Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 2 dan 3 ANALISIS SISTEM

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Teknik Pengumpulan Data. M. Choirur Roziqin

TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. WAWANCARA

Wawancara TEKNIK WAWANCARA. Sub Topik. Langkah Persiapan Wawancara

TEKNIK PENEMUAN FAKTA & PENEMUAN PERSYARATAN YESSY YANITASARI, ST

BAB V WAWANCARA Jenis-jenis Informasi

METODE PENGUMPULAN DATA

BAB III ANALISIS PROSES YANG SEDANG BERJALAN

Analisis Sistem KULIAH ANSIS 6

Teknik Pengumpulan Data

BAB III LANDASAN TEORI. yang disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

Studi Kelayakan Proses Perangkat Lunak

BAB III LANDASAN TEORI

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

IFA HANIFAH MISBACH, S.Psi, Psikolog UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ANALISIS SISTEM. Analisa Perancangan Sistem - Analisis Sistem 1

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN I-1

Muhammad Bagir S.E., M.T.I

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN BERBASIS APLIKASI DESKTOP PADA CV. CANANGSARI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya, yaitu: proses bisnis

ANALISIS SISTEM INFORMASI

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan-keputusan bisnis serta Perkembangan teknologi

Nama : Putri Syaharatul Aini Nim : Uas : Sistem Informasi Akuntansi Soal : ganjil

PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, produk maupun jasa yang ditawarkan. Semua tersedia di internet secara

SAMPLING DAN INVESTIGASI HARD DATA. Defenisi Sampling. Proses menyeleksi unsur unsur yang mewakili suatu popolasi secara sistematis

METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. suatu penelitian, yang dijadikan objek atau fokus dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbasis web, seperti situs internet resmi perusahaan atau intranet perusahaan

Bekerja dengan Model Pertama

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan misalnya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai

Sistem Informasi Bimbingan Mahasiswa

Analisis Kebutuhan. M. Choirur Roziqin, S.Kom, M.T

Reviews. Chapter Tujuan Review

BAB I PENDAHULUAN. tentunya membawa pengaruh besar di dunia bisnis. Perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat

A. Model Desain Perangkat Lunak

BAB III LANDASAN TEORI. McLeod & Schell 2008: 12). Sistem Informasi Manajemen menyediakan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tempat bagi para mahasiswa maupun dosen untuk belajar dan menambah

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

DOKUMEN USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN DAN PEMBELIAN PT. NUSANTARA

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. metode transaksi yang di lakukan secara online mulai berkembang pesat,

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB II LANDASAN TEORI

KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 April Penyusun SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB I PENDAHULUAN. hampir di seluruh daerah Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan. barang yang dijual. Adapun manfaat harga pokok penjualan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

BAB I PENDAHULUAN. macam hal dan tujuan awal pembuatan website tersebut, bahkan ada yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BUKU PANDUAN REFERENSI MANUAL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan Ke 2. Donny Yulianto, S.Kom

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan

K U E S I O N E R PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA MANAJER

Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi terutama internet merupakan faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN II LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM 6. DOKUMENTASI DAN PEMELIHARAAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

Sistem Informasi [Kode Kelas]

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

Pencarian Bilangan Pecahan

BAB III. Landasan Teori

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis telah melakukan penelitian di sebuah cafe yang bernama Treehouse

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metodologi penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

Transkripsi:

Analisis Sistem Informasi Teknik Wawancara By Apriani Puti Purfini,S.Kom

Pokok bahasan materi Analisis Sistem Informasi ini meliputi: Pengertian Wawancara Kelebihan Teknik Waawancara Kekurangan Teknik wawancara. Pertanyaan Dalam Wawancara Struktur-struktur pertanyaan dalam Wawancara Persiapan Waawancara Melakukan Wawancara Tindak Lanjut Pewawancara

Pengertian Wawancara Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta (fact finding) dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data secara tatap muka langsung dimana pewawancara (interviewer) secara interaktif melakukan tanya jawab dengan orang yang diwawancarai (interviewee)

Kebaikan Wawancara Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang yang diajukan. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai situasi yang berkembang. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.

