20L6 OKUPASI NASIONAL SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

dokumen-dokumen yang mirip
20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA SATU SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

TEKNISI INSTALASI KONTROL BERBASIS PLC

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

20L6 BATU DAN BETON SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT LEVEL II BIDANG KONSTRUKSI. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

20L6 TEKNISI INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN DAYA FASA TIGA SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL

20L6 BANGUNAN SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENS! KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT LEVEL II BIDANG GAMBAR. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

20L6 TEKNISI INSTALASI MOTOR LISTRIK, SKEMA SERTIFIKAS! KOMPETENSI KUALIFIKASI OKUPASI NASIONAL KONTROL DAN INSTRUMEN

ZOL6 BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KUALIFIKASI NASIONAL. Badan Nasional Sertifikasi Profesi

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

{3NSP. (rs 006) TEKNISI IABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. aaoan XASb{A! acrnffiast PioaEst

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN INSTALASI BIOGAS KONSTRUKSI SERAT KACA UNTUK PEMBAKARAN SKALA RUMAH TANGGA

SKEMA SERTIFIKASI TEKNISI PEMASANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)

dbnsp BAorfl lllmrofa^t SERm[(A]i rrote3

{3NSP BAOAilflasroraalgER Ftxagt PRofEst

*B,NSP. (rl 002) ESTIMATOR BIAYA JALAN SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. zol6 NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LSP Teknologi Informasi Indonesia

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

*B,NSP. (rs 040) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LAPANGAN PEKERJAAN JATAN. RIsTEKDIKTI KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT

{3NSP SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS PEKERIAAN BETON RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

{3NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAT SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI. KEMENTERIAN PEIGR'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAtrffAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

{3NSP. (ra 024) SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS BANGUNAN GEDUNG RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKXRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI TEKNISI PEMBESARAN UDANG

tam: (603) AHLI K3 KONSTRUKSI SKEMA SERTIFIKASI R15T KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

{3NSP B OAX (603) AHLI K3 KONSTRUKSI SKEMA SERTIFIKASI RISTEKDIKTI XEMENTERIAN PEXERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN MKYAT. 3EinFlMg PAOFESI 'TASaOXA!

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP B OAN r{asroaaat terfi Ft (ASt PROfEsr

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

{gnsp. (ra 003) IURU GAMBAR ARSITEKTUR SKEMA SERTIFIKASI. RIsTCKDIKTI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

{B,NSP. (rs 008) TEKNISI TABORATORIUM ASPAL SKEMA SERTIFIKASI. RIsT KDIKTI KEMENTERIAN PEXER'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ZOL6

{3NSP gaoail {AStOtaf SERIFI(AII PROFESI

{3NSP 6A0A X 3loIA - lee t6tl(ast riofest

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP lao r, r{alroxar lafrfxaar,rofa3

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2/ BNSP/VIII/2017 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

{gnsp. (rs 004) IURU UKUR KUANTITAS PEKERIAAN SKEMA SERTIFIKASI GEDUNG. 20t6 RIST KDIKTI XEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

{3NSP. (rs 004) IURU UKUR/ TEKNISI SURVEY PEMETAAN SKEMA SERTIFIKASI R!STEKDIKTI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN MKYAT

{3NSP. (ra 006) TEKNISI LABORATORIUM BETON SKEMA SERTIFIKASI RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKRIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKTAT

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

PANDUAN UJI KOMPETENSI

ALAT BERAT BIG BULLDOZER

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP BAO X NASIOTAI SCRTIFIXAsI PRO'ESI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

{3NSP ESTIMATOR BIAYA JEMBATAN SKEMA SERTIFIKASI RISTEKDIKT! KEMENTERIAN PEIGRJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. 6ADAX lrasror t 3CR TFI(lSr PROfESr

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

\-- SKEMA SERTIFIKASI KLASTER

Ajil. HEAW DU\VIP TRUCK friiechanical (toadtng, HAULING DAN DUfrllPlNG ) SKEMA SERTIFIKASI KLASTER PENGOPERASIAN ALAT BERAT ALAT BERAT INDONHSIA

{3NSP a oax l{asloxat tamfxall PRoFEltl

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

{3NSP. (rs 040) IEMBATAN SKEMA SERTIFIKASI PENGAWAS LITPANGAN PEKERIAAN RISTEKDIKTI KXMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL ASSOCIATE SISTEM PLAMBING & ADVANCED ASSOCIATE SISTEM PLAMBING

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 2 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN & ADVANCED SPESIALIS DRAINASE DAN PEMBUANGAN

2016, No Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentan

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

{3NSP. (rs oo3) SKEMA SERTIFIKASI DAN IEMBATAN JURU GAMBAR PEKERIAAN IALAN RIST KDIKTI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) FR.SKEMA-02

