Keywords: Education, Knowledge, Support Husband, The Incidence Anaemia in Pregnant Women

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KONSUMSI TABLET BESI (FE) DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH KOTA BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN ANEMIA DI PUSKESMAS RUMBAI

Kata Kunci: Hamil, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, PENDIDIKAN IBU, KONSUMSI TABLET FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RB BHAKTI IBU KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Relationship between Consumption of Iron Supplements and Malaria Infection with Anaemia among Pregnant Mothers, in Ambon City

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BUMI EMAS KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2016

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Mella Yuria RA*, Tri Mulyasari**

ABSTRAK. Rini Astuti 1, Raudhatun Nuzul ZA 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PUWERI KABUPATEN SUMBA BARAT

Oleh : Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

Leli Laelasari 1, Lia Natalia 2 ABSTRAK

Kalimantan Selatan. RS Pelita Insani Martapura, Kalimantan Selatan *Korespondensi :

Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT ANEMIA SELAMA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU MULTIGRAVIDA DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS POLANHARJO, KLATEN

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI BLUD RS KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEFISIENSI ZAT BESI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANDUS PALEMBANG

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Transkripsi:

Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Dan Dukungan Suami Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Kabupaten Barito Kuala Tahun 2016 Relationship of Education, Knowledge and Support Husband With The Anaemia Incidence In Pregnant Women In Barito Kuala District Tabunganen Public Health Center Work Area In 2016 Norfai*, Khairul Anam, Deni Suryanto Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Jl. Adhyaksa No. 2, Kayu Tangi, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan *korespondensi : norfai92@gmail.com Abstract Anemia is a condition in which the hemoglobin level in the blood is reduced or lower than normal which is less than 11.0 gr/dl. Cases of iron deficiency anaemia in pregnant women in Barito Kuala District Tabunganen Public Health Center Work Area by 71.2% with the number 2 ranked highest of the 19 health centers located in Barito Kuala. This research aims to study and explain the relationship of education, knowledge and support her husband with the incidence anaemia in pregnant women in Barito Kuala District Tabunganen Public Health Center Work Area. This research is an analytic survey with cross sectional approach. The sample of the as many as 81 respondents with the sample collection in purposive sampling. Data were collected using a questionnaire, the results of data collection were analyzed using univariate statistics, bivariate with chi square test using a computer program tools. So the results obtained that respondents who suffer from anaemia of 65.4%. Variables significantly associated with the incidence anaemia (p-value < 0.05) is education, knowledge, and support her husband. Suggestion given is increasing knowledge by way of counseling to the pregnant women and the husband on the importance of maintain the health of mothers during pregnancy by means of inspections pregnancy with regular, especially examination of levels of hemoglobin. Keywords: Education, Knowledge, Support Husband, The Incidence Anaemia in Pregnant Women Pendahuluan Anemia pada kehamilan adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak memiliki cukup sehat sel darah merah. Sel darah merah menyediakan oksigen kejaringan tubuh. Anemia defisiensi besi adalah penurunan jumlah sel darah merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu sedikit. Zat besi merupakan komponen utama dari hemoglobin dan penting untuk fungsi yang tepat (1). Kekurangan zat besi pada kehamilan dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak. Pada ibu hamil dapat mengakibatkan keguguran, lahir sebelum waktunya, berat badan lahir rendah, pendarahan sebelum dan selama kehamilan bahkan dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan janinnya. Ibu hamil dengan anemia zat besi tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi pada janinnya secara optimal sehingga janin sangat berisiko terjadinya gangguan kematangan organorgan tubuh janin dan risiko terjadinya prematur (2). World Health Organization (WHO) tahun 2005 memperkirakan lebih dari setengah wanita hamil di dunia mempunyai tingkat hemoglobin (Hb) mengarah ke anemia (<11gr/dl) (3). Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia pada ibu hamil juga berhubungan dengan meningkatnya kesehatan ibu, anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi lainnya (4). Masalah-masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masalah tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), penyakit infeksi, penyakit degeneratif dan masalah gizi. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang 25

