praktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege

dokumen-dokumen yang mirip
A. Pengumpulan Data Penelitian 117

levan dengan dokumen Kurikulum Elektronika Komuni-

yang masuk ke Indonesia tanpa melalui perguruan tinggi

APLIKASI MEKANIKA TEKNIK DI INDUSTRI

RI mengeluarkan Surat Keputusan No. 0124/U/1979 tentang Jenjang Program Pendidikan Tinggi dan Program Akta Mengajar da

bangan filsafat, pandangan hidup, dan situasi suatu bangsa. Oleh karena itu, sejak Proklamasi Kemerdekaan, Kurikulum

lah dilaksanakan cukup baik. Akan tetapi sub aspek

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 2011/2012

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG LAGU MARS DAN HYMNE KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

gigi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi modern, mempunyai peranan pentingdalam berbagai disiplin dan me

itu maka lulusan yang diharapkan baik dari lembaga pen

pendidikan/pengajaran dilihat dari perhitungan ber

belajar yaitu dengan sistem belajar modul

BAB V KESIMPULAN DAN BEKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap data peneliti. an yang terkumpul, maka berikut ini akan dikemukakan ke

MENGEFEKTIFKAN PERAN MAHASISWA PESERTA PENGAJARAN MIKRO DALAM MENSUPERVISI PELAKSANAAN PENGAJARAN MIKRO

SISTEM PENGAMANAN MOTOR LISTRIK 3 FASA PADA BERBAGAI GANGGUAN

hasil penelitian. Bagian kesimpulan mengemukakan tentang pengelolaan pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksa

Pembangunan khususnya pembangunan di bidang pendidik. an di Indonesia dari waktu ke waktu terus dikembangkan se

hubungan yang kuat/positip. Hal ini memberikan arti

perbaikan, baik dalam hal strategi penyusunan kurikulum pendidikan menengah kejuruan pada umumnya maupun Kurikulum

Kompetensi Inti Kompetensi Guru Mapel/Guru Kelas Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG TAHUN

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA SLAWI TAHUN Formulir RS

tadi, akan diberikan beberapa kesimpulan tentang faktorfaktor 1. Secara umum penyuluhan industri kecil bagi petani gula

136 Kerajaan yang Telah Berdiri Datanglah!

cela, sekarang kejadian seperti itu sudah merupakan berita

Oleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

luarga Muda-Mudi dalam partisipasinya melalui berbagai ke

pe B, Rapat Kerja antara Direktorat Pendidikan Menengah

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

HUBUNGAN NILAI TRY OUT TERHADAP NILAI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP DI KECAMATAN SAPURAN

PENGGUNAAN MODEL RESOUCE BASED LEARNING (RBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 WONOKROMO TAHUN AJARAN 2014/2015

tingkat kelulusan (passing grade).

orang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja sama

Analisa Risiko SOP (Standard Operating Procedure) yang Berkepentingan dengan Mahasiswa Univeritas X

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah diuraikan mengenai ketentuan- ketentuan la. poran secara te o ritis kemudian praktek- praktek pelaporanyang

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

IDENTIFIKASI KESALAHAN PENYELESAIAN UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I

(1) penentuan subyek penelitian, (2) metode penelitian,

3. Pada diri anak didik belum tertanam nilai-nilai

kondisi sebenarnya di lapangan, terutama dalam proses

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 03 TAHUN 2015

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

Dokumen Kurikulum Program Studi : Manajemen Rekayasa Industri Lampiran III

KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN STRATEGI THINK PAIR SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 TUMPANG

Ia mernbuat kakiku seperti kaki rusa

Ia mernbuat kakiku seperti kaki rusa

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

diartikan bahwa perguruan tinggi swasta

BAB III. MATAKULIAH dan LABORATORIUM

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Love Lifts Us Up Where We Belong. A. Soehartono H.

Written by Administrator Wednesday, 15 February :40 - Last Updated Wednesday, 15 February :48

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. khususnya untuk anggaran pendidikan SMA di Kota Metro sejak tahun

HASIL PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU SERTIFIKASI DAN NON SERTIFIKASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR...