Menetapkan : PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESESUAIAN - PERSYARATAN UMUM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT & ADVANCED SPESIALIS SISTEM PLAMBING BERSERTIFIKAT

SKEMA SERTIFIKASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT IV BIDANG TATA GRAHA (HOUSEKEEPING) GUEST SERVICE SUPERVISION

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KKNI LEVEL II PADA KOMPETENSI KEAHLIAN

{3NSP E OAN NASIOIA! SCRTIFIXASI PiOFESI

Transkripsi:

20L6 Badan Nasional Sertifikasi Profesi SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL Skema sertl'fikasi kompetensi Okupasi Nasional Tukang Kayu Konstruksi adalah skema sertifikasi Okupasi Nasionat yang disusun mengacu kepada standar kompetensi keria yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Keria dan Transmigrasi Republik lndonesia ilomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan S.tandr Kompetensi Keria l{asional lndonesia Kategori Konstnrksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kefa Tukang Kayu Konstruksi. Skema sertifikasi bidang Konstuksi Kayu dikembangkan oleh komite skema sertifikasi untuk meniawab permintaanlkebutuhan SDM lndustsi dibidang KonsfuksiKayu yang digunakan dalam memastikan dan memelihara kompetensi tenaga keria di bidang Konstruksi kayu dan sebagai acuan bagi LSP'PI SMK dan asesor kompetensi dalam melakukan sertifi kasi kompetensi bidang Konstruksi Kayu

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTIFIKAT TUKANG KAYU KONSIRUKSI SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL Disahkan di Jakarta Pada tanggal 9 Februari2016 Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PU dan PR Sumarna F. Abdurrahman \> K"truffitoltii ( BNSP ) Hamid Muhammad Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAI. SERTIFI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas disahkannya dokumen Skema Sertifikasi Kompetensi Sertifikat Okupasi Tukang Kayu Konstruksi yang dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam mengembangkan skema sertifikasi LSP-PI SMK Paket Keahlian Tukang Kayu Konstruksi. Skema Sertifikasi ini disusun berdasarkan Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 4/BNSP.VLI 2014 tentang Pedoman Pengembangan Skema Sertifikasi Kompetensi. Skema ini dikembangkan berdasarkan kemasan Okupasi Nasional sebagai Tukang Kayu Konstruksi yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang Skema Sertifikasi ini menjadi pedoman bagi LSP-PI SMK Paket Keahlian Konstruksi Kayu dalam rangka pelaksanaan sertifikasi bagi peserta didik SMK. Dengan skema Sertifikasi Kompetensi Okupasi Nasional Tukang Kayu Konstruksi ini diharapkan lulusan SMK Bidang Keahlian Konstruksi Kayu bersertifikat kompetensi dan diakui kompetensinya secara nasional maupun internasional

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL DAFTAR ISI 1. Latarbelakang 2. Ruang lingkup skema sertifikasi 3. Tujuan sertifikasi 4. Acuan normatif 5. Kemasan lpaket Kompetensi 5.1 Jenis kemasan 5.2 Jenis skema 5.3 Aturan pengemasan 6. Persyaratan dasar pemohon sertifikasi 7. Hak pemohon sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat T.lHakpemohon 7.2 Kewajiban pemegang sertifikat 8. Biaya sertifikasi 9. Proses sertifikasi 9. I Persyaratan pendaftaran 9.2 Proses Asesmen 9.3 Proses Uji Kompetensi 9.4 Keputusan Sertifikasi 9.5 Pembekuan dan pencabutan sertifikat 9.6 Pemeliharaan sertifikat (Surveilen) 9.7 Penggunaan Sertifikat 9.8 Banding

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTI F! KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 1. LATARBELAKANG Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara, membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, namun disisi lain era itu, membawa persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri, perlu adanya hubungan imbal balik (link and match) antxapihak dunia usaha/ industri dengan Lembaga Pendidikan/Pelatihan baik formal, informal maupun yang dikelola oleh industri itu sendiri. Skema ini disusun sebagai langkah implementasi dari Undang-Undang Nomor l8 tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi bahwa melaksanakan pekerjan jasa konstruksi sebagai perencana, pelaksana dan pengawas diwajibkan memiliki sertifikat kompetensi Skema Okupasi Nasional ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi profesi bidang Konstruksi Kayu bagi tenaga ke{a yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman ke{a, yang mengacu kepada SKKNI Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang. Dengan skema sertifikasi Okupasi Nasional ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para pemangku kepentingan. Bagi Industri a. Membantu industri meyakinkan kepada kliennya bahwa Konstruksi Kayu telah dibuat oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan terpelihara kompetensinya. b. Membantu industri dalam rekruitmen dan mengembangkan tenaga berbasis kompetensi guna meningkatkan efisensi pengembangan SDM khususnya dan efisiensi nasional pada umumnya. c. Membantu industri dalam sistem pengembangan karir dan remunerasi tenaga berbasis kompetensi dan meningkatkan produktivitas.

