Kualitas Karkas Ayam Kampung yang Diberi Ransum Mengandung Omega-3 Minyak Ikan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

Animal Agriculture Journal 3(3): , Oktober 2014 On Line at :

Yunilas* *) Staf Pengajar Prog. Studi Peternakan, FP USU.

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

Pengaruh Penambahan Lisin dalam Ransum terhadap Berat Hidup, Karkas dan Potongan Karkas Ayam Kampung

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH PENGALENGAN IKAN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA BROILER. Arnold Baye*, F. N. Sompie**, Betty Bagau**, Mursye Regar**

PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

PENGARUH SUBTITUSI MINYAK SAWIT OLEH MINYAK IKAN LEMURU DAN SUPLEMENTASI VITAMIN E DALAM RANSUM AYAM BROILER TERHADAP PERFORMANS.

KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

PERFORMA AYAM BROILER YANG DIBERI RANSUM BERBASIS JAGUNG DAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN SUPLEMENTASI DL-METIONIN SKRIPSI HANI AH

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

Denny Rusmana*, Dulatif Natawiharja*, dan Lalah Latifah S** ABSTRAK

Denny Rusmana Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung

Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

MATERI DAN METODE. Materi

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

Peubah yang diamati meliputi berat badan awal, berat badan akhir, pertambahan berat badan, konsumsi pakan, feed convertion ratio (FCR), kecernaan

MATERI DAN METODE. Materi Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN KULLIT KOPI TERFERMENTASI DENGAN ARAS BERBEDA DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN TERNAK BABI

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM SITRAT DALAM RANSUM SEBAGAI ACIDIFIER TERHADAP KECERNAAN PROTEIN DAN BOBOT BADAN AKHIR PADA ITIK JANTAN LOKAL

PENGARUH PENGGUNAAN KUNYIT DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM PEDAGING

PENGARUH PENGGUNAAN DAUN MURBEI (Morus alba) SEGAR SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN RANSUM TERHADAP PERFORMANS BROILER

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

PEMANFAATAN TEPUNG LIMBAH ROTI DALAM RANSUM AYAM BROILER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP EFISIENSI RANSUM SERTA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

Ade Trisna*), Nuraini**)

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

BOBOT POTONGAN KARKAS DAN LEMAK ABDOMEN AYAM RAS PEDAGING YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubellus)

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

KOMBINASI AZOLLA MICROPHYLLA DENGAN DEDAK PADI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BAHAN PAKAN LOKAL AYAM PEDAGING

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG IKAN RUCAH NILA (Oreochromis niloticus) DALAM PAKAN TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BURAS

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

NILAI ENERGI METABOLIS RANSUM AYAM BROILER PERIODE FINISHER YANG DISUPLEMENTASI DENGAN DL-METIONIN SKRIPSI JULIAN ADITYA PRATAMA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

Pengaruh Penggunaan...Trisno Marojahan Aruan

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

MATERI DAN METODE. Materi

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p Online at :

Performan Pertumbuhan dan Produksi Karkas Itik CA [Itik Cihateup x Itik Alabio] sebagai Itik Pedaging

Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

Optimalisasi Penggunaan Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea Indica L) Terhadap Kualitas Karkas Ayam Pedaging

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

B. W. Utomo, L. D. Mahfudz, E. Suprijatna* Program S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

Transkripsi:

