PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE AES

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA SPIRAL PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA LURUS PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

Tabel I.1 Stasiun dan Fungsinya (Sumber:Rekaman Data PG Tasikmadu)

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan ketentuan peraturan perundangan bahwa ketel uap adalah suatu

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API KAPASITAS 10 TON/JAM SEBAGAI PENGERING KAIN DENGAN TEKANAN 10 KG/CM 2 TEMPERATUR KERJA 175 C

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BES

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEU

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. setiap orang menikmati manfaat yang dihasilkan oleh motor bakar. Pada tahun 1960 seorang Perancis bernama Lenoir berhasil

I. PENDAHULUAN. kebutuhannya demikian juga perkembangannya, bukan hanya untuk kebutuhan

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

1 Universitas Indonesia

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

BAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

RATIH VOL.1 Edisi 1 ISSN

ANALISIS PENGARUH PEMBAKARAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN SEKAM PADI DENGAN MEMBANDINGKAN PEMBAKARAN BRIKET MASING-MASING BIOMASS

REDESAIN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA ISUZU NEW PANTHER

TUGAS AKHIR ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

Oleh: HEGAR RIA NORAMA SURUGALLANG D

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. semen (umumnya Portland Cement), dan air. Kelebihan beton antara lain

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. energi tanpa mengeluarkan biaya yang relatif banyak dibanding dengan

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

PENGUJIAN MODEL ALAT DISTILASI MENGGUNAKAN KONDENSOR PIPA KONSENTRIK DENGAN BAHAN TUBE STAINLESS STEEL DIAMETER ¾ INCHI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUBBER CRUDE OIL PRODUCT KNOWLEDGE

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan, pencarian dan pengambilan barang. Pergudangan. memegang peran sangat penting dalam kehidupan setiap perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

ANALISA KUALITAS MATERIAL BEBERAPA PRODUK CRANK SHAFT SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pada dunia Industri kebutuhan uap air atau Steam merupakan hal yang

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. dengan globalisasi perdagangan dunia. Industri pembuatan Resin sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. generator. Steam yang dibangkitkan ini berasal dari perubahan fase air

ANALISA PEMBEBANAN DAN BIAYA PRODUKSI ENERGI LISTRIK PADA PLTU BATUBARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat-alat modern saat ini. Pemakaian logam pada alat-alat modern

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

MENAIKKAN EFISIENSI BOILER DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG UNTUK PEMANAS EKONOMISER

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penghasil minyak. Kebutuhan akan minyak nabati didalam negeri

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB VI PENUTUP. (7,97-16,8) GWh sedangkan energi bahan bakar rata-rata dalam tiap bulannya adalah 14,6 GWh

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

RANCANG BANGUN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA HORISONTAL

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

ANALISIS EFISIENSI TERMAL PADA KETEL UAP DI PABRIK GULA KEBONAGUNG MALANG. Heni Hendaryati

BAB I PENDAHULUAN. Turbin uap berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung. menghasilkan putaran (energi mekanik).

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA VERTIKAL

DISUSUN OLEH : RAGIL FITRI NURCAHYO NIM :

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menghasilkan suatu barang. Pentingnya masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat sarjana S1 pada Jurusan Taknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun: WAHYUDI N I M : D 200 050 126 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang selalu berkembang dengan ditandai adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan semakin bertambahnya persaingan di kalangan pengusaha dan bisnis. Hal ini disebabkan antara lain akan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang bergerak dibidang industri dan perdagangan. Keadaan di atas mendorong pengusaha untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya yang secara tidak langsung dengan meningkatkan kualitas mesin industri, sehingga perusahaan tersebut mampu bertahan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Selain manusia, mesin juga sebagai faktor yang sangat berperan dalam suatu industri. Diantaranya sejumlah mesin dalam industri, ketel uap merupakan satu jenis mesin yang berperan penting dalam suatu operasi industri, karena mengingat fungsinya sebagai tenaga penggerak mula khususnya pada sudu-sudu turbin uap dan pemanas pada pabrik gula. Selain itu juga ketel uap merupakan suatu contoh mesin dan bukti yang dalam perkembangan perencanaan dari tahun ke tahun, jenis dan macamnya dapat berubah-ubah serta bertambah sesuai dengan kebutuhan para

konsumennya, untuk itu syarat-syarat yang diperlukan agar ketel uap dapat berjalan secara ideal. Adapun syarat tersebut diantaranya, penyalaan bahan bakar cepat, konstruksi sederhana sehingga biaya pembuatan, operasi dan perawatan lebih murah serta tidak banyak memerlukan tempat dan dapat menghasilkan jumlah uap yang maksimal dengan bahan bakar seminimal mungkin serta sirkulasi air harus baik. Setelah mengerti begitu pentingnya kegunaan mesin dalam suatu operasi industri ketel uap yang berfungsi sebagai penggerak mula dalam sudu-sudu turbin dan pemanas nira dalam suatu perusahaan gula, maka dalam tugas akhir ini mengambil topik perencanaan ketel uap pipa api. 1.2 Pembatasan Masalah Di dalam penulisan Tugas Akhir ini permasalahan dibatasi sebagai berikut : Perencanaan ulang ketel uap pipa api dengan kapasitas 4500 kg/jam dan tekanan kerja 9 kg/cm 2 dengan menggunakan bahan bakar ampas tebu. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mendesain ulang ketel uap pipa api yang dipakai di PG. Gondang baru, klaten

2. Menganalisis pemakaian bahan bakar yang digunakan 3. Untuk mempelajari lebih jauh mengenai proses pengolahan air isian ketel. 1.4 Sistematika Penulisan berikut : Di dalam penulisan laporan ini, digunakan sistematika sebagai Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penulisan serta sistematika penulisan. Bab II : Teori Dasar Pada bab ini dijelaskan tentang berbagai studi ilmu yang berkaitan dengan ketel uap. Bab III : Air Isian Ketel

Pada bab ini dijelaskan tentang pencegahan pembentukan kerak, pencegahan korosi dan spesifikasi air isian ketel. Bab IV : Pembakaran Pada bab ini menjelaskan proses pembakaran dengan bahan bakar ampas tebu, kebutuhan bahan bakar, kebutuhan udara pembakaran serta kapasitas gas asap hasil pembakaran. Bab V : Konstruksi Ketel Uap Pada bab ini dijelaskan tentang perhitungan-perhitungan untuk mendesain ketel uap pipa api. Bab VI : Kesetimbangan Panas dan Efisiensi Ketel Pada bab ini dibahas tentang kesetimbangan panas serta efisiensi ketel yang direncanakan. Bab VII : Perlengkapan dan Alat Bantu Ketel Pada bab ini dibahas tentang perlengkapan ketel dan cara kerjanya. Bab VIII : Penutup Berisi kesimpulan yang terkait dengan perencanaan ketel uap pipa api.