PENGEMBANGAN MATA KULIAH PRAKTEK KEJURUAN DI JPTM FPTK UPI YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI GURU SMK BIDANG TEKNIK MESIN

IV. METODE PENELlTlAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dimaksudkan untuk meningkatkan kete-rampilan dan

PENGGUNAAN MODEL KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN TLOGOREJO

Rini Kurniasih 1), Imam Sujadi 2), Getut Pramesti 3) Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

PENINGKATAN ANALISIS KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELILING KELAS BERBASIS EKSPERIMEN

jurusan yaitu : (IAIN "Sunan Ampel", 1984/1985,

A. VISI DAN MISI JURUSAN

A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z. A I U E O a i u e o

cara fisik-mental, melainkan pula dalam proses (tahapan)

UJIAN NASIONAL DAN PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA ISLAM DAN NON ISLAM

PENGARUN SEKTOR INFORMAL TERHADAP STATUS SOSlAE WANlTA 4 K~JUS Wanita Pekerja Di Desa Tarikolot. Kec. Citeureup

PENGUMUMAN REKTOR UNP Nomor: 865/UN35/AK/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION (TAI)

pada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan-per

(SMA) serta untuk mengetahui deskripsi empiris dari spektrum petugas. tian ini merupakan penelitian deskriptif-analitis. Dikatakan deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NON AKADEMIK UKSW

JENJANG PENDIDIKAN : SMK

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika...ISBN: hal November

BaB I PMDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini diuraikan dasar-dasar

Bab IV tampak belajar kelompok mempunyai tujuan, gram dan target yang jelas. Mahasiswa terlebih dahulu

Dalam bab ini dibicarakan tentang metode pene. litian yang digunakan, yakni tentang prosedur pene

tidak dimaksudkan untuk mengukur ada tidaknya hubungan an

ANGKA AGREGAT PER KECAMATAN. HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 KOTA JAMBI Angka Agregat Per Kecamatan 1

ANALlSlS PEMBAGIAN PENDAPATAN USAHATANI DAN TATANIAGA KOMODITAS BAWANG MERAH

MANUAL PROSEDUR SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN TESIS

Populasi dalam penelitian ini adalah hasil belajar. demokrasi, persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam

MATA PELAJARAN : Teknologi Pemintalan Serat Buatan JENJANG PENDIDIKAN : SMK

PEMBAHASAN L? Respons tanaman padi terhadap pemupukan nitrogen yang. sebagai persawahan dianggap masih belum memuaskan.

Menjadi jurusanyang unggul dan menjadi rujukan dalam penyelenggaraan tridharma perguruan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK JNDONESIA SALIN AN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif.

Deskripsi karya Komposisi MARS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III RANCANGAN PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Relevansi antara mata kuliah di dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung dengan ma ta pelajaran Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984. 2. Relevansi pokok bahasan Kurikulum Elektronika Ko munikasi FPTK IKIP Bandung 1983 dengan pokok bahas an mata pelajaran Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984. 3. Relevansi fasilitas praktek Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 dengan fasilitas praktek Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Nege ri II Bandung 1984. 4. Relevansi lamanya waktu belajar dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 de ngan waktu belajar dalam Kurikulum Elektronika Ko munikasi STM Negeri II Bandung 1984. B. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian dalam relevansi kurikulum ini, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 103

104 sepenuhnya dilaksanakan oleh para dosen. 2. Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Ban dung dilaksanakan sepenuhnya oleh para guru. 3. Lulusan FPTK IKIP Bandung mengajar di STM Negeri II Bandung. 4. Lama studi di IKIP Bandung lebih lama jika dibandingkan dengan waktu belajar di STM Negeri II Ban dung. 5. Kurikulum STM menjadi dasar bagi perencanaan Kuri kulum IKIP Bandung khususnya Kurikulum Elektronika Komunikasi. C. Pokok-pokok Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini dikemukakan pertanyaan- per tanyaan yang berbunyi : "Sampai Sejauh Manakah Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 relevan dengan Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984". Selanjutnya diperinci lagi menjadi subpertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah nama mata kuliah-nama mata kuliah bidang studi terkecuali mata kuliah Fisika, Matematika, Statistik dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 relevan dengan nama ma ta pelajaran-nama mata pelajaran dasar kejuruan dan kejuruan dalam Kurikulum Elektronika Komunika si STM Negeri II Bandung 1984 terkecuali mata pela-

