KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR :.../.../.../2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI PUSKESMAS TEGALSARI UPTD PUSKESMAS TEGALSARI Jl. KH syafa at No. 09 Telp (0333) Tegalsari

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS WONOMERTO Jalan Bantaran 853 Patalan Kecamatan Wonomerto, Telp. (0335) PROBOLINGGO 67253

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN,

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CIBALIUNG JL. Raya Cimanggu- Cibaliung Km. 10 Desa Sukajadi Kab. Pandeglang Pos, 42285

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG NOMOR : / / / SK / I / TENTANG PELAYANAN OBAT KEPALA PUSKESMAS MUARA DELANG,

SOP PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS SINE PERENCANAAN OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

UPT. PUSKESMAS KLUNGKUNG I

TAHUN UPT PUSKESMAS PABUARAN Jl P.SUTAJAYA NO 129 LAPORAN TAHUNAN PENGELOLAAN OBAT

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS BAPTIS BATU MENIMBANG

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

dr. H.R.Danang Sananto S NIP MENETAPKAN Pertama Keputusan Kepala Puskesmas WONOSOBO I tentang Sasaran- Sasaran Keselamatan Pasien.

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG NOMOR : TENTANG PENGELOLAAN REKAM MEDIS KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2012 di Apotek RSU

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PENULISAN RESEP DIREKTUR RS HARAPAN BUNDA MENIMBANG

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI APOTEK KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

BAB 3 KERANGKA PIKIR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS LENEK

KERANGKA ACUAN KERJA UNIT OBAT

BAB I PENDAHULUAN. Era global dikenal juga dengan istilah era informasi, dimana informasi telah

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan. Pengadaan. Penggunaan. Dukungan Manajemen

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PEKUNCEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan kesehatan dalam sebuah

PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRATIF PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI TAHUN 2008 SKRIPSI

KAJIAN PERESEPAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta memiliki satu Instalasi gudang farmasi kota (Dinkes Kota Solok, 2014).

RESEP DAN KELENGKAPAN RESEP DR. APRILITA RINA YANTI EFF., M.BIOMED PRODI FARMASI-FIKES

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2012 di Apotek RSUD Toto

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan oleh pemerintah dan / atau masyarakat (UU No.36, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkot

PEDOMAN PELAYANAN TENTANG PENYIAPAN DAN PENYALURAN OBAT DAN PRODUK STERIL DI RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA

Resep. Penggunaan obat berlabel dan tidak berlabel Aspek legal. Pengertian Unsur resep Macam-macam resep obat

Pengalaman dan Tantangan Manajemen Obat dan Vaksin Puskesmas Di Era JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam hal ini memerlukan suatu variabel yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN ASPEK ADMINISTRASI PADA RESEP DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI - JUNI 2008 SKRIPSI

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KARAWANG Alamat Jalan Ahmad Yani No. 67 Karawang Tlp. ( 0267 ) Kode Pos 41312

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data hasil wawancara mengenai perencanaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Pohuwato HASIL WAWANCARA

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

KERANGKA ACUAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS CILEDUG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR FARMASI UPTD PUSKESMAS LADJA

PUSKESMAS KECAMATAN KEBON JERUK

FORMULARIUM OBAT PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI UPT PUSKESMAS DTP PALIMANAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai kebutuhan. Untuk itu

IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DAN KNC No. Dokumen: No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman : 1/3

BAGAN ORGANISASI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

SOP Pelayanan Farmasi Tentang Perencanaan dan Pemesanan Obat-obat High Alert

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan dan pengobatan penyakit (Depkes RI, 2009). yang tidak rasional bisa disebabkan beberapa kriteria sebagai berikut :

Komponen Tujuan Aktivitas Learning Outcomes

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016

Sememi dr. Lolita Riamawati NIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peresepan,Pemesanan dan pengelolaan Obat SPO Nomor : Terbit ke : 1 No.Revisi : 0 Tgl.Diberlaku : Halaman : 1-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SURVEI KESALAHAN DALAM PENULISAN RESEP DAN ALUR PELAYANANNYA DI 4 APOTEK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI E

PLANNING OF ACTION PELAYANAN KEFARMASIAN 2017

karena selain komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR D I N A S K E S E H A T A N PUSKESMAS SAKRA. Jln. Sukarno-Hatta Desa Sakra, Kec. Sakra, Kab. Lombok Timur KP.

