BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wiknjosastro (2002, hal 154), Antenatal Care ialah Pengawasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA BIDAN DESA TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

PENGERTIAN ASUHAN ANTENATAL. Asuhan antenatal adalah : Asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum kelahiran. (Depkes, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam organisme

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN MAHASISWA

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

KELAS IBU HAMIL. dr. Hafizah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir untuk persiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi. keluarga sehat dan bahagia (Anggraini, 2010.h.10).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN IBU HAMIL / ANTENATAL CARE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ASUHAN IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL / PERTAMA

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Karakteristik Menurut Azwar (1996), karakteristik adalah suatu ciri khas yang dimilki

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

PERANAN DOKTER KELUARGA DALAM KESEHATAN MATERNAL

PENGERTIAN MASA NIFAS

Bab III Sistem Kesehatan

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, melakukan kunjungan neonatus, ibu pasca salin memilih alat

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)

Hubungan Karakteristik Ibu dan Asuhan yang diterima selama persalinan dengan Kejadian Persalinan Patologis di RSU Sari Mutiara Medan Tahun 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persalinan dimulai (Bobak, 2004). Sedangkan Pilliteri (2002) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

Mata Kuliah Askeb III (Nifas)

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering disebut antenatal care adalah

Kesehatan Masyarakat Gamping I sudah terjangkau oleh BPJS bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kriteria riset partisipan adalah ibu hamil primigravida dengan usia

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

GAMBARAN KELENGKAPAN PENGISIAN BUKU KIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUASIN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO. Soraya Rizqy Haleeda, Nur Sholichah

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemeriksaan kehamilan 1. Defenisi Menurut Wiknjosastro (2002, hal 154), Antenatal Care ialah Pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan empat kali kunjungan selama periode Antenatal Care yaitu Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu), Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28), Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36) (Saifuddin, 2002, hal. N-2). 2. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan Menurut Saifuddin (2002, hal. N-2), adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah kunjungan trimester pertama (sebelum minggu ke 14), di antaranya membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil, mendeteksi masalah dan menanganinya, melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorm, anemia kekurangan zat besi, dan penggunaan praktek tradisional yang merugikan, memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi, mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai. Kunjungan Trimester kedua (sebelum minggu ke 28) diantaranya bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai pre-eklamsi, memantau tekanan darah, mengevaluasi edema, dan melakukan pemeriksaan urine untuk mengetahui proteinuria. Kunjungan

Trimester ketiga(antara minggu 28-36), diantaranya Sama seperti Trimester Pertama dan Kedua, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda. Kunjungan Trimester ketiga (setelah 36 minggu), diantaranya Sama seperti Trimester Pertama, Kedua dan Ketiga, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di Rumah Sakit. 3. Pemeriksaan Ibu Hamil Menurut Saifuddin (2002, hal. N-3), pemeriksaan ibu hamil mencakup, a. Sapa ibu (dan juga keluarganya) dan membuatnya merasa nyaman, b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang diceritakan oleh ibu, c. Melakukan pemeriksaan fisik, d. Melakukan pemeriksaan Laboratorium, e. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah kehamilannya normal diantaranya Tekanan darah - di bawah 140/90, Edema hanya pada ekstremitas, Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan usia kehamilan, Denyut jantung janin 120 sampai 160 denyut per menit, Gerakan janin terasa setelah 18-20 minggu hingga melahirkan, f. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan keadaan darurat di antaranya dengan bekerja sama dengan ibu, keluarga serta masyarakat untuk mempersiapkan rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat bersalin, serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan. Bekerja sama dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut, mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial, dan mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama tidak ada di tempat,

g. Memberikan konseling meliputi Gizi peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang), Latihan (olahraga) normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah Perubahan Fisiologi seperti tambah berat badan, perubahan pada payudara, tingkat tenaga ynag bisa menurun. Mulai selama triwulan pertama, rasa panas dan varises, hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom). Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-tanda bahaya berikut, perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrik), janin tidak bergerak seperti biasanya. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman di rumah dengan cara mempersiapkan sabun dan air, handuk dan selimut bersih untuk bayi, Makanan dan minuman untuk ibu selama persalinan, mendiskusikan praktek-praktek tradisional, posisi melahirkan, mengidentifikasi siapa yang dapat membantu bidan selama persalinan. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan, menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang mempunyai puting susu rata atau masuk kedalam. Dilakukan dua kali sehari selama lima menit diantaranya. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20, memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya telah mendapatkan, menjadwalkan kunjungan berikutnya dan mendokumenkan kunjungan tersebut (Saifuddin, 2002, hal. N-3).

