BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. (2007:136) bahwa narasi berusaha menjawab: Apa yang telah terjadi? Setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai upaya

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kognitifnya. Costa (1988) mengkategorikan proses pembelajaran menjadi tiga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan nasional yang ingin dicapai dicantumkan dalam UUD 45 yaitu. mencapai tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IV SD Inpres Randomayang Melalui Metode Pemetaan Pikiran (Mind Mapping)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. inovasi dalam pembelajaran pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya manusia yang cerdas serta mampu bersaing di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara berkembang seperti di indonesia. Undang Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, menuntut adanya peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diorganisasikan dan diarahkan pada pencapaian lima pilar pengetahuan: belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hasim Bisri, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembelajaran merupakan sistem yang bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahyu Handining Tyas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mempelajari pengetahuan berdasarkan fakta, fenomena alam, hasil pemikiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Pada umumnya, orang-orang memilih menggunakan media tulisan dalam

2015 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BABI. Economic Risk Consultant (PERC), Indonesia memiliki daya saing PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, perdagangan bebas, dan otonomi daerah telah mendesak

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengajar (Pembelajaran). Nilai yang baik menunjukkan bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan pula dalam memproduksi suara atau bunyi bahasa yang terdapat. menerima konsep-konsep ilmu pengetahuan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan, manusia selalu berusaha mengembangkan dirinya untuk dapat menghadapi tantangan dan segala perubahan yang terjadi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat ini. Oleh sebab itu masalah pendidikan merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan lebih baik menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas dan relevansinya. Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis dan akan selalu menuntut perubahan dan perbaikan secara terus menerus agar tujuan dari pendidikan tercapai dengan maksimal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan yang selalu berusaha melakukan perubahan untuk menciptakan generasi muda dengan kuantitas yang berkualitas, serta memiliki keterampilan dan keahlian yang unggul dibidangnya, sehingga nantinya diharapkan mampu untuk memenuhi tuntutan dunia kerja dan membawa perubahan besar bagi bangsa kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Perubahan dan perbaikan yang dilakukan salah satunya dapat berupa memilih metode mengajar yang tepat. Metode mengajar adalah salah satu sarana interaksi antara pendidik dan peserta didik yang dalam hal ini adalah guru dengan siswa. Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara professional, guru harus dapat

2 memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam memilih berbagai metode mengajar yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Al Falah Bandung ditemukan bahwa: 1. Nilai akhir siswa belum maksimal yang rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 75 dari skala 100. (Lampiran B4 dan B5). 2. Proses belajar mengajar dinilai lebih banyak didominasi oleh guru (teacher centered) atau bersifat konvensional. (Lampiran A10). 3. Materi pembelajaran Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendalian Elektromagnetik dianggap sulit untuk dipahami oleh para siswa. (Lampiran A7). 4. Siswa belum mengetahui bagaimana cara yang mudah untuk memahami pelajaran ini. (Lampiran A7). 5. Suasana kelas terlihat sangat pasif. (Lampiran A10). Mengoperasikan Sistem Pengendalian Elektromagnetik adalah Standar Kompetensi praktikum, jika di dalam proses belajar mengajar tidak didasari dengan teori dasar yang benar, dikhawatirkan pada saat melakukan praktikum siswa tidak mampu dan tidak mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan di saat praktikum. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil pengamatan peneliti ketika siswa melakukan praktikum. Tidak sedikit siswa yang melakukan kesalahankesalahan dalam praktikum karena kurangnya pemaham siswa terhadap teori dasar yang diberikan. Untuk dapat memahami suatu materi pembelajaran, tidak cukup hanya dilakukan dengan mencatat, membaca dan kemudian menghafal materi tersebut. Tetapi perlu dilakukan langkah-langkah strategis agar materi tersebut terkuasai sepenuhnya dan mengingatnya lebih lama. Teknik mind map menarik perhatian peneliti untuk dapat melakukan penelitian guna meningkatkan hasil belajar siswa dengan meningkatkan kreatifitas siswa dalam memahami suatu konsep materi

