BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Audit sistem informasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan Good

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan pengerjaan dikarenakan sistem saling terintegrasi sehingga

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi bahkan menjadi hal sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, oleh karena itu harus ada tata kelola dan manajemen teknologi

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada bidang teknologi sistem informasi dan manajemen. Dua ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. Guna menunjang profesionalisme sebagai akuntan publik, maka auditor dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat ketergantungan dunia bisnis terhadap teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BAB I PENDAHULUAN. dan memasuki hampir pada semua bidang kehidupan terlebih kepada dunia bisnis,

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah

BAB I PENDAHULUAN. pusat untuk mengatur pemerintahannnya sendiri. Kewenangan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut dapat disajikan secara transparan dan akuntabel. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Visi Universitas XY pada tahun 2025 adalah menjadi. kecendekiaan. Salah satu misi untuk mewujudkan visi tersebut adalah

Evaluasi Kesesuaian Struktur Organisasi Pengelola Teknologi Informasi dengan Rencana Jangka Panjang Instansi (Studi Kasus pada Dinas XYZ)

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan berkembangnya era globalisasi, maka manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. untuk mensejahterakan masyarakat, tidak dipergunakan untuk kepentingan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah diberi kewenangan untuk penyelenggaraan pengelolaan

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. publik diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dalam organisasi/instansi. Hal ini ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

BAB I PENDAHULUAN. menuntut pembangunan yang merata di setiap daerah sehingga pembangunan

BAB I PENDAHULUAN I.1

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.indonesia memasuki era otonomi

BAB I PENDAHULUAN. kelola TI yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing instansi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah daerah (Udiyanti dan Darmawan, 2014). Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini dibeberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. hal pengelolaan keuangan dan aset daerah. Berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan ( SAP ) yang telah diterima secara umum.

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Ulum, 2004). (Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Penyelenggaraan organisasi pemerintahan haruslah selaras dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance). Untuk mewujudkan tata. kelola tersebut perlunya sistem pengelolaan keuangan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dengan seringnya pergantian penguasa di negara ini telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. aparatur pemerintah yang berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

BAB I PENDAHULUAN. Akuntanbilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

MEMUTUSKAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SOE TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN PENGADILAN AGAMA SOE.

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan untuk dewan komisaris, manajemen, dan personel lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BUPATI BANDUNG BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA UNIVERSITAS BINA DARMA MENGGUNAKAN COBIT 5.0

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Perhatian besar terhadap praktik

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang dari dilakukan penelitian ini,

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA DENGAN KERANGKA KERJA COBIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. korupsi baik di level pusat maupun daerah menjadi penyebab utama hilangnya

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan diterapkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan proses penelitian. 1.1. Latar Belakang Istilah Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) mulai banyak digunakan untuk menggantikan istilah sistem informasi manajemen yang berkembang di awal tahun 1970-an. Teknologi informasi merupakan salah satu komponen dari Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS). Istilah Sistem Informasi memiliki pengertian bahwa sistem tersebut menghasilkan informasi yang berguna dengan menggunakan teknologi informasi, dengan kata lain disebut pula dengan istilah Sistem Teknologi Informasi. Di dalam organisasi pemerintah sistem informasi dapat diterapkan di fungsi-fungsi organisasi seperti fungsi atau bagian atau departemen akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan sebagainya. Jika diterapkan pada bidang akuntansi maka menjadi sistem informasi akuntansi, jika diterapkan pada bidang keuangan akan menjadi sistem informasi keuangan. Sistem Informasi Manajemen terdiri dari sistem informasi akuntansi dan sistem informasi keuangan, sistem informasi produksi, dan sistem informasi sumber daya manusia (Jogiyanto, 2009). 1

Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) yang diterapkan di DPPKAD Kabupaten Ende merupakan salah satu program aplikasi yang ada di organisasi sektor publik khususnya di Pemerintah Kabupaten Ende. Program aplikasi ini dikembangkan oleh BPKP untuk membantu pengelolaan keuangan daerah baik ditingkat SKPKD (sebagai entitas pelaporan) dan ditingkat SKPD (sebagai entitas akuntansi) dengan tujuan agar dapat digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya dan agar pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerah dan menyusun laporan keuangan lebih akurat, tepat waktu, transparan dan akuntabel. Adanya penerapan aplikasi tersebut sesuai mandat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, antara lain diperlukan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi, dalam hal ini pengendalian atas penerapan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). Berdasarkan temuan BPK RI atas pemeriksaan sistem pengendalian intern Tahun Anggaran 2013, masih terdapat kelemahan pengendalian atas penerapan sistem aplikasi komputer pengelolaan keuangan, sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan atas aplikasi SIMDA cukup besar dengan total biaya yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Ende sejak masa persiapan penggunaan aplikasi yaitu Tahun Anggaran 2008 sampai dengan masa penggunaan aplikasi yaitu Tahun Anggaran 2013 adalah cukup sebesar namun aplikasi yang digunakan belum sepenuhnya menjadi alat pengendalian dan