Kualitas Karkas Ayam Kampung yang Diberi Ransum Mengandung Omega-3 Minyak Ikan Jein Rinny Leke 1a, Vony Rawung 1b, Jacqulein Laihad 1b, Jet S. Mandey 2b, Linda Tangkau 1b 1 Jurusan Produksi Unggas, Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi 2 Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Sam Ratulangi a Email: rinileke@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas karkas ayam kampung yang diberi ransum mengandung omega-3 minyak ikan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan 4 ekor ayam buras. Apabila perlakuan menunjukkan signifikasi, maka dilanjutkan dengan Duncan s Multiple Range Test. Perlakuan penelitian terdiri dari minyak ikan yaitu R0 = 0% (pakan basal), R1 = (pakan basal 98,5%+1,5% MI), R2 = (pakan basal 98%+2% MI), R3 = (pakan basal 97,5%+2,5% MI), R4 = (pakan basal 97%+3% MI). Variabel yang diamati adalah bobot dada (g), bobot paha (g), bobot punggung (g) dan bobot sayap (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak ikan dalam pakan memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot dada dan bobot paha, namun memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot punggung dan bobot sayap. Kesimpulan bahwa kualitas karkas terdiri bobot dada, bobot paha, bobot punggung dan bobot sayap ayam kampung meningkat dengan pemberian ransum minyak ikan sampai pada level 3%. Kata kunci: karkas, ayam kampung, minyak ikan. The Carcass Quality of Native Chicken by Rations Containing Omega-3 Fish Oil ABSTRACT The purpose of this study to determine the quality of chicken carcasses were given rations containing omega-3 fish oil. This study uses a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 5 replications, each replication 4 free-range chickens. If treatment showed significance, then continued with Duncan's Multiple Range Test. The treatment consisted of fish oil that is R0 = 0% (basal feed), R1 = (basal feed 98,5%+1,5% MI), R2 = (basal feed 98%+2% MI), R3 = (basal feed 97,5%+2,5% MI), R4 = (basal feed 97%+3% MI). The variables measured were the weight of the chest (g), the weight of the thigh (g), the weight back (g) and wing weight (g). The results showed that the use of fish oil in the diet provides highly significant effect (P<0,01) in the weight of the chest and thigh weights, but the effect is not significant (P>0,05) to the weights and the weight of the wing backs. The conclusion that the quality of carcass weights comprised chest, thigh weight, the weight of the back and the weight of chicken wings increased the ration of fish oil to the level of 3%. Keywords: carcass, chicken, fish oil. PENDAHULUAN Pemenuhan sumber protein hewani yang semakin meningkat sebagai salah satu nutrien penting bagi manusia mutlak harus dipenuhi, hal ini seiring meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya peningkatan gizi keluarga. Daging unggas seperti ayam kampung kerap menjadi pilihan sebagai sumber protein hewani karena harganya yang Kualitas Karkas Ayam Kampung..(Leke et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015 52

relatif terjangkau. Selain itu unggas memilki pertumbuhan yang cepat, sehingga lebih cepat dipanen untuk kebutuhan pasar. Peningkatan konsumsi daging ayam kampung semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan permintaan populasi ayam buras di Indonesia sejak tahun 2002 tercatat 298,43 juta ekor, sedangkan pada tahun 2006 tercatat 298,43 juta ekor. Jadi, selama kurun waktu 4 tahun terjadi kenaikan 23,14 juta ekor atau naik sebanyak 5,78% pertahun. Ayam buras mampu memberikan kontribusi terhadap telur sebesar 181,1 ribu ton serta daging sebesar 322,780 ton yang setara dengan 15,59% dari total produksi daging nasional atau menyumbangkan 23,82% dari total daging unggas. Sebagai salah satu sumber pangan, ayam buras memberikan kontribusi 13,92% dari kebutuhan protein (Data Statistik Ditjen Peternakan, 2006). Ayam kampung memiliki laju pertumbuhan relatif lambat jika dibandingkan dengan ayam ras. Ayam kampung berdasarkan bobot badan dapat digolongkan menjadi ayam yang memiliki bobot badan tipe medium memilki bobot badan sekitar 2,5 kg saat mencapai dewasa kelamin dan ayam kampung tipe ringan adalah ayam yang memiliki bobot badan sekitar 1,5 kg pada saat dewasa (umur diatas 24 minggu) (Suprijatna, 2010). Pakan merupakan faktor terpenting dalam suatu pemeliharaan ayam kampung. Komposisi nutrien ayam kampung sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan dan produksi daging. Pakan ayam kampung yang dipelihara intensif. Penelitian Zainuddin et al. (2004) menunjukkan bahwa untuk ayam kampung baik yang sudah diseleksi selama 6 generasi maupun ayam kampung yang tidak diseleksi taraf protein 15% dengan energi metabolis 2900 kkal sudah optimal. Minyak ikan (MI) adalah produk samping dari proses by product dari limbah ikan cakalang dan pemanfaatannya masih kurang optimal, hanya sebagai limbah pabrik. Hasil analisis Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Bogor (2015) menunjukkan asam lemak omega-3 yaitu 0,69 mg/100g, asam lemak omega-6 yaitu 0,03 mg/100g, asam lemak omega-9 yaitu 0,18 mg/100 g. Pemanfaatan MI sebagai pakan ternak terutama ayam kampung dilakukan untuk mendapatkan kualitas karkas. MI mengandung asam lemak Eicosapentaenoic acid (EPA) dan Docosahexaenoic acid (DHA). Hasil survey Milo (2005) menyebutkan bahwa 60% masayarakat percaya bahwa omega-3 penting bagi kesehatan dan 80% hubungan dengan konsumsi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum mengandung omega-3 minyak ikan terhadap kualitas karkas ayam kampung. MATERI DAN METODE Materi Penelitian menggunakan 100 ekor ayam kampung umur 20 minggu. Ayam kampung dipelihara dalam kandang percobaan dengan sistem baterey, dengan ukuran 25x35x35 cm. Masing-masing unit kandang diisi oleh 4 ekor ayam buras. Setiap kandang dilengkapi tempat makan, minum dan lampu. Ayam kampung dipelihara selama 6 minggu. Terdapat 5 perlakuan dalam tahap penelitian ini. Perlakuan merupakan P0 (pakan basal), P1 (pakan basal 98,5%+1,5% minyak ikan), P2 (pakan basal 98%+2% minyak ikan), P3 (pakan basal 97,5%+2,5% minyak ikan), P4 (pakan basal 97%+3% minyak ikan) dan lima ulangan. Ransum disusun dengan kandungan energi berkisar 2900 kkal/kg, dengan protein 20%. Kebutuhan asam amino vitamin dan mineral sesuai dianjurkan oleh National Research Council of Poutry (1994). Pakan penyusun ransum terdiri dari jagung, dedak halus, tepung ikan, konsentrat, tepung bungkil kedelai, minyak ikan. Minyak ikan diperoleh dari PT Nichindo, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, yang 53 Kualitas Karkas Ayam Kampung..(Leke et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