3 pelajaran sehingga segala informasi yang diserap tersebut tersimpan di dalam otak mereka dalam jangka waktu yang lama. Teknik mind map ditemukan dan dipopulerkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974 seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Hasil penelitian Rogger Sperry pada tahun 1960 menunjukan bahwa otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel syaraf, melainkan dikumpulkan pada sel-sel syaraf yang bercabang yang apabila dilihat sekilas tampak seperti cabangcabang pohon. Dengan demikian, apabila kita menyimpan informasi di dalam otak sesuai dengan cara kerja otak alami, maka akan semakin baik informasi tersebut tersimpan dan hasil akhirnya proses belajar akan semakin mudah. Tony Buzan (2006) mengemukakan bahwa: Otak manusia bekerja mengolah informasi melalui mengamati, membaca, atau mendengar tentang sesuatu hal berbentuk hubungan fungsional antar bagian (konsep, kata kunci), tidak parsial terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap. Marsh (2007:1) mengungkapkan bahwa sekitar 80-90% informasi yang di terima dari lingkungan dalam bentuk visual serta setiap jam otak mengolah 36.000 gambar. Otak manusia secara mental dibagi menjadi dua yaitu otak kiri dan otak kanan. Berikut ini adalah gambaran mental otak manusia. Gambar 1.1 Peta Mental Otak manusia Sumber: Maurizal Alamsyah (2009:14)

4 Dari gambar 1.1 di atas, tampak bahwa belahan otak kiri terutama berhubungan dengan aktifitas-aktifitas seperti bahasa, menulis, membaca, mendengar, menghitung, logika, analisis, urutan dll. Sementara belahan otak kanan berhubungan dengan hal-hal seperti kreatifitas, konseptual, seni/warna, musik, emosi, imajinasi dan sebagainya. Dalam menyimpan informasi, belahan otak kiri cenderung memiliki sifat memori jangka pendek sedangkan belahan otak kanan justru dapat menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama. Pada umumnya sekolah-sekolah mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi lebih mengutamakan keterampilan otak kiri dalam belajar ketimbang menggunakan keterampilan otak kanan. Oleh karena itu, ketika siswa belajar, sering merasa kesulitan dalam meyerap pelajaran. Pelajaran yang telah dipelajari terkadang hilang begitu saja dalam waktu yang singkat. Kondisi di atas disebabkan karena tidak ada keseimbangan dalam mengoptimalkan potensi kedua belah otak, dan penyimpanan informasi yang telah di serap tidak sejalan dengan cara kerja alami otak. Mind map merupakan pembaharuan cara belajar dan teknik mencatat yang tepat jika dibandingkan dengan cara belajar dan teknik mencatat yang selama ini dilakukan, hal ini dikarenakan metode mind map memiliki konsep yang sesuai dengan cara kerja alami otak dalam mengolah informasi. Struktur alamiah mind map berupa radial yang memancar keluar dari gambar sentral, penggunaan garis lengkung, gambar, warna, kata serta elemen lainnya dapat melibatkan secara aktif kerja otak kiri dan otak kanan manusia secara seimbang dan bersamaan. Menurut penelitian, belajar dengan menggunakan otak kiri dan otak kanan akan membuat kita lebih berkonsentrasi, cepat dalam menyerap dan memahami suatu konsep pelajaran, dapat mengingat informasi dalam waktu yang lebih lama, belajar akan menjadi lebih menyenangkan dan lebih bermakna. Belajar menggunakan mind map dapat merangsang siswa untuk meningkatkan kreatifitas berpikir dalam mengembangkan ide melalui hubungan antar bagian-bagian informasi yang saling terpisah. Selain itu dengan mind map memungkinkan siswa untuk fokus pada pokok bahasan serta memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci secara keseluruhan, dan yang paling

