BAB I PENDAHULUAN. sebagai persembahan untuk para putri raja atau sebagai hadiah kepada raja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Batuan jenis ini memiliki komposisi kandungan kimia yang berbeda-beda. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

TESIS PENGARUH GAYA HIDUP HEDONIS, KECANDUAN BERBELANJA, KETERLIBATAN FASHION TERHADAP PEMBELIAN TIDAK TERENCANA PRODUK FASHION GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. up, dan lainnya. Selain model dan warna yang menarik, harga produk fashion

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan selanjutnya brand bisa menjadi nama yang dianggap mewakili

BAB 1 Perilaku Konsumen

I. PENDAHULUAN. jenis serta bentuknya yang bermacam-macam.batu akik dengan kualitas terbaik

BAB I PENDAHULUAN. berkelompok itu juga yang mendorong manusia untuk menyatukan dirinya dengan kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya serta merta berhubungan dengan seks dan hura-hura saja, namun. sebuah kesenangan juga berhubungan dapat dengan materi.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan masyarakat yang sering mengunjungi mall atau plaza serta melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan pembelian tanpa rencana atau impulsive buying.

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. penyalahan terhadap hak legal dari suatu organisasi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini emas semakin disukai sebagai salah satu pilihan investasi, sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya mementingkan merek merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola dianggap sebagai salah satu olah raga yang paling populer di

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

Oleh : M. Dian Azhari F BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengembangkan tempat perbelanjaan. Pola

BAB I PENDAHULUAN. merek-merek kuat dan terkenal menjadi rebutan pebisnis dan diperjual belikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah menjadi salah satu pangsa pasar terbesar dalam industri UKDW

Strategi Komunikasi dan Promosi Sungai Musi pada Program Pengembangan Waterfront City

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang. Tempat yang nyaman untuk ngobrol lama bersama teman hingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kepemilikan barang. Hal tersebut sesuai dengan Fadila dan Hidayati (2013) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. informasi dan gaya hidup. Globalisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I. PENDAHULUAN. kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi semakin pesat. Hal ini

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF. Kebutuhan manusia dapat dibagi sesuai tingkat kepentingan atau prioritas

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Berawal pada pembelian offline yang biasa kita lakukan dari toko ke toko,

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini periklanan sangat dibutuhkan untuk menunjang peningkatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sukses di tengah ketatnya persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Niat beli merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bagus Nurul Akbar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain (Pandini, 2016).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekali bermunculan iklan-iklan yang ditayangkan ditelevisi, khususnya

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. hasil pembahasan penelitian. Dengan beberapa keterbatasan yang ada, hasil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Batu akik telah menjadi suatu fenomena yang menarik di Indonesia saat ini,

BAB II LANDASAN TEORI. (1994) sebagai orang yang memiliki uang untuk dibelanjakan dan tinggal di kota

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dikonsumsi atau digunakannya. Banyak faktor yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam pikiran setiap individu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA PATEN DAN PEMERIKSA MEREK

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh peningkatan kualitas maupun desain keramik untuk mendapatkan

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan daya beli masyarakat Indonesia saat ini sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu tidak terlibat dalam hal merencanakan pembelian produk

BAB I PENDAHULUAN. mengelola loyalitas menjadi tantangan berat bagi pemasar. Jika pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perdagangan internasional dan pembentukan ekonomi dan politik blok perdagangan telah terasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, negara-negara di dunia

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Sebagaimana diketahui bahwa merek merupakan pembeda antar satu produk dengan produk