PELAYANAN PRIMA DI PUSKESMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Inggris pada tahun 1911 (ILO, 2007) yang didasarkan pada mekanisme asuransi

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

PERANAN APOTEKER DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kesehatan yang memadai di kalangan masyarakat. Kesehatan harus

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/068/I/2010 TENTANG

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI BERAU

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO D I N A S K E S E H A T A N UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG Jalan Kyai Jebeng Lintang No Kelurahan Wonoroto, Kecamatan Watumalang KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG NOMOR : ///2013 TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG Menimbang : a b c Bahwa untuk menunjang layanan klinis di Puskesmas, maka perlu didukung oleh pelayanan obat yang baik Bahwa untuk menunjang pelayanan klinis di UPT Puskesmas Rawat Inap Watumalang diperlukan adanya kebijakan tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat Puskesmas Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Watumalang tentang Peresepan, Pemesanan dan Pengelolaan Obat Mengingat : a b c d UU Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran; UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan; Peraturan Pemerintah No51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian; Keputusan Menteri Kesehatan RI No 128/MenKes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas; Keputusan Menteri Kesehatan RI No922 tahun 2008 tentang Obat dan Perbekalan Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan No1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; Surat Keputusan Bupati Wonosobo No 445/300/2010 tentang Penetapan Puskesmas Watumalang sebagai

e Puskesmas Rawat Inap dan Penetapan Puskesmas Kalikajar II Sebagai Puskesmas Baru f MEMUTUSKAN MENETAPKAN Pertama Kedua : : : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT Menentukan peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat sebagaimana terlampir dalam keputusan ini Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya Watumalang, 1 Mei 2013 Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Watumalang drdian Hayu Noormawati NIP19780725 200801 2 018 Daftar Lampiran Nomor Tanggal : Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Watumalang : / / /2013 : Mei 2013

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP WATUMALANG A PERESEPAN a Penulisan Resep Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di UPTD Puskesmas Watumalang untuk menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat) Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu: 1 Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya 2 Tepat indikasi penyakit 3 Tepat pemilihan obat 4 Tepat dosis 5 Tepat cara pemberian obat 6 Tepat pasien Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas Dalam resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di UPTD Puskesmas Watumalang harus tercantum: 1 Tanggal penulisan resep 2 Nama pasien 3 Umur pasien 4 Alamat pasien 5 Diagnosis penyakit 6 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat 7 Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral 8 Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom suntikan 9 Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep 10Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum 11Kode pasien Umum, Askes dan Askes PNS b Penyiapan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan: 1 Nama obat 2 Jenis dan bentuk sediaan obat 3 Nama dan umur pasien 4 Dosis 5 Cara pemakaian dan aturan pemberian

6 Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas 7 Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia 8 Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya 9 Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat c Penyerahan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan: 1 Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep 2 Pemberian obat melalui loket 3 Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien 4 Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien B PEMESANAN OBAT Sumber penyediaan obat di Puskesmas Watumalang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Watumalang adalah obat obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di UPTD Puskesmas Watumalang diajukan oleh Kepala UPTD Puskesmas Watumalang kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di UPTD Puskesmas Watumalang sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Watumalang Kegiatan kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain: 1 Menentukan jenis permintaan obat a Permintaan Rutin Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo untuk Puskesmas Watumalang b Permintaan Khusus Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila: kebutuhan meningkat terjadi kekosongan ada KLB atau Bencana 2 Menentukan jumlah permintaan obat Data yang diperlukan antara lain: a Data pemakaian obat periode sebelumnya b Jumlah kunjungan resep c Jadwal distribusi obat dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Wonosobo d Sisa Stok 3 Menghitung kebutuhan obat dengan cara: Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya SO = SK + SWK + SWT + SP Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS obat Time) Keterangan: SO = Stok Optimum SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan) SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead SP = Stok Penyangga SS = Sisa Stok Stok Kerja Waktu Kekosongan Waktu Tunggu Stok Penyangga Sisa Stok Stok Optimum Pemakaian rata rata periode distribusi Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Watumalang sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas Watumalang Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas dan UPTD Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Watumalang pada akhir periode distribusi Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak terjadi kekosongan C PENGELOLAAN OBAT Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan: 1 perencanaan dan permintaan, 2 penerimaan, 3 penyimpanan dan distribusi, 4 pencatatan dan pelaporan serta 5 supervisi dan evaluasi pengelolaan obat Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Watumalang

dr Dian Hayu Noormawati NIP 19780725 200801 2 018