5 penting yaitu mind map yang di buat siswa akan lebih mudah dipahami dan di ingat oleh siswa itu sendiri. Dengan melihat asumsi-asumsi tersebut di atas, peneliti mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode mind map untuk meningkatan pemahaman siswa mengenai konsep materi kontrol motor sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pemikiran tersebut kemudian dituangkan dalam judul penelitian Penerapan Metode Mind Map Dalam Pemahaman Konsep Sistem Pengendalian Elektromagnetik. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini didasari atas pengkajian mengenai kesulitan siswa terhadap pemahaman materi tentang sistem pengendalian elektomagnetik pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendalian Elektromagnetik. Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan pemikiran di atas maka perlu dilakukan perumusan masalah sebagai acuan yang hendak dikaji pada penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perbandingan aktifitas belajar mengajar di kelas menggunakan metode mind map dan metode konvensional? 2. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode mind map dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode mind map dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi kontrol motor. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui perbandingan aktifitas belajar mengajar menggunakan metode mind map dan metode konvensional. 2. Mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode mind map dan hasil belajar siswa yang menggunakan metode konvensional.

6 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini akan memberikan pengalaman, wawasan dan pelajaran yang berharga tentang bagaimana menerapkan strategi belajar mengajar dan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga tujuan dari pembelajaran tercapai dengan maksimal, khususnya dalam penggunaan metode mind map terhadap hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendalian Elektromagnetik. 2. Bagi siswa, melalui metode pembelajaran ini diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran yang mereka terima dari guru, sehingga belajar akan lebih menyenangkan, komunikatif, aktif dan kreatif. Selain itu, belajar dengan metode mind map diharapkan dapat membangun kepercayaan diri siswa mengenai potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat memacu siswa untuk terus berkembang. 3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan tujuan, jenis dan sifat materi yang diajarkan sehingga dapat mengurangi permasalahan yang muncul pada kegiatan belajar mengajar. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi kepala sekolah kepada para guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang sesuai demi tercapainya tujuan dan peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar. 1.5 Batasan Masalah Fokus permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada metode pembelajaran mind map dan metode pembelajaran konvensional.

7 2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Al Falah Bandung pada Standar Kompetensi Mengoperasikan Sistem Pengendalian Elektromagnetik. 3. Hasil belajar belajar yang diungkap pada penelitian ini yaitu pada ranah kognitif (pengetahuan, pemahaman dan penerapan), ranah afektif (penerimaan, partisifasi, penilian, dan pengorganisasian) dan ranah psikomotor (kesiapan, gerakan terbimbing, dan gerakan terbiasa). 1.6 Anggapan Dasar Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode pembelajaran memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar dan membawa pengaruh besar pada hasil belajar. 2. Ketidaktepatan dalam memilih metode pembelajaran akan mempengaruhi minat dan keinginan siswa dalam belajar. 3. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah tugas seorang guru yang profesional. 1.7 Hipotesis Hipotesis penelitian ini sebagai berikut: H 0 : Tidak terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind map dan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. H 1 : Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran mind map dan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. 1.8 Struktur Organisasi Skripsi BAB I Pendahuluan, dalam bab ini mengemukakan tentang: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, anggapan dasar, hipotesis dan struktur organisasi skripsi. BAB II Landasan Teori, pada bab ini menguraikan teori-teori tentang: metode mind map, manfaat dan kegunaan mind map, kelemahan metode mind

8 BAB III BAB IV BAB V map, langkah-langkah membuat mind map, penggunaan mind map pada proses pembelajaran, konsep dan pemahaman konsep, serta teori hasil belajar. Metodologi Penelitian, pada bab ini menguraikan tentang: metode penelitian, desain penelitian, alur penelitian, paradigma penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data serta uji instrumen penelitian dan metode analisis data. Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menguraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil analisis dan pembahasannya. Kesimpulan dan Saran, pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan yang diambil dan saran yang diberikan.