat melatih peserta didik dalam membaca, peserta didik dapat memahami materi dengan cepat, menguji kesiapan peserta didik, melatih membaca dan memahami pelajaran dengan cepat. Sedangkan kekurangan dari metode Talking Stick ialah peserta didik yang pandai lebih mudah menerima materi sedangakan peserta didik yang kurang pandai kesulitan menerima materi, guru kesulitan melakukan pengawasan, ketenangan kelas kurang terjaga dan membuat peserta didik senam jantung. 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah suatu perubahan prilaku seseorang yang didalamnya terdapat pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Hasil belajar juga bisa dikatakan sebagai suatu perubahan dari kemampuan peserta didik yang berupa kognitif, efektif dan psikomotor secara menyeluruh. Pada penelitian ini hasil belajar peserta didik ditentukan melalui hasil testes soal yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung. Dalam hasil belajar terdapat penilaian yang diberikan peserta didik untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang diharapkan oleh peneliti adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS di kelas III. D. Instrument Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi instrument penelitian atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri diperkuat dengan kutipan dari (Sugiono, 2013, hlm, 305) bahwa Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri. Oleh karena itu,

24 peneliti bertindak sebagai instrument aktif karena dalam upaya untuk mengumpulkan data-data yang dilapangan. Sehingga data yang diperoleh peneliti itu benar. Dalam pembelajaran tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, semua itu tercatat dalam instrument yang telah dibuat oleh peneliti. Adapun pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Tes hasil belajar Pengumpulan data yang digunakan adalah tes objektif untuk individu, yaitu dalam bentuk tes piihan ganda, adapun banyaknya soal yaitu 10 soal. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Soal Mata Pelajaran Kelas / Semester : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : III (tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang KOMPETENSI DASAR 2.4 Mengenal sejarah uang dan penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan INDIKATOR Mengenal sejarah uang Mengenal penggunaan uang Mengenal jenis - jenis uang Mengenal TINGKAT K1 (Pengetahuan) K2 (Pemahaman) K3 (Aplikasi) JUMLAH KESUKARAN PG PG PG MD 1 1 SD 2 1 SK MD 10 5 2 SD 9 7 2 SK MD SD SK 8 3 2 MD

25 manfaat SD 4 1 menabung SK 6 1 Jumlah 4 3 3 10 b. Lembar observasi Lembar observasi atau lembar pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan tersebut berkenaan dengan aktivitas yang dilakukan guru dan peserta didik pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada konsep uang. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Observasi LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK No Tahap Aspek yang diamati 1 Tahap pertama Penjelasan materi oleh Guru 2 Tahap kedua Kemampuan berdiskusi Indikator Peserta didik menunjukan keterlibatan dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik dapat menyimak materi yang diberikan oleh Guru. No item Peserta didik mampu memahami materi. 3 Peserta didik dapat berdiskusi dan berbagi jawaban dengan kelompok(masing-masing kelompok 2 orang). Peserta didik dapat kerjasama dengan teman kelompok. 5 1 2 4 Peserta didik menunjukan antusiasme dalam kelompok. 6

26 3 Tahap ketiga Melakukan permainan Talking Stick 4 Tahap Kemampuan keempat menjawab pertanyaan 5 Tahap kelima Keberanian dalam berbica Peserta didik dapat meyimak penjelasan guru mengenai langkah-langakah model pembelajaran kooperatif tipe 7 Talking Stick. Peserta didik ikut serta dalam bernyanyi saat permainan 8 Talking Stick dilakukan. Peserta didik menunjukan keaktifan saat pembelajaran 9 Talking Stick. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan saat tongkat 10 berhenti dibangkunya. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan dengan 11 jelas dan tepat. Peserta didik memberikan jawaban sesuai dengan yang 12 diharapkan. Peserta didik berani berbicara didepan guru dan temantemannya. 13 Peserta didik menunjukan adanya kepercayaan diri yang 14 tinggi saat berbicara. Peserta didik menunjukan keaktifan dalam berbicara. 15 c. Wawancara Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang diajukan kepada guru dan peserta didik. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui respon atau tanggapan guru dan peserta didik mengenai pelaksanaan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dalam pembelajaran.