pengawasan yang memadai dalam penyusunan anggaran dan laporan keuangan Tahun Anggaran 2013. Selain itu penelitian dilakukan untuk mengetahui peranan pengendalian teknologi informasi dalam hal ini SIMDA Keuangan telah dapat merepresentasikan tujuan keandalan sistem informasi yang berdampak terhadap keandalan laporan keuangan. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi pengendalian teknologi informasi (IT Governance Control) terhadap penerapan SIMDA Keuangan dengan menggunakan rerangka COBIT 5 (Control Objectives for Information and Related Technology). Evaluasi terhadap sistem informasi perlu dilakukan karena selain dana investasi yang besar juga disebabkan karena melibatkan hampir seluruh posisi kunci dan bahkan seluruh anggota organisasi, selain itu faktor risiko, pengendalian internal dan dampaknya apabila terjadi permasalahan yang sangat vital dan kompleks. Pihak manajemen dapat melakukan evaluasi dengan membentuk tim penelitian untuk melakukan survey sedangkan dari unsur tata kelola organisasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah audit, termasuk pengendalian internal dan tata kelola teknologi informasi (Gondodiyoto, 2007). Sehubungan dengan kondisi permasalahan yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengendalian terhadap penerapan teknologi informasi dengan judul penelitian: EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH (SIMDA) MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK STUDI PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) KABUPATEN ENDE

1.2. Rumusan Masalah Adanya penerapan teknologi informasi di fungsi-fungsi organisasi pemerintah antara lain Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) pada DPPKAD Kabupaten Ende sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengamanatkan bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi yang meliputi pengendalian umum dan pengendalian aplikasi, disamping itu aplikasi SIMDA membutuhkan biaya investasi yang besar namun hingga pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK Tahun Anggaran 2013 atas penerapan sistem aplikasi komputer pengelolaan keuangan masih ditemukan kelemahan pengendalian atas penerapan aplikasi tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian internal pada unit tata kelola teknologi informasi atas penerapan SIMDA Keuangan belum efektif. 1.3. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana kondisi tingkat kapabilitas (level of capability) pengendalian SIMDA Keuangan di DPPKAD Kabupaten Ende? 2. Upaya-upaya apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tingkat kapabilitas (level of capability) pengendalian SIMDA Keuangan yang diharapkan di DPPKAD Kabupaten Ende?

1.4. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Mengukur tingkat kapabilitas pengendalian teknologi informasi SIMDA Keuangan dengan berpedoman pada COBIT 5. 2. Memberikan rekomendasi perbaikan dengan berpedoman pada COBIT 5. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi subyek penelitian sebagai berikut : 1. Pihak manajemen DPPKAD Kabupaten Ende akan dapat mengetahui dan mengurangi kesenjangan tingkat kapabilitas (level of capablity) pengendalian teknolgi informasi dalam hal ini SIMDA Keuangan. 2. Mengidentifikasi temuan-temuan berupa kesalahan prosedur yang ada dan berpotensi memunculkan risiko guna membentuk saran rekomendasi penanganan serta perbaikannya. 3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya baik dalam hal teori maupun metode penelitian. 1.6. Proses Penelitian Penelitian ini melakukan Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Ende.

Mulai Tahap Awal Latar belakang, merumuskan masalah,tujuan dan manfaat penelitian Studi Literatur terkait dengan COBIT 5 Tahap Pemecahan Masalah Mengidentifikasi proses-proses yang akan dilakukan penilaian tingkat kapabilitas (level of capability) sesuai pedoman COBIT 5 Menetapkan sampel dan merancang wawancara terstruktur Melakukan observasi dan mempelajari dokumen Melakukan penilaian terhadap SIMDA dengan berpedoman pada Process Assessment Model (PAM) COBIT 5 Menganalisis kesenjangan tingkat kapabilitas yang muncul pada pengendalian SIMDA dengan COBIT 5 Tahap Perumusan Hasil Tahap Analisa Data Tahapa Akhir Membuat Kesimpulan Memberikan rekomendasi upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi Selesai Gambar 1.1 Tahap Penelitian