BAB I PENDAHULUAN. Mallard dan Chatelier tercatat sebagai orang pertama yang menyelidiki

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANG DETONASI CAMPURAN GAS HIDROGEN-OKSIGEN DENGAN DILUENT ARGON DI BELAKANG PLAT DENGAN ORIFICE GANDA

RISET KEUTUHAN PENGUNGKUNG REAKTOR SAAT TERJADI KECELAKAAN PARAH

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 4 No. 2 Februari 2012 RE-INISIASI DETONASI DI BELAKANG PLAT DENGAN ORIFIS GANDA 7 MM

K3 KEBAKARAN. Pelatihan AK3 Umum

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

Proceeding Seminar Nasional Thermofluid VI Yogyakarta, 29 April 2014

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

PENGARUH DILUENT ARGON TERHADAP REAKSI PEMBAKARAN GAS ALAM ( CNG )

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan untuk roket roket atau mesin mesin kecepatan super tinggi.

BAB III KESIMPULAN. Nama Praktikan/11215XXXX 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

merupakan gas yang sangat mudah terbakar. Fakta ini sudah diketahui oleh para penerus Count Zeppelin. Mereka sudah menyadari bahwa gas hidrogen

Sulfur dan Asam Sulfat

3. Resonansi. 1. Tujuan Menentukan cepat rambat bunyi di udara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

2. Pengantar Pengetahuan Tentang Api SUBSTANSI MATERI

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kontak terhadap bahaya menjadi lebih dekat. kegagalan dalam transportasi dan penyimpanan diantaranya kecelakaan truk yang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BERISIKO TINGGI

GAS ALAM. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Kimia Dalam Kehidupan Sehari_Hari Yang dibina oleh Bapak Muntholib S.Pd., M.Si.

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

PAH akan mengalami degradasi saat terkena suhu tinggi pada analisis dengan GC dan instrumen GC sulit digunakan untuk memisahkan PAH yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

BAB III. TEORI DASAR

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Jenis - Jenis Detonator PT. Dahana, Orica, DNX, dan MNK

Gas dan Debu. Pada Tambang Bawah Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

I. PENDAHULUAN. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Udara

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah permasalahan besar yang harus dihadapi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan,

APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi akan semakin meningkat bersamaan dengan. perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk. Saat ini sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2000-an berkembang isu didunia internasional akan dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Proses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ketika ketergantungan manusia terhadap bahan bakar tak terbarukan

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

Gambar 1.1 Proses Pembentukan Batubara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 2 Tinjauan Pustaka

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 2. Matriks SWOT Kearns

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Bab 4 Perancangan dan Pembuatan Pembakar (Burner) Gasifikasi

Antiremed Kelas 11 Fisika

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

Dokumen penerbit. Konsep Zat berdasarkan. mempengaruhi. Kohesi

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR

3. Pagar rumah dalam kurun waktu tertentu lama-lama akan berkarat. Hal tersebut menunjukkan sifat materi secara...

Pendalaman materi prediksi Ujian Nasional SMP 62 Jakarta - SW Page 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 1. MATERI Latihan Soal 1.3

Sistem Pencegahan dan. Kebakaran. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU Presiden RI Kegiatan Pokok RKP 2009: b. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

III. METODOLOGI. Penelitian dan pengambilan data dilakukan di Desa Bumi Jaya Kec, Anak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)

BAB 2 TI NJAUAN PUSTAKA. Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa yaitu bahan bakar fosil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mallard dan Chatelier tercatat sebagai orang pertama yang menyelidiki fenomena detonasi. Hal ini bermula pada suatu peristiwa ledakan yang tidak lazim di dalam gua pertambangan batu bara. Dari hasil investigasi didalam gua tersebut, diketemukan adanya kandungan gas methan dan uap hidrokarbon yang kemudian bercampur dengan udara. Pada saat itu terjadi kecelakaan inisiasi sehingga reaksi pembakaran terjadi dan kemudian api mengakselerasi disepanjang gua dan menghancurkan semua yang ada didalam gua oleh adanya tekanan pembakaran yang sangat tinggi (Ciccarelli dan Dorofeev, 2008). Detonasi merupakan gelombang pembakaran supersonik, pada tekanan atmosfir kecepatan rambat pembakarannya dapat mencapai 1500-2000 m/s dan tekanan puncaknya mencapai 18-20 bar. Karena gelombang pembakaran merambat pada kecepatan supersonik maka gelombang kejut ( shock wave) akan terbentuk tepat di depan gelombang reaksi ( reaction wave). Semakin cepat laju reaksi, maka gelombang reaksi akan semakin dekat dengan gelombang kejut. Pada fenomena detonasi, shock front akan berhimpit dengan reaction front dengan jarak dibawah 1μs. Gelombang kejut (shock wave) yang merambat tepat di depan gelombang reaksi (reaction wave) memiliki tekanan yang ekstrim tinggi hingga mencapai 20 kali tekanan awal dan dapat lebih tinggi lagi bila dalam kondisi deflagration to 1

