Strategi Pembelajaran Berbasis TIK

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan komputer akhir-akhir ini merambah hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

81 PEMBELAJARAN FISIKA YANG MENYENANGKAN INTERAKTIF DAN KOMUNIKATIF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ICT) DI SEKOLAH MENEGAH ATAS (SMA)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan pada umumnya adalah suatu upaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

berbagai macam aktivitas sosial serta ketaknyamanan dalam kesendirian dan menyendiri.

II. TINJAUAN PUSTAKA. adalah teori belajar behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Febby Achmad Suryadipura, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika yang lebih bermakna dengan hasil prestasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PEMBELAJARAN INOVATIF. blog: Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seyogyanya belajar IPS Terpadu menjadikan siswa lebih kreatif, komunikatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

PENGEMBANGAN RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE. Oleh. Isniatun Munawaroh,M.Pd*)

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SPLDV DENGAN LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Paket 9 STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Apriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang banyak menggunakan verbalisme atau ceramah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS

PARADIGMA BARU DALAM PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN LEARNING IS FUN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Revitalisasi Mutu Pelaksanaan Pembelajaran MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya penelitian dan pengembangan, keterbatasan penelitian pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Memberdayakan anak adalah dengan menanamkan kelonggaran bagi anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sebagai salah satu disiplin ilmu yang

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB I PENDAHULUAN. tidak mampu atau bahkan tidak mau mempelajari matematika karena merasa. matematika yang salah dan sangat membebani anak.

Makalah Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM SETIAP KEGIATAN PEMBELAJARAN. T. Pramono Universitas Terbuka UPBJJ Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I. melalui proses pendidikan akan memunculkan manusia-manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an sampai dengan tahun 1980-an, pengembangan

PAILKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif dan Menarik)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sains pada hakekatnya dapat dipandang sebagai produk dan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

Transkripsi:

Modul 2 Bahan Pelatihan TIK untuk Pendidikan Panduan bagi Trainer Strategi Pembelajaran Berbasis TIK Asep Zaenal Rahmat Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional 2008 1

Pendahuluan Modul 2 akan mengajak peserta pelatihan untuk memahami Strategi Pembelajaran Berbasis TIK. Setelah mengikuti pelatihan dengan menggunakan modul 2, diharapkan peserta pelatihan akan memahami tentang perbandingan model pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis TIK, model pembelajaran berbasis TIK, langkah-langkah pengembangan pembelajaran berbasis TIK, serta kondisi prasarat untuk mengambangkan pembelajaran berbasis TIK. Modul ini dirancang untuk disajikan dalam waktu 2 x 45 menit. Pada saat pelatihan, diupayakan semua peserta terlibat dalam membahas dan mendalami modul ini. Diskusi yang diselenggarakan bisa melalui eksplorasi pengalaman peserta, memberikan masukan, dan/atau menyajikan pengetahuan/teori/paktek dari berbagai sumber yang telah dimiliki peserta. Tutor lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Hargai setiap pendapat yang disampaikan peserta. Setiap sub topik yang dibahas, disimpulkan sehingga menjadi kesepakatan bersama. 2