27 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Narasumber : Peserta Didik Kelas III SDN Lebakwana No Aspek Indikator Pertanyaan 1 Partisipasi Peserta didik mampu memahami materi sejarah uang dan kegunaan uang Apakah kamu memahami materi tentang sejarah uang dan penggunaan uang? Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran menggunakan metode talking stick 2 Motivasi Peserta didik semangat dalam belajar Apakah dengan model pembelajaran Talking Stick membuat kamu mudah memahami materi yang diajarkan? Apakah dengan model pembelajar Talking Stick membuat kamu semangat dalam belajar?

28 Peserta didik merasa senang saat pembelajaran berlangsung 3 Keaktifan Peserta didik berani dan bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurumu? Menurut kamu apakah pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick menyenangkan? Bagaimana menurutmu setelah belajar IPS dengan menggunakan model Talking Stick, apakah kamu sekarang sudah berani berbicara didepan kelas? E. Prosedur Penelitian a) Prasiklus 1. Rencana Pada tahap ini peneliti harus menentukan sekolah mana yang akan diadakan penelitian tentang masalah belajar yang ada dikelas, setelah dapat kemudian peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada sekolah bahwa kita akan melakukan penelitian, kemudian tentukan hari/tanggal berapa akan dilaksanakan. Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Lebakwan Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 24 orang. Terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. 2. Tindakan

29 Rencana tindakan ini yang akan dilakukan yaitu membuat soal untuk mengetahui perolehan nilai rata-rata peserta didik dan sejauh mana pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan materi uang. 3. Observasi Kegiatan observasi merupakan langkah awal untuk mencari masalah atau kekurangan dalam pembelajaran yang akan diteli untuk menjadi bahan tindakan pada siklus 1. Adapun proses pengamatan yang dilihat dari peneliti yaitu proses pembelajaran peserta didik, cara penyampaian guru dalam menyampaikan materi, dan media apa saja yang dipakai oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Maka dari itu peneliti harus terjun langsung kelokasi penelitian untuk mengamati dan mengetahui kondisi awal pembelajaran peserta didik. 4. Refleksi Pada tahap ini, guru dan peneliti diskusi pada prasiklus tentang hal-hal yang diperoleh pada saat observasi. Temuan-temuan yang ditemukan atau kelemahannya dijadikan bahan revisi pelaksanaan pada siklus 1. b) Siklus 1 1. Perencanaan Perencanaa peneliti sebagai berikut : 1) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 2) Pembuatan pedoman observasi 3) Pembuatan pedoman wawancara 4) Membuat soal tes 2. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan, kegiatan yang akan dilakukan adalah: Hal yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode

30 pembelajaran Talking Stick memulai dari apersepsi, kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), kegiatan akhir dan penutup termasuk evaluasi pembelajaran. 3. Observasi Pada tahap ini, yang dilakukan mengamati dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Adapun, observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar dan kemampuan hasil belajar peserta didik. 4. Refleksi Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan berupa lembar observasi, tes hasil belajar yang diperoleh pada akhir kegiatan pembelajaran sekolah. Kegiatan pembelajaran berlangsung, dan catatan-catatan yang ditemui dilapangan. Dari hasil refleksi dapat dijadikan acuan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan pada siklus II. Di dalam siklus II pada dasarnya sama saja dengan siklus I, yang membedakannya yaitu perencanaan yang berdasarkan pada hasil kegiatan refleksi didalam siklus I sehingga membuat perbaikan dalam pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan F. Tehnik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Tehnik Pengumpulan data 1) Obsevasi Teknik pengumpulan data yang peneliti akan lakukan adalah observasi yang pengamatannya langsung ke lapangan. Serta mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi. Menurut Arikunto (2010, hlm, 199) mengatakan bahwa observasi dapat dilakukan melalui pengeliatan penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini adalah pengamatan langsung.