Kejelekan Wawancara Membutuhkan waktu yang sangat lama, secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik lainnya. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisikondisi tempat yang tertentu, misal dilokasi yang ribut dan ramai. Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.

Pertanyaan yang digunakan untuk wawancara. Gunakan bahasa yang baik,sopan dan jelas. Jangan memasukkan pendapat pribadi anda sebagai bagian dari pertanyaan. Hindari pertanyaan yang panjang dan berbelit-belit. Hindari pertanyaan yang menakutkan atau membuat khawatir orang yang diwawancarai. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang mengkritik. Jangan menggunakan kata-kata anda, kamu, saudara bila maksudnyaadalah suatu grup dari orang-orang

Persiapan Wawancara Mengatur pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai. Mengutarakan maksud dari wawancara. Mengatur waktu untuk wawancara supaya tidak mengganggukerja dari orang yang kita wawancarai. Membuat jadwal wawancara terlebih dahulu. Membuat suatu panduan wawancara (interview guide)supaya wawancara dapat berjalan dengan lancar

Melakukan Wawancara Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa sebenarnya anda. Menjelaskan tujuan dari wawancara dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang sedang dikembangkan. Menjelaskan peranan-peranan yang akan diberikan oleh oarang yang diwawancarai dari hasil wawancara. Pewawancara harus meninggalkan kesan menginterogasi Selama wawancara,pewawancara harus mendengarkan degan teliti, jangan banyak berbicara dibandingkan dengan mendengarkan. Menjaga suasana wawancara tetap santai tetapi terarah. Jangan memotong pembicaraan orang yang diwawancarai. Mintalah pendapat-pendapat atau ide-ide tambahan yang belum diungkapkan. Jangan membuat asumsi jawaban yang tidak berdasar. Jangan menggunakan istilah-istilah yang tidak dimengerti. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara. Ucapkan terimakasih bila wawancara sudah selesai.

Jenis pertanyaan dalam wawancara Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara: - Pertanyaan Terbuka ( Open Ended) - Pertanyaan Tertutup ( Close Ended)

Pertanyaan Terbuka (Open Ended) Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf. Beberapa contoh pertanyaan terbuka: Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di perusahaan Anda? Apa tujuan terpenting departemen Anda? Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses? Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online? Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce?

Pertanyaan Tertutup (Close Ended) Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan duapilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.

Pertanyaan Tertutup (Close Ended)(2) Beberapa contoh pertanyaan tertutup: Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui? Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya? Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut Anda? Formulir keluhan konsumen Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website Interaksi tatap muka dengan konsumen Barang yang dikembalikan konsumen Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi. Siapa yang menerima masukan ini?

Pertanyaan Tertutup (Close Ended)(3) Beberapa contoh pertanyaan dua pilihan: Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor? Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e- commerce tidak begitu aman? Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan?

Struktur-struktur pertanyaan dalam Wawancara Struktur Piramid Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup.kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebihumum. Contoh: Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall? Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data perusahaan? Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif? Umumnya, bagaimana perasaan Anda tantang keamanan data terhadap pentingya akses internet?

Struktur-struktur pertanyaan dalam Wawancara (2) Struktur Corong Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaanpertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup. Contoh: Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru? Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya? Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs? Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website?