105 jaran Matematika, Bahasa Inggris, Koperasi dan Manajemen, Fisika dan Kimia? 2. Apakah pokok bahasan-pokok bahasan dalam mata ku liah bidang studi terkecuali mata kuliah Matemati ka, Fisika, Statistik dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 relevan dengan pokok bahasan-pokok bahasan di dalam mata pela jaran dasar kejuruan dan kejuruan terkecuali mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Koperasi dan Manajemen, Fisika dan Kimia dalam Kurikulum Elek tronika Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984? 3. Apakah ada fasilitas praktek untuk Kurikulum Elek tronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung 1983 relevan dengan fasilitas praktek untuk Kurikulum Elektro nika Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984? 4. Apakah alokasi waktu Kurikulum Elektronika Komuni kasi FPTK IKIP Bandung 1983 relevan dengan pem berian waktu (alokasi) dalam Kurikulum Elektroni ka Komunikasi STM Negeri II Bandung 1984? D. Metoda Penelitian Kegiatan penelitian ini tergolong ke dalam pene litian kuantitatif. Karena sifat penelitiannya kuantita tif, maka perhitungan statistik digunakan secara sederhana dan memakai studi perbandingan dokumenter serta kaji isi.

106 Karena sifat penelitiannya kuantitatif maka pene litian dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah doku men Kurikulum yang penulis peroleh dari Kepala Sekolah Teknologi Menengah Negeri II Bandung, Kepala BLPT, Ketua Jurusan Elektro FPTK IKIP Bandung dan para dosen Jurusan Elektro FPTK IKIP Bandung untuk dianalisis yang selanjutnya dilakukan prosentase. Dokumen yang tidak lengkap pe nulis tanyakan langsung pada pembuat dokumen tersebut de ngan maksud untuk lebih jelas lagi uraian dari dokumen tersebut. Misalnya di Jurusan Elektro ada beberapa doku men Kurikulum yang dibuat oleh dosen tetapi isi daripada dokumen tersebut ada beberapa istilah yang penulis sen diri belum tahu tujuannya. Selain daripada membandingkan Dokumen sesuai de ngan yang tertera dari dokumen resmi pemerintah maka peneliti ingin melihat pelaksanaan di lapangan tentang wak tu belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa, antara guru dan muridnya. Dokumen yang dilihat di sini adalah berapa frekuensi perkuliahan seorang dosen dan berapakah frekuensi guru dalam mengajar dalam setiap semester mu lai tahun 1984/1985 untuk STM dan mulai tahun 1982/1983 untuk Jurusan Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung. Kodifikasi. Kodifikasi dimaksudkan untuk menyingkat dan memudahkan dalam mengklasifikasi nama mata pela jaran, nama mata kuliah, pokok bahasan mata pelajaran, pokok bahasan mata kuliah. Pelaksanaan kodifikasi dilak-

10? sanakan sebagai berikut : Setelah semua dokumen Kuriku lum terkumpul maka nama mata pelajaran, nama mata kuliah dikodifikasi uraian lebih detail mengenai kodifikasi dijelaskan pada bagian pelaksanaan penelitian. Tabulasi. Tabulasi dimaksudkan untuk menganalisis perbandingan kedua.dokumen Kurikulum. Dengan melalui ta bulasi ini kita akan melihat berapa %tingkat relevansi yang dicapai. Bentuk tabulasi ada empat yakni : tabulasi mengenai nama mata kuliah Elektronika Komunikasi di FPTK IKIP Bandung yang dibandingkan dengan nama mata pelajar an Elektronika Komunikasi STM Negeri II Bandung. Tabula si mengenai pokok bahasan nama mata kuliah yang diban dingkan dengan pokok bahasan nama mata pelajaran, dari tabulasi ini kita dapat melihat prosentase yang dicapai dari pokok bahasan Kurikulum Elektronika Komunikasi IKIP terhadap pokok bahasan Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri II Bandung. Tabulasi alokasi waktu dimaksud kan untuk melihat perbandingan antara alokasi waktu bela jar di IKIP dibandingkan dengan alokasi waktu belajar di STM Negeri II Bandung. Akhirnya tabulasi tentang Fasili tas Praktek dimaksudkan untuk melihat perbandingan penggunaan alat ukur dan bahan praktek yang dipakai di IKIP terhadap STM. Secara ringkas dari mana sumber penelitian diperoleh penulis gambarkan pada gambar 15.