BAB I PENDAHULUAN. pertanyaan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Merek adalah aset yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Batu permata merupakan salah satu benda memiliki nilai tukar tinggi yang ada sejak jaman dahulu kala. Dibuktikan dengan adanya bukti permata sebagai persembahan untuk para putri raja atau sebagai hadiah kepada raja. Asal-mula Sejarah Batu Intan Berlian berasal dari Yunani kuno Adamas yang berarti baik, tidak dapat diubah, tidak bisa dipecahkan, tidak dapat dilemahkan. Diamonds diperkirakan telah terlebih dahulu diakui dan ditambang di India, di mana deposito aluvial yang signifikan dari batu bisa ditemukan berabadabad yang lalu di sepanjang sungai Penner, Krishna dan Godavari. Berlian telah dikenal di India selama setidaknya 3.000 tahun, tetapi kemungkinan besar 6.000 tahun. Berlian telah dihargai sebagai batu permata sejak menggunakan mereka sebagai ikon agama di India kuno. penggunaan alatalat mereka dalam ukiran juga tanggal untuk awal sejarah manusia. Popularitas berlian telah meningkat sejak abad ke19 karena pasokan meningkat, meningkatkan pemotongan dan polishing teknik, pertumbuhan ekonomi dunia, dan iklan yang inovatif dan sukses kampanye. Ada banyak permata yang terkenal di dunia dimana memiliki harga yang sangat mahal Koh I Noor salah satunya. Koh I Noor merupakan permata berwarna jernih yang di akui sebagai batu yang tanpa cacat (flawless) sehingga dalam beberapa situs dituliskan tak ternilai harganya dan menempati peringkat 1

digilib.uns.ac.id 2 pertama dalam 10 berlian termahal di dunia. Ada pula berlian terbesar di dunia yang memiliki harga triyunan. Indonesia yang merupakan pertemuan dari dua jalur cincin api dunia yaitu suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Di dunia internasional batu mulia dikenal dengan gemstone sementara di Indonesia dikenal dengan batu akik. Fenomena batu akik di Indonesia juga mencapai titik yang luar biasa, dimana batu ini dulu hanya dipakai oleh orang tua saja namun kini mulai diminati oleh para anak muda bahkan wanita. Antusiasme ini juga menjadikan batu akik memiliki harga yang kian melambung, bahkan ini juga terjadi dipertambangan batu itu sendiri. Harga batu kini mencapai 300-400% dibanding sebelum jenis produk ini tenar dipasaran, bahkan ada beberapa jenis batu yang memiliki kenaikan harga hingga lebih dari 500%. Batu bacan yang berasal dari Halmahera Utara yang merupakan jenis batu chalcedony (kalseidon) merupakan jenis batu termahal di Indonesia. Banyak public figure yang menggunakan batu akik yang membuat masyarakat menjadikan jenis batu tersebut sangat diminati masyarakat. Sebagai contoh batu sunge dareh yang melekat di jari manis mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, batu asal sumatera barat ini menjadi buruan para kolektor dengan harga yang tinggi pula.

digilib.uns.ac.id 3 Surakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Solo merupakan kota terbesar ketiga belas (13) di Indonesia dan kedua (2) di Jawa Tengah merupakan salah satu pusat budaya di Jawa dan juga memiliki pasar barangbarang seni yang telah ada selama ratusan tahun. Solo merupakan salah satu pusat bisnis dan juga masuk dalam sepuluh besar kota untuk investasi terbaik di Indonesia. Perkembangan solo menjadi kota besar juga mulai nampak dengan banyak dibangunnya gedung-gedung, hotel, pusat perbelanjaan dan juga perkantoran. Menurut Heine dan Phan (2011) kota akan lebih memiliki konsumsi barang mewah dan fahion yang tinggi. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Zhang dan Kim (2013) dimana kota yang telah maju akan meningkatkan pola konsumsi masyarakat terhadap barang-barang prestige. Hal ini yang menjadi pertimbangan penulis untuk menjadikan Surakarta sebagai tempat penelitian. Perilaku pembelian produk ini merupakan bentuk dari perilaku pembelian produk fashion dimana fungsi dari produk ini untuk penunjang penampilan bagi si pemakai bukan didasarkan pada manfaat langsung atas produk atau fungsi fisik produk. Sehingga unsur intrinsik dari produk lebih menguatkan daripada sisi ekstrinsik produk. Begitu pula bentuk rangsangan yang diterima oleh konsumen berbeda dari produk-produk yang umum atau berdasar pada fungsi. Dalam penelitiannya Shukla (2012) menerangkan dimensi nilai mempengaruhi niat beli dari konsumen produk fashion. Hal ini juga dibuktikan secara nyata ketika kita menemui bentuk fahion yang terkadang kurang sesuai dengan fungsi utama dari suatu produk. Penilaian dari orang lain sangat

digilib.uns.ac.id 4 mempengaruhi pembelian produk ini, meskipun beberapa juga membeli untuk memberikan kesan pada orang lain. Yoo dan Lee (2009) menyatakan jika materialistisme, citra diri dan persepsi pada status diri akan mempengaruhi pemilihan produk fashion. Faktor hedonis merupakan hal yang sangat lazim bagi produk-produk fashion seperti yang diungkapkan oleh Dhurup (2014). Peneliti lain seperti Shukla (2012) juga mengemukakan jika nilai hedonism akan mempengaruhi dalam niat membeli suatu produk. Selain itu Shukla (2012) juga menyetujui jika nilai akan status diri juga mempengaruhi niat pembelian. Produk ini juga dapat dikategorikan dalam barang mewah dimana jika didasarkan pada harga yang relative tinggi atau mahal. Beberapa hal yang mendasari pembelian barang mewah adalah persepsi tentang barang mewah tersebut. Hung et al (2011) menyatakan jika pengaruh sosial mempengaruhi dalam pemilihan barang atau merek mewah. Bearden dan Etzel (1982) juga menyatakan jika pengaruh sosial akan memperkuat minat beli konsumen terhadap suatu produk. Persepsi terhadap barang mewah juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dari pemilihan produk mewah. Berton et al (2009) juga mengemukan jika persepsi terhadap barang mewah menjadi faktor penentu niat beli dari konsumen, dimana dibagi menjadi dua yaitu: persepsi dan pengaruh sosial. Berton et al (2009) menyebutkan jika nilai fungsional menjadi dasar pertama dari persepsi ini. Kemudian diikuti oleh nilai pengalaman yang

digilib.uns.ac.id 5 dikemukakan oleh Vigneron dan Johnson (2009) dan nilai simbolis yang dikemukakan oleh Truong et al (2008). Ahmad et al (2013) menyatakan jika etnosentrisme, materilistisme, kenyamanan, minat atas keunikan dan vanity menjadi penentu keputusan pembelian pada produk mewah. Produk batu akik merupakan perhiasan yang menunjang penampilan bagi penggunanya. Sujatha dan Kumaresan (2013) menyatakan produk perhiasan merupakan produk yang terpengaruh oleh gaya hidup (lifestyle) dari konsumen atau penggunanya. Dari hasil penelitiannya ditemukan jika gaya hidup akan mempengaruhi bentuk niat pembelian atas perhiasan. Wijayanti dan Seminari (2013) juga menerangkan pengaruh gaya hidup dalam niat pembelian produk handphone. Meskipun berbeda secara bentuk fisik antara handphone dengan perhiasan, namun bila dilihat dari fungsinya kedua produk tersebut merupakan produk fashion yang berperan dalam menunjang penampilan yang memberikan sebuah posisi tertentu dalam sebuah kelompok bagi pemilik atau penggunanya. Penelitian ini merupakan pengembangan dan penggabungan dari beberapa konsep yang diambil dari penelitian Shukla (2012), Sujatha dan Kumaresan (2013), Monkhouse et al (2012) serta dari Wijayanti dan Seminari (2013). Dari pembahasan diatas disusunlah penelitian ini dengan judul: ANALISIS DIMENSI NILAI TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK FASHION (Studi Kasus Konsumen Batu Akik di Surakarta).

digilib.uns.ac.id 6 B. RUMUSAN MASALAH Apakah dimensi nilai berpengaruh pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta? C. TUJUAN 1. Menguji secara empiris pengaruh nilai materialisme pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta. 2. Menguji secara empiris pengaruh citra diri pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta. 3. Menguji secara empiris pengaruh persepsi terhadap status pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta. 4. Menguji secara empiris pengaruh nilai hedonisme pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta. 5. Menguji secara empiris pengaruh gaya hidup pada niat pembelian batu akik pada konsumen di kota Surakarta. D. MANFAAT 1. Bagi Akademisi Akan menambah pemahaman tentang keputusan pembelian produk fashion dan juga akan menambah pengetahuan tentang persepsi konsumen terhadap barang mewah. 2. Bagi Praktisi Akan menjadi acuan pemasaran batu mulia pada umumnya dan batu akik pada khususnya dengan mengembangkan system pemasaran yang didasarkan pada variable-variabel yang mempengaruhi niat pembelian konsumen batu mulia.