sebelum digunakan dilakukan proses pemurnian terlebih dahulu. Susunan dan kandungan nutrien ransum dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Susunan dan Kandungan Nutrien Ransum Ransum Jagung kuning Dedak halus Tepung ikan Konsentrat Tepung kedelai Jumlah Basal 45 9 12 25 9 100 Tabel 2. Formulasi Susunan Ransum Penelitian Zat Makanan dan Energi Metabolis R0 R1 R2 R3 R4 Protein 20,77 20,62 20,56 20,51 20,46 Lemak 6,83 7,1 7,48 7,85 8,23 Serat Kasar 4,83 4,75 4,73 4,70 4,68 Calsium 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 Phospor 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 Energi Metabolis (Kkal/kg) 2905 2959 2969 2978 2988 Keterangan: R0 = Pakan basal, R1: RB = 98,5%+1,5% minyak ikan, R2 = 98%+2% minyak ikan, R3 = RB 97,5%+2,5% minyak ikan, R4 = RB 97%+3% minyak ikan. Metode Penelitian Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan berupa tingkat penggunaan minyak ikan dalam ransum (0%; 1,5%; 2%; 2,5% dan 3%). Model matematis analisis data hasil percobaan sebagai berikut: Yij = µ +Ʈi +єij Keterangan : Yij = Respon yang diamati µ = Rataan populasi Ʈi = Efek ransum ke-i Єij = Galat percobaan dari perlakuan untuk ransum ke-i ulangan ke-j Asumsi yang paling mendasar dari model diatas adalah galat percobaan harus timbul secara acak, menyebar secara bebas dan normal dengan nilai tengah sama dengan nol dan ragam δ 2 atau ditulis sebagai єij ~NI(0,δ 2 ). Parameter yang Diamati Potongan karkas adalah karkas yang telah dipotong-potong dalam empat bagian besar (Henrickson, 1978): a) Bagian dada (breast): Bagian karkas yang dipotong dari persendian tulang belikat sampai batas tulang punggung. Bagian dada terdiri dari tulang berbentuk V (wish bone). b) Bagian punggung (back): Bagian karkas yang dipotong dari perbatasan tulang rusuk terakhir dan persendian tulang paha (femur) kiri dan kanan. c) Bagian paha (leg): Bagian karkas yang dipotong dari persendian tulang paha (femur) dan tulang punggung (ilium). Kualitas Karkas Ayam Kampung..(Leke et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 20154

Bagian paha terdiri atas paha atas (thigh) dan paha bagian bawa (drum stick). d) Bagian sayap (wing): Bagian karkas yang dipotong dari perbatasan persendian tulang pangkal lengan (humerus) dengan persendian tulang belikat (coracoids). Analisis Data Data hasil penelitian diuji statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan s Multiple Range Test (Steel dan Torrie,1993). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Bobot Dada, Bobot Paha, Bobot Punggung, Bobot Sayap Ayam Kampung yang Diberi Ransum Omega-3 Minyak Ikan Parameter Perlakuan R0 R1 R2 R3 R4 Bobot dada 216,60+9,81 a 218,48+12,88 b 221,4+ 17,02 b 242,24+10,12 c 246,40+13,48 c Bobot paha 237,80+25,26 a 335,52+22,04 c 328,84+25,68 b 341,36+29,81 c 350 +35,77 C Bobot 187,5+31,00 227,40+31,43 232,50+34,75 243+20,87 245,50+21,86 punggung Bobot sayap 115 +13,17 136,32+11,26 131,86+14,81 139 +20,82 135,50+13,82 Keterangan: Superskrip pada baris yang berbeda menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01). Rataan bobot dada, bobot paha, bobot punggung dan bobot sayap ayam kampung yang diberi ransum mengandung minyak ikan dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa bobot dada memberikan pengaruh yang sangat nyata (P< 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan sampai level 3% memberikan pengaruh sangat nyata terhadap bobot dada. Bobot dada pada penelitian ini berkisar antara 216,60-246,40 gram. Rusmana (2010) menunjukkan bahwa bobot dada berkisar antara 145-167 gram dengan pemberian ransum mengandung minyak ikan lemuru sampai level 5% dengan level protein berkisar 18% dan energi metabolis 2800 kkal/kg. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa mempunyai bobot dada lebih tinggi, hal ini disebabkan pada penelitian menggunakan minyak ikan dengan level protein berkisar 20% dan energi metabolis 2900 kkal/kg. Dewi et al. (2009) bahwa ayam kampung diberi ransum mengandung imbangan energi dan protein yang lebih tinggi menghasilkan berat badan lebih tinggi secara nyata dibanding ransum mengandung imbangan energi dan protein lebih rendah pada umur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot paha menujukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan sampai level 3% memberikan pengaruh sangat nyata terhadap bobot paha. Rataan pada penelitian ini berkisar antara 237,80-350 gram dengan Kualitas 55 Karkas Ayam Kampung..(Leke et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

pemberian minyak ikan 5%. Hal ini diakibatkan karena ayam kampung mengkonsumsi ransum yang level protein dan energi metabolis dalam ransum tidak hanya digunakan untuk membentuk karkas, juga digunakan untuk bagian-bagian lain dari tubuh ayam. Rusmana (2010) menunjukkan bahwa bobot paha berkisar antara 206-232 gram, dengan minyak ikan lemuru 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot punggung dan bobot sayap menunjukkan berbeda nyata (P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan sampai level 3% tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot punggung dan bobot sayap. Penelitian Rusmana (2010) menunjukkan bahwa pemberian minyak ikan lemuru sampai 5% tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap bobot punggung dan bobot sayap. Dalam memenuhi selera konsumen terhadap permintaan daging yang siap untuk dimasak, maka biasanya produsen mengolah karkas dalam bentuk potongan karkas. Bagian dan potongan karkas bermacam-macam tergantung selera dan daerah penjualan. Ayam kampung biasanya dipotong komersial dibagi menjadi empat bagian (quarter). Markley dkk. (1980) membagi karkas ayam menjadi empat potongan besar yaitu paha (breast), sayap (wing), punggung (back) dan paha (leg). DAFTAR PUSTAKA Dewi, G.A.M.K., I.G. Mahardika, I.K. Sumadi, I.M. Suasta dan I.M. Wirapartha. 2009. Peningkatan Produktivitas Ayam Kampung Melalui Kebutuhan Energi dan Protein Pakan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing, Fapet-UNUD. Denpasar. Ditjen Peternakan. 2006. Buku Statistik Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta. Henrickson. 1978. Meat Poutry and Sea Food Technology. Prentice Hall Inc. Engelewood Cliffs. New Jersey. Markley, J.W., B.T, Weinland, G.W. Malone and G.W. Chaloupka. 1980. Evaluation of Commersial Broiler Crosses. Eviscerated Yield and Compnent Part. Poult.Sci. Milo, L. 2005. Functional Fatty Acids. Food Tech. 59, 63-68 Rusmana. D.D. Natawihardja dan I. Irfana. 2010. Performan Karkas Ayam Kampung Super CP 808 Periode Pertumbuhan Yang Diberi Ransum Yang mengandung Minyak Ikan Lemuru. Suprijatna Ejeng. 2010. Strategi Pengembangan Ayam Lokal Berbasis Sumber Daya Lokal dan Berwawasan Lingkungan. Seminar Nasional Unggas Lokal ke IV, 7 Oktober 2010. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Steel dan Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika, Sumantri B, Penerjemah; Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Principles and Procedured of Statistics. Zainudin. D., B. Gunawan, S. Iskandar dan E. Juarini. 2004. Pengujian efisiensi penggunaan gizi ransum pada ayam kampung (F-6) periode produksi telur secara biologis dan ekonomis. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kualitas Karkas Ayam Kampung..(Leke et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 201556