BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi. Perkembangan dunia perbankan merupakan bagian utama dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk lembaga keuangan adalah bank. Fungsi utama dari sebuah bank

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. yang paling pesat mengalami perkembangan, baik dari sisi volume usaha, dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana baru.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia perbankan saat ini semakin pesat, banyak

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini cukup pesat, dilihat dari volume

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ekonomi. Perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat,

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, bank syariah telah muncul semenjak awal tahun 1990-an dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan intermediasi (Maretha, 2015). Menyalurkan suatu dana

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan utama bank yaitu, menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat


BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang memiliki peran penting. Menurut Kasmir (2012:27), bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, hal ini desebabkan beberapa bank yang beroperasi di Timor-Leste baik

BAB I PENDAHULUAN. macet). Kredit macet adalah suatu risiko yang melekat pada suatu kredit di Bank,

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perkembangan ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan pembangunan ekonomi nasional. Bank berfungsi. menghimpun dana dari masyarakat (to receive deposit) dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan kredit perbankan sebelum krisis ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan syariah merupakan institusi yang memberikan pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan tambahan dana atau uang tidak hanya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut menciptakan persaingan yang sangat ketat. Di dalam perbankan merupakan industri yang paling pesat perkembangannya. Baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana masyarakat maupun pemberian kredit. Hal ini disebabkan adanya diregulasi pemerintah pada dunia perbankan pada tahun 1983. Akibatnya perbankan harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk baru yang sesuai dengan keadaan pasar dan mencari sumber dana yang banyak dari masyarakat. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, industri perbankan dapat membuka hambatan yang sebelumnya menimbulkan resepsi sector keuangan dan sistem keuangan negara, sehingga menyebabkan bisnis perbankan berkembang pesat dengan persaingan yang semakin ketat dan semarak. Menurut Kuncoro, (2002:68) Bank adalah lembaga keuangan (financial institution) yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dan pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank kelebihan dana tersebut disalurkan kepada pihak - pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (dana pihak ketiga) dan kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk 1

2 kredit. Oleh karena itu, peranan bank tidaklah terlepas dari kegiatannya dalam pemgaturan lalu lintas pemabayaran dari waktu ke waktu, bahkan setiap saat dikala bank itu beroperasi. Dari aktivitas bank tersebut tersalurlah berbagai produk bank sesuai dengan kebijakan kebijakan yang ditetapkan oleh bank yang bersangkutan. Dengan bertambahnya jumlah perbankan baik perbankan konvensional atau syariah, menimbulkan persaingan untuk mendapatkan dana dari masyarakat sebanyak banyaknya kemudian kembali disalurkan kembali pada masyarakat dalam bentuk kredit produktif maupun konsumtif. Dana dari masyarakat adalah jantung dari kehidupan perbankan, karena modal terbesar dari bank dari masyarakat dan perputaran uang itu sendiri. Dana dari masyarakat yang ada dalam dunia perbankan mencapai 80% hingga 90%, sedangkan modal dari intern bank hanya berkisar 10%-20%. Dana dari masyarakat disimpan dalam bank dalam bentuk deposito, tabungan dan giro dan dana pihak ketiga lain yang diterima bank. Salah satu dari produk bank tersebut adalah kredit di mana hingga saat ini masih merupakan aktiva produktif yang memeberikan pendapatan utama kegagalan suatu bank karena mengandung risiko tinggi yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup suatu bank.semakin besar tingkat atau proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan, maka semakin besar pula jumlah investasi kredit yang dimiliki perusahaan. Dengan besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya, berarti perusahaan tersebut harus menyediakan investasi yang lebih besar

3 lagi. Dengan adanya penjualan kredit yang dilakukan,, maka akan timbul kemungkinan risiko yang dihadapi seperti munculnya berbagai biaya seperti, menambah pegawai mengurus dan mengawasi administrasi kredit. Saat semua masalah ini bermunculan, maka secara otomatis akan menghambat kelancaran operasional perusahaan yang harus dicapai. Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelian kredit perusahaan harus memperhatikan unsur 5 C ( The five c of credit) yaitu, character, capacity, capital, collateral, dan condition. Untuk itu, sebelum realisasi kredit dilaksanakan, pengelola bank haruslah mampu mengestimikan kelancaran pengembalian kredit dan pembayaran bunganya atau kebijakan pemberian kredit. Di samping itu perlu dilakukan penelitian terhadap kelayakan usaha calon debitur untuk mengetahui besarnya pendapatan atau penghasilan agar bank dapat terhindar atau menekan sekecil mungkin terjadinya resiko kredit macet (Non Performing Loan). Secara luas Non Performing Loan didefinisikan sebagai suatu kredit di mana pembayaran yang dilakukan tersendat-sendat, sulit untuk memperoleh perlunasan, bahkan tidak dapat ditagih. Sehingga kredit bermasalah ini akan dapat mempengaruhi pendapatan atau keuntungan bank. Salah satu indikator besarnya pemberian kredit oleh bank yaitu dapat dilihat dari persentase Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2008:290). Rasio LDR ini digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana

4 dana masyarakat yang dihimpun oleh bank disalurkan kembali kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit kebijakan pemberian kredit yang mengandung prinsip kehati-hatian hendaknya diterapkan oleh bank dalam menentukan calon debitur yang benar-benar dapat menjaga dana kredit yang disalurkan dangan memilih calon debitur yang memiliki reputasi yang baik diharapkan nilai NPL akan turun. Suatu bank tidak lagi dapat dipercaya oleh masyarakat maka sudah dapat diperkirakan bahwa bank tersebut tidak akan bertahan lama. Hal ini karena bank merupakan lembaga keuangan yang berlandaskan kepercayaan. Oleh karenanya pengelola bank haruslah dibekali profesionalisme dan integritas yang tinggi dan didukung oleh adanya suatu transparansi serta informasi perbankan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Bank di samping itu bertujuan memperoleh laba yang optimal yang bertujuan untuk mempertahankan kontiunitas bisnis yang dijalankan. Salah satu pengelolaan yang paling penting dilakukan untuk mendukung tujuan tersebut adalah pengelola sumber daya. Sebagai tulang punggung dalam menjalankan aktivitas perbankan sehingga diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dan dapat diandalkan. Dalam mencapai tujuan utama bank yakni mendapatkan profit yang optimal dan menjaga likuiditas perusahaan agar tetap aman maka sudah selayaknya. Kredit sebagai sumber pendapatan terbesar bagi bank diatur sedemikian rupa mulai pada saat adanya permohonan kredit sampai kepada pelunasannya, dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip perkreditan.

5 Dapat dibayangkan jika suatu bank tidak dapat menyalurkan kredit, sementara dana yang terhimpun dari simpanan jumlahnya besar maka sudah dapat dipastikan bahwa bank tersebut akan mengalami kerugian karena harus membayar bunga atas simpanan. Ini berarti bahwa bank tidak hanya berfungsi sebagai lembaga penghimpun dana saja tetapi harus berfungsi sebagai lembaga penyalur dana pula. kesalahan dalam penyaluran dana lebih merugikan lagi jika tidak diproses dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan banyaknya jumlah kredit yang macet. Jika hal ini dialami oleh bank maka tingkat profitabilitas bank tersebut akan mengalami penurunan dan ini akan berdampak pada citra perbankan itu sendiri di kalangan masyarakat. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan yang diperoleh. Akan tetapi tidak berarti bahwa jumlah kredit yang disalurkan besar akan memberikan keuntungan yang besar pula. Dan hal ini akan berdampak pada tingkat Non Performing Loan perbankan. Untuk itulah perlu adanya kebijakan pemberian kredit yang tepat dan efektif yang diterapkan perbankan agar tingkat kredit bermasalah dapat berkurang. Apalagi saat ini kebutuhan masyarakat mengenai sandang dan papan makin meningkat. Kebutuhan masyarakat yang meningkat mengakibatkan perbankan meningkat. Untuk memenuhi masyarakat dalam bidang papan. PT Bank SUMUT mengeluarkan produk kredit perumahan yaitu kredit pemilikan rumah Sumut sejahtera (KPR Sumut Sejahtera). KPR Sumut Sejahtera adalah kredit yang diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan pembelian Rumah Tinggal, Apartemen, Rumah Toko (Ruko) maupun Rumah Kantor