4. Kehamilan Normal Dengan Kebutuhan Khusus Menurut Saifuddin (2002, hal. N-4), kebutuhan khusus kehamilan ialah a. Memberikan seluruh asuhan antenantal, b.memberikan konseling khusus untuk kebutuhan ibu sesuai dengan masalahnya c. Kehamilan denga masalah kesehatan/komplikasi yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi atau kerja sama penanganan d. Kehamilan dengan masalah kesehatan / komplikasi yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi atau kerja sama penanganan. e. Merujuk kedokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat untuk konsultasi (dokter puskesmas, dokter obgin dan sebagainya), f. Melampirkan foto kopi kartu kesehatan ibu hamil berikut surat rujukan, g. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa hasil rujukan. h. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan, i. Memberikan asuhan antenatal, j. Perencanaan dini jika melahirkan di rumah tidak aman bagi ibu diantaranya Menyepakati di antara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana kelahiran (terutama suami dan ibu atau ibu mertua), Persiapan/pengaturan transportasi untuk ketempat persalinan dengan aman, terutama pada malam hari atau selama musim hujan, Rencana pendanaan untuk transportasi dan perawatan di tempat persalinan yang aman, dan Persiapan asuhan bayi jika dibutuhkan selama persalinan. 5. Pemeriksaan Kesehatan Pra Kelahiran Menurut Burns (2005, hal. 102), pemeriksaan kesehatan pra kelahiran sebagai berikut memeriksa mata dan kuku apabila didapati gejala anemia, memeriksa wajah dan lengan apabila ada pembengkakan, memeriksa tekanan darah dan memeriksa pertumbuhan janin dalam kandungan. Dalam keadaan normal, rahim akan membesar

dua jari tiap bulan selama hamil, dimulai dari bagian sebatas perut. Pada bulan ke-4 biasanya perut akan membesar sampai sebatas pusar. Bila kandungan terlihat tumbuh terlalu kecil atau terlalu besar, bisa berarti ada masalah. Mendengarkan detak jantung janin. 6. Memeriksa Posisi Bayi Dalam Kandungan Menurut Burns (2005, hal. 103), memeriksa posisi bayi dalam kandungan selama kehamilan. Biasanya bayi berubah-ubah posisi beberapa kali, yaitu menjelang persalinan umunya bayi berbaring dalam rahim dengan posisi kepala di bawah, sehingga waktu lahir nanti kepalanya yang lebih dahulu keluar. Cara memeriksa dan memastikan bahwa kepala bayi terletak di bawah diantaranya a. Mintalah si ibu berbaring dan menarik nafas dalam-dalam. Kemudian periksa posisi bayi dengan dua belah tangan, yaitu dengan ibu jari, jari tengah dan jari telunjuk. Lalu tekan daerah di atas tulang puble. Bagian kepala lebih keras dan lebih bundar. Pantat bayi lebih lebar dan lebih besar. Jadi bila kandungan diraba dan terasa lebih berat di bagian atas berarti posisi bayi sudah benar dan bila yang besar adalah bagian bawah, berarti posisi sungsang. b. Dorong dengan lembut dari sisi ke sisi, pertama dengan satu lengan, lalu dengan tangan satunya. Pada saat yang sama rasakan yang terjadi pada tubuh bayi dengan tangan yang tidak dipakai untuk mendorong. Bila pantat bayi didorong ke samping dengan lembut, seluruh tubuhnya akan ikut berputar, c. Menjelang kelahiran, bayi akan bergerak ke arah bawah rahim, siap keluar, pada akhir kehamilan kemungkinan kita tidak bisa meraba kepala bayi. Bila pada akhir masa kehamilan ini posisi bayi masih tinggi, bisa memudahkan kepalanya sedikit ke bawah. Akan tetapi,