2 detonation (DDT). Tekanan yang ekstrim tinggi ini berpotensi manghancurkan apa saja yang ada di depan gelombang kejut sehingga sangat membahayakan bagi keselamatan manusia. Diantara kesekian banyak bahan bakar yang digunakan didalam industri, hidrogen diprediksi akan menjadi energi alternatif yang menjanjikan dimasa depan. Sifat fisis hidrogen pada suhu dan tekanan standar adalah sangat reaktif, tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal, dan dapat memicu terjadinya detonasi karena mempunyai batas konsentrasi mampu bakarnya sangat luas yaitu 4-75% di udara bebas. Hidrogen tergolong energi bersih dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi CO2 yang diketahui sebagai penyebab utama terbentukknya efek rumah kaca. Selain itu hidrogen juga unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta. Karena alasan tersebut banyak negara maju yang mulai tertarik meneliti dan mengembangkan pemanfaatan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif. Peristiwa meledak dan terbakarnya pesawat LZ 129 Hindenburg pada 6 mei 1973 di Lakehurst New Jersey adalah salah satu contoh kecelakaan akibat penggunaan gas hidrogen. Hindenburg seharusnya diisi dengan gas helium, tetapi embargo militer Amerika Serikat terhadap helium memaksa Jerman menggunakan gas hidrogen yang mudah terbakar sebagai gas pengapung. Kebocoran gas hidrogen pun terjadi yang menyebabkan kapal udara hindenberg meledak dan terbakar dalam waktu sekejap serta menewaskan hampir sepertiga dari penumpangnya. Berkaca dari peristiwa tersebut, maka gas hidrogen membutuhkan

3 suatu penanganan khusus selama proses produksi, delivery hingga penyimpanannya, karena jika terdapat kebocoran sedikit saja dan adanya kesalahan-kesalahan didalam proses produksi karena human error dan malfungsi sistem pengendali dapat menjadi potensi terjadinya ledakan yang dahsyat dengan terjadinya detonasi. Selain itu cepat rambat pembakarannya dapat melebihi kecepatan supersonik hanya dalam jarak 20 cm dari sumber titik api. Pada proses pembakaran bahan bakar, gelombang pembakaran (reaction wave) dan gelombang kejut (shock wave) selalu merambat dengan kondisi berhimpit pada kecepatan supersonik. Shock wave yang memiliki tekanan tinggi akan membahayakan bagi keselamatan manusia jika kecelakaan detonasi terjadi. Pemahaman dan pengetahuan tentang proses perambatan gelombang detonasi marginal dari campuran bahan bakar gas di dalam pipa adalah hal yang sangat penting untuk diketahui bagi industri kimia yang mengunakan pipa untuk mengalirkan bahan bakar reaktif ke reaktor. Hal ini digunakan untuk memprediksi resiko-resiko yang mungkin timbul akibat pembakaran gas hidrogen, sehingga resiko bahaya yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan pola rambatan gelombang detonasi marginal dari campuran gas hidrogen dengan oksidizer udara dan oksigen dengan penambahan diluent argon. Diharapkan hasil dari eksperimen ini dapat berkontribusi dalam pengembangan di bidang teknologi pembakaran.

4 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik dan pola rambatan gelombang detonasi marginal campuran bahan bakar hidrogen-oksigen dan hidrogen-udara dengan diluent argon. 2. Bagaimana karakteristik kenaikan tekanan dan kecepatan gelombang detonasi marginal 3. Bagaimana struktur sel detonasi marginal 4. Parameter-parameter apa saja yang mempengaruhi pola rambatan gelombang detonasi marginal 1.3 Tujuan Penelitian 1. Memahami mekanisme pola rambatan gelombang detonasi marginal. 2. Memahami karakteristik kenaikan tekanan dan kecepatan gelombang detonasi marginal 3. Memahami struktur sel detonasi marginal 4. Mendefinisikan parameter-parameter yang mempengaruhi detonasi marginal. 1.4 Batasan Masalah 1. Pipa Uji Detonasi (PUD) yang digunakan berpenampang lingkaran, serta memiliki diameter dan panjang total 50 mm dan 6000 mm. 2. Energi inisiasi menggunakan campuran gas hidrogen dan oksigen dalam kondisi stokiometri pada tekanan awal 100 kpa.

5 3. Bahan bakar yang digunakan merupakan campuran gas hidrogen-oksigen dan hidrogen-udara ditambah dengan diluent argon dalam kondisi non stokiometri pada tekanan awal 100 kpa. 1.5 Manfaat Penelitianan Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi awal (studi literatur) dalam bidang teknologi pembakaran (shock wave and supersonic combustion).