mendasar karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan derajat kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi, salah satunya adalah anemia (2). Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 307/100.000 kelahiran hidup, tingginya angka tersebut disebabkan antara lain oleh keadaan kesehatan dan gizi ibu yang rendah selama masa hamil, terlihat dengan masih banyaknya kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil yaitu 63,5% (5). Kelompok ibu hamil (bumil) merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami anemia, meskipun anemia yang dialami umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama kehamilan. Anemia pada populasi ibu hamil menurut kriteria anemia yang ditentukan WHO dan pedoman Kemenkes 1999, adalah sebesar 37,1 persen dan prevalensinya hampir sama antara bumil di perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Hal ini menunjukkan angka tersebut mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health problem) dengan batas prevalensi anemia 40 persen (6). Berdasarkan studi pendahuluan menunjukkan bahwa kasus anemia gizi besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen sebesar 71,2% dengan menduduki peringkat tertinggi nomor 2 dari 19 Puskesmas yang terdapat di Kabupaten Barito Kuala (7), oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen Kabupaten Barito Kuala tahun 2016. Bahan dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil yang berkunjung dan memeriksakannya di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2015 berjumlah 438 orang dengan menggunakan rumus sampel minimal didapatkan sampel berjumlah 81 responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, yaitu sampel yang diambil adalah responden yang ditemui pada saat penelitian dilakukan dengan kriteria sampel yang sudah ditentukan yaitu ibu hamil bersedia menjadi responden, ibu hamil bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen, ibu hamil trimester I dan III serta ibu hamil yang memiliki KIA. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program komputer. Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap variabel. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yaitu hubungan pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square Test, dengan derajat kepercayaan 95%, dengan kriteria Ho ditolak, bila nilai p-value 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna secara statistik dan sebaliknya bila nilai p- value > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan bermakna secara statistik. Hasil Penelitian 1. Hasil penelitian a. Univariat 1) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2016 No. Kejadian Anemia Ibu Hamil Total % 1. Anemia 53 65,4 2. Tidak Anemia 28 34,6 Berdasarkan hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen menunjukkan bahwa responden yang mengalami anemia sebesar 65,4% sedangkan yang tidak mengalami anemia sebesar 34,6% yang berarti bahwa 1 diantara 3 responden tidak mengalami anemia. 2) Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan, Pengetahuan dan Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas 26

Tabunganen tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan, Pengetahuan dan Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2016 No. Variabel Total % 1. Pendidikan Rendah Tinggi 60 74,1 21 25,9 2. Pengetahuan Kurang Cukup Baik 53 24 4 65,4 29,6 4,9 3. Dukungan Suami Rendah Tinggi 52 64,2 29 35,8 Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 diantara 4 responden mempuyai pendidikan tinggi. Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 diantara 20 responden mempunyai pengetahuan baik. Dukungan Suami Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 diantara 3 responden mempunyai dukungan suami yang tinggi. b. Bivariat 1) Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tabel 3. Distribusi Frekuensi Antara Pendidikan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2016 Kejadian Anemia Ibu Pendidikan Hamil Jumlah Anemia Tidak Anemia n % n % N % Rendah 44 73,3 16 26,7 60 100 Tinggi 9 42,9 12 57,1 21 100 Jumlah 53 65,4 28 34,6 81 100 p-value = 0,024 Hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh bahwal responden yang mempunyai pendidikan rendah dan anemia sebesar 73,3% sedangkan responden yang mempunyai pendidikan tinggi dan anemia sebesar 42,9%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p-value = 0,024 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil. 2) Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tabel 4. Distribusi Frekuensi Antara Pengetahuan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2016 Kejadian Anemia Ibu Pengetahuan Anemia Hamil Tidak Anemia Jumlah n % n % N % Kurang 41 77,4 12 22,6 53 100 Cukup 11 45,8 13 54,2 24 100 Baik 1 25 3 75 4 100 Jumlah 53 65,4 28 34,6 81 100 p-value = 0,004 Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh bahwa responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan anemia sebesar 77,4%, pengetahuan cukup dan anemia sebesar 45,8% sedangkan pengetahuan baik dan anemia sebesar 25%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p-value = 0,004 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil. 3) Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tabel 5. Distribusi Frekuensi Antara Dukungan Suami Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tabunganen Tahun 2016 Kejadian Anemia Ibu Hamil Dukungan Jumlah Anemia Tidak Anemia Suami n % n % N % Rendah 39 75 13 25 52 100 Tinggi 14 48,3 15 51,7 29 100 Jumlah 53 65,4 28 34,6 81 100 p-value = 0,029 27