108 Sumber Penelitian Kurikulum Elek tronika Komuni kasi STM 1984. Kurikulum Elek tronika Komunika si IKIP 1983 Jumlah Nama Mata Ku liah/mata pelajaran. *) 10 ; 29 ; Jumlah Pokok Bahasan 174 244 Fasilitas praktek 148 39 Alokasi waktu 240 160 J Keterangan ^ Nama mata pelajaran seperti Gambar Teknik I, Gam bar Teknik 2; Nama mata pelajarannya dijadikan sa tu menjadi Gambar Teknik. Begitu pula untuk yang lainnya. ^ Nama mata kuliah seperti Elektronika 1, Elektroni ka 2 disatukan namanya dalam penelitian ini men jadi nama mata kuliah Elektronika. Begitu pula un tuk yang lainnya. Gambar 15 Gambaran Sumber Data Penelitian E. Alat Pengumpul Data Untuk menyusun alat pengumpul data ini dilakukan melalui tahapan berikut ini : 1. Nama Mata Kuliah dan Nama Mata Pelajaran. Alat pengum pul data untuk kedua dokumen Kurikulum ini ialah da lam bentuk tabel. Tabel ini disebut sebagai Relevansi Kurikulum Elektronika Komunikasi FPTK IKIP Bandung, terhadap Kurikulum Elektronika Komunikasi STM Negeri

109 II Bandung ditinjau berdasarkan pemberian nama mata kuliah dan nama mata pelajaran. 2. Pokok bahasan. Sama halnya seperti pada penyusun an alat pengumpul data nama mata pelajaran dan nama mata kuliah, hanya saja dalam hal ini nama diganti de ngan pokok bahasan. 3. Fasilitas Praktek. Fasilitas praktek dalam bahasan di sini diuraikan atas alat ukur dan bahan praktek. Pe nyusunan ini sebenarnya sama dengan penyusunan untuk alat pengumpul data (instrumen) pada pemberian nama mata pelajaran/nama mata kuliah ataupun pokok bahasan hanya saja kalau pada nama mata pelajaran maupun po kok bahasan memakai kodefisikasi dalam tabelnya, pada fasilitas praktek tidak digunakan dikarenakan kesulitan dalam pengelompokkan barang. 4. Alokasi waktu. Penyusunan alat pengumpul data sama se^ perti pada nomor 1, 2, dan 3 di atas. 5. Analisis tabel. Tabel yang sudah dibuat pada nomor 1, 2, 3 dan 4 perlu dianalisis. Maka semua nama mata pe lajaran/nama mata kuliah, pokok bahasan, alokasi wak tu, dan Fasilitas Praktek Kurikulum Elektronika Komu nikasi IKIP Bandung maupun STM Negeri II Bandung dimasukkan ke tabel. Tabel tersebut disusun sebagai berikut : tabel 4, 5, 6, 7 dan 8.

1 10 TABEL 4 RELEVANSI KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI FPTK IKIP BANDUNG TERHADAP KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI STM NEGERI II BANDUNG DITIN JAU BERDASARKAN PEMBERIAN NAMA. x^naraa mata Kuliah Xw dalam Kurikulum Na- >velektronika Koma \munikasi FPTK mata pe- xj-kip Bandung lajaran >y1983 dalam Kuriku- x. lum Elektronika Nv Komunikasi STM Ne-\ geri II Bandung 1984 \ J u m 1 a h y., 4. " * m J Jumlah i i 1. J

111 TABEL 5 RELEVANSI KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI FPTK IKIP BANDUNG TERHADAP KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI STM NEGERI II - BANDUNG DITINJAU BERDASARKAN POKOK BAHASAN NPokok Bahasan dalam N^Kurikulum Elektro- PokokNsJiika Komunikasi bahasan\fptk IKIP Bandalam Ku-\dung 1983 rikulum N. Elektronika >v Negeri II Bandung 1984\ 1 J u m 1 a h. '«1 i

' 112 TABEL 6 RELEVANSI KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI FPTK IKIP BAN- DUNG TERHADAP KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI STM NEGERI II BANDUNG DITINJAU BERDASARKAN FASI LITAS PRAKTEK YANG DIPAKAI N. Fasilitas Praktek FaV. dalam Kurikulum siliv. Elektronika Ko tas Ku\munikasi FPTK rikulum NJKIP Bandung Elektroni \1983 ka Komuni- \ kasi STM Ne- N V geri II Bandung 1984\ ' < J u m 1 a h 4 < - 1 Jumlah