Tindak lanjut pewawancara Pewawancara harus dapat melakukan tindak lanjut terhadap tingkah laku yang dapat menggagalkan wawancara. Pedoman-pedoman yang dapat dilakukan oleh pewawancara : Menunjukkan kalau menjawab pertanyaan dengan krakira atau menebak-nebak saja tanpa fakta.setelah wawancara, validasi semua jawaban yang mencurigakan. Berusaha memberi jawaban hanya untuk memuaskan pewawancara tanpa dilandasi dengan fakta yang benar. Hindari pertanyaan yang dapat menjurus kejawaban yang seperti ini. Validasi jawaban-jawaban yang mencurigakan

Tindak lanjut pewawancara(2) Menunjukkan jawaban yang tidak masuk akal. Dengan akrab, arahkan kembali jawaban kearah pokok permasalahan. Berhenti berbicara pada waktu pewawancara mulai menuliskan hasilnya di catatan. Dengan terpaksa jangan gunakan catatan. Terlihat tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan karena segera ingin mengakhiri wawancara. Usulkan menunda wawancara untuk diganti dengan hari yang lain. Memperlihatkan sikap puas terhadap keadaan sistem sekarang dan tidak menginginkan perubahan-perubahan. Motivasilah dengan menguraikan dan menjelaskan keadaan situasi yang ada dan cobalah beri pertanyaan-pertanyaan yang lebih terinci.

Tindak lanjut pewawancara(3) Menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan. Bersikaplah ramah, tunjukkanlah bahwa anda menghargai kesediaannya serta jelaskanlah sumbangan-sumbangannya atas hasil wawancara ini. Menunjukkan sikap menyimpan sesuatu data karena takut mengungkapnya. Jelaskanlah bahwa wawancara ini untuk perbaikan sistem yang ada dan yakinkanlah bahwa anda tidak akan memojokkannya. Menolak memberi jawaban tanpa alasan. Jangan memaksa terus tetapi meminta kesediaanya untuk membenarkan dengan mencari jawaban ditempat lain. Terlalu bersemangat dalam wawancara ini dengan melontarkan ide-ide yang muluk-muluk. Dengarkanlah dengan sabar dan jangan mengkritiknya dan jangan ikut terbawa secara emosional.

Pertanyaan Tinjauan 1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan wawancara dibandingkan teknik pengumpulan data yang lain? 2. Bagaimanakah seharusnya analis sistem dalam membuat pertanyaan? 3. Apa sajakah yang harus dipersiapkan dalam wawancara? 4. Apa sajakah wawancara? yang harus dilakukan dalam 5. Bagaimanakah menindak lanjuti sikap dari yang diwawancarai?

Analisis Sistem Informasi Teknik Observasi

Pengertian Teknik Observasi Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

Unsur-unsur Teknik Observasi Untuk mengamati perilaku para pembuat keputusan, penganalisis sistem juga harus mengamati lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat keputusan bisa diamati dan diterjemahkan. Unsur-unsur ini meliputi : Lokasi kantor Penempatan meja pembuat keputusan Alat tulis kantor Analisis Sistem 4. Properti seperti komputer dan kalkulator Jurnal dagang dan koran Pencahayaan dan warna Cara berpakaian oleh pembuat keputusan

Kelebihan teknik observasi Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaanpekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatankegiatan yang tidak tepat yang telahdigambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatankegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.

Kekurangan teknik observasi Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

Analisis Sistem Informasi Teknik Inspeksi & Walkthrough

Latar Belakang Teknik Inspeksi/Walkthrough Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan inspeksi (inspection) sedang yang tidak normal disebut dengan walkthrough. Maksud dari inspeksi dan walkthrough adalah untuk meyakinkan bahwa dokumentasi yang telah dibuat oleh team pengembangan sistem secara teknik adalah tepat dan layak. Bila suatu proyek telah melawati proses inspeksi dan walkthrough, maka dapat dianggap bahwa pekerjaan-pekerjaan sampai pada titik ini secara teknik telah dapat diterima dan selaras dengan sasaran dari sistem. Inspeksi dan walkthrough dilakukan oleh orang lain yang tidak terlibat secara langsung dengan yang membuat dokumentasi yang akan diverifikasi. Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough merupakan kepentingan dari analisis sistem. Analisis sistem melakukan walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analisis sistem yang lain.

