1 Filsafat. 2. Administrasi. A. Beberapa Pengertian Pokok. fz/"x/ fur^

dokumen-dokumen yang mirip
Human Relations. Memahami Konsep Dasar Komunikasi dalam Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Teori Organisasi dan Manajemen

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM PROSES ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

BAB II KAJIAN TEORETIS. orang dalam kehidupan sehari-hari adalah terjemahan dari kata administratie

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Organisasi, Administrasi dan Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Republik Indonesia. Bahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

School of Communication & Business Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai suatu organisasi dan lembaga pendidikan dipimpin

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, adat istiadat, bahasa dan sebagainya. Setiap daerah pun

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan ataupun organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. membentuk dan mendewasakan serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan kepala sekolah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Searah dengan perkembangan zaman, khususnya Negara Indonesia yang

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : )

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena. dengan adanya pendidikan manusia dapat belajar memahami dan mengerti segala

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan akan terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang tua murid/masyarakat.

Administrasi sebagai Seni

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

PENGORGANISASIAN. By Eti Rimawati,SKM 20

M. Hamid Anwar, M. Phil.

MATERI 5 DIMENSI-DIMENSI DAN FUNGSI ADMINISTRASI

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting untuk menunjang pendidikan yang bermutu adalah tenaga kependidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Deskripsi Singkat Topik :

kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh disebabkan adanya saling

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

FILSAFAT OLAHRAGA. By : FAIDILLAH KURNIAWAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan Gaya Kepemimpinan, Motivasi Serta Lingkungan Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Di Bagian Produksi Di PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, aktivitas perekonomian dan teknologi secara terus menerus

Peranan kepemimpinan situasional dalam meningkatkan loyalitas kerja pegawai di dinas pariwisata seni dan budaya kota Surakarta tahun 2006

I. PENDAHULUAN. organisasi, baik itu organisasi resmi maupun organisasi sosial, berbagai

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian dinamika menurut wibowo, ( 1998 : 41) bahwa dinamika adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Profesi Sekretaris dalam Organisasi Ratna Suminar

to administer juga berarti to manage atau to direct

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

DEFINISI DAN FUNGSI ADMINISTRASI KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Administrasi. Istilah administrasi dapat dilihat dari beberapa pengertian, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan di kota-kota besar di Indonesia setiap tahun

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya teknologi. Era globalisasi merupakan era di mana setiap perusahaan

FILSAFAT ADMINISTRASI

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

PERAN KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PERENCANAAN WILAYAH

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. peran orang tua sebagai generasi penerus kehidupan. Mereka adalah calon

REFORMASI TATA KELOLA PERADILAN. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH 1.

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

V. SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

Transkripsi:

lao @/c fz/"x/ fur^ acl/r,tt rrqz ry. KONSEP DASAR FILSAFAT ADMINISTRASI A. Beberapa Pengertian Pokok Jika seseorang hendak membicarakan "Filsafat Administlasi", ada beberapa pengeltian pokok yang perlu diketahui. Kegunaan suatu definisi ialah sebagai titik tolak pembahasan. Istilah-istilah tersebut adalah : 1 Filsafat Filsafat dalam bahasa yunani terdiri dari dua suku kata, yaitu philos dan shopia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Shophia dapat diarlikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa "filsafat" berarti cinta kepada kebijaksanaan. Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa berfilsafat berafli berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, baik mengenai hakikatnya, fungsinya, ciri-cirinya, kegunaannya, masalahmasalahnya, serta pemecah-pemecahan terhadap masalah-masalah itu. 2. Administrasi Menurut Prajud i Atmosudirdjo : "Administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu didalam masyarakat modem. eksistensi dari administrasi ini berkaitan dengan organisasi, artinya bahwa administrasi itu terdapat didalam suatu organisasi". Administrasi dapat didefinisakan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Ada beberapa hal yang terkandung dalam definisi diatas: Pertama, administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak diketahui. Kedua, administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu, yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yag hendak dicapai, adanya tugas adanya tugastugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan perlemgkapan untuk melaksanakan tugastugas itu. Kedalam golongan peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu, tempat, pralatan materi serta sarana lainnya. Ketiga, bahwa administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Tegasnya administrasi sebagai seni merupakan suatu fenomena sosial.