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT Bagi Profesi Bidang Jasa Konstruksi a. Membantu tenaga profesi meyakinkan kepada organisasiiindustrilkliennya bahwa dirinya kompeten dalam bekerja atau menghasilkan jasa dan meningkatkan percaya diri tenaga profesi b. Membantu tenaga profesi dalam merencanakan karirnya dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi dalam proses belajar di lembaga formal maupul secara mandiri c. Membantu tenaga profesi dalam memenuhi persyaratan regulasi d. Membantu pengakuan kompetensi lintas seklor dan lintas negara e. Membantu tenaga profesi dalam promosi profesinya dipasar tenaga kerja Bagi Lembaga Pendidikan dan juga Pelatihan a. Membanfu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan tuntutan kompetensi dunia industri. b. Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan program diklat. c. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi. d. Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif maupun holistik yang dapat memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses diklat. 2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTTFIKASI Skema Sertifikasi Kornpetensi Okupasi Nasional Tukang kayu konstruksi Bidang Keahlian Konstruksi Kayu, ruang lingkupnya sebagai berikut : 2.1,. Bidang : Konstruksi Bangunan 2.2. Lingkup Penggunaan. Konstruksi Kayu

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT 3. TUJUAN SERTIFIKASI 3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi lulusan SMK Paket Keahlian Teknik Konstruksi Kayu sebagai Tukang Kayu Konstruksi sesuai dengan tuntutan industri, profesi, konsumen/pasar; 3.2. Sebagai acuan bagi LSP dan Asesor dalam rangka pelaksanaan sertifikasi kompetensi; 3.3. Untuk memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan dengan menggunakan standar yang ditetapkan. ACUAN NORMATTF' 4.1. Undang-undang Nomor l8 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 4.2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakedaan 4.3. Undang,undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4.4. Undang-undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Konstruksi Bangunan Gedung 4.5. Undang undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan 4.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi 4.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3l Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Keda Nasional 4.8. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifi kasi Nasional Indonesia 4.9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 85 Tahun 2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Tukang 4.10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRTIM/2013 Tentang Persyaratan Kompetensi Untuk Subkualifikasi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Bidang Jasa Konstruksi. 4.11. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VIU2} 4 Tentang pedoman Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi

SKEMA SERTIFI KASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAT SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 5. KEMASAN/ PAKET KOMPETENSI Didalam pemaketan yang ditetapkan untuk Okupasi Tukang Kayu Konstruksi berada pada Level II KKNI adalah sebagai berikut : 5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL 5.2. Nama Skema : TUKANG KAYU KONSTRUKSI 5.3. Rincian Unit Kompetensi NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1 F.410100.001.02 Melaksanakan Persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Keda dan Lingkungan (K3L), serta Peraturan Perundang-Undangan yang Terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan 2. F.410r00.002.02 Melakukan Komunikasi Timbal Balik di Tempat Kerja J. F.410100.003.02 Menggunakan Peralatan Manual dan Peralatan Listrik 4. F.410100.0a4.02 Menyiapkan Proses Konstruksi Kayu 5. F.410r00.04s.02 Membuat Komponen Bangunan 6. F.410100.006.02 Memasang Perancah dan Bekisting Kayu 7. F. 410100.007.02 Memasang Rangka Plafon dan Penutup Plafon 8. F.410100.008.02 Merakit Kuda-Kuda dan Memasang Rangka Atap 9. F.410100.009.02 Memasang dan Menyetel Kusen, Daun Pintu dan Jendela 10. F.410100.010.02 Merakit dan Memasang Tangga serta Railing dari Kayu ll F.410100.011.02 Merakit dan Memasang Konstruksi Lantai Kayu t2. F. 410100.012.02 Memasang Lantai Parket 13. F.410100.013.02 Merakit dan Memasang Dinding Kay 6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI 6.t. 6.2. Pemohon terdaftar sebagai (SMK) yang bersangkutan Pemohon telah memperoleh kompetensi yang tercantum Tukang Kayu Konstruksi peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan materi pembelajaran berkaitan dengan unit-unit dalam paket unit kompetensi Okupasi Naional