Tim Inspeksi/Walkthrough Tim ini secara umum terdiri dari 3 individu, yaitu penengah (moderator), penulis dokumentasi (author) dan pengkaji (reviewer atau inspector). Secara normal, jumlah dari reviewer adalah dua orang, tetapi untuk kondisi tertentu dapat lebih dari 2 orang.

Moderator Anggota team yang juga penting adalah moderator. Orang ini harus menguasai aspek teknik dari sistem yang dikembangkan dan harus netral. Untuk inspeksi, moderator dapat berupa pemakai sistem, manajemen atau personil teknik di perusahaan. Untuk walkthrough, moderator dapat berupa anggota team pengembangan sistem yang bukan author atau analisis sistem yang lain. Tugas dari moderator ini adalah sebagai berikut ini. Mengatur jadual pertemuan-pertemuan Mendistribusikan semua dokumen-dokumen yang akan diverifikasi. Memimpin jalannya verifikasi (inspeksi atau walkthrough)

Author Author adalah orang yang menulis atau membuat dokumentasi yang akan diverifikasi. Pada tahap analisis dan desain, author dapat berupa pimpinan proyek atau analis senior. Pada tahap pemrograman, author dapat berupa koordinator pemrogram atau pemrogram senior. Tugas dari author ini adalah untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh reviewer serta menjelaskan aspek-aspek teknik yang berhubungan dengan isi dokumen yang ditulisnya.

Reviewer Reviewer adalah orang yang memverifikasi untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada aspek-aspek teknik di dokumentasi. Untuk inspeksi, reviewer dapat berupa pemakai sistem, manajemen atau personil-personil teknik yang ada diperusahan. Untuk walkthrough, reviewer tergantung dari tahapan di pengembangan sistem, yaitu: pada tahap analisis dan desain, reviewer dapat berupa analisis sistem anggota team pengembangan sistem yang tidak terlibat langsung dengan penulisan dokumentasi atau analis sistem yang lain; pada tahap pemrograman, reviewer dapat berupa analis sistem dalam team pengembangan sistem yang tidak terlibat langsung dalam penulisan dokumentasi atau pemrogram lainnya

Dokumentasi yang diverifikasi Dokumentasi-dokumentasi yang akan diverifikasi (inspeksi dan walkthrough ) adalah dokumentasidokumentasi yang berisi dengan: 1. diagram arus data (data flow diagram) 2. kamus data (data dictionary) 3. bagan alir sistem (system flowchart) 4. rancang bangun output (output specification) 5. rancang bangun input (input specification) 6. rancang bangun file dan database (file and database specification) 7. bagan alir program (program flowchart) 8. pseudocode 9. tabel keputusan (decision table) 10.dsb..

Titik Verifikasi Verifikasi yang berupa inspeksi dan walkthrough dapat dilakukan pada akhir dari tahap-tahap analisis sistem, desain sistem dan tahap penerapan sistem. Verifikasi ini menunjukkan tanda akhir dari suatu tahap di systems life cycle. Setelah verifikasi yang berupa inspeksi selesai dilakukan, biasanya dilanjutkan dengan kaji ulang (review) dari manajemen. Verifikasi yang berupa walkthrough biasanya dilakukan pada tahap penerapan / implementasi sistem. Walkthrough sering juga dilakukan pada tahap yang lain.

Verifikasi Akhir Tahap Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan oleh analis sistem untuk menjawab pertanyaan apa yang harus dikerjakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada?. Sasaran dari verifikasi setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan adalah untuk meyakinkan bahwa analis sistem telah berjalan pada jalur yang benar. Untuk ini verifikasi perlu dilakukan dengan pertanyaanpertanyaan kunci sebagai berikut ini. Apakah analis sistem benar-benar telah memahami permasalahan-permasalahan yang ada? Apakah analis sistem telah mendefinisikan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan ini?

Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil verifikasi adalah sebagai berikut ini. Diagram arus data Kamus data Bagan alir sistem Penulis dokumen ini: Analis sistem Personil yang melakukan inspeksi Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik. Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik Personil yang melakukan walkthrough: Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain. Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain

Verifikasi Akhir Tahap Desain Sistem Desain sistem dilakukan oleh analisis sistem atau designer untuk menjawab pertanyaan bagaimana permasalahanpermasalahan yang ada dipecahkan dan dapatkah sistem diterapkan?. Sasaran dari verifikasi setelah tahap akhir desain sistem adalah untuk menilai apakah sistem yang dirancang betulbetul akan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Untuk ini verifikasi perlu dilakukan dengan pertanyaanpertanyaan kunci sebagai berikut ini. Apakah pemecahan altenatip secara teknik realistis? Apakah pemecahan altenatip merupakan pilihan yang masuk akal? Dapatkah program komputer ditulis dari rancangan ini? Apakah jadual implementasi masuk akal? Apakah rancangan ini sesuai dengan sasaran sistem?

Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil yang melakukan verifikasi adalah sebagai berikut ini. Kamus data lengkap, Bagan alir sistem Bagan tersetruktur, Rancang bangun output Rancang bangun input, Rancang bangun file dan database Bagan alir program, Pseudocode tabel keputusan, rancang bangun perangkat keras jadwal implementasi Penulis dokumen ini: Analisis sistem Personil yang melakukan inspeksi: Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik. Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik Personil yang melakukan walkthrough: Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain. Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain

Verifikasi Akhir Tahap Implementasi Sistem Sasaran dari verifikasi setelah akhir tahap implementasi sistem adalah untuk meyakinkan bahwa sistem telah diimplementasikan sesuai dngan yang diinginkan. Untuk ini verifikasi perlu dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan kunci sebagai berikut ini. Apakah program aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan rancang bangunnya? Apakah prosedur-prosedur operasi masuk akal? Pada tahap ini, dokumentasi yang diverifikasi dan personil-personil yang melakukan verifikasi adalah sebagai berikut ini. Dokumentasi yang diverifikasi: Manual pemakai Cetakan kode program Penulis dokumen ini: Pemrogram. Personil yang melakukan inspeksi: Moderator dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik. Reviewer dapat berupa pemakai sistem atau manajemen atau personil teknik Personil yang melakukan walkthrough: Moderator dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau analis lain. Reviewer dapat berupa analis sistem bukan penulis dokumen atau pemrogram lain.

Proses Verivikasi Sasaran dari verifikasi (inspeksi dan walkthrough) adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan. Tugas moderator dan reviewer hanya mencari dan menemukan kesalahan-kesalahan saja. Moderator dapat menggunakan suatu formulir untuk mencatat kesalahan-kesalahan yang ditemukan(kurang berarti, cukup signifikan, signifikan, cukup fatal atau fatal).formulir ini disebut dengan agenda kesalahan (error log).

Setelah proses verifikasi ini selesai dilakukan dan bila ditemukan beberapa kesalahan, maka berikutnya harus diadakan pertemuan antara penulis dokumen dengan moderator untuk mendiskusikan tindak lanjut yang harus dilakukan. Tiap-tiap kesalahan harus didiskusikan. Waktu rencana penyelesaian koreksi kesalahan ini juga harus didiskusikan dan dicatat oleh moderator di error log. Setelah semua kesalahan dibetulkan oleh penulis dokumen, maka penulis dokumen dan moderator mengadakan pertemuan kembali untuk mengkaji hasilnya.

Jika moderator telah menyetujui dan puas dengan semua hasil koreksi ini, maka proses verifikasi ini telah selesai. Moderator dapat memberi tanda dikolom Kontrol pada error log untuk kesalahankesalahan yang telah dikoreksi dan telah disetujui oleh moderator. Jika moderator belum puas dengan hasil koreksi kesalahan ini, maka pembetulan kesalahan harus di ulangi kembali oleh penulis dokumen atau mungkin proses vertifikasi dimulai kembali dari awal. Jika ini dianggap perlu, maka reviewer haru dihubungi kembali dan proses vertifikasi diulang kembali.