Kegiatan Belajar Pembelajaran yang Ideal Berikut ini adalah beberapa kasus yang diangkat dari temuan di lapangan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Kasus 1: Seorang guru merenung. Dia merasa bahwa sudah segala daya, upaya, dan tenaga dikerahkan, tetapi siswanya masih belum nampak terlibat dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Guru sudah berapi-api mengajar, suara sudah sekeras mungkin dikeluarkan, tulisan di papan tulis pun selain sudah jelas juga besar. Dia merasa bahwa perjuangan tersebut sia-sia, karena beberapa siswa matanya lebih banyak melihat ke luar jendela kelas, siswa lain sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya, yang lainnya nampak berulang-ulang melihat jam seperti ingin mempercepat berjalannya waktu. Secara umum, pembelajaran yang diselenggarakan guru tidak menarik bagi siswa. Kasus 2: Seorang siswa menyanggah teori yang baru saja disampaikan gurunya dalam pembelajaran dalam kelas. Guru dan siswa saling beradu argumentasi, kedua-duanya saling mempertahankan pemahaman yang mereka miliki. Masing-masing tidak dapat menjelaskan kebenaran dalam kekiniannya. Sampai dengan berakhirnya pembelajaran, tidak ada kesepakatan yang dapat diambil. Kasus 3: Sesaat akan dimulainya pembelajaran, siswa menampilkan mimik ketidaksabaran untuk segera mengikuti proses pembelajaran. Siswa menampilkan kesan seolah-olah menanti sebuah pertunjukkan spektakuler dari seseorang yang diidolakan. Kelas terasa hangat. Begitu pembelajaran dimulai, Guru tampil dengan senyum yang segar, mulai membuka pertunjukkan. Pada bagian pembukaan pembelajaran, Guru menyajikan stimulus yang 3

dikemas sedimikian rupa sehingga memunculkan rangsangan response luar biasa pada diri siswa. Siswa aktif dan kreatif dalam mencari pengetahuan yang hanya diarahkan guru. Siswa seolah-olah yang memegang kendali pembelajaran. Siswa merasa bahwa dia sangat butuh dan ingin menuntaskan kepenasaran dari stimulus yang diberikan guru. Akibatnya, guru tidak perlu bersusah payah menghabiskan tenaga. Guru hanya mengarahkan, melayani pertanyaan, serta menjadi pemberi kemudahan bagi siswa (fasilitator). Pada saat terdengar bel tanda berakhirnya pembelajaran, terdengar suara siswa yang menyayangkan waktu terlalu cepat berlalu. Terasa aroma pembelajaran yang bermakna, dialogis, dinamis, serta bermuara pada pembelajaran yang menyenangkan. Diskusikan antar peserta : 1. Apa pandangan peserta terhadap setiap kasus tersebut? 2. Manakah diantara kasus tersebut yang pernah dialami? 3. Kasus manakah yang paling ideal terjadi dalam pembelajaran? 4. Bagaimanakah upaya agar pembelajaran ideal tersebut dapat terjadi? Diharapkan peserta tidak setuju dengan kasus 1 dan kasus 2, dengan pembelajaran yang satu arah, guru mendominasi pembelajaran, guru sebagai pusat pembelajaran, guru sebagai satu-satunya sumber ilmu, tidak ada media pedukung (hanya teori), siswa pasif, siswa bosan, pembelajaran tidak menyenangkan, pembelajaran tidak bermakna, hasil pembelajaran tidak membanggakan. Diharapkan peserta setuju dan mengidam-idamkan kasus 3. Pembelajaran yang ideal. Guru tidak lagi mendominasi pembelajaran, siswa sebagai subjek pembelajaran, guru kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran, pembeajaran berorientasi kepada kehidupan nyata tidak hanya kepada buku. Jika dilihat dari perkembangan media yang digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas, dapat diurutkan bahwa pembelajaran formal dimulai dari masa blackboard, whiteboard, keyboard, dan akhir-akhir ini telah banyak yang mengembangkan 4