31 2) Tes Teknik pengumpulan data melalui tes untuk melihat hasil yang signifikan pada penelitian yang akan dilakukan. Karena seperti pengertian teknik tes menurut Arikunto (2010, hlm, 193) tes adalah seretan pertanyaan atau latihan untuk mengukur keterampilan. Adapun tes yang dilakukan peneliti adalah tes prestasi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel. Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda. 3) Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang ditujukan kepada guru bersangkutan sebagai narasumber pada penelitian ini. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dan penelitian mengalami berbagai permasalahan, ataupun sebagai tolak ukur peneliti untuk melakukan refleksi atau perbaikan. Dalam wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung tanpa melalui perantara. 2. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis ini ditulis berdasarkan pedoman observasi, wawancara, dan hasil tes. Analisis data ini dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan dari setiap siklus. Data tentang aktivitas belajar siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dalam mata pelajaran IPS. Data yang diolah dan disajikan secara kualitatif destkriptif dengan prosedur sebagai berikut : Data mentah yang diperoleh dari hasil tes, kemudian diolah melalui cara penyekoran, dan menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai kondisi akhir

32 siswa dalam memahami pelajaran IPS. Untuk menghitung nilai dan ratarata nilai siswa rumus yang digunakan sebagai berikut: a. Tehnik Analisis Data Hasil Tes 1) Penilaian Rumus menghitung nilai siswa: Skor Perolehan Siswa S = 100 Skor Maksimum Keterangan: S = Nilai Menghitung rata-rata nilai siswa (Purwanto,2012.hlm.112) X = X N Keterangan : X N X = Nilai rata-rat = Total nilai rata=rata = Jumlah siswa (Arikunto,2009.hlm.45) 2) Kategorisasi nilai Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Rentang Penilaian Presentasi Huruf mutu 90-99 90-99% A (Baik Sekali) 80-89 80-89% B (Baik) 70-79 70-79% C (Cukup) 60-69 60-69% D (Kurang) Kurang dari 60 Kurang dari 60% E (Tidak Lulus) (Sudjana,2001.hlm.118) 3) Presentase Rumus menghitung presentase ketuntasan belajar siswa:

33 P = P N 100% Keterangan : P = Ketuntasan belajar P = Jumlah siswa yang tuntas belajar N = Jumlah Siswa 100% = Bilangan tetap (Arikunto,2009.hlm.236) b. Teknik Analisis Data Hasil Observasi Adapun rumus presentase yang digunakan dalam pengamatan observasi ini adalah sebagai berikut : 1) Jumlah indikator = semua peserta didik per-indikator 2) presentase = = = jumlah skor jumlah siswa jumlah indikator 100 jumlah skor 24 siswa 3 indikator 100 jumlah skor 100 72 3) Jumlah keseluruhan aspek : jumlah aspek = 4) Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Skor nilai 90-100 : A (sangat aktif) 2. Skor nilai 80-89 : B (aktif) 3. Skor nilai 65-79 : C (cukup aktif) 4. Skor nilai 55-64 : D (kurang aktif)

34 5. Skor nilai dibawah 55 : E (sangat kurang aktif) 5) Indikator keberasilan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kota Serang Tahun Ajaran 2014-2015 dapat di katakan berasil jika memenuhi indikator sebagai berikut : 1. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick mendapatkan kriteria minimal aktif 2. Hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick mengalami ketuntasan belajar mencapai 80% c. Teknik Hasil Wawancara Dari hasil wawancara dengan menggunakan analisis sesuai dengan jawaban, sehingga menafsirkan respon peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan Talking Stick mengalami peningkatan atau tidaknya dilihat dari jawaban-jawaban peserta didik. G. Validitas dan Rehabilitas Penelitian Validitas dan rehabilitas bertijuan untuk mengetahui keabsahan pada sebuah tes yang akan diujikan kepada peserta didik yang dapat dilakukan berkali-kali dengan hasil atau urutan yang sama. Adapun penjelasan tentang uji validitas dan rehabilitas menurut Sugiono (2013, hlm, 370-375) : a. Meningkatkan ketekunan ialah melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. b. Triangulasi dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data sebagai sumbe dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

35 c. Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.