a. Administrasi sebagai proses Telah disinggung di muka bahwa proses adalah sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhimya tidak diketahui. Dengan demikian administrasi adalah suatu proses melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya dua orang yang bersepakat untuk bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula. Bilamana prosesnya itu akan berakhir tidak diketahui karena bila kedua orang itu akan memutuskan untuk bekerjasama lagi tidak ada yang mengetahui. Malahan mereka sendiri pun tidak mungkin tidak mengetahuinya. b. Tentangunsur-unsuradministrasi Telah dikatakan dimuka tadi bahwa adanya sesuatu, dalam hal ini administrasi adalah karena adanya unsur-unsur tertentu yang menjadikan adanya sesuatu itu. Telah dikatakan bahwa unsureunsur (bagian-bagian yang mutlak) dari administrasi adalah : 1) Dua orang manuasia atau lebih, 2) Tujuan, 3) Tugas yang hendak dilaksanakan sefta, 4) Sarana dan prasarana tertentu. Mengenai unsur manusia, diperlukan lebih dari satu orang karena seseorang tidak dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri. Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam proses kerja sama itu. c. Tujuan Terlalu sering orang beranggapan bahwa tujuan, proses administrasi harus selalu ditentukan oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dengan proses tersebut. Hal ini tidak benar karena tujuan yang hendak dicapai dapat ditentukan oleh semua orang yang langsung terlibat dalam proses administrasi itu. Tujuan dapat pula ditntukan oleh hanya sebagian dan mungkin pula malah oleh seorang dari mereka yang terlibat. Akan tetapi, bukanlah sesuatu hal yang mustahil pula bahwa orang lainlah yang menentukan tujuan yang hendak dicapai.

d. Tugas dan Pelaksanaannya Berbicara mengenai tugas yang hendak dilaksanakan, sring pula orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerjasama. Tidak dernikian halnya denganjika ditrima pendapat bahwa unsure merupakan bagian yang mutlak dari sesuatu, kondisi ideal. Arlinya perlu ditekankam\n bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisisen dan ekonomis apabila semua orang yang terlibat mau bekerja sama satu sama lain. Akan tetapi tanpa kerja sama pun, misalnya dalam hal penyelesian tugas yang dipaksakan, proses administrasi terjadi. Dengan demikian, kerja sama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan yaitu kerja sama yang iklas dan sukarela (voluntary cooperation), dan ke{a sama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation). e. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam suatu proses administrasi tergantung dari berbagai factor, sepefii : I ) Jumlah orang yang terlibat dalam proses tersebut, 2.) Sifat tujuan yang hendak dicapai. 3) Ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak dijalankan dan, 4) Sifat kerja sama yang dapat diciptakan dan di kembangkan. Secara "aksiomatik" dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jurnlah orang yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Dapat dipastikan pula sifat, ruang lingkup, dan bentuk kegiatan administrasi berbeda dari satu zaman ke zarnan yang lainnya; ia berbeda pula dari suatu masyarakat ke masyarakat lainnya; ia berbeda pula dari satu waktu dan kondisi ke lain waktu dan kondisi. Tujuan yang berbeda-beda, tingkat kebutuhan yang berlain-lainan, kecerdasan yangberaneka ragam, kesemuanya turut menentukan bentuk dan sifat administrasi yang diperlukan. Yang jelas ialah bahwa usia administrasi adalah sama dengan peradaban manusia karena apabila ada dua orang yang beke{a bersama-sama untuk menggulingkan sebuah batu yang tidak dapat digulingkan hanya oleh seseorang diantara mereka, pada saat iru administrasi telah ada (Herbert