virtualboard. Hal ini dapat dilihat dalam cuplikan film (salah satu) yang dapat diunduh dari YouTube dengan judul MIT Sketching. Dalam film tersebut Nampak seorang guru dapat mengajar dengan dinamika dan media yang mengarah kepada realistis. Guru menggambarkan objek dipapan tulis (whiteboard) tetapi objek yang digambarkan guru dapat dikendalikan (dihidupkan). Akibatnya, siswa tidak hanya mendapatkan cerita belaka tetapi dapat melihat secara nyata. Cerita tentang perubahan media pembelajaran dari blackboard hingga virtualboard, dapat dipertegas dengan menampilkan video dari sebuah produsen handphone yang bercerita tentang dunia komunikasi digital yang semakin canggih. Seorang Ibu Guru menjelaskan materi di Jepang dengan menggunakan virtualboard, seorang siswi berkomunikasi dengan Ibunya menggunakan fasilitas ViCon dengan HandPhone. Agar peserta lebih menyadari bahwa jika belum mulai menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran (sementara di dunia luar telah terjadi perkembangan digital yang semakin canggih), dapat pula disajikan film dari Microsoft tentang Surfacing Computer. Sebuah media computer yang tidak lagi menggunakan keyboard dan layar monitor, melainkan sebuah meja menjadi screentouch sekaligus monitor. Pembelajaran tidak hanya diselenggarakan di dalam ruang kelas dan pada jam belajar formal. Tidak sedikit pula guru yang telah menyelenggarakan pembelajaran yang tidak hanya dibatasi ruang dan waktu (Modul 1). Sebelum atau setelah pembelajaran di dalam kelas diselenggarakan, guru telah/akan menugaskan kepada siswa untuk mencari berbagai sumber ilmu dengan berbagai cara/media sesuai dengan perkembangan teknologi digital. Diskusikan antar peserta : 1. Seberapa pentingkah media pembelajaran dibutuhkan dalam menunjang pembelajaran? 2. Media seperti apakah yang paling ideal digunakan dalam pembelajaran? 3. Media apa yang dibutuhkan agar pembelajaran yang dilakukan siswa dapat berlangsung tanpa dibatasi ruang dan waktu? 5

4. Sesering apakah peserta menggunakan media pembelajaran berbasis TIK? 5. Pernahkan peserta menyelenggarakan pembelajaran tanpa dibatasi ruang dan waktu? Seperti apa yang sudah dilakukan peserta dalam menyelenggarakan pembelajaran yang tidak hanya diselenggarakan di dalam kelas saja? Paltimer (1991) membandingkan pembelajaran kalkulus yang menggunakan computer dengan pembelajaran konvensional menujukkan bahwa hasil pembelajaran berbasis komputer lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Tetapi, tidak setiap pembelajaran harus diselenggarakan melalui pembelajaran berbasis TIK. Beberapa kegiatan pembelajaran masih harus diselenggarakan dengan pembelajaran konvensional. Diskusikan perbandingan kekuatan (strength) antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis TIK: Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Berbasis TIK 6

Diskusikan perbandingan kelemahan (weaknesses) antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis TIK: Pembelajaran konvensional Pembelajaran berbasis TIK Peserta menuliskan di kertas karton yang sudah ditempel dan memuat table tersebut. Peserta berdiskusi, mana yang disetujui sebagai hal benar tentang kekuatan dan kelemahan perbedaan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis TIK. Jika ada isian yang sama pengertiannya, dirangkumkan menjadi satu pernyataan. Model Pembelajaran Berbasis TIK: Teori belajar behaviorisme berpandangan bahwa proses pembelajaran terjadi sebagai hasil pengajaran yang disampaikan guru melalui atau dengan bantuan media (alat). Sedangkan teori belajar konstruktivisme berpandangan bahwa media digunakan sebagai sesuatu yang memberikan kemungkinan siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan. Kozma (1991) menyatakan bahwa media dapat dibedakan dari teknologi (mekanik, elektronik, bentk fisik), sistem simbolik (karakter alpha-numerik, objek, gambar, suara) serta sarana yang digunakan (radio, video, komputer, buku). 7