Hubungan antara dukungan suami dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh bahwa responden yang mempunyai dukungan suami rendah dan anemia sebesar 75% sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami tinggi dan anemia sebesar 48,3%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara dukungan suami dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p-value = 0,029 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kejadian anemia ibu hamil. 2. Pembahasan a. Kejadian Anemia Ibu Hamil Tabunganen menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia masih cukup tinggi sebesar 65,4%. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia ini pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut potential danger to mother and child (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (8). Menurut Purnawan (1995) dalam Suarsih (9) menyebutkan bahwa faktor yang penting secara mendasar anemia pada ibu hamil disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan pengetahuan ibu serta faktor ekonomi yang masih rendah. Menurut Julien Parise dalam Syarief (10) menyatakan bahwa anemia gizi dipengaruhi oleh faktorfaktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut : faktor internal meliputi antara lain umur, jarak kehamilan, berat badan, jumlah anak, status kesehatan dan lain-lain sedangkan faktor eksternal meliputi antara lain besarnya keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan dan faktor lingkungan. Menurut Purnawan (1995) dalam Suarsih (9) menyatakan bahwa sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kurangnya kadar Fe yang diperlukan untuk pembentukkan sehingga disebut anemia defisiensi Fe. Penyebab terjadinya anemia defisiensi Fe pada ibu hamil disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Secara langsung anemia disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi zat penghambat absorbsi Fe, kurangnya mengkonsumsi promoter absorbsi Fe serta ada infeksi parasit. Sedangkan faktor yang tidak langsung yaitu faktor-faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang dengan mempengaruhi ketersediaan Fe dalam makanan seperti ekonomi yang masih rendah atau rendahnya pendidikan dan pengetahuan. b. Pendidikan Tabunganen diperoleh bahwa responden yang mempunyai pendidikan rendah dan anemia sebesar 73,3% sedangkan responden pendidikan tinggi dan anemia sebesar 42,9%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p- value = 0,024 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia ibu hamil. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mariza (11) diperoleh bahwa proporsi pendidikan rendah dan anemia sebesar 78,6% sedangkan proporsi pendidikan tinggi dan anemia sebesar (31,2%) dengan hasil uji statistik p-value (0,026) < 0,05, berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Pendidikan merupakan salah satu variabel dari kelas sosial yang sering dihubungan dengan angka kesakitan dan kematian, semakin pendidikan tinggi diharapkan pengetahuan seorang ibu akan tinggi terhadap semua hal yang berhubungan dengan kesehatan, karena wawasan dan pola pikir ibu mengenai kesehatan lebih baik dari ibu berpendidikan rendah. Latar belakang pendidikan ibu akan mempengaruhi pola konsumsi zat besi yan secara tidak langsung akan mempengaruhi kejadian anemia (12). 28

Pendidikan secara teoritis memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berpikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Pendidikan merupakan proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola konsumsi dan asupan zat gizi yang dibutuhkan. Agar mengerti wanita harus diberi pendidikan yang tepat misalnya bayi yang mungkin terjadi akibat anemia, dan harus pula dinyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi (13). Strategi penanggulangan anemia yang dapat dilakukan adalah berupaya untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan ibu, karena pendidikan ibu merupakan dasar untuk merubah pola pikir ibu kearah positif. Anemia ibu hamil lebih sering terjadi pada kelompok ibu yang berpendidikan rendah dan juga tingkat pengetahuan gizi rendah. Kelompok ini umumnya kurang memahami kaitan anemia dengan faktor lainnya, kurang mempunyai akses terhadap informasi anemia dan penanggulangannya, kurang dapat memilih bahan makanan yang bergizi (14). c. Pengetahuan Tabunganen diperoleh bahwa responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan anemia sebesar 77,4%, pengetahuan cukup dan anemia sebesar 45,8% sedangkan pengetahuan baik dan anemia sebesar 25%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p-value = 0,004 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purbadewi (15) diperoleh bahwa proporsi pengetahuan kurang baik dan anemia sebesar 70,4% sedangkan proporsi pengetahuan baik dan anemia sebesar 29,6% dengan p-value 0,000, artinya secara statistik ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia ibu hamil. Penelitian Rogers (1974) dikutip oleh Notoatmodjo (16) menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 tahap yaitu awarenest (kesadaran), interest (tertarik pada stimulus), evaluation (mengevaluasi atau menimbang baik tidaknya stimulus) dan trial (mencoba) serta adoption (subjek telah berprilaku baru). Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan, dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. d. Dukungan Suami Tabunganen diperoleh bahwa responden yang mempunyai dukungan suami rendah dan anemia sebesar 75% sedangkan responden yang mempunyai dukungan suami tinggi dan anemia sebesar 48,3%. Berdasarkan uji statistik hubungan antara dukungan suami dengan kejadian anemia ibu hamil diperoleh p-value = 0,029 dengan demikian p-value lebih kecil dari nilai α (0,05), hal ini berarti secara statistik ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan kejadian anemia ibu hamil. Penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Lestari (17) diperoleh bahwa p-value 0,001, artinya secara statistik ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian anemia ibu hamil. Bentuk dukungan yang diberikan dapat berupa informatif, perhatian emosional dan bantuan instrumental dan penilaian, sumber dukungan sosial dapat dari keluarga, suami, orang-orang yang mempunyai ikatan secara emosional (17). Pada dasarnya setiap orang memerlukan dukungan dalam melakukan ataupun menciptakan sebuah tindakan atau perilaku, dalam hal ini dukungan dapat dikategorikan sebagai stimulus atau rangsangan bagi seseorang agar dapat membentuk suatu sikap dan reaksi atau tingkah laku. Dukungan yang baik, diharapkan pada akhirnya akan dihasilkan sebuah sikap dan reaksi atau tingkah laku yang baik pula, hal ini sesuai dengan yang 29

diuraikan oleh Notoatmodjo (18) yaitu sikap secara nyata menunjukan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Kesimpulan 1. Tabunganen menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami anemia masih cukup tinggi sebesar 65,4%. 2. Ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tabunganen. Daftar Pustaka 1. Proverawati, Atikah., 2011. Anemia dan anemia kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2. Tarwoto, Wasnidar., 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media. 3. Anggraini, Yulia., 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia difisiensi zat besi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas pagerbarang kabupaten tegal. Tesis. Program pasca sarjana. FKM UI, Depok. 4. Saifuddin, Abdul Bari, Adriaansz, George, Wiknjosastro, Gulardi Hanifa & Waspodo, Djoko (editor)., 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Matenal dan Neonatal. Ed.1, Cet.4. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 5. SDKI, 2003. Kematian Maternal. Available from: http://himapid.blogspot.com/2009/03/ke matian maternal.html [Accessed 3 September 2016]. 6. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan (Balitbangkes) RI, 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. (RISKESDAS) Nasional. Available from: http://www.litbang.depkes.go.id [Accessed 15 Agustus 2016]. 7. Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala, 2015. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala. 8. Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 9. Suarsih, Acih., 2012. Determinan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I, III dan Faktor Risikonya di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa Kabupaten Tanggerang. Tesis. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. FKM URINDO, Jakarta. 10. Syarief, Osman., 1994. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Kabupaten Serang dan Tanggerang Jawa Barat. Tesis. FKM UI, Depok. 11. Mariza, Ana., 2016. Hubungan Pendidikan dan Sosial dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di BPS T Yohan Way Halim Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik, 10 (1). 12. Buana, Amran., 2004. Status Anemia Gizi Ibu Hamil dan Hubungannya dengan beberapa Faktor di Kecamatan Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara. Tesis. FKM UI, Depok. 13. Arisman, 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 14. Sadiq, Ahmad., 2008. Analisis Faktorfaktor yang berhubungan dengan anemia gizi ibu hamil di kabupaten Musi banyuasin provinsi Sumatera selatan. Tesis Program pasca sarjana. FKM UI, Depok. 15. Purbadewi, L., Yuliana N.S.U., 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 2 (2): 31-39. Available from: http://jurnal unimus.ac.id [Accessed 15 Agustus 2016]. 16. Notoatmodjo, Soekidjo., 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. 17. Lestari, Ayu Nanda., 2014. Hubungan antara Dukungan Keluarga dan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tablet Fe dengan Anemia pada Kehamilan. Program Studi S-1 Keperawatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Available from: http://stikeshafshawaty.ac.id/index.php/ju rnal-s1 keperawatan/53-hubungan- 30

antara dukungan-keluarga-dan-tingkatpengetahuan-ibu-hamil-tentang-tablet-fedengan-anemia-pada-kehamilan. [Accessed 15 Agustus 2016]. 18. Notoatmodjo, Soekidjo., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 31