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENS! OKUPASI NASIONAT SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI Setiap unit kompetensi harus mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) Pemohon memperoleh rekomendasi dari Kepala Sekolah atas usulan Ketua Kompetensi Keahlian Konstruksi Kayu 7. HAK PEMOHON SERTIF'IKASI DAII KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT 7.1. Hak Pemohon 7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi 7.1.2. Memperoleh penjelasan tentang tata cara proses sertifikasi sesuai dengan rekomendasi metode yang ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi buktibukti yang dimiliki pemohon 7.1.3. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi 7.1.4. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, sertia mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional 7.1.5. Memperoleh hak peninjauan kembali atau banding terhadap keputusan baik dilakukan asesor maupun Lembaga Sertifikasi Profesi terkait dengan status rekomendasi yang mereka harapkan 7.1.6. Memperoleh kesempatan mengikuti proses sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan skema sertifikasi jika diminta 7.1.7. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten 7.1.8. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai Tuakang kayu konstruksi 7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 7.2.1. Melaksanakan keprofesian di bidang Konstruksi Kayu 7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen 7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan 7.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPAS! NASIONAT SERTI FI KAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 7.2.5. Bersedia dan menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung jawabkan 7.2.6. Membayar biaya sertifikasi 8. BIAYA SERTIFIKASI 8.1. Struktur biaya pemohon sertifikasi mencakup biaya Asesmen, dan administrasi 8.2. Biaya sertifikasi dapat bersumber dari pemerintah atau sumber lain yang tidak mengikat 9. PROSES SERTIF'IKASI 9. l.persyaratan Pendaftaran 9.1.1. Pemohon telah memahami proses Asesmen atau uji kompetensi sesuai dengan skema yang telah ditetapkan oleh LSP-PI SMK 9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 01) dan mengisi formulir assessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung antara lain : a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan lainnya yang sah c. Dokumen skill passporr (ika ada ) d. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala Sekolah 9.1.3. LSP P1 SMK menelaah kelengkapan berkas pendaftaran untuk 9.2. Proses Asesmen konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjadi peserta sertifikasi 9.2.1. Asesmen skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi 9.2.2. Pelaksanan Asesmen untuk skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi ini dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit kompetensi

SKEMA SERTI FI KAS! KOM PETEN SI OKU PASI I'IASI ONAL atau secara paket sejumlah unit kornpetensi yang dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya dicatatkan pada 6tku skill possport 9.2.3. LSP Pl SMK menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan Asesmen 9.2.4. Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan 9.2.5. Asesor menjelaskan, membehas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi 9.2.6. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung dan dokumen skill passpon (iika ada) yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL -02, untuk memastikan bahwa bukli tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan 9.2.7. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi 9.3. Proses Uji Kompetensi 9.3.1. Uji kompetensi skema Okupasi nasional Tukang Kayu Konstruksi dirancang untuk menilai kompetensi secara prakteb tertulis, lisan, pengamatan, wawancara atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi; 9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan; 9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Konstruksi Batu dan Beton diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar; 9.3.4. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan; 9.3,5. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis, lisan, wawancara dan lainnya, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL 9.3.6. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Kompeten" dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan "Belum Kompeten 9.4. Keputusan Sertifikasi 9.4.1. LSP menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan oleh asesor selama proses sertifikasi mencukupi untuk : a. Mengambil keputusan sertifikasi; b. Melakukan penelusuran apabila te{adi banding 9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh komite teknis yang ditetapkan oleh ketua LSP-PI berdasarkan rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalut proses sertifikasi; 9.4.3. Personil yang terlibat dalam membuat keputusan sertifikasi memiliki kompetensi Konstruksi Kayu dan berpengalaman dalam proses sertifikasi untuk Konstruksi Kayu 9.4.4. Sertifikat kompetensi berlaku selama tiga tahun, terhitung sejak diterbitkan 9.5. 9.6. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika seorang pemegang sertifikat kompetensi terbukti menyalahgunakan sertifikat yang dimiliki dan dapat merugikan LSP Pemeliharaan Sertifi kasi Untuk memelihara kompetensi, LSP melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat kompetensi, yang dapat mencakupi salah satu : a. Evaluasi rekaman kegiatan minimal sekali dalam setahun b. Evaluasi asesi (sampling) c. Witness (bila diperlukan

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUPASI NASIONAL SERTI FIKAT TUKANG KAYU KONSTRUKSI 9.7. Penggunaan Sertifikat Pemegang sertifikat Kualifikasi level II Bidang Konstruksi Batu dan Beton harus menandatangani persetujuan untuk : 9.7.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi 9.7.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan 9.7.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Pl SMK dan tidak memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Pl SMK dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah 9.7.4. Menghentikan penggunaan semrul pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP Pl SMK setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP Pl SMK yang menerbitkannya 9.8. Banding Peserta Sertrfikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan yang diambil oleh asesor kompetensi, dengan mengisi form banding