Peserta dibagi kertas yang berisi pertanyaan-perntanyaan di bawah ini. Peserta memberikan respon pada kertas yang dibagikan. Setelah selesai, peserta dapat membacakan respon masing-masing. Setelah selesai, seluruh peserta diajak untuk menarik kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Diskusikan antar peserta: 1. Apa pengertian BELAJAR yang Anda ketahui? 2. Teori belajar apa yang pernah Anda ketahui dan pahami? 3. Sebutkan gaya belajar yang Anda ketahui. 4. Adakah hububungan antara kebutuhan media pembelajaran dengan proses pembelajaran dalam meningkatkan mutu hasil belajar? 5. Jika Anda mempunyai kemampuan dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer, aspek apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan (persyaratan) dalam pengembangan media pembelajaran yang baik? 6. Jelaskan model pembelajaran berbasis TIK yang Anda ketahui? 7. Pada saat Anda akan mengembangkan media pembelajaran, bagaimanakah urutan proses yang Anda tempuh dalam mengembangkan media pembelajaran hingga siap digunakan? Kondisi prasyarat Banyak siswa merasa mudah memproses informasi yang berbentuk visual, sementara siswa lainnya merasa mudah bila ada suara, tetapi ada pula sebagian siswa yang merasa mudah apabila sumber informasi disajikan dalam bentuk teks (Anderson, 1981). Pada dasarnya, pembelajaran diselenggarakan dengan harapan agar siswa mampu menangkap/menerima, memproses, menyimpan, serta mengeluarkan informasi yang telah diolahnya. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kemampuan memproses informasi itu dalam bentuk tujuh kecerdasan, yaitu (1) logis-matematis, (2) spasial, (3) linguistik, (4) kinestetik-keperagaan, (5) musik, (6) interpersonal, dan (7) intrapersonal. Media yang 8

dapat mengakomodir persyaratan-persyaratan tersebut adalah komputer. Komputer mampu menyajikan informasi yang dapat berbentuk video, audio, teks, grafik dan animasi (simulasi). Disisi lain, guru memerlukan kemampuan khusus dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Selain kemampuan, perlu pula disiapkan perangkat pendukung kegiatan pembelajaran berbasis TIK. Diskusikan antar peserta : Dipandang dari berbagai sisi, prasyarat apa saja yang diperlukan untuk penyelenggaraan pembelajaran berbasis TIK? Diharapkan akan diperoleh kesepakatan tentang : 1. SDM (guru) 2. Perangkat (hardware/software/silabus/rpp) 3. Kebijakan yang mendukung terselenggaranya kegiatan pembelajaran berbasis TIK Penutup Komputer sebagai sarana interaktif dapat digunakan sebagai alternative bentuk pembelajaran terprogram (Programmed Instruction) yang dilandasi hukum akibat (Law of Effect). Dalam hukum akibat, asumsi yang diyakini adalah tingkah laku yang didasari rasa senang akan merangsang untuk dilakukan serta dikerjakan secara berulang-ulang (S-R). Sangat banyak pakar pendidikan yang melakukan penelitian dan berkesimpulan ke arah positifnya pemanfaatan komputer sebagai media bantu pembelajaran. Arnold (1992) menyatakan para guru masih dihadapkan pada suatu ironi bahwa meskipun komputer merupakan media sangat potensial pada proses pembelajaran, akan tetapi masih sedikit yang mau dan mampu menggunakannya. Ketidakmauan dan/atau ketidakmapuan tersebut 9

disebabkan berbagai factor, baik internal (diri guru sendiri) maupun factor eksternal (fasilitas dan kebijakan). Poin penting yang diharapkan muncul dalam kesimpulan yang ditarik oleh para peserta dan fasilitator adalah : 1. Pembelajaran berbasis TIK sudah saatnya mulai dikembangkan dan digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Model pembelajaran yang mendukung kepada pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. 3. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi pembelajaran berbasis TIK. 4. Kondisi prasayarat yang harus tersedia agar proses pembelajaran berbasis TIK dapat berjalan. Referensi 1. Rencana Stratetgis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Pedoman Penyusunan Bahan Ajar, Jakarta, 2006 3. Gardner, H. (1983), Frames of mind The theory of multiple intelegences, New York: Basic Books Inc. 4. Kozma, R.B. (1991), Learning with Media, Review of educational Research. 5. Paltimer, J.R., (1991), Effect of computer algebra systems on concept and skill acquisition Calculus, Journal for Research in Mathematics Educations. 6. Puget Sound Center, Peer Coaching Program Master Trainer Training, pc.innovativeteachers.com 10