20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL Skema sertl'fikasi kompetensi Okupasi Nasional Tukang Kayu Konstruksi adalah skema sertifikasi Okupasi Nasionat yang disusun mengacu kepada standar kompetensi keria yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Keria dan Transmigrasi Republik lndonesia ilomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan S.tandr Kompetensi Keria l{asional lndonesia Kategori Konstnrksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kefa Tukang Kayu Konstruksi. Skema sertifikasi bidang Konstuksi Kayu dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk meniawab permintaanlkebutuhan SDM lndustsi dibidang KonsfuksiKayu yang digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga keria di bidang Konstruksi kayu dan sebagai acuan bagi LSP'PI SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifi kasi kompetensi bidang Konstruksi Kayu
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSIRUKSI SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL Disahkan di Jakarta Pada tanggal 9 Februari2016 Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PU dan PR Sumarna F. Abdurrahman \> K"truffitoltii ( BNSP ) Hamid Muhammad Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAI. SERTIFI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya dokumen Skema Sertifikasi Kompetensi Sertifikat Okupasi Tukang Kayu Konstruksi yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema sertifikasi LSP-PI SMK Paket Keahlian Tukang Kayu Konstruksi. Skema Sertifikasi ini disusun berdasarkan Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4/BNSP.VLI 2014 tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifikasi Kompetensi. Skema ini dikembangkan berdasarkan kemasan Okupasi Nasional sebagai Tukang Kayu Konstruksi yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang Skema Sertifikasi ini menjadi pedoman bagi LSP-PI SMK Paket Keahlian Konstruksi Kayu dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta didik SMK. Dengan skema Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Tukang Kayu Konstruksi ini diharapkan lulusan SMK Bidang Keahlian Konstruksi Kayu bersertifikat kompetensi dan diakui kompetensinya secara nasional maupun internasional
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL DAFTAR ISI 1. Latarbelakang 2. Ruang lingkup skema sertifikasi 3. Tujuan sertifikasi 4. Acuan normatif 5. Kemasan lpaket Kompetensi 5.1 Jenis kemasan 5.2 Jenis skema 5.3 Aturan pengemasan 6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi 7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat T.lHakpemohon 7.2 Kewajiban pemegang sertifikat 8. Biaya sertifikasi 9. Proses sertifikasi 9. I Persyaratan pendaftaran 9.2 Proses Asesmen 9.3 Proses Uji Kompetensi 9.4 Keputusan Sertifikasi 9.5 Pembekuan dan pencabutan sertifikat 9.6 Pemeliharaan sertifikat (Surveilen) 9.7 Penggunaan Sertifikat 9.8 Banding
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTI F! KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 1. LATARBELAKANG Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antxapihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor l8 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi bahwa melaksanakan pekerjan jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi Skema Okupasi Nasional ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Konstruksi Kayu bagi tenaga ke{a yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman ke{a, yang mengacu kepada SKKNI Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang. Dengan skema sertifikasi Okupasi Nasional ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan. Bagi Industri a. Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa Konstruksi Kayu telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya. b. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya. c. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT Bagi Profesi Bidang Jasa Konstruksi a. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasiiindustrilkliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga profesi b. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupul secara mandiri c. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi d. Membantu pengakuan kompetensi lintas seklor dan lintas negara e. Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan a. Membanfu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri. b. Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat. c. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi. d. Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses diklat. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTTFIKASI Skema Sertifikasi Kornpetensi Okupasi Nasional Tukang kayu konstruksi Bidang Keahlian Konstruksi Kayu, ruang lingkupnya sebagai berikut : 2.1,. Bidang : Konstruksi Bangunan 2.2. Lingkup Penggunaan. Konstruksi Kayu
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan SMK Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu sebagai Tukang Kayu Konstruksi sesuai dengan tuntutan industri, profesi, konsumen/pasar; 3.2. Sebagai acuan bagi LSP dan Asesor dalam rangka pelaksanaan sertifikasi kompetensi; 3.3. Untuk memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan dengan menggunakan standar yang ditetapkan. ACUAN NORMATTF' 4.1. Undang-undang Nomor l8 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakedaan 4.3. Undang,undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4.4. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Konstruksi Bangunan Gedung 4.5. Undang undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan 4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi 4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3l Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Keda Nasional 4.8. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifi kasi Nasional Indonesia 4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang 4.10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRTIM/2013 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi. 4.11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VIU2} 4 Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi
SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 5. KEMASAN/ PAKET KOMPETENSI Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Okupasi Tukang Kayu Konstruksi berada pada Level II KKNI adalah sebagai berikut : 5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL 5.2. Nama Skema : TUKANG KAYU KONSTRUKSI 5.3. Rincian Unit Kompetensi NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1 F.410100.001.02 Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Keda dan Lingkungan (K3L), serta Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan 2. F.410r00.002.02 Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja J. F.410100.003.02 Menggunakan Peralatan Manual dan Peralatan Listrik 4. F.410100.0a4.02 Menyiapkan Proses Konstruksi Kayu 5. F.410r00.04s.02 Membuat Komponen Bangunan 6. F.410100.006.02 Memasang Perancah dan Bekisting Kayu 7. F. 410100.007.02 Memasang Rangka Plafon dan Penutup Plafon 8. F.410100.008.02 Merakit Kuda-Kuda dan Memasang Rangka Atap 9. F.410100.009.02 Memasang dan Menyetel Kusen, Daun Pintu dan Jendela 10. F.410100.010.02 Merakit dan Memasang Tangga serta Railing dari Kayu ll F.410100.011.02 Merakit dan Memasang Konstruksi Lantai Kayu t2. F. 410100.012.02 Memasang Lantai Parket 13. F.410100.013.02 Merakit dan Memasang Dinding Kay 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 6.t. 6.2. Pemohon terdaftar sebagai (SMK) yang bersangkutan Pemohon telah memperoleh kompetensi yang tercantum Tukang Kayu Konstruksi peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan materi pembelajaran berkaitan dengan unit-unit dalam paket unit kompetensi Okupasi Naional
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENS! OKUPASI NASIONAT SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI Setiap unit kompetensi harus mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) Pemohon memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah atas usulan Ketua Kompetensi Keahlian Konstruksi Kayu 7. HAK PEMOHON SERTIF'IKASI DAII KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon 7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi 7.1.2. Memperoleh penjelasan tentang tata cara proses sertifikasi sesuai dengan rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi buktibukti yang dimiliki pemohon 7.1.3. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi 7.1.4. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, sertia mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional 7.1.5. Memperoleh hak peninjauan kembali atau banding terhadap keputusan baik dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan status rekomendasi yang mereka harapkan 7.1.6. Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi jika diminta 7.1.7. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten 7.1.8. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai Tuakang kayu konstruksi 7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 7.2.1. Melaksanakan keprofesian di bidang Konstruksi Kayu 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen 7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan 7.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPAS! NASIONAT SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 7.2.5. Bersedia dan menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung jawabkan 7.2.6. Membayar biaya sertifikasi 8. BIAYA SERTIFIKASI 8.1. Struktur biaya pemohon sertifikasi mencakup biaya Asesmen, dan administrasi 8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat 9. PROSES SERTIF'IKASI 9. l.persyaratan Pendaftaran 9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP-PI SMK 9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 01) dan mengisi formulir assessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung antara lain : a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan lainnya yang sah c. Dokumen skill passporr (ika ada ) d. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala Sekolah 9.1.3. LSP P1 SMK menelaah kelengkapan berkas pendaftaran untuk 9.2. Proses Asesmen konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi 9.2.1. Asesmen skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi 9.2.2. Pelaksanan Asesmen untuk skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi ini dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit kompetensi
SKEMA SERTI FI KAS! KOM PETEN SI OKU PASI I'IASI ONAL atau secara paket sejumlah unit kornpetensi yang dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada 6tku skill possport 9.2.3. LSP Pl SMK menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen 9.2.4. Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan 9.2.5. Asesor menjelaskan, membehas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi 9.2.6. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung dan dokumen skill passpon (iika ada) yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL -02, untuk memastikan bahwa bukli tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan 9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi 9.3. Proses Uji Kompetensi 9.3.1. Uji kompetensi skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi dirancang untuk menilai kompetensi secara prakteb tertulis, lisan, pengamatan, wawancara atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi; 9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan; 9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Konstruksi Batu dan Beton diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar; 9.3.4. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan; 9.3,5. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, wawancara dan lainnya, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL 9.3.6. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Kompeten" dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Belum Kompeten 9.4. Keputusan Sertifikasi 9.4.1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk : a. Mengambil keputusan sertifikasi; b. Melakukan penelusuran apabila te{adi banding 9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh komite teknis yang ditetapkan oleh ketua LSP-PI berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalut proses sertifikasi; 9.4.3. Personil yang terlibat dalam membuat keputusan sertifikasi memiliki kompetensi Konstruksi Kayu dan berpengalaman dalam proses sertifikasi untuk Konstruksi Kayu 9.4.4. Sertifikat kompetensi berlaku selama tiga tahun, terhitung sejak diterbitkan 9.5. 9.6. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika seorang pemegang sertifikat kompetensi terbukti menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki dan dapat merugikan LSP Pemeliharaan Sertifi kasi Untuk memelihara kompetensi, LSP melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu : a. Evaluasi rekaman kegiatan minimal sekali dalam setahun b. Evaluasi asesi (sampling) c. Witness (bila diperlukan
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 9.7. Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat Kualifikasi level II Bidang Konstruksi Batu dan Beton harus menandatangani persetujuan untuk : 9.7.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi 9.7.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan 9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Pl SMK dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Pl SMK dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah 9.7.4. Menghentikan penggunaan semrul pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Pl SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP Pl SMK yang menerbitkannya 9.8. Banding Peserta Sertrfikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan yang diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding