Rizki Annisa Nasution*, M. M. B. Damanik, Jamilah

dokumen-dokumen yang mirip
KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH SAWAH PADA POLA TANAM PADI- PADI DAN PADI- SEMANGKA SKRIPSI. Oleh: ERWITA PARDOSI

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase (Prasetyo dkk,

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

BAHAN DAN METODE. (Gambar 1. Wilayah Penelitian) penelitian dan bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah 2.2. Fraksi-fraksi Kalium dalam Tanah

Aplikasi limbah panen padi dan pupuk kalium untuk meningkatkan hara kalium dan pertumbuhan serta produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill.

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

KUALITAS AIR IRIGASI DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMAPULUH KABUPATEN

TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik Lahan Sawah. reduksi (redoks) dan aktifitas mikroba tanah sangat menentukan tingkat

TINJAUAN PUSTAKA. survei dan pemetaan tanah menghasilkan laporan dan peta-peta. Laporan survei

Evaluasi Sifat Kimia Tanah pada Lahan Kopi di Kabupaten Mandailing Natal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

Kajian Status Kesuburan Tanah Sawah Untuk Menentukan Anjuran Pemupukan Berimbang Spesifik Lokasi Tanaman Padi Di Kecamatan Manggis

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

PEMBAHASAN UMUM. Pembukaan tanah sulfat masam untuk persawahan umumnya dilengkapi

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

I. PENDAHULUAN. tanahnya memiliki sifat dakhil (internal) yang tidak menguntungkan dengan

KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH SAWAH PADA POLA TANAM PADI-PADI DAN PADI SEMANGKA

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

TINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.

Surveying and Mapping the Nitrogen, Phosphorus, Potassium Nutrients and Soil ph of Rain Fed Lowland in Desa Durian Kecamatan Pantai Labu

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kab.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pupuk Anorganik dan Organik terhadap Sifat Kimia Tanah di Lahan Sawah dengan Sistem Tanam SRI dan Konvensional

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

BAB II KAJIAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

*Corresponding author : ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

SKRIPSI OLEH: JUL BAHORI PANGGABEAN AET - ILMU TANAH

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

Erosi Kualitatif Pada Perkebunan Karet Umur 25 Tahun di Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi

TINJAUAN PUSTAKA. rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, baik secara terus-menerus sepanjang

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk menunjang pertumbuhannya, tananam memerlukan pasokan hara

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

EVALUASI KESUBURAN TANAH

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

Kajian C-Organik, N Dan P Humitropepts pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta

MATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN

PEMETAANC-ORGANIK DAN TEKSTUR TANAH PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN HINAI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI. Oleh :

Pemetaan C-Organik Di Lahan Sawah Daerah Irigasi Pantoan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

MORFOLOGI DAN KARAKTERISTIK KIMIA TANAH ANDISOL PADA PENGGUNAAN LAHAN YANG BERBEDA DI DESA KUTA RAKYAT KECAMATAN NAMANTERAN KABUPATEN KARO

DAMPAK DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL SKRIPSI. Oleh REGINA RUNIKE ANDREITA/ ILMU TANAH

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :

PENDAHULUAN. Latar Belakang

KAJIAN STATUS KESUBURAN TANAH DI LAHAN KAKAO KAMPUNG KLAIN DISTRIK MAYAMUK KABUPATEN SORONG. Mira Herawati Soekamto

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Latar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Inceptisol

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

BAB. VII. PEMBAHASAN UMUM. Konsentrasi Fe dalam Tanah dan Larutan Hara Keracunan Fe pada Padi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG

Modul Praktikum Kesuburan Tanah

Identifikasi Status Hara Tanah, Tekstur Tanah dan Produksi Lahan Sawah Terasering Pada Fluvaquent, Eutropept dan Hapludult

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS SIFAT FISIKA, KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH PADA DAERAH BUFFER ZONE DAN RESORT SEI BETUNG DI TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER KECAMATAN BESITANG

SURVEI DAN PEMETAAN STATUS KALIUM LAHAN SAWAH PADA DAERAH IRIGASI BAHAL GAJAH/TIGA BOLON KECAMATAN SIDAMANIK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA DAN FISIK SUB GRUP TANAH ULTISOL DI WILAYAH SUMATERA UTARA

ANALISIS UNSUR HARA MIKRO TANAH GAMBUT SETELAH SETAHUN KEBAKARAN PADA HUTAN KONSERVASI DI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

Transkripsi:

DAMPAK POLA TANAM PADI PADI DAN PADI SEMANGKA TERHADAP Al DAN Fe PADA KONDISI TANAH TIDAK DISAWAHKAN DI DESA AIR HITAM KECAMATAN LIMA PULUH KABUPATEN BATUBARA The impact of Rice- Rice and Rice- Watermelon Cropping System on Soil Al and Fe in Soil Condition Not Rice Field in the Village of Air Hitam Sub District of Lima Puluh District of Batubara Rizki Annisa Nasution*, M. M. B. Damanik, Jamilah Program StudiAgroekoteknologiFakultasPertanian USU, Medan 20155 *Corresponding Author:rizkiannisa_nasution@yahoo.com ABSTRACT Several farmers in the Village of Air Hitam Sub District of Lima Puluh District of Batubara were used the impact of Rice-Watermelon cropping system because production of rice was descended in every years and to increasing the use irrigate efficiency. The difference in cropping system and the long inundation result differences paddy soil properties. This research analyzed the soil ph, Al-dd, Al saturation, Fe 3+, and Cation Exchange Capacity (CEC) of land in the village of Air Hitam Sub District of Lima Puluh District of Batubara with altitude of 14 meters above sea level. The research start to do on May until November 2012. The results of analyzed was procced by t-analyze. The showed that soil ph, Fe 3+, CEC on Rice-Rice cropping system is lower than the Rice- Watermelon, while Al was higher in Rice- Rice cropping system than Rice- Watermelon. Keywords: Al, Fe, paddy soil, cropping system ABSTRAK Pola tanam padi-semangka telah banyak diterapkan petani di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara karena produksi padi yang menurun dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air. Adanya perbedaan pola tanam dan perbedaan lama penggenangan mengakibatkan perbedaan sifat-sifat tanah sawah. Penelitian ini menganalisis ph tanah, Al-dd, Kejenuhan Al, Fe 3+, dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara dengan ketinggian tempat 14 mdpl. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan November 2012. Hasil analisis diolah dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ph, Fe 3+, KTK pada pola tanam padi-padi lebih rendah daripada padi-semangka, sedangkan Al lebih tinggi pada pola tanam Padi-Padi daripada Padi-Semangka. Kata Kunci: Al, Fe, tanah sawah, pola tanam PENDAHULUAN Tanah sawah (paddy soil) adalah tanah yang digunakan untuk menanam padi sawah, baik secara terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Tanah sawah dapat berasal dari tanah kering yang diairi kemudian disawahkan, atau dari tanah rawa-rawa yang dikeringkan dengan membuat saluran-saluran drainase. Penggenangan selama pertumbuhan padi dan pengolahan tanah pada tanah kering yang disawahkan, dapat menyebabkan berbagai perubahan sifat tanah, baik sifat morfologi, kimia, fisika, mikrobiologi maupun sifat lainnya (Hardjowigeno dan Rayes, 2005). 1071

Tanah sawah seluruh kelarutannya tinggi. Pada saat penggenangan terjadi reaksi reduksi dan saat pengeringan terjadi proses oksidasi. Reduksi dari berbagai ikatan kimia tersebut dalam larutan tergantung dari mudahnya bahan-bahan tersebut menerima elektron, dan terjadi pada berbagai tingkat reduksi (redoks potensial). Tingkat reduksi dinyatakan dengan nilai redoks potensial (Eh) 200 Mv. Spesifik konduktifitas meningkat dan ph ± 6 7. Pada keadaan aerob Eh 0,5 0,7 sedangkan pada keadaan anaerob nilai Eh 0,2-0,2 V (Hanafiah dkk, 2009). Tanah sawah di Indonesia saat ini umumnya ditemukan pada tanah yang cukup baik di daerah datar maupun perbukitan yang diteraskan. Menurut data yang dikemukakan oleh Biro Pusat Statistika (BPS, 2013), luas lahan sawah di Indonesia pada tahun 2011 adalah 13.203.643 ha, luas lahan sawah di Sumatera Utara adalah 757.547 ha, dan jumlah produksi padi di Indonesia adalah 65.756.904 ton, sedangkan jumlah produksi padi di Sumatera Utara adalah 3.607.403 ton. Pergiliran atau rotasi tanaman pada tanah sawah adalah menanam jenis tanaman yang tidak sefamili secara bergiliran (bergilir) atau pengaturan sistem penanaman tanaman budidaya secara bergantian pada suatu areal dalam waktu yang berlainan dan berurutan untuk menyehatkan tanah sawah. Selama musim pertanaman padi semangka terjadi proses penggenangan dan pengeringan. Penggenangan dapat menyebabkan berbagai perubahan dan sifat fisika-kimia tanah secara permanen, dan ph menuju netral, segala kelarutan unsur-unsur tinggi, sedangkan pada saat pengeringan menyebabkan kelebihan unsur-unsur yang bersifat toksik dapat tercuci atau terbawa air drainase, dan nilai ph menuju masam. Di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara system pengolahan tanah pada saat penanaman padi yaitu dengan cara perataan tanah, pelumpuran, dan penggenangan tanah sedangkan pada pola pertanaman padi semangka pengolahan tanah dengan cara dikeringkan, jerami padi digunakan sebagai mulsa pada pertanaman semangka, serta adanya penambahan pemberian pupuk yaitu SP-36, NPK dan KCl dilakukan sebelum tanam dan setelah semangka ditanam aplikasi pupuk dilanjutkan dengan rentang waktu 1 minggu sekali dengan dosis 200 kg/ha. Hal ini menyebabkan kemungkinan adanya kelarutan Al 3+ dan Fe 3+ di areal pertanaman tersebut. Berdasarkan data kuisioner yang diperoleh dari petani pada saat pengambilan sampel tanah pada pola tanam padisemangka, pada musim tanam padi petani melakukan pengolahan lahan dan pemupukan seperti yang dilakukan pada pola tanam padipadi (A) dengan hasil panen padi yang diperoleh petani di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara berkisar antara 5-5,75 ton/ha, jerami hasil panen padi tidak dimanfaatkan oleh petani tetapi jerami hanya di tumpuk dan di bakar. Pengolahan lahan setelah panen padi untuk selanjutnya ditanami semangka dilakukan dengan membuat guludan. Sebagian sisa panen padi berupa jerami digunakan sebagai mulsa pada pertanaman semangka. Namun demikian sebagian petani masih memilih untuk membakar sisa panen berupa jerami padi dan hanya menggunakan sedikit jerami padi sebagai mulsa pada saat budidaya semangka. Hasil panen semangka yang diperoleh petani di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara berkisar antara 12 ton/ ha. Desa Air Hitam terletak di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara yang memiliki luas ± 2051 ha, dan luas lahan sawah irigasinya 1275 ha. Secara geografis lokasi ini terletak pada 99.4994 99.5024 BT dan 03.2250 03.2266 LU. Umumnya komoditi yang terdapat di desa Air Hitam ini adalah padi sawah, dan mempunyai rata-rata produksi 200 kg / rante. Dari data produksi padi sawah di Desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, belum memberikan produksi yang optimum bagi para petani, sehingga para petani mengubah sistem pola tanam yaitu dengan menerapkan sistem pergiliran tanaman dengan pola tanam padi-semangka agar dapat meningkatkan produksi tanaman dan pendapatan para petani. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dampak pola 1072

tanam padi padi dan padi semangka terhadap Al dan Fe pada kondisi tanah tidak disawahkan di Desa Air Hitam Kecamatan BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian terletak di desa Air Hitam Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara dengan letak geografis 099 o 49 94 099 o 50 24 BT dan 03 o 22 50 03 o 22 66 LU pada ketinggian tempat ± 14 m diatas permukaan laut. Analisis tanah di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera UtaraMedan pada bulan Mei sampai November 2012.Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah peta lokasi penelitian dengan skala 1 : 50000, sampel tanah, plastik tempat sampel tanah, kertas label untuk tanda sampel, spidol permanen untuk menulis tanda sampel, karet gelang untuk mengikat sampel Lima Puluh Kabupaten Batubara untuk penggunaan selanjutnya bagi pihak yang membutuhkan. tanah yang telah dibungkus plastik, bahan kimia untuk analisis. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah bor tanah, ember, kantong plastik, alat tulis, GPS (Global Possitioning System), serta alat-alat laboratorium yang mendukung dalam penelitian ini. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji-t untuk membandingkan dua perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN ph (H 2 O) Tanah Sawah Data pengukuran ph pada tanahsawah dengan pola tanam padi- padi (A) dan pola tanam padi- semangka (B) dapat dilihat pada Tabel 3. berikut : Tabel 1. Rataan Hasil Analisis ph, Aluminium dapat dipertukarkan (Al-dd), Kejenuhan Al, Fe Total (Fe 3+ ), dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) Pada Tanah Sawah dengan Pola Tanam Padi- PadidanPadi- Semangka Parameter Padi-Padi (A) Padi- Semangka (B) ph 5,37 5,45 Al-dd (me/100) 0,57 0,55 Kejenuhan Al (%) 22,75 19,27 Fe 3+ (ppm) 11,81 20,39 KTK (me/100) 2,95 3,02 Dari data analisis di laboratorium diperoleh bahwa rataan ph tanah sawah dengan pola tanam padi padi (A) lebih rendah dibandingkan pada pola tanam padi semangka (B). Hal ini diduga karena pada pola tanam padi padi (A) kandungan bahan organik yang diperoleh juga rendah sehingga nilai rataan ph rendah. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Pardosi (2013) nilai rataan kandungan bahan organik pada pola tanam padi padi (A) yaitu 1,84% lebih rendah dibandingkan pola tanam padi semangka (B) yaitu 2,04%. Dari data analisis kejenuhan Al diperoleh bahwa rataan pada tanah sawah dengan pola tanam padi - padi (A) yaitu 22,75% lebih tinggi dibandingkan dengan pola tanam padi - semangka (B) yaitu 19,27%. Tetapi berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji-t nilai kejenuhan Al pada pola tanam padi-padi dan padisemangka tidak berbeda nyata. Hal ini diduga karena pada pola tanam padi padi terjadi proses penggenangan sehingga menyebabkan kelarutan Al 3+ cenderung lebih tinggi sebaliknya pada pola tanam padi semangka terjadi proses pengeringan sehingga kelarutan 1073

Al 3+ cenderung lebih rendah. Hal ini sesuai literatur Dobermann and Fairhurst (2000) yang menyatakan bahwa tingkat kejenuhan Al > 30% dan ph tanah (H 2 O) < 5,0, dalam larutan tanah menunjukkan potensi keracunan Al. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Al 3+ pada pola tanam padi padi dan padi - semangka tidak bersifat meracun bagi tanah. Dari data analisis Fe 3+ tanah diperoleh bahwa rataan Fe 3+ pada tanah sawah dengan pola tanam padi - padi (A) lebih rendah dibandingkan dengan pola tanam padi - semangka (B). Berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji-t nilai Fe 3+ pada pola tanam A dan B berbeda nyata. Pada pola tanam A diperoleh rataan Fe 3+ yaitu 11,81 ppm dan pada pola tanam B yaitu 20,39 ppm. Hal ini diduga karena pada saat penanaman padi padi, jumlah bahan organiknya tinggi berasal dari akar akar jerami padi tinggal dilahan dan menjadi sumber bahan organik tanah, sebagian Fe 2+ hilang / tercuci oleh air drainase, dan tanah dalam keadaan tergenang sehingga mengalami reaksi reduksi : Fe 3+ + e Fe 2+, sedangkan pada saat penanaman semangka diberi pengkayaan pupuk yaitu pengaplikasian pupuk seperti pupuk SP-36, NPK, dan KCl dilakukan sebelum tanam dan setelah semangka ditanam aplikasi ketiga pupuk dilanjutkan dengan rentang waktu 1 minggu sekali dengan dosis 200 kg/ha dimana pupuk NPK bersifat masam akan menyebabkan perubahan penurunan ph menyebabkan kelarutan Fe tinggi. Hal ini sesuai dengan literatur Damanik dkk (2010) yang menyatakan bahwa unsure hara fosfat kurang tersedia pada tanah masam (ph) lebih kecil dari 5.0). Bila tanah masam, ketersediaan P akan menurun, sebaliknya bila ph tanah meningkat sampai ph tertentu, maka ketersediaan P juga akan meningkat. Hal ini disebabkan pada tanah-tanah yang ber ph rendah, kelarutan ion-ion Al dan Fe tinggi sehingga konsentrasinya juga akan meningkat. Ion-ion Al dan Fe bereaksi dengan ion fosfat membentuk garam Fe-P dan Al-P yang tidak larut, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rataan Fe 3+ yang diperoleh tidak bersifat meracun bagi tanah. Berdasarkan data analisis KTK tanah diperoleh bahwa rataan KTK pada tanah sawah dengan pola tanam padi padi (A) yaitu 2,95 me/100 sedangkan pada pola tanam padi semangka (B) yaitu 3,02 me/100. Nilai tersebut menunjukkan bahwa KTK pada pola tanam padi semangka lebih besar dibandingkan pola tanam padi padi. Hal ini diduga karena pada saat penanaman semangka, jerami digunakan sebagai mulsa dimana jerami sebagai sumber bahan organik. Apabila bahan organik tinggi maka KTK tanah juga tinggi. Kedua pola tanam tersebut, KTK tanah termasuk dalam kriteria sangat rendah. SIMPULAN Kejenuhan Al pada lahan sawah dengan pola tanam Padi- Padi (A) yakni 22,75% (kriteriasedang) sedangkan pada pola tanam Padi- Semangka (B) yakni 19,27% (kriteria rendah), Fe total (Fe 3+ ) (ppm) pada lahan sawah dengan pola tanam Padi- Padi (A) yakni 11,81 ppm (kriteria rendah) sedangkan pada pola tanam Padi- Semangka (B) yakni 20,39 ppm (kriteria sedang). Petani boleh saja menerapkan pola tanam Padi- Padi ataupun pola tanam Padi- Semangka karena tidak terjadi keracunan Al dan Fe pada tanah sawah. DAFTAR PUSTAKA [BPS] BadanPusatStatistik. 2013. LuasPanen, Produksi,danProduktivitasPadipadaTa hun 2011. Jakarta [ID]. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.ph p?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subye k=55&notab=15 [2 Februari 2013]. Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Fauzi.,Sarifuddin., Hanum, H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan.Universitas Sumatera Utara Press. Medan. Dobermann, A. and T. Fairhurst. 2000. Rice Nutrient Disorders & Nutrient 1074

Management. First Edition.Potash & Phosphate Institute / Potash & Phosphate Institute of Canada. Canada. Hanafiah, A. S., T. Sabrina., H. Guchi. 2009. BiologidanEkologi Tanah. Program StudiAgroekoteknologi.FakultasPertan ian. Universitas Sumatera Utara. Medan. Hardjowigeno, S. dan M. Luthfi Rayes. 2005. Tanah Sawah Karakteristik, Kondisi dan Permasalahan Tanah Sawah di Indonesia. Bayumedia Publishing. Malang. Pardosi,E.2013.Kandungan BahanOrganik dan Sawah pada PolaTanamPadi Padi dan Padi semangka.fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. 1075