.. 113 TABEL 7 RELEVANSI KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI FPTK IKIP BAN DUNG TERHADAP KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI STM NEGERI II BANDUNG DITINJAU BERDASAR KAN PENGALOKASIAN WAKTU BELAJAR r^alokasi waktu dalam Kuclu^v^rikulum Elektronika riku-^\komunikasi FPTK lum ELek^^TICIP Bandung tronika Ko- ^v!983 tnunikasi STM Ne-^v geri II Bandung 1984"^^ J u m 1 a h j j _j Jumlah

. 1 14 TABEL 8 KRITERIA RELEVANSI UNTUK MENENTUKAN BAHWA KURIKULUM ELEK TRONIKA KOMUNIKASI FPTK IKIP BANDUNG RELEVAN TER HADAP KURIKULUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI STM NEGERI II BANDUNG No. Urt Penyusunan Bahan Penga jaran dalam Kurikulum Elektronika Komunikasi Sekolah Teknologi Mene ngah Negeri II Bandung. Penyusunan Bahan Pengajarar dalam Kurikulum Elektroniks Komunikasi FPTK IKIP - Ban dung Tingkat Relevansi a b c d 1. Penentuan Nama Mata Pelajaran atau Nama Mata Kuliah. 2. Penentuan Pokok Ba hasan 3. Penentuan Fasilitas Praktek 4. Penentuan Alokasi Waktu. Keterangan : a = Jumlah item (%). b = Jumlah Nama Mata Pelajaran atau Nama Mata Kuliah {%) c = Jumlah Satuan per Unit {%). d = Jumlah jam di STM dibandingkan dengan jumlah jam di IKIP Bandung {%).

115 F. Ran can gan Pengolahan Data Penelitian Pengolahan data perbandingan kurikulum ini dibagi atas tahap-tahap sebagai berikut : 1. Kodefikasi. Semua nama mata kuliah/nama mata pela jaran, semua pokok bahasan, semua alokasi waktu ma ta kuliah, mata pelajaran dilakukan kodefikasi. 2. Tabulasi berdasarkan prosentase. Setelah data yang memang harus dimasukkan ke dalam tabel selesai ma ka dilakukan analisis tabel dengan cara sebagai be rikut bilamana ada kesamaan mata kuliah dengan na ma mata pelajaran maka diberi W/7/fa untuk selanjutnya dilakukan prosentase {%). 3. Tafsiran. Setelah diperoleh data dalam bentuk pro sentase, maka selanjutnya ditafsirkan. Bilamanahasilnya kurang dari 100 %maka peneliti menilai sebagai sesuatu yang tidak relevan. Karena untuk menyatakan bahwa Kurikulum IKIP relevan dengan Ku rikulum STM, maka guru harus lebih tinggi di dalam perolehan bahan pengajarannya dibandingkan dengan murid. 4. Aktual Kurikulum. Maksud aktual kurikulum di sini adalah dokumen kurikulum yang diteliti setelah di laksanakan oleh para pelaksana kurikulum. Misal di dalam GBPP tertulis bahwa pelajaran Teknik Pesawat Televisi dilaksanakan pada Semester 5 dan 6, jum-

116 lah pokok bahasan yang dibahas adalah sesuai tertera dalam GBPP berjumlah 10 buah. Peneliti ingin me ngetahui apakah 10 pokok bahasan ini dilaksanakan seluruhnya dalam dua Semester tersebut ataukah ti dak oleh gurunya, kalau tidak berapa % yang dapat dilaksanakan. Data yang peneliti peroleh dari BLPT maupun STM Negeri II Bandung dimasukkan pada tabel Prosentase target pencapaian Kurikulum Elektronika Komunikasi 1984 STM Negeri II Bandung. Dengan cara yang sama peneliti peroleh pada Jurusan Elektro di FPTK IKIP Bandung. Di samping peneliti meneliti tentang target penca paian kurikulum di atas peneliti juga mengumpulkan data tentang frekuensi perkuliahan serta frekuensi pengajaran di STM. Datanya peneliti peroleh dari BLPT, Kepala STM Negeri II Bandung dan dari Ketua Jurusan Elektro FPTK IKIP Bandung yang selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel untuk selanjutnya diana lisis. 5. Analisis Kuantitatif. Maksud dari analisis kuanti tatif di sini adalah peneliti raengkaji isi dokumen yang sesuai dengan dokumen kurikulum resmi Pemerintah dan dokumen dari STM, BLPT, dan Jurusan Elek tro antara harapan dan kenyataan secara prosentase,