kalau bayi sudah turun sendiri, maka tidak bisa menggerakkannya. Bila bayi adalah anak pertama, maka ia bergerak ke bawah sekitar 2 minggu sebelum kelahiran. B. Dukungan Keluarga 1. Definisi Menurut Friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. 2. Fungsi Dukungan Keluarga Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu a. Dukungan informasional keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi, b. Dukungan penilaian keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan, perhatian, c. Dukungan instrumental keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, terhindarnya penderita dari

kelelahan, d. Dukungan emosional keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspekaspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan (Akhmadi, 2009, 1). 3. Sumber dukungan keluarga Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga eksternal (Friedman, 1998). 4. Manfaat dukungan keluarga Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Akhmadi, 2009, 2). Friedman (1998) menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan) dan efek-efek utama (dukungan sosial secara langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan) pun

ditemukan. Sesungguhnya efek-efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi berfungsi bersamaan. Secara lebih spesifik, keberadaan dukungan sosial yang adekuat terbukti berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Akhmadi, 2009, 2). 5. Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga Menurut Friedman (1998), ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah (Akhmadi, 2009, 3). 6. Peran Suami Selama Masa Kehamilan dan persalinan Ada delapan cara peran suami selama masa kehamilan dan persalinan yaitu a. Tenangkanlah rasa ketidaknyaman istri anda, Selama awal kehamilan sering terjadi mual muntah (morning sickness), rasa lelah, perubahan perasaan, dan nafsu makan

yang berkurang. Lakukanlah sesuatu untuk menenangkan rasa tidak nyaman yang dirasakan istri, b. Berikan perhatian dan berusaha memahami keadaaan ini sehingga istri anda mengerti bahwa anda mengasihinya. Dengarkan kekuatirannya dan keluhannya dengan penuh perhatian, c. menemani istri anda memeriksa kehamilannya ke dokter akan memberinya perasaan tenang dan lebih percaya diri. Calon ayah pun perlu mengetahui apa yang terjadinya selama kehamilan, d. Binalah ikatan dengan calon bayi, Bicaralah dan bacakan cerita untuk bayi dalam kandungan istri, dan rasakan tendangan dan gerakan bayi di perut istri. Ikuti terus perkembangan calon bayi anda, e. Banyak hal yang akan anda berdua persiapkan untuk calon bayi anda mulai dari membeli segala perlengkapan bayi, pakaian, ranjang sampai memilih nama bayi, f. Makanlah bersama dengan sehat, Makanan yang bernutrisi sangat penting dalam kehamilan, g. Lengkapi diri anda dengan pengetahuan, tentang kehamilan dan persalinan. Sehingga anda dapat lebih mengerti setiap perkembangan dan perubahan pada istri anda dan juga mempersiapkan diri menghadapi tanda-tanda awal persalinan istri anda, h. Temani saat proses persalinan, Ketika hari persalinan tiba bersiaplah menemani istri anda melalui proses persalinannya (Suririnah, 2008, hlm. 143). C. Kepatuhan Ibu 1. Definisi Kepatuhan adalah tingkat ketaatan penderita melaksanakan cara pengobatan dan perilaku seperti yang disarankan oleh dokternya atau yang lain ( Suparyanto, 2010 1).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Dalam hal kepatuhan Carpenito L.j.(2000) berpendapat bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan adalah segala sesuatu yang dapat berpengaruh positif sehingga penderita tidak mampu lagi mempertahankan kepatuhanya, sampai menjadi kurang patuh dan tidak patuh. Adapun faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan diantaranya: Pemahaman tentang instruksi, Seseorang mungkin tidak mematuhi instruksi jika ia salah paham tentang instruksi yang diberikan padanya. Ley dan Spelman tahun 1967 menemukan bahwa lebih dari 60% responden yang di wawancarai setelah bertemu dengan dokter salah mengerti tentang instruksi yang diberikan kepada mereka. Kadang kadang hal ini disebabkan oleh kegagalan professional yaitu kesalahan dalam memberikan informasi lengkap, penggunaan istilah-istilah medis dan memberikan banyak instruksi yang harus di ingat oleh penderita ( Suparyanto, 2010 1). a.