A. Simon, et. At., Public Administration, Alferd A. Knopf, 1959, halaman 3). Hal ini lah yang dimadsud jika dikatakan bahwa administrasi merupakan suatu fenomena sosial. Sampai dengan tajhun 1886, pada dasamya manusia mengenal administrasi sebagai seni. Kemudian pada tahun 1886 itu timbullah suatu ilmu baru, yang sekarang ini dikenal dengan ilmu administrasi yang objek studinya tidak termasuk objek studi ihnu-ilmu yang lain. Ilmu administrasi tlah pula memiliki metode analisisnya sendiri, sistematikanya sendiri, prinsipprinsip, dalil-dalil, serta rumus-rumusnya sendiri. Timbulnya ilmu administrasi sering dikenal sebagai suatu modern phenomenon karena ia timbul pada abad modem ini. Akan tetapi, dengan timbulnya ilmu administrasi tidak berarti hilangnya sifat "seni"nya. Karena itu sekarang ini administrasi dikenal sebagai suatu afiistic science karena dalam penerapanya, seninya masih tetap memegang peranan yang menentukan. Sebaliknya, sni administrasi dikenal dengan sebagai suatu scientific art karena seni itu sudah didasarkan atas sekelompok prinsip-pripsip yang telah teruji "kebenarannya". 3. Manajemen Manajemen dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau ketrampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh suaru hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi karena memang manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi. Dalam hubungan ini perlu diperhatikan bahwa manajemen dalam arti sekelompok pimpinan tidak melaksanakan sendiri krgiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan{indakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa administrasi dapat dibedakan. Apabila dilihat dari segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas utama, yakni : I ) Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organizational goal), 2) Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisai (general and over all policies). Sebaliknya, manajemen pada hakikatnya berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksnaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Jelas hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat manaj emen hanya boleh bersifat departmental atau sektoral. Sekaligus hal ini di bidang penentuan kebijaksanan tidak pula berarti bahwa tingkat manajemen tidak ada penentuan policy. Hanya saja

kebijaksanaan yang ditentukan pada tingkat manajemen hanya boleh bersifat khusus dan atau pelaksanaan (operasional). Hal-hal yang dikatakan dimuka kiranya jelas menunjukkan bahwa manajemen rnerupakan aspek administrasi dan oleh karena itulah administrasi dan oleh itulah administrasi lebih luas daripada manajemen. Hal ini perlu ditegaskan mengingat bahwa bahwa di kalangan teoretis maupun praktisi masih sering terdapat dualisme pengertian administrasi. Di satu pihak terdapat pengertian administrasi dalam arli luas seprti telah didefinisikan pada permulaan bab ini. Dilain pihak masih terlalu sering administrasi iru diartikan secara sempit, yaitu administrasi dalam pengetian ketatausahaan yang sesungguhnya hanya merupakan bagian kecil dari kegiatankegiatan operasional administrasi dalam arti luas. 4. Kepemimpinan(Leadership) Sering dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen. Memang demikianlah hanya karena kepemimpinan merupakan "motor atau daya penggerak setnua sumber-sumber dan alatalat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi". Resources itu digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu: l) Sumber daya manusia, dan 2) Sumber daya lainnya. Karenanya dapat dikatakan bahwa sukses atautidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung atas kemampuan para anggota pimpinannya untuk menggerakkan sumber-sumber dan alat-alat tersebut sehingga penggunaarutya berlangsung dengan efisien, ekonomis dan efektif. 5. Human Relations Sebagaimana telah dikatakan di rnuka, para ahli administrasi pada umumnya sependapat bahwa manajemen merupakan inti administrasi dan kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Akan tetapi, pendapat ini masih perlu diperdalam dengan mengatakan bahwa human relations merupakan aspek yang sangat penting dari kepemimpinan, terutama apabila ditinjau dari segi kemampuan mempengaruhi perilaku para bawahan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Dengan perkataan lain, di bidang administasi sekarang ini telah disadari dan diakui bahwa di dalam setiap kegiatan administrasi unsur manusia serla hubungan-hubungan antannanusia itu faktor yang menentukan sukses-tidaknya proses administrasi itu dijalankan. Hal ini berarli bahwa manusia di dalam suatu organisasi tidak boleh diperlakukan sama dengan unsur-unsur administrasi lainnya, seperti modal, mesin, alat-alat perlengkapan, dan lain sebagainya. Pengerlian ini akan menjadi lebih jelas lagi apabila diingat bahwa human relations adalah keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formal maupun infotmal, antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, serta bawahan dengan bawahan yang lain yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu tearnwork dan suasana kerja yang serasi dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan. 6. Organisasi Di dalam buku ini definisi organisasi yang dipergunakan ialah: setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara fotmal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan. Definisi diatas menunjukkan bahwa organisasi dapat ditinjau dari dua segi pandangan, yaitu sebagai berikut. l. Organisasi sebagai wadah di mana kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan. 2. Organisasi sebagai rangkaian hierarki dan interaksi antara orang-orang dalam suatu ikatan formal. Sebagai wadah organisasi relatif bersifat statis, sedangkan sebagai suatu rangkaian hierarki dan interaksi manusia, organisasi merupakan suatu proses dan dengan demikian ia bersifat lebih dinamis. Dewasa ini para sa4'ana ilmu administrasi semakin banyak memberikan perhatian kepada organisasi sebagai suatu proses meskipun perhatian terhadapnya sebagai wadah kegiatan ke4'a tetap penting. Ha[ ini adalah akibat perhatian yang semakin besar terhadap unsur manusia di dalam suatu organisasi. 7. Administrasi Negara Ditinjau dari segi perkembangannya, administrasi dapat dibagi atas dua bagian besar, yaitu sebagai berikut.

(l) AdministrasiNegara(PublicAdministration) (2) Administrasi Privat (Private Administration) Administrasi Negara secara singkat dan sederhana dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu Negara dalam usaha mencapai tujuan Negara. 8. Administrasi Niaga Meskipun telah dikatakan bahwa pembagian administrasi menjadi Administrasi Negara dan Administrasi Privat karena ada administrasi sosial, administrasi keagamaan, administrasi nirlaba, dan sebagainya. Namun karena sebagian besar kegiatan dalam bidang Administrasi Privat dilakukan oleh sektor keniagaan, dalam karya tulis ini klasifikasi yang disoroti terbatas pada: Administrasi Negara, dan Administrasi Niaga. Administrasi Niaga dapat didefinisikan sebagai: keseluruhan kegiatan organisasi, mulai dari produksi barang dan/atau jasa sampai tibanya barang ataujasa tersebut di tangan konsumen. Dalam dunia keniagaan sekarang ini dikenal dua macam jenis pokok industri, yaitu: (l) Industri yang menghasilkan barang-barang, dan (2) Industri yang menghasilkan jasa-j asa. Dalam hubungan ini kiranya relevan untuk menekankan bahwa perkembangan administrasi sangat dinamis, misalnya dengan semakin pentingnya peranan suatu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup seluruh rakyatnya. Maka adalah suatu hal yang lumrah bahwa pemerintah pun turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai tipe dan bentuk Badan Usaha Milik Negara seperti Perusahaan Jawatan, Perusahaan Umum, dan perusahaan yang meskipun dikuasai dan dimiliki oleh Negara, kegiatan-kegiatannya, motif bekeda, dan struktur organisasi keseluruhannya bersifat keniagaan. Karenanya timbul pulalah kegiatan yang bersifat public administration seperti terlihat dalam Gambar I di bawah ini. Public Administration Private (Business) Administration Public Business Administration

9. Manusia Manusia sebagai makhluk tennulia di muka bumi semakin lama semakin cerdas. Kecerdasan yang semakin meningkat itu mengakibatkan manusia telah dijuluki dengan berbagai predikat, seperli homo faber, homo sapiens, zoon politicon, dan homo ekonomikus. Di samping semua ini, manusia modem adalah pula homo administraticus4) serta organization man.5) Naluri bermasyarakat, naluri berorganisasi, dan ketidakmampuan manusia untuk memenuhi sendiri kebutuhan-kebutuhannya yang semakin kompleks itu serta sifat hakiki dari manusia iru sebagai makhluk yang tidak pemah puas, menyebabkan manusia itu merupakan milik yang peling berharga bagi suatu organisasi, akan tetapi sekaligus merupakan masalah terberat yang dihadapi oleh pimpinan suatu organisasi. Itulah sebabnya, secara hakiki dapat dikatakan bahwa jika seseorang berbicala tentang Filsafat Administrasi maka fokus analisisnya harus bertitik tolek dari manusia dan berorientasi kepada manusia karena seluruh proses administrasi dimulai oleh manusia, dimaksudkan demi kepentingan manusia, dan diakhiri pula oleh manusia. Manusia di dalam proses administrasi itulah yang menjadi tema pokok dari buku ini, karena mendalami proses administrasi tidak dapat dipisahkan dari usaha untuk mendalami juga hakikat manusia moderrr