6 (Rukan) yang dijual melalui pengembang atau bukan pengembang yang diberikan untuk masyarakat yang berpenghasilan minimum per bulan Rp 2.500.000,-.Dengan adanya KPR Sumut Sejahtera, masyarakat diharapkan dapat memiliki rumah rumah sehat sederhana dengan angsuran cukup rendah sehingga tidak memberatkan khususnya masyarakat Sumut dan realisasi kredit yang cepat. Bahwa dalam upaya mendukung pemasaran dan pelayanan PT. Bank Sumut dalam pemberian KPR diperlukan prosedur yang sederhana tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian dan budaya kredit sehat. Dibawah ini tabel yang menunjukkan Nasabah yang melakukan Pinjaman di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan 3 tahun terakhir Tabel 1.1 Jumlah Nasabah yang melakukan Pinjaman di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan Tahun 2012-2014 Produk Pinjaman Tahun 2012 2013 2014 Kredit Multi Gua 1.650 1.578 1.219 Kredit Angsuran lainnya 1.191 1.179 1.113 Kredit Pemilikan Rumah 1.132 1.124 1.000 Kredit Rekening Koran 1.101 1.012 868 Total 5.082 4.893 4200 Sumber : PT. Bank Sumut Cabang Utama Medan Berdasarkan data di atas, posisi nasabah yang yang melakukan pinjaman di PT. Bank SUMUT Cabang Utama Medan selama 3 tahun terakhir terus mengalami penurunan. Tahun 2013 kredit yang disalurkan Bank Sumut menurun sebesar 4,5 % dari Tahun 2012. Begitu pun pada pada Tahun 2014 menurun sebesar 7,5% dari tahun 2013. Dengan menurunnya jumlah kredit yang disalurkan oleh PT

7 Bank Sumut Cabang Utama Medan maka hal ini akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil judul penelitian: Prosedur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR Sumut Sejahtera) Pada PT.Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah dikemukakan sebelumnya maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah Bagaimanakah prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) oleh PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Prosedur pemberian kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan 2. Manfaat Penelitian 1) Bagi Penulis Penulis : dapat mengetahui prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR Sumut Sejahtera) pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan 2) Bagi Instansi a. Dapat memeberikan informasi yang dapat digunakan oleh PT Bank Sumut Kantor Cabang Utama Medan

8 b. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya mengenai prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah Sumut Sejahtera (KPR Sumut Sejahtera) 3) Bagi Universitas Sumatera Utara Memperkenalkan dan memberikan wawasan mengenai Prosedur pemberian kredit perumahan terutama pada jurusan keuangan. D. Sistematika Penulisan 1. Jadwal Kegiatan Penulisan Tugas Akhir Tabel 1.2 Jadwal kegiatan penulisan Tugas Akhir NO KEGIATAN APR-15 MEI-15 JUNI-15 III IV I II I III 1 Permohonan Izin Riset 2 Pengesahan Tugas Akhir 3 Pengajuan Judul 4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

9 2. Rencana Isi Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagi atas empat bab, dimana setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya. Adapun rencana isi tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara simgkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat masalah, dan rencana penulisan jadwal kegiatan penulisan tugas akhir dan rencana isi. BAB II :PT. BANK SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, rencana usaha. BAB III : PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SUMUT SEJAHTERA (KPR SUMUT SEJAHTERA) PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN Dalam bab ini yang berisi hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup prosedur pemberian kredit yang diterapkan PT Bank Sumut

10 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab yang yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulisan akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan