POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB III PROGRAM BIMBINGAN KONSELING DAN STANDAR KOMPETENSI

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

Merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki : pemahaman tentang karakteristik dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

Sigit Sanyata

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa keberadaan dan

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia {human resources), pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

Silabus Bimbingan Konseling (01) Sekolah : SMA... Kelas : XI (Sebelas) Mata Pelajaran / Layanan : Bimbingan dan Konseling Semester : 1 ( Ganjil )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memasuki Abad 21, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

PROGRAM KERJA BULANAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadikan individu lebih baik karena secara aktif

BAB II PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA. Keterampilan sosial merupakan bagian penting dari kemampuan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. konseling berdasarkan analisis tugas perkembangan siswa kelas IV, V dan VI di

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

SASARAN DAN LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

Silabus Bimbingan dan Konseling (01)

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

Pemetaan Materi Bimbingan Konseling

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK. Mengenal tujuan dan arti ibadah.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan adalah kata yang senantiasa diinginkan oleh semua orang.

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Pendidikan sudah dapat

KEMITRAAN SEKOLAH. Prof. Dr. Sodiq A. Kuntoro

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BIMBINGAN BELAJAR 4/6/6

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai pemikir, perencana, penggerak, dan pendukung pembangunan pada

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik (Syah, 2005).

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

PEDOMAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

Transkripsi:

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) : 1. Konsep dasar bimbingan dan konseling pribadi - sosial : a. Keterkaitan diri dengan lingkungan sosial b. Pengertian BK pribadi- sosial c. Urgensi BK pribadi- sosial 2. Hubungan BK pribadi sosial dengan layanan BK lainnya. 3. Konsep dan karakteristik kecakapan pribadi - sosial. 4. Strategi pengembangan pribadi sosial (Layanan Dasar, Layanan Responsif, Layanan Perencanaan Individual dan Dukungan Sistem). 5. Keterkaitan intelegensi - emosi dan spiritual dalam pengembangan pribadi sosial. 6. Penyusunan Program BK pribadi sosial. Pengertian BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL Bimbingan pribadi - social merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah social pribadi. Bimbingan pribadi - sosial adalah layanan bimbingan untuk membantu siswa agar menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, sehat jasmani dan rohani serta 1

mampu mengenal dengan baik dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya secara bertanggung jawab. Bimbingan pribadi - social pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Adapun masalah yang terhimpun dalam persoalan pribadi-sosial meliputi masalah hubungan interaksi dengan orang lain (orang tua, saudara, teman, guru dan masyarakat di lingkungan individu), masalah pengaturan diri baik dalam bidang kerohanian, perawatan diri (jasmani dan rohani), penyaluran dorongan seksual, penyelesaian konflik dan sebagainya. MASALAH-MASALAH BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL : 1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang lebih kreatif, produktif, dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yang akan datang. 3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif. 4) Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggunlanggannya. 5) Pemantapan kemampuan pengambilan keputusan. 2

6) Pemantapan kemampuan mengarhkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil. 7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidp sehat jasmani dan rohani. 8) Pemantapan kemampuan berkomunikasi. 9) Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normative dan produktif. 10) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab. 11) Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua, dan masyarakat sekitar. 12) Orientasi tentang kehidupan berkeluarga. Dilihat dari masalah individu, ada empat jenis bimbingan yaitu : 1. Bimbingan Akademik : Bimbingan akademik yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik. Yang tergolong masalah-masalah akademik yaitu : pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugasdan latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan, dan lain-lain. Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan sussana belajarmengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan 3

akademik, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang akademik : a. Kurang memiliki kebuasaan belajar yang baik; b. Kurang memahami cara belajar yang efektif; c. Kurang memahami cara mengatasi kesulitan belajar, d. Kurang memahami cara membaca buku yang efektif, e. Kurang memahami cara membagi waktu belajar, f. Kurang menyenangi pelajaran-pelajaran tertentu. 2. Bimbingan Sosial-Pribadi. Bimbingan social merupakan bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah social pribadi. Yang tergolong dalam masalahmasalah social pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian konflik. Bimbingan social pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang sosial : a. Berperilaku sosial yang bertanggung jawab, meliputi : 1) Kurang menyenangi kritikan orang lain; 4

2) Kurang memahami tata karma (etika) pergaulan; 3) Kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di kampus maupun di masyarakat. b. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, meliputi : 1) Merasa malu untuk berteman dengan lawan jenis; 2) Merasa tidak senang kepada teman yang suka mengkritik. c. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, meliputi : 1) Sikap yang kurang positif terhadap pernikahan; 2) Sikap yang kurang positif terhadap hidup berkeluarga. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang pribadi : a. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencakup : 1) Kurang motivasi untuk mempelajari agama sebagai pedoman hidup; 2) Kurang memahami bahwa agama sebagai pedoman hidup; 3) Kurang memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan manusia diawasi oleh Tuhan; 4) Masih merasa malas untuk melaksanakan shalat; 5) Kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur. b. Perolehan system nilai, meliputi : 1) Masih memiliki kebiasaan berbohong; 2) Masih memiliki kebiasaan mencontek; 3) Kurang berdisiplin (khususnya memelihara kebersihan). c. Kemandirian emosional, meliputi : 1) Belum mampu membebaskan diri dari perasaan atau perilaku kekanakkanakan; 5

2) Belum mampu menghormati orang tua atau orang lain secara ikhlas. 3) Masih kurang mampu menghadapi atau mengatasi situasi frustrasi (stress) secara positif. d. Pengembangan keterampilan intelektual, meliputi : 1) Masih kurang mampu mengembil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang; 2) Masih suka melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan baik-buruknya, untuk-ruginya. e. Menerima diri dan mengembangkan secara efektif, meliputi : 1) Kurang merasa bangga dengan keadaan diri sendiri; 2) Merasa rendah diri, apabila bergaul dengan orang lain yang mempunyai kelebihan (seperti teman yang lebih cantik/ cakep) 3. Bimbingan Karir. Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti : pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi. Bimbingan karir juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif maupun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang akan 6

membantu dirinya memasuki system kehidupan social budaya yang terus menerus berubah. Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapkan. Dengan layanan bimbingan karir, individu mampu menentukan dan mengembil keputusan secara tepat dan bertanggung jawab keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. Masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang karir : a) Kurang memahami cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat; b) Kurang mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang dunia kerja; c) Masih bingung untuk memilih pekerjaan; d) Masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat; e) Merasa cemas untuk medapat pekerjaan setelah tamat pendidikan; f) Belum memiliki gambaran tentang lanjutan studi. 7

8